Anda di halaman 1dari 3

Bab 10 : KONSEP LABA DAN PELAPORAN KEUANGAN

Tujuan utama pelaporan laba ialah untuk memberikan informasi yang berguna bagi merekayang
paling berkepentingan dalam pelaporan keuangan. Sejumlah tujuan yang lebih spesifik,sebagai
penjabaran tujuan utama tersebut, ialah sebagai berikut :

1. Penggunaan laba sebagai pengukuran efisiensi manajemen.


2. Penggunaan angka laba historis untuk membantu peramalan arah perusahaan di masa
depan atau pembagian dividen di masa datang.
3. Penggunaan laba sebagai pengukuran pencapaian dan sebagai pedoman
keputusanmanajemen di masa depan.

Konsep laba pada tingkat sintatik menjelaskan bagaimana laba diukur dan disajikan. Labadapat
diukur dan diakui atas dasar pendekatan aktivitas atau pendekatan transaksi. SFAC
1mengasumsikan bahwa laba akuntansi merupakan ukuran yang baik dari kinerja
suatu perusahaan dan bahwa laba akuntansi dapat digunakan untuk meramalkan arus kas masa
depan.

Pendekatan transaksi pada pengukuran laba

 Laba diukur dengan cara konvensional, yaitu laba diukur dan diakui pada saat
terjadinyatransaksi( transaksi eksternal) yang diakumulasi pada saat periode. Beberapa manfaat
utamadari pendekatan transaksi :

1. Komponen laba dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara, seperti menurut produk
ataugolongan pelanggan, untuk mendapatkan informasi yang lebih berguna bagi
manajemen.
2. Laba yang berasal dari berbagai sumber seperti operasi dan dari penyebab eksternal
dapatdilaporkan secara terpisah sejauh hal itu dapat diukur.
3. Hal itu memberikan dasar untuk menentukan jenis dan kuantitas aktiva dan
kewajibanyang ada pada akhir periode.
4. Efisiensi bisnis mengharuskan pencatatan transaksi eksternal untuk alasan-alasan lain.
5. Berbagai laporan dapat dibuat untuk saling berhubungan satu sama lain, yang
diasumsikan memungkinkan pemahaman yang lebih baik atas data yang mendasari.
Pendekatan aktivitas untuk mengukur laba

Dalam penerapannya, pendekatan kegiatan merupakan lanjutan dari pendekatan


transaksikarena muncul dari transaksi yang dijadikan dasar pengukuran. Pendekatan ini
didasarkan pada konsep real work mengenai kegiatan perusahaan dari proses perencanaan
sampai produkdijual sehingga dapat dikatakan penghematan biasya operasional perusahaan
dapatmeningkatkan income perusahaan. Jadi singkatnya, laba diakui selama aktivitas terjadi
dari proses perencanaan sampai produk dijual, tidak menunggu sampai barang itu terjual.

BAB 11 EKUITAS
Ekuitas didefinisi secara sintaktik sebagai hak residual atas aset perusahaan setelah
dikurangi semua kewajiban. Ekuitas terpaksa didefinisi secara sintaktik bukan semantic karena
keperluan untuk mempertahankan artikulasi statemen keuangan. Ekuitas mengandung makna
pemilikan. Oleh karena itu, untuk organisasi nonbisnis ekuitas sering disebut sebagai aset bersih.
Modal setoran perlu dibedakan dengan laba ditahan karena modal setoran merupakan suatu
bentuk kontrak yuridis yang harus dipertahankan keutuhannya sedangkan laba ditahan
merupakan modal yang tercipta atau terhimpun karena pemanfaatan aset, modal setoran
merupakan perubahan aset dalam rangka pendanaan (transaksi modal) segangkan laba ditahan
merupakan perubahan aset dalam rangka produksi (transaksi operasi).
MODAL SETORAN DAPAT BERTAMBAH karena:
1. Pemesanan saham,
2. Konversi status obligasi,
3. Konversi status saham istimewa,
4. Dividen saham, dan
5. Hak beli saham.
Transaksi yang menyangkut hal-hal tersebutmerupakan transaksi modal sehingga dapat
melibatkan laba ditahan.
MODAL SETORAN DAPAT BERKURANG karena Saham treasuri. Masalah yang berkaitan
dengan saham treasuri adalah:
a. Penentuan jumlah rupiah yang harus dianggap mempengaruhi modal setoran dan
laba ditahan dan
b. Pengungkapan pengarunya terhadap modal yuridis bila saham treasuri dijual
kembali.
Dua konsep dapat diterapkan dalam transaksi saham treasuri yaitu
1.konsep satu-transaksi dan
konsep ini disebut juga dengan metode kos karena jumlah rupiah total yang dibayarkan dianggap
seakan-akan merupakan kos pembelian saham treasuri. Disebut satu-transaksi karena pembelian
saham treasuri dan penjualannya kembali diangga satu transaksi. Artinya, pembelian dan
penjualan dianggap sebagai kesatuan transaksi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan
transaksi saham treasuri tersebut.
2. Konsep dua-transaksi
Dengan konsep ini, pemerolehan kembali saham sebagai saham treasuri dianggap sebagai
likuidasi ekuitas pemegang saham sedangkan penjualan kembali saham treasuri dianggap sebagai
penerbitan saham baru. Konsep ini disebut pendekatan nilai nominal (par-value approach) karena
harga penarikan atau penjualan kembali ditandingkan dengan nilai nominal. Selisihnya, baik
dalam penarikan atau penjualan, dikompensasi ke modal setoran lain (excess of paid-in capital
over par stock atau agio saham) seluruhnya atau sebatas porsi modal setoran lain mula-mula dan
selisihnya dikompensasi ke laba ditahan.

Pertanyaan :
1. Secara konseptual, apakah perbedaan antara kewajiban dan ekuitas ?
2. Sebut dan jelaskan kelemahan-kelemahan laba akuntansi sebagaimana digunakan dalam
model akuntansi yang sekarang umum dipakai ?
3. Apakah keunikan laba dibanding dengan elemen-elemen statement keuangan yang lain ?

Anda mungkin juga menyukai