Anda di halaman 1dari 2

Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif

Pengertian pengungkapan berarti penyampaian informasi relevan selain melalui statemen


keuangan. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam menentukan luasnya
pengungkapan tujuan pengungkapan, manfaat pengungkapan dan biaya yang harus ditanggung
dalam penyusunannya. Faktor regulasi juga menjadi bagian penting dari pengungkapan, jika
perusahaan memperoleh dananya dari publik atau pasar modal. Metode pengungkapan yang
digunakan dalam penyajian laporan keuangan telah diatur dalam standar akuntansi atau peraturan
lain yang mengatur pengungkapan tersebut. Informasi yang dapat disajikan dalam pengungkapan
statemen keuangan diantaranya adalah catatan kaki, penjelasan dalam kurung, istilah teknis,
lampiran, komunikasi manajemen dan catatan dalam laporan auditor. Pengungkapan yang
sampai sekarang masih menjadi pembahasan teoritis adalah pengungkapan perubahan nilai dan
kedudukannya dalam pelaporan keuangan. Dalam Suwardjono telah dijelaskan bahwa,
pengungkapan perubahan nilai dapat dilakukan dengan memisahkan dan tetap menyajikan secara
terpisah hasil perubahan penilaian aset berdasarkan kos historis dengan penilaian berdasarkan
selain kos historis, hal tersebut dimasudkan agar kualitas keterandalan dan keberpautan masih
teteap terjaga antar informasi tersebut. Menurut Patton dan Littleton juga menyatakan bahwa
pengungkapan sarana interpretif dalam pelaporan keuangan sah-sah saja, jika rerangka akuntansi
pokok atas dasar kos tetap dipertahankan.

Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga

Perubahan harga umunya terjadi karena perbedaan jumlah rupiah yang dapat digunakan untuk
memperoleh barang yang sama dalam jangka waktu yang berbeda. Rerangka akuntansi pokok
dilandasi oleh asumsi bahwa daya beli uang stabil, dan manfaat ekonomik barang tidak berubah.
Jadi, apabila terjadi perubahan harga yang cukup mencolok akuntansi mengalami permasalahan
dalam penilaian, unit pengukur dan pemertahanan kapital.

Dalam rangka akuntansi perubahan harga, secara umum perubahan harga adalah perbedaan
jumlah rupiah untuk memperoleh barang dan jasa yang sama pada waktu yang berbeda.
Berdasarkan karakteristik perubahan harga, ada tiga jenis perubahan harga yaitu :

1. perubahan harga umum,


2. perubahan harga spesifik
3. perubahan harga relatif. Pos moneter dan non moneter berkaitan erat dengan implikasi
perubahan harga. Pembagian pos-pos neraca menjadi moneter dan non moneter didasarkan
pada potensi jasa yang melekat pada pos bersangkutan, yaitu potensi jasa berupa aliran kas
atau berupa aliran potensi jasa fisis (non kas).

PERTANYAAN :

1. Hal-hal apa saja yang harus dipertimbangkan penyusun standar dalam


melakukanpedoman pengungkapan ?
2. Adakah ketentuan dalam PSAK yang secara spesifik menetapkan pengungkapan
dalambentuk tanda kurung dan catatan kaki ?
3. Bagaimana penggunaan indeks harga pada pelaporan keuangan dan perubahan harga ?

Anda mungkin juga menyukai