Audit2. 9 - Andrea de Capella - F1320010
Audit2. 9 - Andrea de Capella - F1320010
Mengidentifikasi Akun dan Karakteristik Unik dari SIklus Akuisisi Modal dan Pembayaran
Kembali.
Akun-akun dalam siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali tergantung pada jenis bisnis
yang dioperasikan perusahaan dan bagaimana operasi tersebut dibiayai. Semua perusahaan
memiliki modal saham dan laba ditahan, tetapi beberapa perusahaan mungkin juga memiliki
saham preferen, modal disetor tambahan, dan saham treasuri. Siklus akuisisi modal dan
pembayaran kembali melibatkan akun-akun berikut ini :
• Wesel bayar
• Utang kontrak
• Utang hipotik
• Utang obligasi
• Beban bunga
• Bunga akrual
• Saham treasuri
• Kas di bank
• Modal saham—biasa
• Modal saham—preferen
• Agio saham
• Modal sumbangan
• Laba ditahan
• Utang dividen
• Perusahaan perseorangan—akun
modal
• Persekutuan—akun modal
Merancang dan Melaksanakan Pengujian Audit atas Wesel Bayar dan Akun serta
Transaksi Terkait.
WESEL BAYAR
Wesel bayar (notes payable) adalah kewajiban hukum kepada kreditor, yang mungkin dijamin
atau tidak dijamin oleh aset, dan mengenakan bunga. Wesel diterbitkan selama suatu periode
antara satu bulan dan satu tahun, tetapi ada yang lebih lama. Tujuan dari audit atas wesel bayar
adalah untuk menentukan apakah :
Pengendalian Internal Terdapat empat pengendalian yang penting terhadap wesel bayar, yaitu :
Pengujian atas transaksi wesel bayar melibatkan penerbitan wesel dan pembayaran kembali
pokok serta bunganya. Pengujian audit tersebut merupakan bagian dari pengujian pengendalian
dan pengujian substantif atas transaksi untuk penerimaan kas dan pengeluaran kas.
Prosedur Analitis
Prosedur analitis merupakan hal yang penting bagi wesel bayar karena pengujian atas rincian
saldo untuk beban bunga dan bunga akrual sering kali dapat dieliminasi apabila hasilnya
menguntungkan. Berikut merupakan prosedur analitis khusus untuk wesel bayar dan akun bunga
terkait :
Pengujian atas Rincian Saldo
Titik awal yang normal bagi audit atas wesel bayar adalah skedul wesel bayar dan bunga
akrual, yang diperoleh auditor dari klien. Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo dalam wesel
bayar adalah :
Wesel bayar dalam skedul wesel bayar sama dengan register atau file induk wesel bayar
klien, dan totalnya dijumlahkan dengan benar serta sama dengan buku besar umum
(detail tie-in).
Wesel bayar dalam skedul memang ada (eksistensi).
Wesel bayar yang ada telah dicantumkan (kelengkapan).
Wesel bayar dalam skedul telah dicatat secara akurat (keakuratan).
Wesel bayar dalam skedul telah diklasifikasikan dengan benar (klasifikasi).
Wesel bayar dicantumkan dalam periode yang benar (pisah batas).
Perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar wesel bayar (kewajiban).
Modal merupakan jumlah kumulatif kontribusi yang diberikan oleh pemilik kepada
perusahaan sebagai suatu entitas, ditambah dengan laba yang diperoleh perusahaan yang
ditahan di dalam perusahaan.
Didalam perusahaan perorangan, modal ditunjukkan di neraca oleh akun Modal atas
nama seseorang dan akun prive atas nama pemilik perusahaan yang bersangkutan. Dalam
perusahaan perseroan terbatas Modal ditunjukkan dengan akun Modal Saham.
Perusahaan tertutup umumnya memiliki sedikit pemegang saham, maka sedikit transaksi
yang terkait dengan ekuitas pemilik, Transaksi ekuitas pemilik yang mungkin terjadi
adalah perubahan ekuitas pemilik yang disebabkan oleh laba atau rugi tahunan serta
pembagian dividen.
Perusahaan terbuka verifikasi ekuitas lebih kompleks karena jumlah lembar saham sangat
besar dan sering terjadi perubahan kepemilikan.
Verifikasi akun ekuitas pemilik yang utama dalam perusahaan terbuka, antara lain:
Modal dan Saham Biasa, Agio Saham, Laba Ditahan.
Auditor memperhatikan 4 hal berikut saat mengaudit modal saham dan agio saham
B. Audit Dividen
Penekanan dalam audit dividen diberikan pada transaksi dividen, bukan saldo akhir (kecuali jika
Bagi sebagian besar perusahaan, transaksi yang melibatkan Laba Ditahan adalah laba bersih
tahun tersebut & pengumuman dividen. Auditor dapat menganalisis laba ditahan, mengecek
file permanen, dan menelusuri ayat jurnal laba ditahan ke angka laba bersih pada laporan laba
rugi.