Manajemen SDM
Analisis jabatan
Kelompok 3
Disusun oleh:
1. Lalu Ade Irawan (A1B020189)
2. Lalu Budiman Alfandi (A1B020191)
3. Lalu Sulfandi Pratama (A1B020195)
4. Kesan Oktvia Ali (A1B020179)
BAB I ................................................................................................................................
BAB II ................................................................................................................................
PENUTUP ..........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 latar belakang
Setiap organisasi tentunya mempunyai berbagai tujuan yang hendak
dicapai. Tujuan tersebut di raih dengan mendayagunakan sumber-sumber daya
yang ada. Kendati berbagai sumber daya yang ada penting bagi organisasi,
satu-satunya factor yang menunjukkan keunggulan kompetitif potensial adalah
sumber daya manusia dan bagaimana sumber daya itu dikelola. (Henry
Simamora, 2006;4)
Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) bukanlah sesuatu yang baru
dilingkungan suatu organisasi, khususnya dibidang bisnis yang disebut
perusahaan. Bersamaan dengan kecenderungan manusia untuk bekerjasama di
dalam organisasi itu, telah berlangsung juga perilaku manusia untuk
memanfaatkan atau mendayagunakan manusia dalam rangka mencapai suatu
tujuan. Usaha itulah dalam abad modern sekarang ini yang disebut manajemen.
Sebagaimana diketahui bahwa suatu organisasi terdiri dari orang-orang yang
memiliki keinginan dan tujuan. Suatu organisasi juga terdiri dari departemen
yang dipimpin oleh seseorang dan dibantu oleh beberapa staf. Oleh
karena itu agar setiap orang didalam organisasi dapat memahami tugas dan
kewajibannya maka perlu dibuat suatu haluan pekerjaan. Haluan pekerjaan
tersebut sering disebut dengan Job Analysis (Analisis Jabatan).
Analisis jabatan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi
yang berkaitan dengan bentuk pekerjaan dan orang yang dibutuhkan pada
pekerjaan tersebut. Gary Dessler (2003;116) beberapa informasi yang didapat
dari analisis jabatan adalah sebagai berikut: aktifitas pekerjaan, perilaku
manusia, mesin perangkat, peralatan dan bantuan pekerjaan, standar prestasi,
konteks pekerjaan, serta persyaratan manusia. Dengan demikian analisis
jabatan merupakan suatu kegiatan untuk menentukan pekerjaan dan orang yang
pantas untuk melakukan pekerjaan tersebut. Analisis jabatan merupakan acuan
bagi suatu organisasi untuk menentukan pekerjaan dan orang yang dibutuhkan.
Harapannya adalah dengan adanya analisis jabatan maka setiap anggota
organisasi dapat memahami apa hak dan kewajiban mereka.
Tanpa pengetahuan yang memadai tentang apa yang dilakukan oleh para
karyawan atas pekerjaanya, organisasi tidak akan membentuk prosedur sumber
daya manusia yang efektif untuk memilih ,mempromosikan,melatih, menilai dan
memberikan kompensasi kepada karyawan (Henry Simamora, 2006;77). Hal ini
mengkibatkan pengkajian dan pemahaman pekerjaan melalui proses yang
disebut analisis pekerjaan merupakan bagian vital dari setiap program
manajemen sumber daya manusia.
Analisis jabatan memang sangat penting dalam organisasi untuk
menempatkan orang pada suatu jabatan/pekerjaan tertentu. Namun
kenyataannya ada organisasi tidak merasa perlu untuk menbuat uraian jabatan
dan spesifikasi jabatan karena beranggapan bahwa semua karyawan pasti tahu
apa yang akan di kerjakan. Hal ini membuat kegundahan yang sangat mendalam
pada karyawan karena merasa pekerjaan yang dijalaninya tidak sesuai dengan
apa yang di bayangkan,selain itu karyawan terkadang merasa tidak menemukan
kecocokan antara pekerjaan dengan kepribadiannya sehingga evaluasi karirnya
juga menunjukkan hasil yang tidak maksimal.kenyataan tersebut mungkin tidak
asing karena hal ini dianggap wajar mengingat bahwa di masa krisis seperti
sekarang ini banyak perusahaan yang melakukan efesiensi dengan
mempekerjakan satu orang untuk beberapa bidang pekerjaan sekaligus.
Sehingga sulit membuat uraian jabatan karena nama jabatan sering tidak
nyambung dengan pekerjaan sehari-hari. Apalagi perusahaan masih tetap
survive meskipun tanpa uraian jabatan secara tertulis.
I.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Definisi Analisis Jabatan
Daya Manusia (MSDM). Menurut Hasibuan Malayu (2007: 10) pengertian MSDM
adalah sebagai berikut: “Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni
mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu
perencanaan SDM tidak terlepas dari analisis jabatan. Analisis jabatan adalah
tertentu.
Menurut Edwin Flippo (1994), “Analisis jabatan adalah proses mempelajari dan
utama dalam analisis jabatan, yaitu mengumpulkan informasi tentang operasi dan
Dalam organisasi terdapat posisi yang harus diisi melalui pekerjaan yang
menyerasikan permintaan kerja dan individu.Hal ini disebut analisis jabatan atau
pekerjaan karyawan harus didasarkan pada kinerja dan tuntutan kerja. Pada
Job Description
Job description berisi informasi pengidentifikasian pekerjaan, riwayat pekerjaan,
Job Classification
pekerjaan dirancang, karyawan dilatih untuk melaksanakan tugas dengan sebaikbaiknya. Ada 3 alasan
analisa jabatan dilakukan :
1. Pada saat organisasi pertama kali di bentuk dan analisa pertama kali
dilakukan ;
3. Pada saat pekerjaan berubah secara signifikan akibat metode baru, prosedur
Pada intinya analisa jabatan adalah menempatkan orang yang tepat pada suatu
melakukan suatu pekerjaan. Jadi dalam hal ini dapat menghindari hal-hal yang
organisasi/peruhasaan.
sumber diartikan :
dilalui untuk menentukan tanggung jawab posisi-posisi yang harus dibuatkan stafnya ,
(daftar tentang pekerjaan tersebut), dan spesifikasi pekerjaan (jenis orang yang harus
dipekerjakan untuk pekerjaan tersebut). Oleh sebab itu, menurut Dessler penyelia atau
1. aktivitas pekerjaan,
2. perilaku manusia,
4. standar prestasi,
6. persyaratan manusia.
Ada beberapa manfaat yang diperoleh dengan mengadakan analisis pekerjaan, yang
seperti uraian dan spesifikasi pekerjaan akan dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan
sebagai berikut,
2) Pelatihan,
3) Evaluasi pekerjaan,
4) Penilaian prestasi
5) Pengembangan karir,
6) Organisasi,
7) Perkenalan,
8) Penyuluhan,
rincian kerja (75%), pelatihan (60%), penyusunan tingkat upah dan gaji (90%),
keterampilan dari suatu jabatan dan orang macam apa yang akan dipekerjakann
untuk jabatan itu. Analisis menghasilkan informasi tentang tuntutan jabaataan yang
Dalam Negeri Dan Pemerintah Daerah pada BAB II Pasal 3, bahwa Tujuan analisis
1. Pada saat organisasi pertama kali di bentuk dan analisa pertama kali
dilakukan ;
3. Pada saat pekerjaan berubah secara signifikan akibat metode baru, prosedur
Pada intinya analisa jabatan adalah menempatkan orang yang tepat pada suatu
melakukan suatu pekerjaan. Jadi dalam hal ini dapat menghindari hal-hal yang kurang
Analisis jabatan menyajikan informasi tentang apa yang dibawa oleh jabatan
ini. Informasi uraian jabatan dan spesifikasi jabatan seperti itu digunakan untuk
2. Kompensasi
Informasi analisis jabatan juga hakiki untuk memperkirakan nilai dan konpensasi
yang tepat untuk masing-masing jabatan. Ini disebabkan karena konpensasi (seperti
gaji dan bonus) biasanya tergantung pada ketrampilan dan tingkat pendidikan yang
dituntut dari suatu jabatan, risiko keselamatan, tingkat tanggungjawab dan lain-lain
sampai semua faktor yang dinilai melalui analisis jabatan. Kita juga akan lihat bahwa
sekretaris III dan VI ), dan analisis jabatan menyajikan informasi untuk menentukan
nilai relatif dari masing-masing jabatan sehingga setiap jabatan dapat diklasifikasi.
3. Penilaian kinerja
tersebut dapat menentukan standar untuk dicapai dan kegiatan spesifik untuk
dilaksanakan.
4. Pelatihan
bukanlah tugasnya. Pada studi selanjutnya, anda mengetahui bahwa tidak satu pun
bahan mentah. Anda menetahui dari tinjauan pekerjaan lain yang serupa bahwa
6. Memenuhi EEO
Analisis pekerjaan juga memainkan peran besar dalam memenuhi EEO. Pedoman
pekerjaan adalah langkah penting dalam memvalidasi semua aktivitas para personil.
seleksi dan prestasi pekerjaannya benar-benar berhubungan. Tentu saja, hal ini
membutuhkan pengetahuan tentang apa yang diminta pekerjaan itu, yang hanya
pemegang jabatan, penyela dan rekan sejawatnya. Dengan menjabarkan apa yang
dibutuhkan, bagaimana kualifikasi orang yang akan memegangnya, kapan waktu yang
dibutuhkan untuk menciptakan pekerjaan baru itu dan bagaimana syarat-syarat yang
akan dibutuhkan maka akan terjadi efisiansi pemakaian tenaga kerja dan optimalisasi
2. Desain Organisasi
3. Redesain Pekerjaan
Suatu pekerjaan dapat dikaji atau dikaji ulang ketika pekerjaan itu telah
pegawai ;
kinerja lebih akurat dan hal itu merupakan hal yang bersifat fundamental ;
5. Suksesi Manajemen
pekerjaan yang dibuat akan menentukan apa saja aktifitas utama, persyaratan
kualifikasi dari pekerja dan pertanggungjawaban dari setiap pekerja. Profil posisi
lini dan lapisan organisasi akan mudah ditentukan. Deskripsi tugas pekerjaan
7. Jalur Karir
pekerjaan yang dapat diduduki oleh seorang individu dalam suatu karir
8. Kriteria Seleksi
Output dari analisa jabatan akan menjadi dasar kriteria seleksi karyawan
baik pada awal rekrutmen maupun ketika akan dipromosikan atau penugasan
selanjutnya ;
9. Evaluasi Pekerjaan
pekerjaan atau langsung pada penelitian terhadap system yang ada. Sehingga
kita dapat mengetahui bagaimana kekuatan dan kelemahan dari suatu orgnisasi.
Artinya penganalisis harus mengetahui secara jelas apa kegunaan hasil informasi
analisis pekerjaannya. Karena hasilnya akan di gunakan untuk menentukan jenis data
informasi latar belakang seperti bagan organisasi, bagan proses, dan uraian pekerjaan.
Artinya penganalisis harus memilih beberapa muwakal jabatan untuk di analisis. Hal ini
perlu dilakukan untuk menghemat biaya dan waktu jika banyak pekerjaan yang akan di
analisis.
menghimpun data tetang aktivitas pekerjaan, peilaku karyawan yang diperlukan, kondisi
1) Wawancara
dengan kelompok karyawan yang memilki jabatan yang sama, dan wawancara
identik, dan itu dapat menjadi cara yang cepat dan murah untuk belajar tentang
terpisah untuk mendapatkan perpektif pribadi tentang tugas dan tanggung jawab
jabatan.
penialaan efisiensi. Bila demikian, para peserta wawancara mungkin tidak ingin
Pro dan kontra, Wawancara kiranya metode yang paling banyak digunakan
untuk menetapkan tugas dan tanggung jawab jabatan, dan penggunaanya yang
pekerja untuk melaporkan aktivitas dan perilaku yang mungkin menjadi jelas dan
terjadi atau komunikasi informal yang tidak akan menjadi jelas dari bagan
juga memberikan suatu peluang untuk menjelaskan kebutuhan akan fungsi dari
manajemen. Wawancara juga adalah cara yang relatif sederhana dan cepat
Masalah utama dari teknik ini adalah pemutarbalikan informasi apakah karena
falsifikasi yang sama sekali palsu atau kesalahpahaman yang tidak sengaja.
Dengan denikian memperoleh informasi yang absah dapat menjadi satu proses
yang lambat.
Pertanyaan-pertanyaan khas meskipun ada kekurangan-kekurangannya,
meliputi :
2. Apa yang merupakan tugas utama dari posisi anda? Apa persisnya yang
anda lakukan?
mental?
11. Apakah anda terekspose ke kondisi kerja yanfg berbahaya atau tidak
biasa?
Identifikasilah karyawan yang tahu paling banyak tentang jabatan, juga mereka
yang mungkin diharapkan menjadi paling obyektif dalam menggambarkan tugastugas dan
tanggungjawab mereka.
3. Ikutilah suatu pedoman terstruktur atau daftar, yang berisi pertanyaan dan
pewancara (jika ada lebih dari satu) meliput pertanyaan yang diminta. Akan
tetapi, memastikan juga untuk memberi karyawan waktu ekstra untuk menjawab
pertanyaan dan memberikan pertanyaan yang tidak terbatas seperti “apakah ada
4. Bila tugas-tugas tidak dijalankan dengan cara yang teratur, misalnya bila
dalam urutan arti pentingnya dan frekuensi terjadinya. Ini akan memastikan
bahwa kegiatan-kegiatan penting yang tidak sering terjadi, seperti tugas dari
2) Kuisioner
yang berkaitan dengan jabatan dan tanggungjawab mereka adalah salah satu
satu inventarisasi barangkali dari ratusan tugas spesifik atau kewajiban (seperti
dia menjalankan atau tidak setiap tugas dan jika demikian, berapa banyak waktu
Sebuah kuisioner merupakan suatu cara yang cepat dan efisien untuk
memahami pertanyaan) bisa menjadi proses yang mahal dan memakan waktu.
3) Observasi
terdiri dari kegiatan yang dapat diobservasi secara fisik. Contohnya adalah
akunting. Di pihak lain, observasi biasanya tidak tidak tepat bila jabatan itu
memuat sejumlah kegiatan mental yang tidak dapat diukur (ahli hukum,
(daur) kerja lengkap. (siklus adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
tugas itu, bisa jadi satu menit untuk pekerja lini perakitan atau satu jam, satu
hari, atau lebih lama untuk pekerjaan-pekerjaan yang rumit). Disini anda
tidak dimengerti dan menjelaskan apa kegiatan tambahannya yang tidak Anda
4) Buku harian
Pendekatan lain adalah meminta karyawan membuat buku harian (diary/log)
atau daftar dari apa yang mereka lakukan sepanjang hari. Untuk kegiatan yang
oleh karyawan itu dalam sebuah buku harian. Ini dapat mengasilkan suatu
gambaran yang sangat lengkap dari jabatan, khususnya bila dilampiri dengan
yang lain. Akan tetapi, sifat kronologis yang rinci dari buku harian cenderung
meluruskan ini.
informasi seperti gelar jabatan dan sebuah rangkuman yang singkat atas jabatan
spesifik jabatan menurut pentingnya jabatan tersebut. Maka, untuk masingmasing tugas, analis
menspesifikasikan:
didinginkan, bekerja dengan orang-orang yang tidak sesuai dengan yang kita
2) Kuisioner
yang berkaitan dengan jabatan dan tanggungjawab mereka adalah salah satu
satu inventarisasi barangkali dari ratusan tugas spesifik atau kewajiban (seperti
dia menjalankan atau tidak setiap tugas dan jika demikian, berapa banyak waktu
tugas utama dari jabatan anda”. Dalam praktik, kuisioner terbaik sering jatuh di
Sebuah kuisioner merupakan suatu cara yang cepat dan efisien untuk
memahami pertanyaan) bisa menjadi proses yang mahal dan memakan waktu.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kerja Karyawan.
Proses penyelenggaraan dalam analisa jabatan ada beberapa tahaptahap, yaitu:Tahapan Persiapan,
Pengumpulan Data, Kombinasi, Pengolahan
B. SARAN
peran dan fungsi sumber daya manusia dalam rangka pencapaian tujuan yang
psikologi manusia perlu menjadi perhatian utama bagi manajer sumber daya
dalam organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Aksara.Jakarta.2009
Erlangga.
Aksara.