Disusun Oleh :
1. SKALPEL
Skalpel adalah pisau yang biasa digunakan untuk operasi (pisau bedah). Dalam beberapa
literatur (katalog) ada yang menyebutnya dengan nama BISTOURY. Pisau bedah ini terdiri dari
dua bagian yaitu gagang dan mata pisau (mess/ bistouri/ blade). Skalpel terdapat berbagai macam
ukuran dan bahan. Ada yang terbuat dari plastik dan stainless steel dan juga terdapat yang steril
dan non-steril.
Kegunaanya adalah untuk menyayat berbagai organ atau bagian tubuh manusia. Mata pisau
disesuaikan dengan bagian tubuh yang akan disayat.
Cara Pakai:
Sama seperti memegang pisau pada umumnya, mata pisau diarahkan ke bawah (pada objek) atau
dengan posisi mata pisau dimiringkan ke arah objek.
Sterilisasi :
1. Direndam dalam larutan clorin -/+ 10 menit.
2. Setelah direndam, disabun dan disikat hingga bersih.
3. Bilas (menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.
4. Kemudian direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat
pensteril) selama 15-20 menit.
2. PINSET
a. Pinset memiliki berbagai macam bentuk dan fungsinya, antara lain:
Pinset Sirugis. Kegunaannya adalah untuk menjepit jaringan pada waktu diseksi dan penjahitan
luka, memberi tanda pada kulit sebelum memulai insisi.
b. Pinset Anatomis. Kegunaannya adalah untuk menjepit kasa sewaktu menekan luka, menjepit
jaringan yang tipis dan lunak.
c. Pinset Splinter. Kegunaannya adalah untuk mengadaptasi tepi-tepi luka (mencegah overlapping).
3. GUNTING
1. Gunting Diseksi (disecting scissor)
Gunting ini ada dua jenis yaitu, lurus dan bengkok. Ujungnya biasanya runcing. Terdapat dua tipe
yang sering digunakan yaitu tipe Moyo dan tipe Metzenbaum.
2. Gunting Benang
Ada dua macam gunting benang yaitu bengkok dan lurus. Kegunaannya adalah memotong
benang operasi, merapikan lukan.
3. Gunting Pembalut/ Perban
Kegunaannya adalah untuk menggunting plester dan pembalut.
Cara Pakai:
Sama seperti penggunaan gunting pada umumnya. Namun pada penggunaan gunting perban,
ujung gunting yang lebih panjang dan runcing/ tajam diposisikan di bawah dan ujung yang
tumpul diposisikan di atas.
Sterilisasi:
a. Direndam dalam larutan clorin -/+ 10 menit.
b. Setelah direndam, disabun dan disikat hingga bersih.
c. Bilas (menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.
d. Kemudian direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat
pensteril) selama 15-20 menit.
4. KLEM (CLAMP)
1. Klem Arteri Pean
Ada dua jenis yang lurus dan bengkok. Kegunaannya adalah untuk hemostatis untuk jaringan
tipis dan lunak.
2. Klem Kocher
Ada dua jenis bengkok dan lurus. Sifatnya mempunyai gigi pada ujungnya seperti pinset
sirugis. Kegunaannya adalah untuk menjepit jaringan.
3. Klem Allis
Kegunaan klem ini adalah untuk menjepit jaringan yang halus dan menjepit tumor.
4. Klem Babcock
Kegunaannya adalah menjepit dock atau kain operasi.
Cara Pakai:
Tekan alat (klem) pada bagian pangkal (sama halnya memegang gunting) untuk membuka
klem tersebut. Masukkan ujungnya pada objek, kemudian tekan kembali pangkalnya untuk
menutup/supaya terkunci.
Sterilisasi:
a. Direndam dalam larutan clorin -/+ 10 menit.
b. Setelah direndam, disabun dan disikat hingga bersih.
c. Bilas (menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.
d. Kemudian direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat
pensteril) selama 15-20 menit.
5. KORENTANG
Fungsinya adalah untuk mengambil instrumen steril, mengambil kasa, handscoen (sarung
tangan), jas operasi, doek, dan laken steril.
Cara Pakai:
Sama halnya dalam penggunaan klem.
Sterilisasi:
a. Direndam dalam larutan clorin -/+ 10 menit.
b. Setelah direndam, disabun dan disikat hingga bersih.
c. Bilas (menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.
d. Kemudian direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat
pensteril) selama 15-20 menit.
6. SONDE (PROBE)
Sonde/ probe adalah alat untuk penuntun pisau saat melakukan eksplorasi, dan mengetahui
kedalaman luka. Sonde/ probe terbagi menjadi 2 tipe, yaitu:
1. Medical probe, ujungnya tumpul.
Fungsi:
a. Melihat kelenjar ludah, buntu atau tidak, artinya ada suatu bahan yang menyumbat kelenjar ludah
atau tidak.
b. Menusuk abses supaya pus (nanah) dapat keluar disebut juga abscess probe.
2. Dental probe, ujungnya tajam, ada yang single end, ada yang double end.
Fungsi: Untuk melihat kedalaman lubang pada gigi.
Sterilisasi :
a. Direndam dalam larutan clorin -/+ 10 menit.
b. Setelah direndam, disabun dan disikat hingga bersih.
c. Bilas (menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.
d. Kemudian direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat
pensteril) selama 15-20 menit.
Sterilisasi:
a. Direndam dalam larutan clorin -/+ 10 menit.
b. Setelah direndam, disabun dan disikat hingga bersih.
c. Bilas (menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.
d. Kemudian direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat
pensteril) selama 15-20 menit.
Cara Pakai:
Balut kasa steril pada bagian ujung spatel yang permukaannya lebih lebar. Masukkan
perlahan pada daerah mulut -/+ 3 cm, lalu tekan (seperti mendongkrak), mengangkat maxila
(rahang atas).
Sterilisasi:
a. Direndam dalam larutan clorin -/+ 10 menit.
b. Setelah direndam, disabun dan disikat hingga bersih.
c. Bilas (menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.
d. Kemudian direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat
pensteril) selama 15-20 menit.
9. JARUM JAHIT
Kegunaanya adalah untuk menjahit luka dan menjahit organ yang rusak lainnya. Untuk
menjahit kulit digunakan yang berpenampang segitiga agar lebih mudah mengiris kulit
(scharpe nald). Sedangkan untuk menjahit otot dipakai yang berpenampang bulat (rounde
nald).
Sterilisasi:
Dicuci bersih dan disucihamakan dengan alkohol atau disinfektan lainnya. Sesudah kering
barulah disimpan kembali dalam dompetnya. Apabila tidak ada alkohol, alat-alat itu harus
direbus selama kurang lebih lima menit dalam air mendidih.
1. Autoclave tape
Pabrik 3 M memproduksi plester ini untuk mengontrol keadaan mesin sterilisasi, untuk
membedakan kemasan atau alat mana yang telah mengalami proses sterilisasi mana yang belum
(sebagai indikator). Pada suhu 121 derajat celcius plester ini akan berubah warna :
5 menit pertama : 50% warna yang berubah
15 menit : 90% warna yang berubah
20 menit : 100% warna yang berubah (putih menjadi coklat).
2. Adesive tape
Semua jenis plester bersifat adhesive, artinya dapat melekat, dapat menempel pada tubuh kita.
Masyarakat awam mengenal apa yang disebut plester rol-rolan yang digunting untuk dipakai
sebagai penutup luka atau menempelkan gaas pada tubuh kita. Dikenal sebagai plester yang
berpori, berwarna merah kecoklatan, dan agak tebal yaitu plester ZnO sejenis : Leucoplast,
Tensoplast, Band-Aid, dan Handyplast.
3. Medicinal tape
Medicinal Tape adalah plester obat, yaitu plester yang mengandung obat. Contohnya : Salonpas,
Tokuhon, Capsicum plaster (koyok cap cabe).
4. Surgical tape
Surgical tape adalah plester yang digunakan dalam pembedahan, yang tidak meninggalkan residu
dan tidak menimbulkan rasa sakit apabila dilepaskan setelah menempel dan tidak menyebabkan
gatal-gatal serta alergi.
Contohnya : Micropone, Durapore, Transpore, Blenderm.
b. Gaas (Kasa)
GAAS atau kain GAAS berasal dari bahasa Belanda yang kini diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia menjadi Kasa atau kain Kasa. GAAS berbentuk kain seperti kawat ram, yaitu
berlobang-lobang kecil dengan ukuran beragam. Yang termasuk dalam golongan GAAS ini
adalah:
1. GAAS Steril (Kasa hidrofil steril)
Gaas steril atau kasa hydrofil steril yang paling banyak digunakan adalah dari ukuran 18 x 22 cm.
Biasanya dijual dalam kemasan dus berisi 16 lembar. Kegunaannya adalah untuk menutupi luka-
luka untuk menghindarkan kontaminasi. Cara penggunaannya dengan menggunakan plester
dilekatkan pada tubuh.
Istilah nama dressing sebenarnya berarti verband atau perban, hanya saja yang digolongkan
dalam GAAS ini yang mempunyai ukuran pendek, sedangkan pada masyarakat umumnya dengan
perban adalah yang panjang.
c. Perban (Pembalut)
Bila kita berbicara tentang perban maka ingatan kita dibawa kepada kain pembalut grass dalam
bentuk rol-rolan yang panjang, dan digunakan untuk membalut luka. Warnanya putih. Golongan
perban dibagi menjadi 4:
1. Kasa hidrofil (Bandage gauze)
Kasa hidrofil dalam bahasa Inggrisnya disebut : Bandage Gauze. Bentuknya berupa gulungan
kain kasa yang panjang dan gulungan kasa kecil. Gulungan atau rol yang kecil ini dikenal
orang dengan nama sehari-hari : Perban.
Pembalut elastis dalam bahasa Inggrisnya disebut : Elastic Bandage. Contoh-contoh pembalut
elastis adalah Tensocrepe, Coban, Dynaflex, Elset, Lestreflex.
3. Pembalut leher
Kegunaannya : menopang kepala dan membatasi gerak dari cervical vertebre (tulang leher).
4. Pembalut gips
Pembalut ini disebut juga plaster of paris. Sebelum si pasien diberi pembalut gips, maka
bagian tubuh tersebut diberi lapisan kapas gips yang terbuat dari bahan nonwoven.
4. Kruk/ Crutches
Adalah tongkat penyangga tubuh yang digunakan pada pasien yang mendapat gangguan/ sehabis
operasi pada kaki.
2. Urine bag
Berfungsi untuk menampung air kencing
3. Colostomy bag
Berfungsi untuk menampung feces, cairan gas yang keluar dari lubang usus buatan hasil
pembedahan melalui otot dan kulit perut. Hal ini dilakukan untuk mengganti fungsi formal
normal dari rectum.
Yang termasuk golongan ini adalah alat-alat yang digunakan dirumah sakit yang
sehari-harinya digunakan sebagai bahan penunjang dalam pelayanan kesehatan
pasien.
1. Alat yang digunakan untuk melayani pasien
a. Urinal
Ada dua jenis urinal yaitu urinal laki-laki dan urinal wanita. Digunakan sebagai tempat kencing
untuk pasien.
b. Bedpan/ Steakpan
Digunakan sebagai tempat faces
c. Spitting Mug
Digunakan sebagai tempat ludah atau riak.
d. Pus basin
Digunakan sebagai tempat untuk membuang kapas bekas pakai, nanah, dan muntahan.
b. Termometer Jar
Digunakan untuk menaruh termometer
c. Forceps Jar
Digunakan untuk menaruh pinset, klem, dan tang
d. Dressing Jar
Digunakan untuk menaruh dan menyimpan pembalut-pembalut
16. CATETHERS
Catether adalah sebuah pipa yang kosong yang terbuat dari logam, gelas, karet, plastik yang cara
penggunaannya adalah untuk dimasukkan kedalam rongga tubuh melalui saluran.
1. IV Catether
adalah catether yang dimasukan ke dalam pembuluh vena. Kegunaanya berlaku sebagai vena
tambahan (perpanjang vena) untuk pengobatan IV jangka lama yang lebih dari 48 jam.
Pembedahan dengan wing needle bila digunakan lebih dari 48 jam akan menimbulkan
thrombosis, karena wing needle terbuat dari logam.
2. Non IV Catether
a. Nelaton Catether
Adalah catether yang digunakan untuk buang air kecil
b. Ballon Catether
Digunakan untuk pengambilan urine dalam sistem tertutup, bebas dari udara dan polusi
sekitarnya.
c. Kondom Catether
Untuk menghubungkan oenis dengan urine bag melalui ujung tubenya, terutama pada pasien yang
suka buang air kecil dengan tidak sabar
d. Feeding tube
Digunakan untuk memasukan cairan makanan melalui mulut/hidung.
e. Rectal tube
Digunakan untuk menegluarkan gas-gas dari usus, untuk membersihkan rectum.
f. Stomach tube/ maag slang/ maag sonde
Digunakan unuk mengumpulkan getah lambung, untuk membilas/ mencuci isi perut, untuk
pemberian obat-obatan.
g. Suction catether
Digunakan untuk menyedot lender dari trachea bayi yang baru lahir, untuk menyedot cairan
amnionik.
16. ALAT SEMPRIT
Alat semprit adalah alat untuk menyunti (spuit/syringe). Terdiri dari tiga bagian yaitu silinder berkala,
tutup, tempat menempel jarum pada ujungnya dan piston dengan pegangannya.