MEMBUAT LEARNING JURNAL MANAJEMEN ASN & PELAYANAN PUBLIK
Nama : Ns. M Topan Wijaya Hasibuan, S.Kep
NIP : 199401092020121010 Unit Kerja : RSUD Natuna I. MANAJEMEN ASN A. Pokok Pikiran Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesipegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang unggul, selaras, dan mengikuti perkembangan jaman. Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas: a) Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki suatu jabatan pemerintahan dan memilili nomor induk pegawai nasional. Sementara itu, PPPK diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ASN merupakan sebuah pekerjaan profesi. Sebagai pekerja profesi harus mempunyai kriteria-kriteria tertentu, antara lain kualifiasi, kompetensi dan kinerja. Kualifikasi merupakan syarat pendidikan minimal untuk menjadi seorang ASN, misalnya untk menjadi perawat di Rumah Sakit atau Puskesmas minimal harus mempunyai ijazah D3 Keperawatan dan sudah harus memiliki STR aktif atau bukti bahwa STR sedang dalam masa pengurusan. Kinerja adalah bentuk unjuk kerja atau performa ASN dalam bekerja. Dalam menjalankan tupoksinya dapat diukur melalui tingkat produktivitas kerja, kedisiplinan kerja, ketuntasan pekerjaan, keakuratan, serta melakukan pelayanan prima terhadap masyarakat. ASN merupakan profesi yang berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku yang bertujuan untuk menjaga martabat serta kehormatan ASN. Fungsi kode etik sebagai pedoman dalam menjalankan tugasnya serta sebagai standar penilaian sifat, perilaku dan tindakan birokrasi. Untuk menjalankan tugas dan kedudukannya tersebut, maka pegawai ASN mempunyai fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa B. Penerapan Penerapan Manajemen ASN sebagai seorang Perawat yaitu; melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan peraturan perundangundangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perawat professional dituntut memiliki kode etik, norma tertentu sebagai pegangan yang diakui serta dihargai oleh masyarakat. Kode etik merupakan landasan moral dan pedoman tingkah laku yang dijunjung tinggi oleh setiap pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Kode etik dan kode perilaku tersebut bertujuan menjaga martabat dan kehormatan perawat sebagai ASN. II. PELAYANAN PUBLIK 1. Pokok Pikiran Pelayanan public merupakan kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan public dalam bentuk barang dan atau jasa bagi setiap warga negara dan penduduk dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditunjukkan untuk memberikan kepuasan kepada penerima layanan. Pelayanan public oleh Aparatur Sipil Negara diatur dengan UndangUndang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Public. Pelayanan publk dapat memperkuat demokrasi dan menegakkan hak asasi manusia. Siklus pelayanan public dimulai saat konsumen melakukan kontak dengan layanan delivery system kemudian berlanjut dengan kontak berikutnya hingga jasa yang bersangkutan diterima oleh konsumen. Perbedaan mendasar antara barang atau jasa milik pemerintah dan swasta dapat dilihat dari cara konsumi dimana rivalitas dan eksludabilitas barang/jasa pada swasta tinggi sedangkan milik pemerintah rendah. Selain itu keputusan politik pada barang atau jasa pemerintah bersifat strategis dan menyangkut kepentingan bangsa. Terdapat tiga paradigma pelayanan public antara lain Old Public Administration, New Public Management, dan new public services (NPS). NPS diterapkan sejak tahun 2003 sampai sekarang dimana negara harus menjadi lebih kuat dan menyediakan bentuk-bentuk pelayanan dasar yang GRATIS sehingga bisa dinikmati dan dirasakan hasil kerja pemerintahannya. Etiket dan etika pelayanan public mengacu kepada cara suatu perbuatan harus dilakukan ASN. Etika dan etiket mengatur perilaku manusia secara normatif, artinya memberi norma bagi perilku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Etiket pelayanan yang perlu diperhatikan oleh ASN terhadap pengguna jasa pada umumnya adalah sebagai berikut: Sikap/ perilaku, Ekspresi wajah, Penampilan, Cara berpakaian, Cara berbicara, Cara mendengarkan, Cara bertanya. 2. Penerapan ASN sebagai pelayan publik harus bertekad melakukan perbaikan atas kurang baiknya kualitas pelayanan public di Indonesia, berkontribusi memperbaiki birokrasi. Dan memiliki kesadaran untuk memberikan kontribusi terhadap upaya perbaukan kualitas pelayanan public di Indonesia. Sehingga terdapat implikasi strategis jangka Panjang sebagai upaya mengubah kinerja birokrasi dalam memberikan pelayanan public. Dalam memberikan pelayanan public ASN harus professional, bebas dari intervensi politik, dan bersih dari praktek Kolusi Korupsi dan Nepotisme. Sebagai instansi milik pemerintah, Rumah Sakit Umum Daerah Natuna juga wajib melaksanakan pelayanan public kepada masyarakat. Pelayanan public yang menyenangkan bagi masyarakat akan memberi citra positif bagi Rumah Sakit. Untuk meningkatkan pelayanan public di Rumah Sakit s dibutuhkan standar yang tertuang dalam peraturan yang dikeluarkan oleh pimpinan Rumah Sakit. Sebagai pelayan kesehatan kita wajib melaksanakan aturan mengenai pelayanan public di Rumah Sakit. Dalam bidang kesehatan kita wajib menerapkan standarisasi pelayanan yang diberikan, Dalam hal standar pelayanan public di bidang kesehatan, perlu adanya peningkatan kualitas pelayanan. Meningkatkan kualitas SDM yang terbaik sehingga bisa memuaskan masyarakat.