Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

SEKRETARIAT DAERAH
Jl. Dharma Praja (Kawasan Perkantoran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan)
Telp. 0511-4770001, 4770002 No. Fax. 0511- 4770008, 4770009
BANJARBARU

Banjarbaru, 26 Juli 2021

Kepada
Yth. 1. Para Staf Ahli Gubernur
2. Para Asisten Sekretariat Daerah
3. Para Kepala Perangkat Daerah
4. Para Direktur/Wakil Deriktur RSUD
5. Para Kepala Biro Sekretariat Daerah
Di Lingkungan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan
di-
Tempat

SURAT EDARAN
NOMOR 065/ 01076 /ORG TAHUN 2021
TENTANG
PENYESUAIAN SISTEM KERJA PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA
SELAMA PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT
PADA MASA PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE 2019 DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

1. Sehubungan dengan diterbitkannya Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur


Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2021 tanggal 21 Juli 2021 tentang
Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara Selama Masa Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019,
maka perlu diatur penyesuaian sistem kerja Aparatur Sipil Negara di lingkungan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan selama masa Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada masa Pandemi Corona Virus Disease 2019
(COVID-19), sebagai berikut :

a. Penyesuaian Sistem Kerja di Wilayah dengan PPKM Berbasis Mikro Level 4


Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara selama PPKM Berbasis Mikro
dengan kriteria Level 4, berpedoman pada Penyesuaian Sistem Kerja
sebagaimana dimaksud dalam Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 14 Tahun
2021, dengan ketentuan :
1) Pegawai ASN yang bekerja pada Satuan Perangkat Daerah yang berada
diwilayah PPKM Darurat pada sektor non esensial menjalankan tugas di
rumah/tempat tinggalnya (Work from home) secara penuh atau 100%
(seratus persen) dengan tetap memperhatikan sasaran kinerja dan target
kerja pegawai yang bersangkutan.
2) Apabila terdapat alasan penting dan mendesak diperlukan kehadiran
pejabat/pegawai di kantor, maka Kepala Satuan Perangkat Daerah dapat
secara selektif dan akuntabel menentukan jumlah minimum pejabat/pegawai
yang hadir di kantor.
3) Selain Sektor sebagaimana dimaksud angka 1, Kepala Satuan Perangkat
Daerah melakukan penyesuaian sistem kerja dilingkungannya masing-masing,
sebagai berikut :
a) Pegawai ASN yang melakukan tugas layanan pemerintah berkaitan
dengan sektor yang bersifat esensial (Satuan Perangkat Daerah yang
menangani sektor keuangan, informasi dan komunikasi, dan Industri),
melaksanakan tugas kedinasan di kantor (work from Office) dengan jumlah
pegawai maksimal 50% (lima puluh persen); dan
b) Pegawai ASN yang melakukan tugas layanan pemerintah berkaitan
dengan sektor yang bersifat kritikal ( Satuan Perangkat Daerah yang
menangani kesehatan, keamanan dan ketertiban masyarakat, Energi,
logistik, transfortasi dan distribusi untuk kebutuhan pokok masyarakat,
makanan dan minuman penunjang, konstruksi, utilitas dasar (listrik, air dan
pengelolaan sampah), dan penanganan bencana ), melaksanakan tugas
kedinasan di kantor (work from Office) dengan jumlah pegawai maksimal
100% (seratus persen)
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang melaksanakan tugas di kantor tetap
mengutamakan dan menerapkan protokol Kesehatan yang ketat.

b. Penyesuaian Sistem Kerja di Wilayah dengan PPKM Berbasis Mikro Level 3.


Pegawai Aparatur Sipil Negara melaksanakan tugas kedinasan di rumah/tempat
tinggalnya (work from home) sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dan
melaksanakan tugas kedinasan di kantor (work from Office) sebesar 25% (dua
puluh lima persen) dengan penerapan protokol kesehatan lebih ketat dan tetap
memperhatikan sasaran kinerja dan target kerja pegawai yang bersangkutan.
c. Penyesuaian Sistem Kerja di Luar Wilayah Level 3 dan Level 4
Penyesuaian Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara yang tidak berlokasi
di wilayah PPKM berbasis Mikro Level 4 maupun Level 3, dilakukan dengan
memperhatikan kriteria zonasi kabupaten/kota, yaitu:
1) Pada Kabupaten/Kota yang berada dałam Zona Oranye dan Zona Merah,
pegawai ASN melaksanakan tugas kedinasan di kantor (work from Office)
sebesar 25% (dua puluh lima persen); dan
2) Pada Kabupaten/Kota selain pada Zona Oranye dan Zona Merah, pegawai
ASN melaksanakan pelaksanaan tugas kedinasan di kantor (work from
Office) sebesar 50% (lima puluh persen).
Pelaksanan tugas kedinasan di kantor sebagaimana dimaksud pada angka 1
huruf c butir 1) dan butir 2), dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan
lebih ketat dan tetap memperhatikan sasaran kinerja dan target kerja pegawai
yang bersangkutan.

2. Pelaksanaan penyesuaian sistem kerja agar tetap memperhatikan dan tidak


mengganggu kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada
masyarakat. Untuk itu, semua Kepala Satuan Perangkat Daerah agar:
a. melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap pemenuhan dan pencapaian
sasaran dan target kinerja pegawai;
b. melakukan penyederhanaan proses bisnis dan standar operasional prosedur
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi;
c. menggunakan media informasi untuk penyampaian standar pelayanan baru
melalui media publikasi;
d. membuka media komunikasi online sebagai wadah konsultasi maupun
pengaduan; dan
e. memastikan bahwa output dari produk pelayanan yang dilakukan secara
daring/online maupun Iuring/offline tetap sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
f. memastikan Aparatur Sipil Negara dan Tenaga Kontrak yang melaksanakan tugas
kedinasan di rumah (Work From Home) harus tetap bekerja dan setiap hari harus
ada catatan kinerja yang hasilnya disampaikan kepada atasan langsungnya,
untuk menjadi bahan penilaian pimpinan secara berjenjang.

3. Surat Edaran ini berlaku sejak tanggal 26 Juli 2021 sampai dengan berakhirnya
kebijakan PPKM pada masa pandemi Covid-19.

Demikian, agar Surat Edaran ini menjadi perhatian dan dilaksanakan sebagaimana
mestinya.

a.n Pj. GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN


SEKRETARIS DAERAH,

Ir. ROY RIZALI ANWAR, ST, MT


Pembina Utama Muda
NIP. 19810430 200312 1 006

Tembusan :
1. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI.
2. Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia.
3. Gubernur Kalimantan Selatan (sebagai laporan).

Anda mungkin juga menyukai