Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

“Penilaian dan Komersialisasi Peluang Usaha”

Dosen Pengampu : Lili Bariadi, S.Ag, M,Si

Disusun oleh:

Muhammad Budiman Tu Dermawan 11190530000039


Muhammad Imrol Darul Kurniawan 11190530000011
Fira Naelil Maghfirah 11190530000023

MANAJEMEN DAKWAH 4A FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU


KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan Karunia,
Rahmat, dan Hidayah-Nya, sehingga makalah yang berjudul “ Sumber Biaya dan
Modal dalam Mengelola Usaha” dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Sholawat serta salam senantiasa tercurah limpahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya dan para sahabat serta tak lupa pula
kepada kita semua selaku umatnya hingga akhir zaman. Aamiin.
Makalah ini disusun untuk mata kuliah Kewirausahaan. Kami  berusaha menyusun
makalah ini dengan segala kemampuan, namun kami menyadari bahwa makalah ini
masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi
penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami
terima dengan senang hati demi perbaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembacanya. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan
untuk membuat makalah ini kami ucapkan terima kasih.

Ciputat, 26 Mei 2021

Kelompok 9
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………....2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………3
BAB I………………………………………………………………………………………....4
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………...4
A. Latar Belakang………………………………………………………………………4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………...5
C. Tujuan Masalah……………………………………………………………………...5
BAB II………………………………………………………………………………………...6
PEMBAHASAN……………………………………………………………………………..6
A. Bagaimana mengakses peluang usaha……………………………………………...6
B. Seleksi ide baru dan peluang usaha………………………………………………...7
C. faktor-faktor penting dalam pendirian usaha……………………………………..9
D. Mengapa banyak usaha baru gagal………………………………………………..10
E. Evaluasi Proses Pendirian Usaha baru……………………………………………12
F. Komerlialisasi Peluang Usaha……………………………………………………...16
BAB III……………………………………………………………………………………....19
PENUTUP…………………………………………………………………………………..19
A. Kesimpilan…………………………………………………………………………..19
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………20
BAB I

Latar Belakang
Seseorang yang berkemauan keras dalam melakukan suatu tindakan demi
memperoleh suatu kesuksesan, dan dalam pelaksanaannya seseorang itu menciptakan
suatu kreasi atau produk baru yang berkualitas baik. Dan cara atau inovasi untuk
menerapkan ide barunya dengan baik dan terarah pastinya dialah seorang wira usaha
atau biasa disebut dengan enterpreneur yang handal.
Seorang pelopor dalam suatu bisnis haruslah kreatif dan juga inovatif.
Keingintahuan dan minat pada apa yang terjadi di dunia merangsang orientasi
Eksternal. Sedangkan Orientasi internal merangsang penggunaan sumber daya-
sumber daya pribadi untuk mengidentifikasi peluang venture baru.
Proses pengembangan produk baru berawal dari pencarian ide. Ide produk
baru dapat berasal dari sejumlah sumber, misalnya departemen riset dan
pengembangan, konsumen, ilmuwan, pesaing, karyawan (terutama wiraniaga),
anggota saluran distribusi (distributor), dan manajemen puncak. Biasanya gagasan
yang muncul dari sisi teknologi pemisahaan cenderung akan dirumuskan dalam
technological.
Pada prinsipnya persaingan bisnis akan selalu ada. Di satu sisi bisa
memberikan dampak positif, namun di sisi lain bisa pula berdampak negatif. Dampak
positifnya, perusahaan bisa mengetahui pangsa pasar dan jumlah pelaku bisnis yang
merepresentasikan tingkat persaingan dalam bisnis yang sama, sehingga bisa
menentukan strategi yang tepat untuk merebut pasar. Sementara dampak negatifnya,
perusahaan bisa tergerus dan ‘hangus’ alias gagal total jika tidak jeli dan peka dalam
melihat peluang pasar sehingga kalah bersaing.
Jenis usaha kecil tidak perlu membuat rencana bisnis yang rumit untuk
memulai usahanya. Seringkali rencana bisnis dibuat dalam bentuk catatan saat
melakukan diskusi atau tanya jawab. Seringkali juga orang memulai bisnis tanpa
rencana sama sekali, sehingga ide-ide menjadi kabur dan mereka tidak tahu apa yang
selanjutnya harus mereka lakukan. Dengan menulis sebuah rencana, meskipun itu
berupa catatan-catatan kecil, kita akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas
mengenai jenis bisnis yang diinginkan, serta bagaimana bisnis harus dikembangkan
sejalan dengan perkembangan zaman.
Rumus Masalah
1. Bagaimana mengakses peluang usaha
2. Seleksi ide baru dan peluang usaha
3. Faktor-faktor penting dalam pendirian usaha
4. Mengapa banyak usaha baru yang gagal?
5. Evaluasi Proses pendirian usaha baru (analisis profil, feasibility approach competitor
nalysis)
6. Komersialisasi peluang usaha

Tujuan
1. Memahami bagaimana mengakses peluang usaha
2. Menemukan ide-ide baru dalam peluang usaha
3. Mengetahui faktor penting dalam pendirian usaha
4. Mengetahui sebab akibat dari peluang usaha baru gagal
5. Mengetahui evaluasi proses pendirian usaha baru
6. Mengetahui dan memahami melakukan komersialisasi peluang usaha
Bab II
PEMBAHASAN

1.Bagaimana mengakses peluang usaha


a. Menciptakan peluang usaha berdasarkan kebutuhan
Cara menciptakan pelaung usaha yang pertama adalah dengan berdasarkan kebutuhan
anda. Ketika anda merasa kebutuhan anda belum dapat terpenuhi dengan produk atau jasa
yang telah ditawarkan oleh pelaku bisnis. Maka tidak ada salahnya jika anda mencoba
untuk menciptakan produk atau jasa yang berkaitan dengan kebutuhan anda tersebut. Hal
tersebut dapat menciptakan peluang yang besar mengingat adanya kemungkinan
seseorang yang merasa bahwa kebutuhannya belum terpenuhi dengan adanya produk atau
jasa yang sudah ada. Sehingga permintaan pasar pun akan lebih tinggi dan meminimalisir
terjadinya persaingan usaha yang serupa1
b. Menciptakan peluang usaha berdasarkan kemampuan
Cara selanjutnya dalam menciptakan peluang usaha adalah dengan berdasarkan
kemampuan. Misalnya jika anda memiliki kemampuan untuk membuat kue basah maka
tidak salahnya anda membuka usaha kue basah dengan memberikan kreasi-kreasi yang
unik dari kue-kue lainnya. Dengan demikian anda dapat lambat laun merintis usaha ini
dengan baik jika anda sendiri mampu untuk melakukannya. Selain itu, jika anda yang
menginginkan adanya karyawan maka sebaiknya anda berbagi kemampuan anda agar
lebih optimal dalam menjalankan bisnis tetapi tetap pada pengawasan anda.
c. Menciptakan peluang usaha berdasarkan hobi
Peluang usaha dari hobi dapat menjadi peluang yang bagus untuk dijalankan, apalagi
seperti yang kita ketahui bahwa memiliki hobi itu dapat dikatakan menjadi keunikan
tersendiri. Dari keunikan tersebut dapat menjadi nilai jual yang berpotensi menimbulkan
peluang usaha. Terlebih saat ini banyak banyak para pelaku bisnis yang memulai
menjalankan bisnis yang mendapat ide dari hobinya yang mampu mendatangkan
keuntungan dan kesuksesan. Mengingat hal tersebut dikarenakan ketika seseorang
mengerjakan apa yang disukai yang telah menjadi hobi atau kebiasaannya maka ia akan
dengan senang hati mengerjakannya. Sehingga tidak salah jika mendapatkan peluang
bisnis dari hobi dapat membawa kesuksesan karena pelaku bisnisnya pun senang dan
nyaman saat mengerjakannya tanpa adanya rasa berat. Sebagai contoh, ketika anda
1
Adriyangemi.2012.Pengembangan dan Komersialisasi Produk.Jakarta.Wordpress.
memiliki hobi berwisata kuliner dan memasak maka tidak salahnya jika membuka usaha
kuliner dengan masakan atau menu yang anda sukai.

c. Menciptakan peluang usaha berdasarkan usaha yang ada


Menciptakan peluang usaha berdasarkan usaha yang ada ini maksudnya adalah
menciptakan jenis usaha yang serupa dengan usaha yang telah ada tetapi memberikan
kesan berbeda. Hal ini berkaitan dengan melakukan sebuah inovasi dan kreasi seperti
yang telah disinggung sebelumnya. Sebagai contoh, ketika anda melihat ada pelaku bisnis
yang membuka usaha cake dengan varian rasa pandan dan coklat maka anda dapat juga
membuka usaha cake dengan berbagai macam rasa dan sentuhan topping yang menarik di
atas cake tersebut. Sehingga usaha anda pun dapat lebih menarik perhatian konsumen dan
mampu mendorong terjadinya persaingan yang berdampak pada hal positif.
d. Menciptakan peluang usaha berdasarkan lokasi
Menciptakan peluang usaha berdasarkan lokasi ini pun dapat memberikan dampak pada
peluang bisnis yang bagus. Jika anda memiliki lokasi yang strategis maka akan menjadi
poin yang bagus untuk mendukung usaha yang anda lakukan. Mengingat lokasi dapat
berpengaruh terhadap pendapatan. Sebagai contoh ketika anda memiliki lokasi yang dekat
dengan sekolah maka dapat anda manfaatkan dengan membuka usaha fotocopy dan
peralatan alat tulis. Sehingga dengan begitu usaha fotocopy dan peralatan alat tulis itu
akan mendatangkan konsumen yang banyak karena lokasi anda berada didekat target
pasar anda yaitu siswa dan tenaga pengajar di sekolah tersebut.

2. Seleksi ide baru dan peluang usaha


a. Inovasi Teknologi
ide dengan cara melakukan pencarian terobosan atau temuan, perbaikan dari
teknologi yang ada sehingga semakin hari semakin banyak ragamnya. Inovasi
bertujuan untuk memperluas pasar, melindungi dari kemungkinan masuknya saingan
baru dan memperluaskan pasar.
b. Pencarian Langsung,
Penjaringan ide usaha dapat dilakukan dengan cara mencari langsung melalui riset
aplikasi dan riset dasar yang telah dirancang secara teliti, dengan tujuan untuk
menemukan produk atau usaha baru.
c. Analisis Pemakaian Akhir ,
mengamati pemakaian pemakai akhir dari suatu produk. Semua keluhan, kelemahan
dicari penyebabnya. Adanya analisis pemakai akhir akan mendorong munculnya
gagasan penyempurnaan atau pembuatan produk baru sebagai pengganti.

d. Metode Kreatif
segala sesuatu dari pelaku, kreatifitas yang sangat menentukan gagasan usaha yang
akan muncul. Keterampilan seseorang, atau hobi yang dikembangkan menjadi suatu
usaha yang kreatif. Misalnya, karena ada bakat melukis, maka muncul gagasan yang
kreatif untuk membuka usaha sablon kaos dengan membuat lukisan-lukisan yang
menarik dan bersifat populer untuk para remaja.
e. Metode Aliansi, Akuisisi, dan Lisensi
Metode ini umumnya muncul karena ada beberapa keterbatasan, misalnya
keterbatasan pasar, keterbatasan sumber daya manusia, ada pemikiran tidak perlu
terlalu lama untuk memajukan suatu usaha, dan ada pemikiran tidak perlu terlalu lama
untuk menunjukan suatu usaha. Jika dengan melakukan aliansi, akuisisi, ataupun
melalui lisensi masaalah gagasan usaha ini tidak perlu harus mulai dari tahap awal,
tetapi mungkin saja sudah berada tahap pertumbuhan.
f. Metode ATM (Amati, Tiru & Modifikasi)
Dalam mencari ide khususnya ide untuk mendirikan atau memulai suatu usaha ada
salah satu metode yang cukup tepat dan dapat diterapkan. Metode ini bernama ATM
yang merupakan singkatan dari amati, tiru dan modifikasi. Jika dijelaskan secara
ringkas metode ini berisi perintah untuk mengamati usaha yang sudah ada
sebelumnya, meniru usaha tersebut dan memodifikasinya. Metode ini tidak sama
dengan meniru atau sering disebut dengan plagiat karena di dalamnya terdapat
kegiatan modifikasi yang dengan jelas mencari kelemahan atau kekurangan yang ada
di usaha sebelumnya dan kemudian mengganti atau menambahkan sesuatu sehingga
terbentuklah suatu usaha yang baru.
g. Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan
mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor
internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, Opportunities
dan Threats. Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk
mencari strategi yang akan dilakukan.
3. faktor-faktor penting dalam pendirian usaha
a. Alam
Faktor alam yang perlu dipelajari oleh calon wirausaha, antara lain: tanah, sumber air,
bahan mentah atau bahan baku, bangunan atau pabarik, dan sebagainya;
b. Modal usaha
Faktor modal usaha yang perlu dipelajari oleh calon wirausaha, menyangkut
pembiayaan kegiatan usaha dan pembangunan;
c. Keterampilan usaha
Factor keterampilan usaha yang perlu dimiliki oleh calon wirausaha, antara lain:
keahlian, kemampuan teknis, pengetahuan, teknologi dan sebagainya; dan
d. Tenaga kerja
Factor tenaga kerja sangatlah penting. Sumber tenaga kerja dapat diambil dari
keluarga sendiri, variable yang menyatakan tingkat kemampuan calon wirausaha
dalam mengendalikan persiapan pendirian usahanya
e. Sumber daya finansial
Di dalam mempersiapakan pendirian usaha, factor finansial hendaknya disiapkan dan
diuraikan berdasarkan kebutuhannya.
f. Sasaran dan tujuan
Calon wirausaha yang akan mendirikan usaha, terlebih dahulu harus menetapkan
sasaran dan tujuan usahanya. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui target-target
yang harus dicapai, kemajuan dan perkembangannya
g. Manajemen usaha
Calon wirausaha harus menyusun tim manajemen yang efektif dan efisien serta
bertanggungjawab untuk mengimplementasikan dan merealisasikan pendirian usaha.
h. pemasok
Pemasok yang digunakan harus didasarkan pada factor-faktor penunjangnya seperti
harganya, waktu penyerahannya, kualitas bahan bakunya dan sebagainya.
i. perekonomian
Dalam rangka mempersiapakan pendirian usaha, calon wirausaha harus
memperhatikan dan mempertimbangkan perubahan dalam pendapatan nasional bruto
pengangguran menurut daerah geografis dan sebagainya.
j. Teknologi
Calon wirausaha yang mempersiapkan pendirian usaha, harus mempertimbangkan
adanya perkembangan teknologi baru yang mungkin akan mempengaruhi pembuatan
produk dan perkembangan usahanya.
k. Persaingan
Calon wirausaha yang akan mempersiapakan pendirian usaha, sebagian besar selalu
menghadapi ancaman persaingan dari perusahaan-perusahaan besar yang sudah lama
berdiri. Di sini calon wirausaha harus bersiap-siap merencanakan strategi yang paling
efektif dan tepat untuk menghadapi persaingan, khususnya dalam bidang pemasaran.
l. Bahan mentah atau bahan baku
Dalam mempersiapkan pendirian usaha, calon wirausaha harus memperhatikan
sumber bahan mentah atau bahan baku. Gagasan terbaik dalam mengatasi bahan
mentah ialah membentuk hubungan yang kuat dengan pemasok dan mewaspadai
adanya ancaman kelangkaan bahan mentah.

4. Mengapa banyak usaha baru gagal?


a. Manajemen yang buruk,
Banyak kegagalan bisnis berakar pada manajeman yang buruk. Para pemilik bisnis
yang masih baru sering kali kurang memiliki keahlian dan manajemen bisnis di
bidang seperti keuangan, penjualan, produksi, dan perekrutan dan pengaturan
pegawai. Kecuali mereka menyadari langkah keliru yang ditempuh dan mencari
bantuan, pemilik bisnis bisa segera berhadapan dengan ancaman kegagalan.
Mengabaikan bisnis juga bisa mengakibatkan kegagalan. Harus ada studi reguler,
pengorganisasian, perencanaan, dan kontrol terhadap semua aktivitas operasi bisnis.
Ini juga mencakup penelitian market dan data pelanggan, yang menjadi area yang
sering diabaikan ketika bisnis telah mulai berjalan.2
b. Modal yang tidak cukup
Kesalahan fatal yang biasa dialami kebanyakan bisnis yang gagal adalah memiliki
dana operasional yang tidak memadai. Pemilik bisnis meremehkan jumlah uang yang
dibutuhkan dan akhirnya mereka terpaksa tutup sebelum memiliki kesempatan untuk
berhasil. Mereka juga memiliki ekspektasi yang tidak realistis tentang pendapatan dari
penjualan. memiliki dana operasional yang tidak memadai. Pemilik bisnis
meremehkan jumlah uang yang dibutuhkan dan akhirnya mereka terpaksa tutup
sebelum memiliki kesempatan untuk berhasil.
2
https://www.google.co.id/amp/s/www.dewaweb.com/blog/bisnis-gagal-penyebab-dan-solusinya/amp/
c. Lokasi
Lokasi menjadi faktor penting dalam kesuksesan sebuah bisnis. Lokasi yang strategis
memungkinkan bisnis tetap bertahan, dan lokasi yang tidak tepat bisa membawa
bencana meski perusahaan sudah ditata dengan sangat baik.
d. Kurang perencanaan
Siapapun yang pernah mengadakan acara yang sukses tahu, bila tidak berhati-hati,
memiliki perencanaan yang strategis, dan bekerja keras, keberhasilan tidak akan
mengikuti. Hal yang sama bisa diterapkan demi kesuksesan dalam bisnis. Semua jenis
bisnis perlu memiliki perencanaan. Banyak bisnis kecil yang gagal lantaran
kelemahan fundamental pada perencanaan bisnis mereka. Perencanaan harus dibuat
realistis dan berdasarkan informasi akurat dan terbaru serta proyeksi tentang masa
depan.3
e. Tidak memiliki website
tidak memiliki website lebih beresiko kehilangan bisnis dibanding pesaing yang
memilikinya. Dan pastikan website yang dikelola membuat bisnis terlihat bagus,
karena ingin meningkatkan pendapatan, bukan menurunkannya. Setiap bisnis perlu
memiliki tampilan profesional dan website yang didesain dengan baik sehingga
pengguna bisa dengan mudah menggunakannya untuk mengetahui bisnis mereka dan
bagaimana membangun produk dan layanan mereka sendiri. Nantinya, website
menjadi cara tambahan untuk menghasilkan pendapatan, misalnya ruang untuk iklan
penjualan, produk dropship, atau produk afiliasi.
f. Masalah kepemimpinan
Bisnis Anda bisa gagal bila Anda menerapkan manajemen yang buruk, yang bisa
dibuktikan dalam banyak bentuk. Anda akan mengalami kesulitan menjadi pemimpin
bila Anda tidak memiliki pengalaman yang cukup dalam membuat keputusan
manajemen, supervisi staf, atau visi untuk memimpin organisasi. Mungkin tim Anda
tidak sependapat tentang bagaimana seharusnya menjalankan bisnis. Anda dan
pemimpin lain berargumen di depan publik, atau saling bertolak-belakang dalam
memberikan instruksi kepada staf. Ketika masalah yang dihadapi membutuhkan
kepemimpinan yang kuat, Anda sungkan untuk mengambil alih kepemimpinan dan
mengatasi masalah yang muncul sehingga bisnis Anda berada di ambang kegagalan.
tim tidak sependapat tentang bagaimana seharusnya menjalankan bisnis dan

3
Dini Aulia. 2017. Memulai usaha itu gampang.Jakarta.Transmedia.
pemimpin lain berargumen di depan publik, atau saling bertolak-belakang dalam
memberikan instruksi kepada staf.

g. Kurangnya pengalaman bisnis


Bila Anda tidak punya pengalaman bisnis yang cukup, pasti akan terbuka celah
kegagalan. Tentu, bila Anda mendapat saran dari profesional dan membangun
perusahaan dengan kontrol internal dan memprosesnya dengan tepat sejak awal, Anda
punya kesempatan untuk berhasil.Beberapa dampak dari kurangnya pengalaman
bisnis antara lain tidak memiliki tim manajemen yang baik dan tidak membayar pajak
tepat waktu. Tiap aspek kegagalan membuat bisnis kurang bisa bertahan.
h. Ekspansi berlebihan
Ini bisa dibilang sebagai penyebab utama kegagalan bisnis. Over ekspansi sering
terjadi ketika pemilik bisnis merasa telah berhasil karena dengan cepat bisa
melakukan ekspansi bisnis. Anda perlu fokus pada pertumbuhan yang lambat dan
stabil. Banyak kebangkrutan disebabkan oleh perusahaan yang sedang berkembang.
Tapi di waktu yang sama, Anda jangan menekan pertumbuhan bisnis. Ketika Anda
memiliki pelanggan yang solid dan aliran dana yang baik, biarkan keberhasilan
membantu Anda menentukan ukuran bisnis yang tepat. Beberapa indikasi kalau
ekspansi bukan langkah yang tepat antara lain ketidakmampuan memenuhi kebutuhan
pelanggan dan pegawai mengalami kesulitan mengikuti tuntutan produksi.

5. Evaluasi Proses Pendirian Usaha baru

Studi kelayakan usaha atau bisnis adalah suatu aktivitas yang mendalami tentang
sebuah usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka memutuskan layak atau tidak
usaha tersebut diaplikasikan.”Evaluasi Studi Kelayakan Usaha
Evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada seperti aspek teknis, aspek hukum, aspek
manajemen, aspek keuangan, aspek sumber daya manusia, dan sebagainya. Kemudiann, bisa
menarik kesimpulan dari studi kelayakan bisnis usaha melalui pengkajian aspek keuangan
dan dukungan keuangan yang ada melalui bentuk faktor-faktor produksi.4
Tahap evaluasi terhadap perencanaan dibandingkan dengan kenyataan Dalam studi
kelayakan ini juga tidak menutup kemungkinan terdapat alternatif yang bisa dievaluasi

4
Hartono Lapan.2019. Bagaimana Cara Mencari Gagasan Usaha atau Ide Bisnis.Jakarta.Gomarketing
https://www.gomarketingstrategic.com/author/artonlapansgmail-com/
bersamaan dan ditentukan inisiatif yang paling layak untuk diteruskan dengan pertimbangan
akan sumber daya yang ada dengan alokasi modal yang diperlukan dan pengembalian yang
dihasilkan.

Evaluasi adalah suatu proses dalam merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi
yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.
Pentingnya evaluasi usaha
1. Mengetahui posisi usaha anda
2. Mengambil langkah perbaikan atau pengembangan usaha
3. Mengetahui kemajuan usaha anda
4. Target usaha anda selanjutnya.

1. Penetapan Kelayakan Usaha Baru


Banyak dana telah dikeluarkan di dalam memulai usaha baru. Banyak pula usaha baru
yang mengalami kebangkrutan dalam satu atau dua tahun dan hanya sedikit saja yang
berhasil dalam usahanya. Suatu analisis kelayakan yang komprehensif dan sistematis
hendaknya mampu mengidentifikasi masalah, dan menunjukkan cara untuk mengendalikan.
2. Analisa kelayakan teknis
a. Rencana pemasaran
Mendeskripsikan kondisi pasar serta strategi yang berhubungan dengan bagaimana suatu
produk atau jasa didistribusikan, diberi harga, dan dipromosikan. Kelolaan organisasi banyak
sekali yang membuat rencana pemasaran namun pada akhirnya tidak menggunakannya.
Namun faktanya, marketing plan menjadi sebuah kompas dalam mencapai sebuah tujuan
bisnis. Sehingga dapat disimpulkan bahwasanya marketing plan haruslah menjadi sebuah
rujukan yang hasilnya dapat dinilai secara berkelanjutan dan bermanfaat untuk memberikan
arah pemasaran yang lebih berkualitas dan menjadi sebuah pedoman utama dalam
menentukan arah kemana sebuah perusahaan akan berkembang dan berperan sebagai
pembatas sebuah perusahaan untuk menghindari risiko dan membantu perkembangan sebuah
perusahaan.
b.Rencana organisasional
Mendeskripsikan bentuk kepemilikan serta garis otoritas dan tanggung jawab anggota
anggota perusahaan baru.Penggunaan yang teratur tersebut menekankan pada pencapaian
tujuan sistem manajemen dan membantu wirausahawan tidak hanya dalam pembuatan tujuan
yang nampak tetapi juga didalam menegaskan sumber daya yang akan digunakan untuk
mencapai tujuan tersebut.
c.Rencana risiko
Mengidentifikasikan bahaya potensial dan strategi-strategi alternatif untuk mencapai sasaran-
sasaran dan tujuan-tujuan rencana bisnis.Risiko merupakan kombinasi dari kemungkinan
suatu kejadian dan akiat dari kejadian tersebut dengan tidak menutup kemungkinan bahwa
ada lebih dari satu akibat yang mungkin terjadi untuk satu kejadian tertentu. Pada umumnya
risiko dipandang daru perspektif negatif, seperti kehilangan, bahaya, kerugian, kegagalan dan
lain sebagainya. Hal-hal tersebut pada prinsipnya merupakan bentuk ketidak pastian yang
mestinya dipahami dan dikelola secara efektif sehingga dapat menjadi nilai tambah bagi
organisasi.
d.Rencana financial
Perkiraan data finansial utama yang menentukan kemungkinan diterapkanya 5
rencana
tersebut secara ekonomis dan komitmen investasi finansial yang penting.Rencana keuangan
berisi daftar tujuan keuangan disertai dengan saran tentang cara bagaimana untuk mencapai
hal itu, dan tentu saja disesuaikan dengan keadaan seseorang atau keluarga bersangkutan.
Itulah sebabnya Perencana
keuangan tidak dapat selalu memberikan jawaban secara umum kepada setiap orang .Karena
situasi dan kondisi setiap orang berbeda, tujuan yang berbeda, strategi yang berbeda juga.
Oleh karena itu penting bagi kita untuk tahu dulu apa yang kita inginkan (finish point), dan
bagaimana kondisi keuangan kita saat ini (titik awal), dalam rangka menciptakan peta dan
jalur dari titik awal ke titik finish (rencana keuangan)

3. Penilaian Kemampuan Organisasional


Setiap bisnis usaha membutuhkan orang-orang dengan berbagai jenis keterampilan dan
bakat untuk bekerja sama mencapai tujuan organisasional. Hal yang perlu diperhatikan adalah
jenis keterampilan, jenis organisasi dan keterampilan yang dibutuhkan dalam penerapan
usaha baru yang efektif serta keterampilan yang dibutuhkan jika usaha baru mulai berhasil
dan tumbuh. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam langkah ini, yaitu:
a. Penentuan kebutuhan personalia dan perencanaan struktur organisasi awal.
b. Perbantingan kebutuhan dan ketersediaan personalia
5
https://www.google.co.id/amp/s/www.dewaweb.com/blog/bisnis-gagal-penyebab-dan-
solusinya/amp/
4. Analisa Kelayakan Finansial
Landasan untuk menentukan sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat
kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan. Kebutuhan finansial dan pengembalian bisa
berbeda tergantung pada pemilihan alternatif yang ada bagi sebagian besar usaha baru.
Contoh, komponin produk baru mungkin perlu di buat dalam ruangan, yang mana hal ini
memerlukan investasi pada mesin produksi dan bangunan. Sebaliknya, pembuatan produk
baru bisa disubkontrakkan pensuplai di luar. Disini pada dasarnya perusahan sebagai
penyimpanan dan operasi pemasaran bisa dilakukan dengan investasi kecil dalam asset tetap.
Langkah-langkah dalam analisa kelayakan finansial:
a. Analisa semua kewajiban finansial dan kebutuhan pengeluaran secara mendetail
b. Proyeksi sumber daya finansial yang tersedia dan dana-dana yang akan dihasilkan
dalam operasi perusahaan
c. Penting untuk menentukan secara sistematis aliran masuk, aliran keluar operasional
yang diantisipasi dan aliran kas netto untuk periode waktu tertentu
d. Apakah ia akan menghasilkan pengembalian pada modal yang diinvestasikan yang
memuaskan
Penilaian kemampuan organisasional. Pengusaha menentukan jenis ketrampilan yang
dibutuhkan dan peran-peran yang harus diisi. Sikap, prilaku, pakaian dan gaya komunikasi
yang dapat membedakan yang satu dengan yang lain sehingga dapat terbentuk kemampuan
organisasi yang efektif dan menguntungkan.
5. Analisa persaingan
Praktis semua bisnis usaha akan menghadapi persaingan. Perusahaan baru tidak akan
bertahan jika ia tidak memberikan dan mempertahankan keuntungan persaingan sebagai
produk yang bermutu tinggi, pelayanan yang lebih baik, waktu penyerahan yang lebih
singkat, atau harga yang relative lebih rendah. Jenis keuntungan tersebut menyebabkan
mengapa pelanggan membeli suatu jenis barang keperusahaan tersebut.
Banyak perusahaan baru yang kurang memperhatikan pemanfaatan dan pengembangan
produk yang kompetitif. Usaha baru harus analisa tekanan persaingan dan tindakan yang akan
diambil oleh pesaing terhadap tekanan tersebut. Analisa ini hendaknya dilakukan terpisah
dengan analisa kelayakan pasar, walaupun masalah-maslah yang dihadapi saling
berhubungan. Setiap bisnis usaha umumnya cenderung menghadapi dua jenis tekanan
persingan:
1. Persaingan langsung dari produk atau jasa yang identic dengan produk perusahaan itu
pada pasar yang sama
2. Tekanan tidak langsung dari barang subtitusi pendekatan pragmatis untuk menganalisa
tekanan persaingan dipusatkan pada tiga tugas
a. Identifikasi persaingan besar potensial
b. Identifikasi berbagai strategi dan taktik yang digunakan pesaing dan dampak
potensialnya terhadap operasi ventura yang direncanakan
c. Identifikasi keuntungan persaingan tertentu dari ventura yang direncanakan dan
pengembangan strategi yang didasarkan pada penekanan pada keuntungan tersebut.
6.Penilaian Peluang Usaha
Para wirausahawan selalu membutuhkan informasi dan pengetahuan tentang pasar.
Tujuan dari pemasaran adalah memenuhi permintaan pelanggan. Tujuan dari pemasaran
adalah memenuhi permintaan pelanggan.
Riset pasar adalah pemungpulan, pencatatan dan analisis secara sistematis, atas informasi
yang berkaitan dengan pemasaran dan jasa. Riset pasar dapat membuat keputusan pemasaran
yang lebih baik. Riset pasar dapat membantu:
1. Menemukan pasar yang menguntungkan
2. Memilih produk yang dapat dijual
3. Menentukan perubahan dalam perilaku konsumen
4. Meningkatkan teknik-teknik pemasaran yang lebih baik
5. Merencanakan sasaran yang realistis

6. Komerlialisasi Peluang Usaha


Konsep komersialisasi sendiri dapat dijelaskan sebagai proses pengembangan ide
menjadi sebuah produk yang berharga atau memiliki nilai (komersial). Komersialisasi adalah
proses pergerakan teknologi secara keseluruhan, mulai dari tahap konsep menuju tahap
produksi produk, dan dari sana menuju penerimaan pasar dan penggunaannya.
Keputusan untuk komersialisasi suatu produk menetapkan beberapa hal dalam
prosesnya :pemesanan bahan dari perlengkapan produksi ,memulai produksi, membangun
persediaan , mengirim produk kedaerah distribusi ,pelatihan tenaga penjualan
,memperkenalkan produk baru ke pasar,dan periklanan yang diarahkan kepada calon
konsumen. Waktu yang dibutuhkan dari keputusan komersialisasi awal hingga pengenalan
produk biasanya beragam. Jaraknya bisa hanya dari beberapa minggu bagi produk – produk
yang tegolong sederhan yang menggunakan peralatan yang ada sampai beberapa tahun bagi
produk teknis yang membutuhkan peralatan produksi khusus.6

Perusahaan yang secara rutin memiliki pengalaman yang sukses dalam pengenalan produk
baru cenderung untuk membagi beberapa karakteristik sebagai berikut:
•Sebuah sejarah menyimak konsumen dengan berhati – hati Sebuah keinginan besar untuk
sedapat mungkin memproduksi produk yang terbaik.
•Suatu visi tentang kondisi pasar yang akan terjadi dimasa mendatang
•Kepemimpinan yang kuat
•Suatu komitmen dalam pengembangan produk baru
•Suatu pendekatan tim dalam pengembangan produk baru

1. Timing peluncuran produk baru


Timing peluncuran produk baru adalah aspek krusial, baik dari sisi permintaan konsumen
maupun kompetisi. Dalam hal permintaan konsumen, seperti misalnya seasonality (tingkat
musiman) tertentu dalam kategori produk spesifik. Contohnya, penjualan baju koko
cenderung mencapai puncaknya pada saat menjelang Lebaran. Lalu penjualan alat tulis
biasanya akan sangat tinggi pada awal tahun ajaran baru dan menjelang ujian sekolah. Oleh
karena itu, sebaiknya produk baru diperkenalkan kepada publik menjelang periode
permintaan puncak berlangsung.

2. Pemilihan Branding Strategy (Strategi Merek)


Persepsi konsumen terhadap produk baru sangat dipengaruhi oleh citra merek. Jika
perusahaan mempunyai nama merek yang mempunyai ekuitas merek tinggi, maka biaya
peluncuran produk baru perusahaan tersebut cenderung akan lebih rendah. Citra merek bisa
menekan persepsi konsumen terhadap risiko mencoba produk yang bersangkutan. Lagipula,
citra merek dapat pula meningkatkan ekspektasi distributor terhadap kesuksesan item produk
baru. Konsekuensinya, upaya pemasaran yang diperlukan tidak terlalu besar dalam
mendorong pencobaan produk dan memperoleh tempat dirak pajang distributor, dan
perusahaan dapat memperluas ekuitas merek yang sudah ada. Alternatif atas strategi merek
yang ada diantaranya
Brand extension, yakni memakai nama merek yang sudah mapan dan terkenal untuk kategori
produk baru. Seperti misalnya produk Nike memproduksi topi, pakaian, dan tas.
6
Adriyangemi.2012.Pengembangan dan Komersialisasi Produk.Jakarta.Wordpress.
b. Line extension, yakni memakai nama merek yang sudah mapan dan terkenal untuk produk
baru dalam lini produk atau kategori yang sama. Seperti misalnya mobil BMW dengan tipe
berbeda seperti BMW 500, BMW 300, dan BMW 700.
C. New brand, yaitu memakai nama merek baru untuk produk baru yang diluncurkan.

3.Koordinasi Program-Program
Pemasaran yaitu koordinasi program-program yang dapat mendukung introduksi produk
baru, seperti promosi, program harga, dan distribusi. Efektivitas koordinasi dan keselarasan
diantara program pemasaran akan menentukan keberhasilan sebuah program peluncuran
produk baru.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang baru dengan menggunakan
waktu dan kegiatan disertai modal jasa dan risiko, serta menerima balas jasa, kepuasan, dan
kebebasan pribadi.
Persaingan didunia wirausaha yang semakin berkembang pesat akhir-akhir ini. Hal
tersebut mendorong wirausahawan memutar otak untuk mencari jenis usaha baru dan berbeda
dengan yang sudah ada dipasaran. Untuk itu proses identifikasi peluang usaha baru sangat
dibutuhkan dalam menentukan usaha yang tepat. Agar nantinya produk atau jasa yang dibuat
dapat diterima oleh masyarakat luas.
Proses identifikasi peluang usaha berawal dari inovasi, untuk menentukan usaha yang
tepat dibutuhkan inovasi-inovasi yang baru. Selanjutnya diadakan proses perencanaan dan
pengembangan produk sampai ke tahap pemasaran dan Komersialisasi produk.

DAFTAR PUSTAKA

Adriyangemi.2012.Pengembangan dan Komersialisasi Produk.Jakarta.Wordpress.


https://www.google.co.id/amp/s/branchoftheworld.wordpress.com/2012/05/10/pengembanga
n-dan-komersialisasi-produk/amp/

Dini Aulia. 2017. Memulai usaha itu gampang.Jakarta.Transmedia.


http://diniauliarachman.blogspot.com/2017/04/evaluasi-peluang-usaha-baru.html?m=1

Hartono Lapan.2019. Bagaimana Cara Mencari Gagasan Usaha atau Ide


Bisnis.Jakarta.Gomarketing
https://www.gomarketingstrategic.com/author/artonlapansgmail-com/

https://www.google.co.id/amp/s/www.dewaweb.com/blog/bisnis-gagal-penyebab-dan-
solusinya/amp/

Anda mungkin juga menyukai