DI SUSUN OLEH :
Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang maha pengasih lagi maha
penyayang, saya panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkaan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul Diseminasi dan
Publikasi.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................i
Dfatar Isi............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................2
C. Tujuan.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Diseminasi...............................................................................................3
B. Publikas...................................................................................................4
A. Kesimpulan.............................................................................................11
B. Saran........................................................................................................11
Daftar Pustaka...................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian dan perguruan tinggi merupakan dua hal yang tidak terpisahkan.
Akademisi perguruan tinggi menggunakan penelitian sebagai cara untuk
menjelaskan fenomena tertentu sesuai dengan bidang keahliannya. Penelitian yang
efektif mampu menghasilkan suatu temuan yang selain bermanfaat dalam
memperluas khasanah ilmu juga dapat dipergunakan untuk meningkatkan kualitas
kehidupan manusia.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh seorang peneliti untuk
mendiseminasikan karya penelitiannya. Salah satunya adalah melalui presentasi
hasil penelitian. Presentasi lazim dilakukan dalam kegiatan seminar dan
konferensi baik di tingkat universitas hingga internasional. Kemudahan akses
informasi melalui internet juga membuka peluang bagi peneliti untuk
menyebarkan gagasannya dalam berbagai media seperti artikel daring, rekaman
audio maupun video, infografis dan sebagainya.
1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Diseminasi?
2. Apa yang dimaksud dengan Diseminasi hasil penelitian?
3. Apa yang dimaksud dengan Publikasi?
C. Tujuan
Adapunn tujuan sebagi berikut :
1. Mengetahui definisi dari Diseminasi.
2. Mengetahui yang dimaksud dengan Diseminasi hasil penelitian.
3. Megetahui definisi Publikasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Diseminasi
3
Ketujuh, memperhitungkan dampak, baik negatif atupun positif. Dalam hal ini,
ukuran sukses sebuah program komunikasi yaitu pesan yang sampai saja, tidak
cukup. Perlu evaluasi, sejauh mana audiens memahami dengan baik pesan kunci
dan menganalisis apakah semua strategi sesuai dengan persoalan yang dihadapi
atau alasan komunikasi.
B. Publikasi
1. Pengertian Publikasi
Hasil Penelitian yang disusun oleh seseorang, dapat dikirimkan kepada media
massa. Setelah karya tulis dikirim, kita tinggal menunggu lampu hijau dari redaksi
apakah memuat tulisan kita atau tidak. Namun, kebanyakan penulis pemula takut
dan malu menawarkan naskah buku ke penerbit. Mereka juga takut mengirim
naskah artikel ke redaksi surat kabar atau majalah. Takut ditolak. Keengganan
penawaran naskah sebenarnya merupakan langkah setengah mundur. Sebab
dengan menulis ide pada kertas itu sebenarnya sudah separuh jalan,
separuhnya lagi harus dikirim. Kalau naskah tidak dikirim, ibarat kita berjalan
yang tak akan pernah sampai pada tujuan. Demikian pula, ketakutan itu juga
terjadi pada saat akan menawarkan naskah buku yang pertama kali. Dan hal itu
tidak hanya dirasakan oleh satu penulis saja. Oleh karena itu kita perlu
keberanian, sabar dan telaten dalam menawarkan naskah buku dari penerbit ke
penerbit lain.
4
Setelah naskah karya tulis diterima dan diterbitkan, maka tahap berikutnya
adalah memasarkannya. Kegiatan utama pemasaran adalah promosi, distribusi,
dan penjualan. Ketiganya bisa juga disebut tiga unsur utama pemasaran naskah
hasil peneltian. Bagian ini merupakan aspek dari pemasaran buku yang perlu
diketahui seorang penulis. Pola pemasaran naskah hasil penelitian sebenarnya
sangat beragam. Namun, dilihat dari tiga unsur utama di atas, kita dapat
menggolongkan pola pemasaran penerbit ke dalam tiga golongan besar.
Pembagian golongan pola pemasaran di atas sifatnya tidak unik atau khas.
Dengan kata lain, tidak selalu sebuah penerbit hanya dapat disebut sebagai
penerbit golongan pertama saja, kedua saja, atau ketiga saja. Bisa saja penerbit
mengandalkan distributor tunggal, tetapi juga memiliki tenaga pemasaran
langsung. Semuanya tergatung jenis naskah karya tulis yang
diterbitkannya Bahkan di era teknologi ini, pemasaran buku dilakukan dengan
bantuan media internet (toko buku on-line).
5
mahasiswa yang membeli buku di toko buku setelah mendapatkan info buku
pegangan dari pihak sekolah atau kampus.
Tidak salah jika penulis mencari informasi, baik langsung atau tidak,
mengenai penerbit yang akan ditawari untuk menerbitkan naskahnya, terutama
mengenai pola pemasaran dan kekuatan armada pemasarannya. Jangan sampai,
misalnya: kita menawarkan sebuah naskah buku teks bidang pertanian kepada
penerbit yang tenaga promosinya hanya mengunjungi fakultas-fakultas ekonomi
dan ilmu politik saja. Kalaupun kita paksakan dan kemudian naskah kita tidak
terpublikasikan dengan baik, padahal tujuan utama kita adalah pengembangan
ilmu pengetahuan melalui naskah hasil peneltiian kita.
Untuk mengirim tulisan kita kepada media massa, kita dapat mengirimnya
melalui email, faksimile, ataupun pos. Jika kita baru saja akan memulai untuk
mengirim tulisan kita, sebaiknya untuk mengirim melalui pos atau jika kantor
media massa tersebut cukup dekat, kita bahkan bisa langsung mengantarnya ke
kantor media massa tersebut. Karena kita akan menerima keuntungan, diantaranya
akan memiliki kesempatan untuk kenal dengan redaksi dan bisa banyak
berbincang dengannya untuk menambah kiat kita dalam menulis dan menulis
tulisan.
Setelah tulisan dikirim, kita tinggal menunggu lampu hijau dari redaksi
apakah memuat tulisan kita atau tidak. Jangan putus asa apabila tulisan ditolak
redaksi. Kita dapat menyempurnakannya, kemudian mengirimkannya ke media
lain. Akan tetapi ingat, jangan mengirim ke media masa lain sebelum ada
pernyataan resmi (tertulis) dari redaksi bahwa mereka menolak tulisan kita.
6
5. Pertimbangan redaktur
a. Nama penulis
Redaksi pada umumnya akan cepat memilih penulis yang sudah terkenal
ketimbang penulis baru. Namun, bukankah tak perlu ada penulis yang
“punya nama” tanpa pernah menjadi penulis pemula sebelumnya?
Bukankah tak pernah ada penulis yang bisa langsung berada di puncak
tanpa sebelumnya melewati tangga yang panjang dan terjal? (Al Mubarak,
2009).
Redaksi akan lebih senang menerima tulisan dari orang yang sesuai
dengan bidangnya. Hal ini merupakan hal yang sangat manusiawi karena
umumnya kita pasti akan lebih percaya pada tulisan seorang dokter
spesialis dasripada tulisan seorang profesor ekonomi bila sedang bicara
masalah pencegahan kanker. Maka tulislah sesuatu yang sesuai dengan
kompetensi kita, atau paling tidak, tulislah sesuatu yang tidak terlalu kauh
dari bidang kita.
Karena koran dan majalah dibaca oleh khalayak umum, tulisan yang
menggunakan bahasa ilmiah populer akan menjadi pilihan redaksi.
Gunakanlah bahasa yang mudah dimengerti orang banyak karena pada
kenyataannya seorang dokter dalam ilmu ekonomi merupakan pembaca
awam dalam ilmu fisika. Kuncinya, gunakanlah bahasa yang tidak tampak
bodoh jika dibaca oleh orang yang paham mengenai bidang itu, tetapi juga
tidak terlalu rumit bagi orang yang tidak banyak mendalaminya.
6. Biodata Penulis
7
Jangan lupa melampirkan biodata singkat kita ketika mengirim tulisan
kepada media. Biodata kita merupakan hal yang penting dan merupakan salah
satu pertimbangan bagi redaksi untuk memutuskan memuat tulisan kita pada
medianya atau tidak. Biodata seorang penulis sebaiknya berkaitan dengan tema
tulisan yang dikirim. Kalau kebetulan tema tulisan sesuai dengan bidang dan
atau jabatan kita, maka hal itu bisa digunakan sebagai biodata. Akan tetapi, jika
tulisan kita berkaitan dengan masalah yang tidak ada hubungannya dengan
bidang atau jabatan kita, jangan khawatir karena kita dapat menggunakan
biodata yang berkaitan dengan tulisan tersebut. Intinya, biodata bukan soal yang
sulit. Ia dapat fleksibel sesuai kebutuhan dan tema tulisan yang kita buat.
8
Kalimat dianggap sempurna apabila mampu berdiri sendiri, terlepas dari
konteksnya dan mudah dipahami.
Naskah yang baik akan berisi ide dan pengetahuan yang utuh tetang suatu
masalah yang dibahas. Tulisan ibarat tubuh manusia yang memilki bagian-
bagian seperti kepala, leher, badan dan sebagainya karena ini merupakan
elemen-elemen yang saling mendukung dan keberadaannya tidak bisa
dipisahkan dari yang lain. Demikian pula tulisan yang baik, akan memiliki
bagian-bagian yang harus ada dan berfungsi saling mendukung satu dengan
yang lain sehingga mampu mengungkapkan pengertian yang utuh dari suatu
persoalan yang diuraikan.
9
8. Surat Pengantar
Surat pengantar merupakan sebuah surat yang dikirim bersama dengan
naskah yang akan diajukan kepada penerbit yang berisi identitas penulis dan
disertai dengan tujuan penulis.
Jika kita ingin mengirim tulisan kita lewat via pos, masukkan tulisan kita
ke dalam amplop yang ukurannya sesuai dengan ukuran kertas yang kita gunakan
agar tulisan kita tidak terlipat dan tetap rapi ketika sampai di meja redaksi. Ingat,
jangan pernah melipat tulisan kita! Selanjutnya, tunjukanlah surat kita kepada
redaksi atau penanggung jawab rubrik yang kita tuju dan tuliskanlah namanya di
bagian kanan bawah amplop, dan jangan lupa tambahkan pula judul tulisan seperti
pada email pada pojok kiri atas amplop.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12