Anda di halaman 1dari 15

PUBLIKASI DAN DISEMINASI HASIL PENELITIAN

DI SUSUN OLEH :

1. Dewi Nopianti (P05140421006)


2. Elina Afrilia (P05140421008)
3. Fauziah Ruqmaya Ilahi (P05140421009)
4. Septiyana (P05140421026)

Dosen Pengampuh : Suci Solihat, M.Keb

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KELAS ALIH


JENJANG

TAHUN 2021 / 2022


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang maha pengasih lagi maha
penyayang, saya panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkaan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul Diseminasi dan
Publikasi.

            Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan


dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkonstribusi dalam pembuatan makalah ini.

            Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada


kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala kritik dan saran dari pembaca
agar kami dapat mempebaiki makalah kami.

Akhir kata kami berharap semoga makalah kami dapat memberikan manfaat


maupun inspirasi terhadap pembaca.

Bengkulu, Juli 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................i

Dfatar Isi............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................2
C. Tujuan.....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Diseminasi...............................................................................................3
B. Publikas...................................................................................................4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................11
B. Saran........................................................................................................11

Daftar Pustaka...................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian dan perguruan tinggi merupakan dua hal yang tidak terpisahkan.
Akademisi perguruan tinggi menggunakan penelitian sebagai cara untuk
menjelaskan fenomena tertentu sesuai dengan bidang keahliannya. Penelitian yang
efektif mampu menghasilkan suatu temuan yang selain bermanfaat dalam
memperluas khasanah ilmu juga dapat dipergunakan untuk meningkatkan kualitas
kehidupan manusia.

Untuk menghasilkan dampak yang berarti, hasil temuan suatu penelitian


harus diketahui oleh masyarakat, baik secara spesifik dalam kelompok tertentu
maupun kepada kalangan umum.  Hal ini mendorong kebutuhan akan diseminasi
penelitian. Diseminasi dapat diartikan sebagai penyebarluasan ide atau gagasan
kepada khalayak, biasanya kepada kelompok tertentu seperti sesama akademisi,
pengamat, juga masyarakat yang membutuhkan.

Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh seorang peneliti untuk
mendiseminasikan karya penelitiannya. Salah satunya adalah melalui presentasi
hasil penelitian. Presentasi lazim dilakukan dalam kegiatan seminar dan
konferensi baik di tingkat universitas hingga internasional. Kemudahan akses
informasi melalui internet juga membuka peluang bagi peneliti untuk
menyebarkan gagasannya dalam berbagai media seperti artikel daring, rekaman
audio maupun video, infografis dan sebagainya.

Diseminasi adalah proses penyebaran inovasi yang direncanakan,


diarahkan, dan dikelola. Hal ini berbeda dengan difusi yang merupakan alur
komunikasi spontan.  Sehingga terjadi saling tukar informasi dan akhirnya terjadi
kesamaan pendapat antara tentang inovasi tersebut. Perubahan dan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi yang cepat dan dinamika sosial dan politik
seakan mempengaruhi pilihan strategi komunikasi dan diseminasi informasi
publik.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Diseminasi?
2. Apa yang dimaksud dengan Diseminasi hasil penelitian?
3. Apa yang dimaksud dengan Publikasi?

C. Tujuan
Adapunn tujuan sebagi berikut :
1. Mengetahui definisi dari Diseminasi.
2. Mengetahui yang dimaksud dengan Diseminasi hasil penelitian.
3. Megetahui definisi Publikasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Diseminasi

Diseminasi (Bahasa Inggris: Dissemination) adalah suatu kegiatan yang


ditujukan kepada kelompok target atau individu agar mereka memperoleh
informasi, timbul kesadaran, menerima, dan akhirnya memanfaatkan informasi
tersebut. Diseminasi merupakan tindak inovasi yang disusun dan disebarannya
berdasarkan sebuah perencanaan yang matang dengan pandangan jauh ke depan
baik melalui diskusi atau forum lainnnya yang sengaja diprogramkan, sehingga
terdapat kesepakatan untuk melaksanakan inovasi. menyesuaikan diri dengan
perkembangan dan perubahan tersebut.

Secara umum pola komunikasi di masa mendatang relatih tidak berubah.


Komunikasi linier, sebagai basis, tetap digunakan. Namun, proses atau
pendekatan  komunikasi transaksional (yang bersifat diskusi interaktif, kooperatif,
egaliter, resiprokal) akan makin berkembang dan menjadi kebutuhan. Fenomena
ini bisa kita lihat, misalnya, acara-acara talkshow yang menghadirkan narasumber
dan melibatkan pendengar, tetap menjadi pilihan. Hanya saja, media perlu
berupaya agar mereka yang selama ini ‘diam’ menjadi ‘mau bersuara’; dan
menghindari narasumber yang “itu lagi, itu lagi” karena akan membuat audiens
cepat bosan. Dalam konteks strategi komunikasi dan diseminasi informasi publik,
prinsip komunikasi adalah tercapai common interest, yakni bagaimana
kepentingan pemerintah dan masyarakat ‘bertemu’. Untuk itu, ada beberapa
langkah yang harus diperhatikan. Pertama, menentukan dan memahami tujuan.
Kedua, mengidentifikasi pesan inti atau kunci (key messages) yang akan
dikomunikasikan. Ketiga, mehamami target audience: siapa saja yang terlibat,
siapa yang dipengaruhi, siapa yang tertarik? Informasi apa yang mereka
butuhkan? Bagaimana reaksi mereka? Apa konsern atau minat mereka? Keempat,
menentukan media yang paling efektif. Kelima, memotivasi audiens untuk
memberi tanggapan atau masukan. Keenam, frekuensi penyampaian pesan.

3
Ketujuh, memperhitungkan dampak, baik negatif atupun positif. Dalam hal ini,
ukuran sukses sebuah program komunikasi yaitu pesan yang sampai saja, tidak
cukup. Perlu evaluasi, sejauh mana audiens memahami dengan baik pesan kunci
dan menganalisis apakah semua strategi sesuai dengan persoalan yang dihadapi
atau alasan komunikasi.

B. Publikasi
1. Pengertian Publikasi

Pemasaran merupakan sebuah sistem total kegiatan-kegiatan bisnis yang


didesain guna merencanakan, menetapkan harga dan mendistribusi arang-barang
dan jasa-jasa yang memenuhi kebutuhan kepada para pelanggan ini dan para
pelanggan potensial. Pemasaran adalah proses pendistribusian yang diawali
dengan perencanaan, menentukan harga, promosi dan di akhiri dengan
mendistribusikan dari produsen ke konsumen.

2. Cara Memasarkan Hasil Penelitian

Hasil Penelitian yang disusun oleh seseorang, dapat dikirimkan kepada media
massa. Setelah karya tulis dikirim, kita tinggal menunggu lampu hijau dari redaksi
apakah memuat tulisan kita atau tidak. Namun, kebanyakan penulis pemula takut
dan malu menawarkan naskah buku ke penerbit. Mereka juga takut mengirim
naskah artikel ke redaksi surat kabar atau majalah. Takut ditolak. Keengganan
penawaran naskah sebenarnya merupakan langkah setengah mundur. Sebab
dengan menulis ide pada kertas itu sebenarnya sudah separuh jalan,
separuhnya lagi harus dikirim. Kalau naskah tidak dikirim, ibarat kita berjalan
yang tak akan pernah sampai pada tujuan. Demikian pula, ketakutan itu juga
terjadi pada saat akan menawarkan naskah buku yang pertama kali. Dan hal itu
tidak hanya dirasakan oleh satu penulis saja. Oleh karena itu kita perlu
keberanian, sabar dan telaten dalam menawarkan naskah buku dari penerbit ke
penerbit lain.

4
Setelah naskah karya tulis diterima dan diterbitkan, maka tahap berikutnya
adalah memasarkannya. Kegiatan utama pemasaran adalah promosi, distribusi,
dan penjualan. Ketiganya bisa juga disebut tiga unsur utama pemasaran naskah
hasil peneltian. Bagian ini merupakan aspek dari pemasaran buku yang perlu
diketahui seorang penulis. Pola pemasaran naskah hasil penelitian sebenarnya
sangat beragam. Namun, dilihat dari tiga unsur utama di atas, kita dapat
menggolongkan pola pemasaran penerbit ke dalam tiga golongan besar.

a. Golongan pertama adalah penerbit yang memercayakan pendistribusian


dan penjualannya kepada distributor tunggal.
b. Golongan kedua adalah penerbit yang mendistribusikan naskah hasil
penelitiannya ke beberapa distributor/grosir, toko buku, dan penjual ritel
lainnya.
c. Golongan ketiga adalah penerbit yang sama sekali tidak mengandalkan
toko buku.

Pembagian golongan pola pemasaran di atas sifatnya tidak unik atau khas.
Dengan kata lain, tidak selalu sebuah penerbit hanya dapat disebut sebagai
penerbit golongan pertama saja, kedua saja, atau ketiga saja. Bisa saja penerbit
mengandalkan distributor tunggal, tetapi juga memiliki tenaga pemasaran
langsung. Semuanya tergatung jenis naskah karya tulis yang
diterbitkannya Bahkan di era teknologi ini, pemasaran buku dilakukan dengan
bantuan media internet (toko buku on-line).

Penulis perlu mengetahui pola pemasaran penerbit yang ditawari untuk


menerbitkan naskahnya. Hal ini penting, mengingat setiap pola memiliki
keunggulan masing-masing jika dilihat dari jenis naskah yang kita tulis. Namun,
jika naskah yang kita tulis adalah naskah ilmiah populer, maka kita
dapatmenawarkannya ke penerbit golongan pertama atau kedua, karena andalan
mereka adalah toko buku. Hal ini sejalan dengan calon pembaca buku ilmiah
populer yang melakukan pembelian di toko buku lebih kepada ketertarikan pada
buku itu sendiri ketika terpajang di rak toko-toko buku. Berbeda dengan siswa dan

5
mahasiswa yang membeli buku di toko buku setelah mendapatkan info buku
pegangan dari pihak sekolah atau kampus.

Tidak salah jika penulis mencari informasi, baik langsung atau tidak,
mengenai penerbit yang akan ditawari untuk menerbitkan naskahnya, terutama
mengenai pola pemasaran dan kekuatan armada pemasarannya. Jangan sampai,
misalnya: kita menawarkan sebuah naskah buku teks bidang pertanian kepada
penerbit yang tenaga promosinya hanya mengunjungi fakultas-fakultas ekonomi
dan ilmu politik saja. Kalaupun kita paksakan dan kemudian naskah kita tidak
terpublikasikan dengan baik, padahal tujuan utama kita adalah pengembangan
ilmu pengetahuan melalui naskah hasil peneltiian kita.

3. Teknis Menembus Publikasi Ilmiah (Jurnal/Koran/Majalah)

Teknis menembus publikasi merupakan suatu cara untuk mengirim tulisan


kita kepada media massa dengan tujuan agar diapresiasi oleh khalayak umum, dan
suatu cara untuk menyampaikan pemikiran kita pada mereka lewat tulisan kita.

4. Cara Menembus Publikasi Ilmiah

Untuk mengirim tulisan kita kepada media massa, kita dapat mengirimnya
melalui email, faksimile, ataupun pos. Jika kita baru saja akan memulai untuk
mengirim tulisan kita, sebaiknya untuk mengirim melalui pos atau jika kantor
media massa tersebut cukup dekat, kita bahkan bisa langsung mengantarnya ke
kantor media massa tersebut. Karena kita akan menerima keuntungan, diantaranya
akan memiliki kesempatan untuk kenal dengan redaksi dan bisa banyak
berbincang dengannya untuk menambah kiat kita dalam menulis dan menulis
tulisan.

Setelah tulisan dikirim, kita tinggal menunggu lampu hijau dari redaksi
apakah memuat tulisan kita atau tidak. Jangan putus asa apabila tulisan ditolak
redaksi. Kita dapat menyempurnakannya, kemudian mengirimkannya ke media
lain. Akan tetapi ingat, jangan mengirim ke media masa lain sebelum ada
pernyataan resmi (tertulis) dari redaksi bahwa mereka menolak tulisan kita.

6
5. Pertimbangan redaktur  

Berikut adalah beberapa hal yang umumnya dipertimbangkan oleh redaksi


sebelum memuat tulisan kita pada medianya.

a. Nama penulis

Redaksi pada umumnya akan cepat memilih penulis yang sudah terkenal
ketimbang penulis baru. Namun, bukankah tak perlu ada penulis yang
“punya nama” tanpa pernah menjadi penulis pemula sebelumnya?
Bukankah tak pernah ada penulis yang bisa langsung berada di puncak
tanpa sebelumnya melewati tangga yang panjang dan terjal? (Al Mubarak,
2009).

b. Tulisan Sesuai dengan Bidang Penulis

Redaksi akan lebih senang menerima tulisan dari orang yang sesuai
dengan bidangnya. Hal ini merupakan hal yang sangat manusiawi karena
umumnya kita pasti akan lebih percaya pada tulisan seorang dokter
spesialis dasripada tulisan seorang profesor ekonomi bila sedang bicara
masalah pencegahan kanker. Maka tulislah sesuatu yang sesuai dengan
kompetensi kita, atau paling tidak, tulislah sesuatu yang tidak terlalu kauh
dari bidang kita.

c. Bahasa Ilmiah Populer

Karena koran dan majalah dibaca oleh khalayak umum, tulisan yang 
menggunakan bahasa ilmiah populer akan menjadi pilihan redaksi.
Gunakanlah bahasa yang mudah dimengerti orang banyak karena pada
kenyataannya seorang dokter dalam ilmu ekonomi merupakan pembaca
awam dalam ilmu fisika. Kuncinya, gunakanlah bahasa yang tidak tampak
bodoh jika dibaca oleh orang yang paham mengenai bidang itu, tetapi juga
tidak terlalu rumit bagi orang yang tidak banyak mendalaminya.

6. Biodata Penulis

7
Jangan lupa melampirkan biodata singkat kita ketika mengirim tulisan
kepada media. Biodata kita merupakan hal yang penting dan merupakan salah
satu pertimbangan bagi redaksi untuk memutuskan memuat tulisan kita pada
medianya atau tidak. Biodata seorang penulis sebaiknya berkaitan dengan tema
tulisan yang dikirim. Kalau kebetulan tema tulisan sesuai dengan bidang dan
atau jabatan kita, maka hal itu bisa digunakan sebagai biodata. Akan tetapi, jika
tulisan kita berkaitan dengan masalah yang tidak ada hubungannya dengan
bidang atau jabatan kita, jangan khawatir karena kita dapat menggunakan
biodata yang berkaitan dengan tulisan tersebut. Intinya, biodata bukan soal yang
sulit. Ia dapat fleksibel sesuai kebutuhan dan tema tulisan yang kita buat.

7. Beberapa Alasan Penolakan Hasil Penelitian

Beberapa alasan mengapa suatu naskah belum bisa diterbitkan oleh


penerbit diantaranya yaitu:

a. Mengandung hal-hal yang terlarang

Yaitu suatu tulisan yang mengundang protes masyarakat seperti berisi


ajaran-ajaran komunisme, ajaran sesat, pornografi, tulisan yang
bertentangan dengan ideologi negara, etika, agama, dan sebagainya.

b. Munculnya tema serupa

Masalah-masalah yang sering muncul di media massa kadang menjemukan


pembaca. Pembaca cenderung ingin mengetahui sesuatu yang baru, aneh,
dahsyat, dan menarik. Oleh karena itu penulis memiliki kreativitas tinggi,
inovasi, dan selalu mengikuti perkembangan zaman.

c. Kalimatnya berbelit-belit dan terlalu panjang

Pengungkapan ide yang berbelit-belit itu akan menyulitkan pemahaman,


karena pembaca cenderung ingin membaca naskah yang mudah dipahami.
Oleh karena itu, dalam penulisan sebaiknya diedit terlebih dahulu dan
menggunakan kalimat yang singkat, padat, dan jelas serta mudah
dipahami, karena kalimat yang panjang kadang mengaburkan makna.

8
Kalimat dianggap sempurna apabila mampu berdiri sendiri, terlepas dari
konteksnya dan mudah dipahami.

d. Pemilihan kata kurang tepat

Dalam dunia tulis-menulis dikenal adanya asas ketepatan yakni ide


pemikiran yang diungkapkan penulis perlu memiliki keberanian untuk
menawarkan atau mengirim naskah, berani dikritik dan tidak mundur bila
dicemooh.

e. Isi naskah tidak utuh

Naskah yang baik akan berisi ide dan pengetahuan yang utuh tetang suatu
masalah yang dibahas. Tulisan ibarat tubuh manusia yang memilki bagian-
bagian seperti kepala, leher, badan dan sebagainya karena ini merupakan
elemen-elemen yang saling mendukung dan keberadaannya tidak bisa
dipisahkan dari yang lain. Demikian pula tulisan yang baik, akan memiliki
bagian-bagian yang harus ada dan berfungsi saling mendukung satu dengan  
yang lain sehingga mampu mengungkapkan pengertian yang utuh dari suatu
persoalan yang diuraikan.

f. Tulisan tidak sistematis

Dalam mengekspresikan ide melalui tulisan harus mengikuti sistem penulisan


yang berlaku sesuai jenis tulisannya, terpola dan runtut. Aturan –aturan inilah
yang harus dipahami oleh penulis agar apa yang dipaparkan itu tidak
membinggungkan editor dan enak dibaca.

g. Tidak memperhatikan perangkat kebahasaan

Dalam masalah ini penulis harus memperhatikan bahasa, unsur keterbacaan,


ketelitian fakta, dan kesopanan yang akan digunakan dalam menulis karya
tulis, jika kriteria tersebut tidak terpenuhi biasanya akan terjadi penolakan.
Penolakan ini bukan berarti naskah tersebut jelek, namun kurang sesuai dengan
keinginan redaksi.

9
8. Surat Pengantar
Surat pengantar merupakan sebuah surat yang dikirim bersama dengan
naskah yang akan diajukan kepada penerbit yang berisi identitas penulis dan
disertai dengan tujuan penulis.

Jangan sampai lupa, dalam surat pengantar kepada redaksi lampirkan


riwayat hidup singkat (curriculum vitae) kita. Bila kita memilih mengirim tulisan
kita melalui email, kirimlah via attachment dan jangan sekali-kali menuliskan
tulisan kita pada badan email. Tulisan kita tersebut tentu akan lebih baik lagi jika
dikirim dalam bentuk rich text format (RTF), dan jangan lupa pula tulis pada judul
(subyek) email kita.

Jika kita ingin mengirim tulisan kita lewat via pos, masukkan tulisan kita
ke dalam amplop yang ukurannya sesuai dengan ukuran kertas yang kita gunakan
agar tulisan kita tidak terlipat dan tetap rapi ketika sampai di meja redaksi. Ingat,
jangan pernah melipat tulisan kita! Selanjutnya, tunjukanlah surat kita kepada
redaksi atau penanggung jawab rubrik yang kita tuju dan tuliskanlah namanya di
bagian kanan bawah amplop, dan jangan lupa tambahkan pula judul tulisan seperti
pada email pada pojok kiri atas amplop.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kegiatan utama pemasaran adalah promosi, distribusi, dan penjualan. Pola


pemasaran naskah hasil penelitian sangat beragam dan digolongkan ke dalam tiga
golongan besar. Golongan pertama adalah penerbit yang memercayakan
pendistribusian dan penjualannya kepada distributor tunggal, kedua adalah
penerbit yang mendistribusikan naskah hasil penelitiannya ke beberapa
distributor/grosir, toko buku, dan penjual ritel lainnya dan ketiga adalah penerbit
yang sama sekali tidak mengandalkan toko buku.

Teknis menembus publikasi ilmiah merupakan cara atau trik untuk


mengirim tulisan kita kepada media massa dengan tujuan agar diapresiasi oleh
khalayak umum, dan suatu cara untuk menyampaikan pemikiran kita pada mereka
lewat tulisan kita.

Mengirim surat pengantar kepada redaksi sebaiknya melampirkan riwayat


hidup singkat (curriculum vitae) kita. Bila kita memilih mengirim tulisan kita
melalui email, kirimlah via attachment dan jangan sekali-kali menuliskan tulisan
kita pada badan email.

B. Saran

Kami membuat makalah ini untuk  pembelajaran bersama. Kami


mengambil dari berbagai sumber, jadi apabila pembaca menemukan kesalahan
dan kekurangan, maka kami sarankan untuk mencari referensi yang lain yang
relevan dengan materi, serta dapat bertanya kepada ahlinya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Chaer , Abdul,  Ragam Bahasa Ilmiah, Jakarta: Rineka Cipta,  2018.

HS, Lasa, Menulis Itu Segampang Ngomong, Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 


2019.

Kuncoro,  Mudrajad,  Mahir Menulis, Jakarta: Erlangga,  2014.

Rosyadi , A. Rahmat,  Menjadi Penulis Profesional Itu Mudah, Bogor Selatan:


Ghalia Indonesia,  2018.

Sudarman, Paryati, Menulis di Media Massa, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2012. 

Sudjana, Nana & Ediyono, Menyusun Karya Tulis Untuk Memperoleh


Kredit, Bandung:Sinar Baru, 2016.

12

Anda mungkin juga menyukai