Anda di halaman 1dari 4

Pangkey, Bright Wemfred

KMB I Respiratory Section A

ASKEP PLEURA

Pengkajian

Identitas pasien:

Nama: Tn. Y

Umur: 42 tahun

Alamat: Sendangan jaga 3, Kecamatan Sonder

Agama: Kristen Protestan

Status: Duda

Kamar/tempat tidur: Matius A5


Diagnosa Keperawatan

Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas dibuktikan dengan

DS: “Rasa nyeri saat bernapas seperti ditusuk, sesak napas”

DO: “Penggunaan otot bantu pernapasan, Fase eksiprasi memanjang”

P: Nyeri

Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk

R: Nyeri di dada

S: Saat inspirasi

T:

Tanda-tanda vital:

TD: 115/80 mmHg

HR: 105 x/menit

T: 36,4 C

RR: 25 x/menit
Tanggal/ Planning Implementation Evaluation
waktu Goal Intervention Rational
12-09-21 Setelah dilakukan 1. Posisikan semi-fowler 1. Posisi membantu 07.30 – 07.50 11.00
(07.00- intervensi keperawatan 2. Monitor pola napas memaksimalkan Memposisikan klien semi S: “nyeri berkurang, napas
ekspansi paru dan
15.00) selama 4 jam, maka Pola 3. Menekan dada dengan fowler. membaik.”
menurunkan upaya
napas membaik, dengan saat bernapas. pernafasan. 08.00 – 08.20
kriteria hasil: 4. Kolaborasi pemberian Memonitor pola napas O: Pasien tampak sudah
2. Menekan rasa nyeri.
1. Dispnea menurun painkiller pasien. tidak menahan rasa nyeri
2. Frekuensi napas 3. Untuk meredakan 08.30 – 08.50 lagi dan pola napas pasien
membaik rasa nyeri yang Menganjurkan klien untuk membaik TD 119/80, HR
dirasakan pasien.
3. Pemanjangan fase menekan dada saat bernapas. 95 x/menit, RR 20 x/menit,
ekspirasi 4. Untuk mengetahui 09.00 – 09.30 T 36,7.”
Menurun. pola napas pasien Berkolaborasi dengan dokter
apakah normal atau
abnormal. dalam pemberian painkiller. A: Tujuan tercapai dengan
5. Membantu klien agar semua kriteria hasil.
bisa bernapas lebih
baik. P: Intervensi dihentikan.
Pendidikan Kesehatan

 Menganjurkan pasien untuk mencari intervensi dini pada penyakit paru agar pleuritis dapat dihindari.
 Meyakinkan dan mendorong kesabaran pasien terhadap rasa sakit karena pasti itu akan mereda.
 Menganjurkan pasien untuk melaporkan sesak napas segera mungkin karena bisa saja menyebabkan efusi pleura.
 Memaparkan kepada pasien untuk tidak merokok.
 Memberitahu pasien bahwa jika ada penyakit paru harus segera ditangani jangan sampai menyebabkan pleura.

Anda mungkin juga menyukai