ASKEP PLEURA
Pengkajian
Identitas pasien:
Nama: Tn. Y
Umur: 42 tahun
Status: Duda
Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas dibuktikan dengan
P: Nyeri
R: Nyeri di dada
S: Saat inspirasi
T:
Tanda-tanda vital:
T: 36,4 C
RR: 25 x/menit
Tanggal/ Planning Implementation Evaluation
waktu Goal Intervention Rational
12-09-21 Setelah dilakukan 1. Posisikan semi-fowler 1. Posisi membantu 07.30 – 07.50 11.00
(07.00- intervensi keperawatan 2. Monitor pola napas memaksimalkan Memposisikan klien semi S: “nyeri berkurang, napas
ekspansi paru dan
15.00) selama 4 jam, maka Pola 3. Menekan dada dengan fowler. membaik.”
menurunkan upaya
napas membaik, dengan saat bernapas. pernafasan. 08.00 – 08.20
kriteria hasil: 4. Kolaborasi pemberian Memonitor pola napas O: Pasien tampak sudah
2. Menekan rasa nyeri.
1. Dispnea menurun painkiller pasien. tidak menahan rasa nyeri
2. Frekuensi napas 3. Untuk meredakan 08.30 – 08.50 lagi dan pola napas pasien
membaik rasa nyeri yang Menganjurkan klien untuk membaik TD 119/80, HR
dirasakan pasien.
3. Pemanjangan fase menekan dada saat bernapas. 95 x/menit, RR 20 x/menit,
ekspirasi 4. Untuk mengetahui 09.00 – 09.30 T 36,7.”
Menurun. pola napas pasien Berkolaborasi dengan dokter
apakah normal atau
abnormal. dalam pemberian painkiller. A: Tujuan tercapai dengan
5. Membantu klien agar semua kriteria hasil.
bisa bernapas lebih
baik. P: Intervensi dihentikan.
Pendidikan Kesehatan
Menganjurkan pasien untuk mencari intervensi dini pada penyakit paru agar pleuritis dapat dihindari.
Meyakinkan dan mendorong kesabaran pasien terhadap rasa sakit karena pasti itu akan mereda.
Menganjurkan pasien untuk melaporkan sesak napas segera mungkin karena bisa saja menyebabkan efusi pleura.
Memaparkan kepada pasien untuk tidak merokok.
Memberitahu pasien bahwa jika ada penyakit paru harus segera ditangani jangan sampai menyebabkan pleura.