Anda di halaman 1dari 27

SUKU BETAWI

KELOMPOK 4

Anggota kelompok :

Pandean, Gratia Marlin

Pangkey, Bright Wemfred

Pangkey, Stheysie Ega Michele

Peruge, Gladly Gabriela

Ponow, Tasya Fortuna


L ATA R B E L A K A N G S U K U B E TAW I

Suku Betawi adalah sebuah suku bangsa di Indonesia yang penduduknya umumnya bertempat tinggal di
Jabodetabek dan sekitarnya. Mereka adalah keturunan penduduk yang bermukim di Batavia (nama
kolonial dari Jakarta) dari sejak abad ke-17.
Sejumlah pihak berpendapat bahwa Suku Betawi berasal dari hasil perkawinan antar etnis dan bangsa
pada masa lalu. Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum
berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia. Apa yang disebut
dengan orang atau suku Betawi sebenarnya terhitung pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir
dari perpaduan etnis asli dengan berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu dan lama hidup di
Jakarta, seperti: Sunda, Melayu, Tionghoa, Jawa, Arab, Bugis, Belanda, Makassar, & Portugis.
ETIMOLOGI

Suku Betawi adalah suku


Kata Betawi digunakan untuk
bangsa Indonesia yang
menyatukan suku asli yang
bertempat tinggal di
menghuni Jakarta
Jabodetabok dan sekitarnya.

Penduduk yang bermukim di


Batavia (Jakarta) dari abad ke-
17
Asal Mula Kata Betawi menurut Ridwan Saida
Pitawi = Bahasa Melayu Polinesia Purba, yang
artinya larangan.
Betawi = Bahasa Melayu Brunei, digunakan untuk
menyebut giwang (subang yang berukuran kecil).
SEJARAH SUKU BETAWI
Periode Sebelum Masehi
Sejarah Betawi berawal pada masa zaman batu yang menurut Sejarawan Sagiman MD sudah ada
sejak zama neolitikum.
Arkeolog Uka Tjandarasasmita dalam monografinya "Jakarta Raya dan Sekitarnya Dari Zaman
Prasejarah Hingga Kerajaan Pajajaran" (1977) telah memberikan bukti-bukti yang kuat dan ilmiah
secara arkeologis tentang sejarah penghuni Jakarta dan sekitarnya pada masa sebelum Tarumanegara
pada abad ke-5.
Sejak zaman neolitikum atau batu baru pada tahun 3500-3000 di daerah Jakarta dan sekitarnya
terdapat aliran-aliran sungai besar seperti Ciliwung, Cisadane, Kali Bekasi, Citarun. Ada alat-alat
yang ditemukan seperti kapak, beliung, pahat, pacul, dapat disimpulkan bahwa masyarakat manusia
sudah mengenal pertanian dan peternakan. Bahkan juga telah mengenal struktur organisasi
kemasyarakatan yang teratur.
PERIODE SEBELUM
MASEHI

Jadi, penduduk
Penduduk Betawi
Penduduk asli asli Betawi telah
juga mengenal
Betawi berdiam di
huruf hanacaraka
berbahasa Kawi Jakarta dan
(abjad Bahasa jawa
(Jawa Kuno) sekitarnya sejak
dan sunda.)
zaman dahulu
PERIODE SETELAH MASEHI

Periode Awal

Masa seratus tahun ke-2

Pada masa seratus tahun ke-2, Menurtut Yahya Andi Saputra Jakarta dan
sekitarnya termasuk wilayah kekuasaan Salakanagara atau Holoan yang
terletak di kaki Gunung Salak, Bogor. Penduduk asli Betawi yaitu rakyat
kerajaan Salakanagara. Pada masa seratus tahun itu perda gangan dengan
Cina telah maju. Bahkan, pada tahun 432 Salakanagara telah mengirim utusan
dagang ke Cina.
W I L AYA H K E B U D AYA A N
B E TAW I

Wilayah kebudayaan Betawi

Wilayah kebudayaan Betawi meliputi daerah dimana terdapat kelompok orang Betawi. Berdiam. Di wilayah
tempatnya berdiam itu mereka bercakap-cakap dalam bahasa Betawi. Kesenian Betawi menjadi salah satu sarana
hiburannya.
Wilayah kebudayaan Betawi meliputi :

1. Sub wilayah kebudayaan Betawi Pesisir

Sub wilayah kebudayaan Betawi Pesisir meliputi daerah darat dan pulo.

a. Daerah darat yaitu Dadap, Muara Baru, Sunda Kalapa, Kampung Japad, Kampung Bandan, Ancol, Tanjung Priuk,
Marunda

b. Daerah pulo yaitu Kabupaten Kepulauan Seribu.


2. Sub wilayah kebudayaan Betawi Tengah/Kota meliputi daerah yang di jaman Kolonial disebut Weltevreden, dan
Meester Cornelis yaitu: Glodok, Krukut, Jembatan Lima, Tambora, Tanah Sereal, Petojo, Gambir, Sawah Besar,
Pecenongan, Taman Sari, Pasar Baru, Kebon Siri, Kampung Lima, Tanah Abang, Kwitang, Senen Gunung Sari,
Kramat, Salemba, Cikini, Gondangdia, Matraman, Pal Meriam, Jatinegara.

3. Sub wilayah kebudayaan Betawi Pinggir adalah daerah-daerap propinsi DKI Jakarta yang tidak termasuk Betawi
Pesisir atau Betawi Tengah.

4. Sub wilayah kebudayaan Betawi Ora/Udik terdapat di kabupaten Tangerang, kotamadya Tengerang, kabupaten
Bekasi, kotamadya Bekasi, kotamadya Depok, sebagian kabupaten Bog
K E B U D AYA A N S U K U B E TAW I

Kebudayaan suku betawi dapat dikelompokan menjadi beberapa jenis


berdasarkan pengaruh kebudayaan-kebudayaan asal yang membentuknya, yaitu:
1. Kebudayaan yang terbentuk oleh pengaruh kebudayaan arab dan melayu,
seperti samrah,rebana,dan marawis
2. Kebudayaan yang terbentuk oleh pengaruh kebudayaan cina seperti lenong,
topeng betawi, gambang kromong, tari cokek, dan tari yapong
3. Kebudayaan yang terbentuk oleh pengaruh kebudayaan portugis dan belanda,
misalnnya keroncong tegu dan tanjidor
Kebudayaan suku betawi bisa jadi menjadi kebudayaan terkaya
yang dimiliki Indonesia. Mengingat akulturasi yang terjadi pada
kebudayaan suku yang cukup banyak tidak mengherankan jika
akhirnya kebudayaan suku betawi ina kebudyaan menarik minat
para pendatang untuk ikut mendiami sebagai besar wilaya Jakarta
sebagai tempat berlangsungnnya kebudayaan suku betawi secara
turun temurun.
Salah satu kebudayaan di betawi adalah pada saat orang betawi mengadakan acara
pemikahan. pada saat mempelai laki-laki datang ke tempat mempelai wanitanya,
pasti ada sepasang Roti Buaya, yang kadang-kadang besamya seperti ukuran buaya
beneran. Ternyata dalam kebudayaan Betawi sepasang Roti Buaya itu merupakan
harapan atau simbol agar sepasang mempelai itu selalu saling setia dan selalu
bersama kemanapun mereka pergi, karena Buaya itu binatang yang sangat setia
dengan pasangannya, dan pada masa kawinnya buaya selalu pergi kemanapun
bersama pasangannya. Budaya inipun datang karena masyarakat sekitar yang
mempercayai hal tersebut. Jadi pada intinya hubungan masyarakat penduduk dan
kebudayaan adalah kebudayaan itu.
Kebiasaan Hidup Masyarakat Betawi

Gambaran beberapa kebiasaan hidup berkaitan dengan berkeluarga dan rumah masyarakat Betawi, khususnya
di daerah Jakarta Timur/Tenggara dan lainnya. Khusus menyoroti berbagai etika yang harus dilaksanakan
dalam hubungan antara pria bujang dengan gadis penghuni rumah. Awalnya laki-laki akan ngglancong
bersama-sama kawannya, berkunjung ke rumah calon istrinya untuk bercakap-cakap dan bergurau sampai
pagi Hubungan tersebut tidak dilakukan secara langsung tetapi melalui jendela bujang atau jendela Cina. Si
laki-laki duduk atau tiduran di peluaran (ruang depan) sedangkan si perempuan ada di dalam rumah
mengintip dari balik jendela bujang. Perempuan juga tidak boleh duduk di trampa (ambang pintu).
KEPERCAYAAN
Sebagian besar Orang Betawi menganut agama Islam, tetapi yang
menganut agama Kristen; Protestan dan Katolik juga ada namun
hanya sedikit sekali. Di antara suku Betawi yang beragama Kristen,
ada yang menyatakan bahwa mereka adalah keturunan campuran
antara penduduk lokal dengan bangsa Portugis. Hal ini wajar karena
pada awal abad ke-16, Surawisesa, raja Pajajaran mengadakan
perjanjian dengan Portugis yang membolehkan Portugis membangun
benteng dan gudang di pelabuhan Sunda Kalapa sehingga terbentuk
komunitas Portugis di Sunda Kalapa. Komunitas Portugis ini
sekarang masih ada dan menetap di daerah Kampung Tugu, Jakarta
Utara.
PERILAKU DAN SIFAT
Asumsi kebanyakan orang tentang masyarakat Betawi ini jarang yang
berhasil, baik dalam segi ekonomi, pendidikan, dan teknologi. Padahal tidak
sedikit orang Betawi yang berhasil. Beberapa dari mereka adalah
Muhammad Husni Thamrin, Benyamin Sueb, dan Fauzi Bowo, Gubernur
DKI Jakarta periode 2007-2012.
Ada beberapa hal yang positif dari Betawi antara lain jiwa sosial mereka sangat tinggi, walaupun kadang-
kadang dalam beberapa hal terlalu berlebih dan cenderung tendensius. Orang Betawi juga sangat menjaga
nilai-nilai agama yang tercermin dari ajaran orang tua (terutama yang beragama Islam) kepada anak-
anaknya. Masyarakat Betawi sangat menghargai pluralisme. Hal ini terlihat dengan hubungan yang baik
antara masyarakat Betawi dengan pendatang dari luar Jakarta.
Orang Betawi sangat menghormati budaya yang mereka warisi. Terbukti dari perilaku kebanyakan warga
yang mesih memainkan lakon atau kebudayaan yang diwariskan dari masa ke masa seperti lenong, ondel-
ondel, gambang kromong, dan lain-lain.
Memang tidak bisa dimungkiri bahwa keberadaan sebagian besar masyarakat Betawi masa kini agak
terpinggirkan oleh modernisasi di lahan lahirnya sendiri. Namun tetap ada optimisme dari masyarakat
Betawi terhadap generasi mendatang yang justru akan menopang modernisasi tersebut.
S E N I D A N K E B U D AYA A N S U K U B E TAW I

Seni dan Budaya asli Betawi dapat dilihat dari temuan arkeologis,
semisal giwang-giwang yang ditemukan dalam penggalian di
Babelan, Kabupaten Bekasi yang berasal dari abad ke-11 masehi.
Selain itu budaya Betawi juga terjadi dari proses campuran budaya
antara suku asli dengan dari beragam etnis pendatang atau yang
biasa dikenal dengan istilah Mestizo.
Sejak zaman dahulu, wilayah bekas kerajaan Salakanagara atau kemudian dikenal dengan
"Kalapa" (sekarang Jakarta) merupakan wilayah yang menarik pendatang dari dalam dan luar
Nusantara, percampuran budaya juga datang pada masa Kepemimpinan Raja Pajajaran, Prabu
Surawisesa di mana Prabu Surawisesa mengadakan perjanjian dengan Portugal dan dari hasil
percampuran budaya antara Penduduk asli dan Portugal inilah lahir Keroncong Tugu. Selain dari
penduduk Nusantara, budaya Betawi juga banyak menyerap dari budaya luar, seperti budaya
Arab, Tiongkok, India, dan Portugis. Suku Betawi sebagai penduduk asli Jakarta agak
tersingkirkan oleh penduduk pendatang. Mereka keluar dari Jakarta dan pindah ke wilayah-
wilayah yang ada di provinsi Jawa Barat dan provinsi Banten. Budaya Betawi pun tersingkirkan
oleh budaya lain baik dari Indonesia maupun budaya barat. Untuk melestarikan budaya Betawi,
didirikanlah cagar budaya di Situ Babakan.
BAHASA

Bahasa Betawi lahir dari perjalanan panjang sejarah. Bahasa ini termasuk salah satu
bentuk dialek bahasa Melayu. Keistimewaannya adalah mudah digunakan untuk
berkomunikasi dengan suku-suku bangsa lain yang paham bahasa Indonesia. Bahasa
Betawi merupakan hasil pembauran bahasa-bahasa antar suku dan dipengaruhi unsur
bahasa asing (Arab, Belanda, Portugis, Inggris, dan Cina).
Bahasa Melayu dialek Nusa Kalapa telah dipergunakan di Jakarta paling tidak sejak
abad ke-10. Bahasa Melayu dialek Jakarta atau Bahasa Betawi ini terdapat kosakata
yang tergolong "Betawi Kawi", yang dipengaruhi oleh bahasa Melayu Polinesia dan
bahasa Kawi-Jawi.
MUSIK

Dalam bidang kesenian, misalnya, orang Betawi memiliki seni


Gambang Kromong yang berasal dari seni musik Tionghoa, tetapi juga
ada Rebana yang berakar pada tradisi musik Arab, orkes Samrah berasal
dari Melayu, Keroncong Tugu dengan latar belakang Portugis-Arab, dan
Tanjidor yang berlatarbelakang ke-Belanda-an. Saat ini Suku Betawi
terkenal dengan seni Lenong, Gambang Kromong, Rebana Tanjidor dan
Keroncong. Betawi juga memiliki lagu tradisional seperti "Kicir-kicir".
TARIAN DAN DRAMA
Tarian Betawi menjadi salah satu peninggalan budaya yang wajib dilestarikan. Ada banyak jenis
tarian Betawi yang perlu kita tahu. Mulai dari tari ondel-ondel hingga topeng. Tarian Betawi sangat
erat dengan alunan irama musik tradisional. Sehingga jika tarian ini ditinggalkan tentu seni musik
Betawi juga lambat laun akan terlupakan juga. Berikut ini beberapa jenis tarian Betawi apa saja
yang perlu kamu ketahui:
1. Tari Topeng Betawi

2. Tari Yapong

3. Tari Japin Betawi

4. Tari Sirih Kuning

5. Tari Cokek


Dalam teater tradisional segala sesuatunya disesuaikan dengan
kondisi adat istiadat, diolah dengan keadaan sosial masyarakat,
serta struktur geografis masing-masing daerah. Lenong, Lenong
Denes, Lenong Preman, Topeng, Blantek, Jipeng dan Jinong, dan
Wayang Kulit Betawi adalah beberapa seni pertunjukan yang
berasal dari Betawi
Senjata Tradisional
Senjata khas Jakarta adalah bendo atau golok yang bersarungkan dari
kayu.

Rumah tradisional
Rumah tradisional/adat Betawi adalah rumah kebaya. Terdapat pula
rumah tradisional lain seperti rumah panggung Betawi.
KULINER

Masakan khas Betawi antara lain gabus pucung, laksa betawi. sayur babanci, sayur
godog, soto Betawi, ayam sampyok, kerak telor, asinan Betawi, soto tangkar dan nasi
uduk.

Kue-kue khas Betawi misalnya kue cucur, kue rangi, kue talam, kue kelen, kue
kembang goyang, kerak telor, sengkulun, putu mayang, andepite, kue ape, kue cente
manis, kue pepe, kue dongkal, kue geplak, dodol betawi, dan roti buaya.
Minuman khas Betawi contohnya adalah es selendang mayang, es goyang, dan bir
pletok.
CERITA RAKYAT

Cerita rakyat yang berkembang di Jakarta selain cerita rakyat yang sudah
dikenal seperti Si Pitung, juga dikenal cerita rakyat lain seperti serial Jagoan
Tulen atau Si Jampang yang mengisahkan jawara-jawara Betawi baik dalam
perjuangan maupun kehidupannya yang dikenal "keras".Selain
mengisahkan jawara atau pendekar dunia persilatan, juga dikenal cerita
Nyai Dasima yang menggambarkan kehidupan zaman kolonial. Cerita
lainnya ialah Mirah dari Marunda, Murtado Macan Kemayoran, Juragan
Boing dan yang lainnya.
KESIMPULAN
Menurut sejarah, asal mula penyebutan Suku Betawi berasal dari kesalahan penyebutan kata
Batavia menjadi Betawi. Masyarakat Betawi secara geografis dibagi mejadi dua bagian, yaitu
Tengah dan Pinggiran.
Masyarakat Betawi Tengah meliputi wilayah Tanjung Priok atau meliputi radius 7 km dari
Monas. Wilayah ini mayoritas dipengaruhi oleh budaya Melayu dan agama Islam yang terlihat
dalam kesenian Samrah, Zapin dan berbagai macam Rebana.
Sedangkan, dari segi bahasa, terdapat banyak perubahan vokal a dalam suku kata akhir bahasa
Indonesia menjadi e, misal guna menjadi gune. Sementara itu, Masyarakat Betawi pinggiran,
sering disebut orang sebagai Betawi Ora yang dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu bagian
utara dan selatan.

Anda mungkin juga menyukai