DI SUSUN OLEH :
NAMA : RAUZI YATUNNISA
NPM :
DOSEN PEMBIMBING : HARYADI A GANI, SP.,M.Si
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena terselesainya
tugas makalah tentang Sistem Kebudayaan DKI Jakarta dalam bentuk yang sederhana ini
sebagai bahan sumber belajar yang di harapkan dapat mengantar pembaca kearah pemahaman
tentang kebudayaan Indonesia.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang
telah membantu menyusun makalah ini. Namun demikian kami menyadari bahwa,
penulisan makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan masukan dan penyempurnaan penulisan makalah dimasa mendatang.
Mohon maaf bila ada kekeliruan, Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
b. Nglamar
Bagi orang Betawi, ngelamar adalah pernyataan dan permintaan resmi dari pihak keluarga
laki-laki (calon tuan mantu) untuk melamar wanita (calon none mantu) kepada pihak keluarga
wanita. Ketika itu juga keluarga pihak laki-laki mendapat jawaban persetujuan atau penolakan
atas maksud tersebut. Pada saat melamar itu, ditentukan pula persyaratan untuk menikah, di
antaranya mempelai wanita harus sudah tamat membaca Al Quran. Yang harus dipersiapkan
dalam ngelamar ini adalah:
1. Sirih lamaran
2. Pisang raja
3. Roti tawar
4. Hadiah Pelengkap
5. Para utusan yang tediri atas: Mak Comblang, Dua pasang wakil orang tua dari calon tuan
mantu terdiri dari sepasang wakil keluarga ibu dan bapak.
Setelah rangkaian tersebut dilaksanakan, masuklah pada pelaksanaan akad nikah. Pada
saat ini, calon tuan mantu berangkat menunju rumah calon none mantu dengan membawa
rombongannya yang disebut rudat. Pada prosesi akad nikah, mempelai pria dan keluarganya
mendatangi kediaman mempelai wanita dengan menggunakan andong atau delman hias.
Kedatangan mempelai pria dan keluarganya tersebut ditandai dengan petasan sebagai sambutan
atas kedatangan mereka. Barang yang dibawa pada akad nikah tersebut antara lain:
1. sirih nanas lamaran
2. sirih nanas hiasan
3. mas kawin
4. miniatur masjid yang berisi uang belanja
5. sepasang roti buaya
6. sie atau kotak berornamen Cina untuk tempat sayur dan telor asin
7. jung atau perahu cina yang menggambarkan arungan bahtera rumah tangga
8. hadiah pelengkap
9. kue penganten
10. kekudang artinya suatu barang atau makanan atau apa saja yang sangat disenangi oleh none
calon mantu sejak kecil sampai dewasa.
Pada prosesi ini mempelai pria betawi tidak boleh sembarangan memasuki kediaman
mempelai wanita. Maka, kedua belah pihak memiliki jagoan-jagoan untuk bertanding, yang
dalam upacara adat dinamakan “Buka Palang Pintu”. Pada prosesi tersebut, terjadi dialog antara
jagoan pria dan jagoan wanita, kemudian ditandai pertandingan silat serta dilantunkan tembang
Zike atau lantunan ayat-ayat Al Quran. Semua itu merupakan syarat di mana akhirnya mempelai
pria diperbolehkan masuk untuk menemui orang tua mempelai wanita.
Pada saat akad nikah, mempelai wanita Betawi memakai baju kurung dengan teratai dan
selendang sarung songket. Kepala mempelai wanita dihias sanggul sawi asing serta kembang
goyang sebanyak 5 buah, serta hiasan sepasang burung Hong. Kemudian pada dahi mempelai
wanita diberi tanda merah berupa bulan sabit yang menandakan bahwa ia masih gadis saat
menikah.
Sementara itu, mempelai pria memakai jas Rebet, kain sarung plakat, hem, jas, serta
kopiah, ditambah baju gamis berupa jubah Arab yang dipakai saat resepsi dimulai. Jubah, baju
gamis, dan selendang yang memanjang dari kiri ke kanan serta topi model Alpie menjadi tanda
haraan agar rumah tangga selalu rukun dan damai.
Setelah upacara pemberian seserahan dan akad nikah, mempelai pria membuka cadar
yang menutupi wajah pengantin wanita untuk memastikan apakah benar pengantin tersebut
adalah dambaan hatinya atau wanita pilihannya. Kemudian mempelai wanita mencium tangan
mempelai pria. Selanjutnya, keduanya diperbolehkan duduk bersanding di pelaminan (puade).
Pada saat inilah dimulai rangkaian acara yang dkenal dengan acara kebesaran. Adapun upacara
tersebut ditandai dengan tarian kembang Jakarta untuk menghibur kedua mempelai, lalu disusul
dengan pembacaan doa yang berisi wejangan untuk kedua mempelai dan keluarga kedua belah
pihak yang tengah berbahagia.
e. Acare Negor
Sehari setelah akad nikah, Tuan Penganten diperbolehkan nginep di rumah None
Penganten. Meskipun nginep, Tuan Penganten tidak diperbolehkan untuk kumpul sebagaimana
layaknya suami-istri. None penganten harus mampu memperthankan kesuciannya selama
mungkin. Bahkan untuk melayani berbicara pun, None penganten harus menjaga gengsi dan jual
mahal. Meski begitu, kewajibannya sebagai istri harus dijalankan dengan baik seperti melayani
suami untuk makan, minum, dan menyiapkan peralatan mandi.
Untuk menghadapi sikap none penganten tersebut, tuan penganten menggunakan strategi
yaitu dengan mengungkapkan kata-kata yang indah dan juga memberikan uang tegor. Uang
tegor ini diberikan tidak secara langsung tetapi diselipkan atau diletakkan di bawah taplak meja
atau di bawah tatakan gelas.
Rumah Kebaya
Dinding-dinding rumah tradisional Jakarta (Betawi), terbuat dari panil-panil yang dapat
dibuka-buka dan digeser-geser ketepi. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan ruangan yang
lebih luas, bila suatu waktu diadakan acara selamatan atau hajatan. Serambi depan dan serambi
belakang yang lepas terbuka, merupakan cirri khas pula dari rumah tradisional Jakarta (Betawi).
Ondel-ondel
Tanjidor
Tanjidor (kadang hanya disebut tanji) merupakan sebuah kesenian Betawi yang berbentuk
orkes. Kesenian ini sudah ada sejak abad ke-19 dan merupakan rintisan dari Augustijn
Michiels atau lebih dikenal dengan nama Mayor Jantje di daerah Citrap atau Citeureup. Alat-
alat musik yang dipakai biasanya sama seperti drum band.
Lenong
Lenong merupakan kesenian teater tradisional atau sandiwara rakyat Betawi yang dibawakan
pada dialek Betawi yang berasal dari Jakarta, Indonesia. Kesenian tradisional ini diiringi
musik gambang kromong. Lakon atau skenario lenong pada umumnya mengandung pesan
moral, yakni menolong yang lemah, membenci kerakusan dan perbuatan tidak terpuji.
Tari Belenggo
Blenggo atau Belenggo Rebana merupakan seni tari khas Betawi yang kental dengan nuansa
Islam. Kata “blenggo” berasal dari kata “lenggak-lenggok”, yakni gerakan yang lazim
dilakukan dalam sebuah tarian.
Tari Lenggong Nyai
Tari Lenggang Nyai merupakan salah satu tarian khas Jakarta yang diambil dari sebuah
cerita rakyat. Tarian ini memiliki makna dan pesan yang ingin disampaikan, terutama pesan
mengenai kebebasan wanita. Tari ini sering ditampilkan pada berbagai acara di Jakarta.
TariYapong
2.6 Senjata Tradisional
Badik merupakan salah satu senjata tradisional yang dikenal penduduk Jakarta. Parang
atau golok banyak digunakan oleh para pendekar. Sedangkan senjata terkenal lainnya adalah
keris, tombak, toya, cabang dan parang.
Jalannya sejarah sangat berpengaruh pula kepada keanekaragaman bentuk senjata
tradisional daerah Jakarta (Betawi). Senjata badik merupakan salah satu senjata tradisioal
penduduk Jakarta yang mendapat pengaruh dari Bugis. Toya dan trisula (senjata tombak yang
berujung tiga), merupakan pengaruh dari Cina, sedangkan keris merupakan pengaruh dari Jawa.
Senjata tradisional lainnya adalah parang atau yang lebih dikenal dengan golok. Golok
mempunyai ukuran dan wilahan yang beragam pula. Ada yang bentuknya pendek atau panjang
dan ada pula yang tipis disamping yang tebal. Mata golok tajam sebelah. Golok diselipkan di
depan perut dan umumnya banyak dipakai oleh para pendekar.
Golok
Kerak telor merupakan salah satu makanan khas dari Jakarta. Makanan ini dibuat dari
bahan-bahan antara lain seperti beras ketan putih, telur ayam atau telur bebek, ebi (udang kering)
dan parutan kelapa yang disangrai kering, serta bawang goreng, cabai merah, kencur, jahe,
merica, garam dan gula pasir sebagai bumbu pelengkapnya.
Cara membuat makanan ini cukup unik karena tidak dimasak di atas kompor namun
dimasak diatas bara api. Pedagang kerak telor sesekali membalikkan wajan agar permukaan dari
kerak telor tersebut juga terpanggang dan matang merata sambil dikipas-kipas agar bara api tetap
menyala. Setelah kering dan matang kerak telor siap untuk disajikan.
KerakTelor
2.8 Lagu Daerah DKI Jakarta
DKI Jakarta ada lagu dari jaman dulu yang akhirnya dikenal dan menjadi lagu daerah
sampai sekarangdiantaranya:
Jali-Jali
Keroncong Kemayoran
Kicir Kicir
Lenggang Kangkung
Ondel-ondel
Sirih Kuning
CIk Abang
Dayung Sampan
Kelap-kelip
Ronggeng Jakarta
Surilang
Surilang Jot-Njotan
Wak-Wak Gung
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Indonesia memiliki keanekaragaman kebudayaan daerah. Salah satu kebudayaan daerah
yang di miliki Indonesia adalah kebudayaan Betawi. kebudayaan suku Betawi merupakan
kebudayaan asli kota Jakarta dan memiliki jenis pernikahan, permainan bewati, makanan,
minuman dan kue khas betawi dan lagu yang khas betawi. Semua itu adalah suatu
keanekaragaman kebudayaan yang di miliki Indonesia yang harus dijaga kelestariannya. Upaya
pelestarian tidak hanya dilakukan oleh pemerintah. Namun, perlu didukung dan dilakukan oleh
masyarakat itu sendiri agar seni dan kebudayaan betawi dapat terjaga kelestariannya.
3.2 Saran
Kepada para pembaca khususnya mahasiswa agar dapat mempelajari dan jangan
melupakan sejarah dan kebudayaan yang ada di indonesia, karena semakin hari kebudayaan
semakin pudar.