Anda di halaman 1dari 5

Alvina Maisarah/ AP FIA UB/ 2019

Peran Kebudayaan Betawi sebagai Makhluk Sosial terhadap Peradaban Indonesia di


Tengah Modernisasi dan Globalisasi

Alvina Maisarah a Farida Nuranib


a,b
Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia.

ABSTRACT

Indonesia is a country that has a diverse culture. Cultural portraits found in Indonesia
can be varied and varied. And no less important is also social and political, Indonesia
has the historical intercultural and the dynamic interaction among cultures that one
with the other culture strongly. Examples of cultural diversity are languages,
traditional clothing, traditional houses, dance arts, Music Arts and others. This
diversity has the potential to build national civilization. Betawi culture itself is an
authentic culture of Jakarta and has a kind of music like Gambang Kernonsense,
Tanjidor. Type in two dialects. From the theater art there is a lenong. Then there are
folklore as well as Ondel-Ondel as his trademark performances. This proves that each
region in Indonesia has a regional culture of each Betawi society is an egalitarian
society, this is evidenced by how the Betawi community is very friendly to ethnic and
cultural people who come to Capital city. .

Keywords: Keragaman Budaya, Suku


Betawi, Masyarakat Betawi.

INTISARI
Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam budaya. Potret kebudayaan yang
terdapat di Indonesia bisa dikatakan beragam dan juga bervariasi. Dan tidak kalah
pentingnya juga adalah secara sosial dan juga politik, Indonesia mempunyai jalinan
sejarah serta dinamika interaksi di antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan
yang lain secara kuat. Contoh dari keberagaman budaya adalah bahasa, pakaian adat,
rumah adat, seni tari, seni musik dan lain-lain. Keragaman tersebut berpotensi untuk
membangun peradaban bangsa. Budaya Betawi sendiri merupakan kebudayaan asli
kota Jakarta dan memiliki jenis musik seperti Gambang Keromong, Tanjidor.
Menggukan bahasa dengan 2 dialek. Dari bidang seni teater terdapat lenong. Kemudian
terdapat cerita rakyat serta Ondel-ondel sebagai pertunjukan khasnya. Ini membuktikan
bahwa tiap daerah yang ada di Indonesia memiliki budaya daerah masing-masing
Masyarakat Betawi merupakan masyarakat yang egaliter, hal ini dibuktikan dengan
bagaimana masyarakat Betawi sangat ramah terhadap suku bangsa dan budaya yang
datang ke ibu kota.

Coressponding Author : e-mail


:alvinamai19@student.ub.ac.id

1
Alvina Maisarah/ AP FIA UB/ 2019

1. Pendahuluan
Sebagai sebuah bangsa yang majemuk dengan konfigurasi tingkah laku yang dipelajari, dimana unsur
keanekaragaman ras,suku, bahasa, budaya dan agama pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota
menjadikan multikulturalisme adalah suatu masyarakat lainnya. Menurut Selo Soemardjan (1915-
keniscayaan yang tak dapat dihindari sebagai 2003), Kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan
masyarakat yang plural. Kemajemukan yang ada dalam cipta masyarakat.
bangsa Indonesia dibingkai dalam konteks Negara
2.3 Betawi
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasar
Pancasila dan UUD 1945. Penduduk asli Jakarta dengan ciri
utamanya mempergunakan bahasa Betawi
Oleh karenanya, bangsa Indonesia memiliki sebagai bahasa ibu, tinggal dan berkembang di wilayah
potensi yang luar biasa untuk membangun sebuah DKI Jakarta dan sekitarnya. Terbentuk sekitar abad ke-
peradaban. Peradaban bangsa yang dibangun 17, merupakan hasil dari campuran beberapa suku bangsa
didasarkan kepada pengetahuan wawasan kebangsaan seperti Bali, Sumatera, China, Arab dan Portugis. Dari
serta nilai-nilai budaya lokal yang baik akan semakin latar belakang sosial dan budaya yang berbeda-beda,
menjadikan kemajemukan sebagai modal dasar untuk mereka mencoba mencari identitas bersama dalam
memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. bentuk lingua franca bahasa Melayu yang akhirnya
terbentuk masyarakat homogen secara alamiah.
Pada dasarnya budaya memiliki nilai-nilai yang Suku bangsa ini biasa juga disebut Orang Betawi atau
senantiasa diwariskan, ditafsirkan dan dilaksanakan Orang Jakarta (atau Jakarte menurut logat Jakarta). Nama
seiring dengan proses perubahan sosial kemasyarakatan. "Betawi" berasal dari kata "Batavia". Nama yang
Budaya tidak terlepas dari religiusitas, dimana nilai-nilai diberikan oleh Belanda pada zaman penjajahan dahulu.
budaya merupakan bukti legitimasi masyarakat terhadap
budaya. Eksistensi budaya dan keragaman nilai-nilai Jakarta, yang terletak di pinggir pantai atau
luhur kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia pesisir, dalam proses perjalanan waktu menjadi kota
merupakan sarana dalam membangun religiusitas dan dagang, pusat administrasi, pusat kegiatan politik, pusat
spritualitas menuju sebuah masyarakat madani yakni pendidikan, dan disebut kota budaya. Proses
masyarakat yang memilki peradaban. perkembangan itu amat panjang, sejak lebih dari 400
tahun yang lalu. Sejak masa itulah Jakarta menjadi arena
2. Teori pembauran budaya para pendatang dari berbagai
kelompok etnik. Mereka datang dengan berbagai sebab
2.1 Peran dan kepentingan, dan tentunya dengan latar belakang
budaya masing-masing, sehingga menjadi
Peran adalah aspek dinamis dari kedudukan atau suatu kebudayaan baru bagi penghuni Kota Jakarta, dan
status. Menurut Kozier Barbaraperan adalah seperangkat pendukung kebudayaan baru itu menyebut dirinya
tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap "Orang Betawi."
seseorang sesuai kedudukannya dalam, suatu system.
Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam 2.4 Makhluk Sosial
maupun dari luar dan bersifat stabil.
Peran adalah bentuk dari perilaku yang Manusia sebagai makhluk sosial merupakan
diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu. mahkluk yang berhubungan secara timbal-balik dengan
Peran adalah deskripsi sosial tentang siapa kita dan kita manusia lain. Dalam sosiologi, mahkluk sosial adalah
siapa. Peran menjadi bermakna ketika dikaitkan dengan sebuah konsep ideologis dimana masyarakat atau struktur
orang lain, komunitas sosial atau politik. Peran adalah sosial dipandang sebagai sebuah"organisme hidup".
kombinasi adalah posisi dan pengaruh. Semua elemen masyarakat atau organisme sosial
memiliki fungsi yang mempertahankan stabilitas dan
2.2 Kebudayaan kekompakan dari organisme. Dengan kata lain, manusia
Budaya adalah bentuk jamak dari kata “budi” dan tergantung satu sama lainnya untuk menjaga keutuhan
“daya” yang berarti cinta, karsa, dan rasa. Kata “budaya” masyarakat. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial
sebenarnya berasal dari bahasa Sansekerta, budhayah, juga dikarenakan pada diri manusia ada dorongan untuk
yaitu bentuk jamak kata bddhi yang berarti budi atau akal. berhubungan (interaksi) dengan oranglain. Manusia
Dalam bahasa Inggris, kata budaya berasal dari culture adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan
yang artinya sebagai segala daya dan aktivitas manusia sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang
untuk mengolah dan mengubah alam. Menurut R. Linton diinginkan dengan dirinya sendiri. Sebagai makhluk
(1893-1953), kebudayaan dapat dipandang sebagai sosial karena manusia menjalankan peranannya dengan
menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan
2
Alvina Maisarah/ AP FIA UB/ 2019

pemikiran dan perasaanya. Manusia tidak dapat mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working
menyadari individualitas, kecuali melalui medium definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang
kehidupan sosial. Manisfestasi manusia sebagai makhluk melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu
sosial, nampak pada kenyataan bahwa tidak pernah ada proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah
manusia yang mampu menjalani kehidupan ini tanpa yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia
bantuan orang lain. makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan
kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan
2.5 Peradaban menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan
budaya masyarakat.
Peradaban merupakan suatu istilah yang
digunakan untuk menyebutkan bagian-bagian unsur 3. Metode Penulisan
kebudayaan yang dianggap halus, indah, dan maju. Penulisan ini merupakan penulisan literatur
Misalnya, perkembangan kesenian, IPTEK, kepandaian review yang berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan
manusia, dan sebagainya. Menurut Koenjaningrat (1923- penulisan lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk
1999) mengatakan bahwa peradaban adalah bagian- dijadikan landasan kegiatan penulisan. Uraian dari
bagian kebudayaan yang halus dan indah seperti penulisan ini diarahkan untuk menyusun kerangka
kesenian. Konsep peradaban tidak lain adalah pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang
perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tingkat sudah diuraikan pada perumusan masalah.Literatur
tertentu yang tercermin dalam tingkat intelektual, review dilakukan dengan cara membaca, memahami,
keindahan, teknologi, dan spiritual yang terlihat pada mengkritik, dan mereview literatur dari berbagai macam
masyakaratnya. Peradabaan mengacu pada pengetahuan sumber. Literatur review berisi ulasan, rangkuman, dan
praktis dan intelektual, serta sekumpulan cara yang pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka
bersifat teknis yang digunakan untuk mengendalikan tentang topik yang dibahas. Penulisan ini menjelaskan
alam. Adapun kebudayaan terdiri atas serangkaian nilai, mengenai Kebudayaan Betawi yang memiliki peran
prinsip, normative dan ide yang bersifat unik. Menurut dalam Peradaban Indonesia. Data yang digunakan berupa
Oswald Spengler. Menurutnya pemgertian peradaban buku, jurnal, maupun artikel.
adalah kebudayaan yang telah mencapai taraf tinggi atau
kompleks, terlebih lagi Spengler menyatakan bahwa
peradaban ialah tingkat kebudayaan ketika telah
4. Hasil Diskusi
mencapai taraf tinggi dan kompleks. Untuk lebih
lanjutnya lagim Spengler menyatakan bahwa peradaban Secara etimologi, Palang Pintu berasal dari dua
ialah tingkat kebudayaan ketika tidak lagi memiliki aspek kata, yaitu Palang dan Pintu, sedangkan menurut Kamus
produktif, beku dan mengkristal. Adapun kebudayaan Besar Bahasa Indonesia (KBBI), palang memiliki arti
pada sesuatu yang hidup dan kreatif. kayu atau balok yang dipasang melintang pada pintu
atau jalan. Sedangkan pintu adalah lubang atau papan
2.6 Modernisasi dan Globalisasi untuk berjalan masuk atau keluar. Bila digabungkan,
Palang Pintu berarti kayu atau balok yang dipasang
Modernisasi dalam ilmu sosial merujuk pada melintang pada pintu dan bersifat menghalangi jalan
sebuah bentuk transformasi dari keadaan yang kurang masuk atau keluar. Di dalam struktur rumah adat Betawi
maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik tradisional, palang pintu dipasang melintang pada pintu
dengan harapan akan tercapai kehidupan masyarakat rumah, yang bertujuan untuk mencegah maling atau
yang lebih maju, berkembang, dan makmu. Wilbert E orang asing masuk.
Moore yang menyebutkan modernisasi adalah suatu
transformasi total kehidupan bersama yang tradisional Hal tersebut kemudian dijadikan sebagai kiasan
atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi atau perumpamaan pada istilah Buka Palang Pintu yang
sosial ke arah pola-pola ekonomis dan politis yang merupakan salah satu dari tradisi Betawi. Tidak ada
menjadi ciri Negara barat yang stabil. Sementara menurut catatan khusus mengenai kapan dan dimana tradisi palang
J W School, modernisasi adalah suatu transformasi, suatu pintu Betawi ini dimulai. Kalaupun ada, sumber asal usul
perubahan masyarakat dalam segala aspek-aspeknya. tradisi palang pintu tersebut bersifat lisan yang berupa
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata kisah-kisah yang diceritakan secara turun temurun.
global, yang maknanya ialah universal. Walaupun demikian, dipercaya bahwa tradisi palang
pintu atau buka palang pintu pada zaman dahulu memiliki
Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah maksud untuk menguji ilmu bela diri pengantin laki-laki.
suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku)
sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi
oleh wilayah. Globalisasi belum memiliki definisi yang

3
Alvina Maisarah/ AP FIA UB/ 2019

Masyarakat Betawi telah mengenal para jawara tempo 5. Penutup


dulu, dimana ada tradisi ketika kita berkunjung ke suatu
kampung, maka jawara kampung tersebut akan 5.1 Kesimpulan
menguji kemampuan tamunya. Hal ini kemudian
diadaptasi pada prosesi adat pernikahan Betawi. Tradisi Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat
Palang Pintu awalnya berasal dari Betawi Tengah dan disimpulkan peran kebudayaan Betawi sebagai makhluk
Betawi Kota, sedangkan orang-orang betawi Pinggiran sosial terhadap peradaban indonesia ditengah
dan Betawi ora mengenal tradisi ini dengan sebutan modernisasi dan globalisasi, yaitu Palang Pintu
sebut Dandang atau Tepuk Dandang Rangkaian tradisi merupakan kebudayaan asli Betawi yang sampai
Palang Pintu, yaitu Shalawat Dustur, Balas Pantun, sekarang masih digunakan sebagai awal sebuah adat
Beklai, dan Lantun. Keempat tahapan tersebut harus pernikahan khas Jakarta. Pertemuan antar dua keluarga
dilakukan oleh Jawara pengantin laki-laki sebagai syarat diawali dengan sebuah pantun dan silat ini sangat
dari pelaksanaan Palang Pintu berperan dalam nilai sosial karena tercermin sifat saling
terbuka, sifat humanis dan penuh dengan humor yang
Budaya Betawi tersebut merupakan salah satu menggambarkan karakter masyarakat betawi yang jenaka
dari sekian banyak budaya yang ada di Indonesia yang dan hangat kepada siapapun. Inilah yang kemudian
mengandung nilai-nilai sosial yang mampu dilestarikan menjadi identitas masyarakat betawi. Kebudayaan ini
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. masih tetap ada di era globalisasi dan modernisasi.
Keanekaragaman corak budaya Jakarta tidak terlepas dari Beberapa masyakarat betawi masih menggunakan
berbagai macam etnis yang tinggal di Ibu kota. Jakarta kebudayaan ‘Palang Pintu’ pada setiap acara pernikahan.
merupakan kota yang tumbuh subur sebagai pusat Hal ini membuktikan kebudayaan Indonesia tidak akan
pelayanan ekonomi posisinya yang strategis tertelan oleh waktu.
menyebabakan banyak pendatang dari berbagai wilayah
datang berbondong-bondong menuju ibu kota.
Masyarakat Betawi sebagai penduduk asli ibu kota tidak 5.2 Saran
memiliki egosentrisme yang berlebihan sehingga Dengan dibuatnya jurnal ini diharapkan pembaca
menolak keberadaan pendatang di daerahnya sendiri. dapat mengerti budaya lokal dapat membangun
Oleh karenanya, masyarakat Betawi merupakan peradaban bangsa ketika tradisi tersebut diformulasikan
masyarakat yang terbuka/egaliter. sebagai pelestarian guna menjaga tradisi yang ada.
Disinilah basisnya peradaban yang berbudaya dengan
Di sisi lain, Budaya Betawi sangat kental tradisi yang mampu hadir ditengah modernisasi dan
dengan nilai moral budaya sebagai jati diri yang globalisasi di Indonesia. Selain itu, kita sebagai generasi
bersumber dari nilai-nilai agama sebagai sumber dalam mudah seharusnya melestarikan budaya yang ada.
berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Oleh Dimulai dari kebudayaan didaerah masing-masing yang
karenanya, nilai-nilai religiusitas sebagai bentuk ketaatan menjadi ciri khasnya. Kebudayaan di Indonesa akan tetap
dan kepatuhan dalam memahami dan melaksanakan ada jika masyarakatnya tetap melestarikan. Pembaca
ajaran agama yang dianut, tidak terlepas dari diharapkan selalu mencintai kebudayaan Indonesia yang
pembentukan budaya, salah satunya adalah melalui sangat beragam dan tetap bangga di kanca Internasional.
budaya lokal yang melekat dalam tardisi yang dianut
oleh masyarakat.

Dari sekian banyak, kearifan lokal budaya


Betawi salah satunya adalah tradisi palang pintu yang
menggabungkan tiga unsur penting dalam tradisi Betawi
yakni, mengaji, pantun dan silat. Tradisi yang mengakar
sebagai bagian dari budaya lokal bangsa Indonesia
mengandung nilai-nilai luhur bangsa. Dengan latar
belakang di atas maka perlu adanya penelitian terkait
pembangunan peradaban dengan melihat nilai-nilai
budaya lokal salah satunya adalah tradisi Palang Pintu
pada budaya Betawi sehingga dari budaya lokal tersebut
bisa diambil kearifan dalam menamkan religiusitas yang
dapat membangun peradaban bangsa di era globalisasi
ini.

4
Alvina Maisarah/ AP FIA UB/ 2019

Daftar Pustaka

Achmad Yusdi. (2006). Manusia sebagai Makhluk


Individu dan Makhluk Sosial. Makalah,
Lokakarya. Dosen ISB. Batam: Dikti Depdiknas.
Anggreini, Dewi. 2019. Membangun Peradaban Bangsa
berbasis Budaya Lokal.
Ratna Puspitasari, 2017. Manusia sebagai Makhluk
Sosial. Tersedia pada: https://umum-
pengertian.blogspot.com/2016/06/pengertian-
peran-secara-umum.html
Dwi, 2016. Pengertian Peran secara umum. Tersedia
pada: https://umum-
pengertian.blogspot.com/2016/06/pengertian-
peran-secara-umum.html [Diakses pada 23
November 2019]
Elly M. Setidi, Kama Abdul Hakam. & Ridwan Effendi.
2006. Dalam buku Ilmu Sosial Budaya Dasar.
Edisi ketiga. Hal: 27. Bab 2.
Elly M. Setidi, Kama Abdul Hakam. & Ridwan Effendi.
(2006). Dalam buku. Ilmu Sosial Budaya Dasar.
Edisi ketiga. Hal 37. Bab 3.
Irvan Stevanus. 2014. Peran Kebudayaan Betawi dalam
Perkembangan Globalisasi. [Internet] Tersedia
pada: http://isbd-alv.blogspot.com/2014/03/peran-
kebudayaan-betawi-dalam.html [Diakses pada 22
November 2019]
Koentjaraningrat. 1986. Pengantar Ilmu Antropologi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Para kontributor Wikipedia. Pengertian Modernisasi dan
Globalisasi. [Internet]. Tersedia pada:
https://id.wikipedia.org/wiki/Modernisasi/
[Diakses pada 22 November 2019]
Para Kontributor Wikipedia. Pengertian Kata Betawi.
Tersedia pada: https://id.wikipedia.org/wiki/Betawi/
[Diakses pada 23 November 2019]
Para Kontributor Wikipedia. Arti Makhluk Sosial.
Tersedia pada:
https://id.wikipedia.org/wiki/Makhluk_sosial/
[Diakses pada 23 November 2019]
Puspitasari, Ratna. 2017. Manusia sebagai Makhluk
Sosial. Tersedia pada: https://umum-
pengertian.blogspot.com/2016/06/pengertian-peran-
secara-umum.html
Linton, Ralph. 1936. The Study of Man. New York:
Appleton-Century-Crofts, Inc.
Rezki Putri, Fadhilah. Kebudayaan Betawi. Tersedia
pada
https://fadhilahrp.wordpress.com/2016/03/21/kebud
ayaan-betawi/ [Diakses pada 22 November 2019]
Soemardjan, Selo. 1981. Perubahan Sosial di
Yogyakarta. Yogyakarta : UGM Press

Anda mungkin juga menyukai