IDEOLOGI PANCASILA
DOSEN PENGAJAR:
BANTA DIMAN, S.Sos.I.,M.Si
DISUSUN OLEH:
NAMA : RAUZATUN NISA
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Ideologi Pancasila“.Tidak lupa
shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah umum Pendidikan
Kewarganegaraan. Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi
kita semua. Sebagai negara yang besar dan berdaulat, Indonesia harus memiliki Identitasnya
sendiri. Dan berkaitan dengan hal ini kami ingin memaparkan beberapa hal mengenai Identitas
Indonesia yang menjadi ciri dan gambar diri bangsa.
Tim penulis menyadari bahwa dalam penulisan, maupun isi materi makalah ini masih
banyak kekurangan. Sehingga kami sebagai tim penulis mengharapkan bagi setiap pembaca
untuk menyampaikan kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan makalah
ke depannya.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dosen Banta Diman, S.Sos.I., M.Si, teman
mahasiswa yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan motivasi membantu dalam
pengembangan makalah ini. Saya menyadari bahwa makalah ini masih perlu ditingkatkan lagi
mutunya. Oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak yang membangun sangat
diharapkan.
Penyusun
MAKALAH PKN
IDEOLOGI PANCASILA
1. Dimensi Idealisme
Dimensi Idealisme adalah suatu dimensi ideologi Pancasila yang terkandung di dalam
landasan dasar negara sehingga dimensi ideologi ini memberikan harapan bagi kehidupan
masyarakat bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik.
2. Dimensi Realita
Dimensi realita adalah suatu nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila untuk
dilaksanakan dan diamalkan dalam kehidupan nyata. Dimensi realita ini menuntut setiap orang
untuk berperilaku sesuai dengan landasan negara, yakni Pancasila dalam kehidupan masyarakat.
3. Dimensi Fleksibilitas
Dimensi Fleksibilitas adalah suatu kemampuan dari ideologi tersebut untuk
menyesuaikan diri dan memengaruhi dengan perkembangan kehidupan sosial di Indonesia.
DASAR-DASAR LOGIKA
MENGUPAS HABIS SUKU BADUI
Indonesia merupakan Negara Kepulauan yang kaya akan suku dan adat istiadat yang
tersebar di seluruh pelosok nusantara. Terdapat beragam Suku Bangsa dan Kelompok Etnik di
seluruh wilayah Indonesia. Beberapa suku pun masih menjaga dan menjunjung tinggi adat
istiadat nenek moyang mereka dan bersatu dengan alam sehingga menjaga kelestarian-
kelestarian alam Indonesia. Salah satu suku yang masih menjunjung tinggi adat istiadat dan tek
tersentuh dunia luar hingga saat ini adalah Suku Baduy atau Baduy Kanekes, Banten. Namun
ternyata masih banyak masyarakat yang belum mengetahui asal usul suku Baduy karena mereka
adalah masyarakat yang menutup diri dari dunia luar yang membuat tidak banyak yang
memahami asal muasal suku mereka. Kali ini kita akan mengupas sejarah Suku Baduy dan
semoga dapat menambah pengetahuan kalian tentang Suku Baduy.
Suku Baduy terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar.
Dua kelompok ini memiliki perbedaan terutama dalam hal berpakaian.
Baduy Dalam merupakan kelompok masyarakat Baduy yang sangat teguh memegang
adat istiadat leluhur. Mereka sangat menolak teknologi dan modernisasi, sehingga kehidupan
mereka masih tradisional. Masyarakat Baduy Dalam umumnya memakai pakaian berwarna putih
yang ditenun sendiri. Warna putih melambangkan kesucian, dimana orang Baduy Dalam belum
terpengaruh dengan budaya luar.