Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

IDEOLOGI PANCASILA

DOSEN PENGAJAR:
BANTA DIMAN, S.Sos.I.,M.Si

DISUSUN OLEH:
NAMA : RAUZATUN NISA

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA)


PELITA NUSANTARA NAGAN RAYA
2020-2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Ideologi Pancasila“.Tidak lupa
shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah umum Pendidikan
Kewarganegaraan. Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi
kita semua. Sebagai negara yang besar dan berdaulat, Indonesia harus memiliki Identitasnya
sendiri. Dan berkaitan dengan hal ini kami ingin memaparkan beberapa hal mengenai Identitas
Indonesia yang menjadi ciri dan gambar diri bangsa.
Tim penulis menyadari bahwa dalam penulisan, maupun isi materi makalah ini masih
banyak kekurangan. Sehingga kami sebagai tim penulis mengharapkan bagi setiap pembaca
untuk menyampaikan kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan makalah
ke depannya.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dosen Banta Diman, S.Sos.I., M.Si, teman
mahasiswa yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan motivasi membantu dalam
pengembangan makalah ini. Saya menyadari bahwa makalah ini masih perlu ditingkatkan lagi
mutunya. Oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak yang membangun sangat
diharapkan.

Cot Kuta, 18 Februari 2021

Penyusun
MAKALAH PKN
IDEOLOGI PANCASILA

Ideologi Pancasila Merupakan Kumpulan, Isi: Ideologi Pancasila Merupakan Kumpulan


Nilai Dan Norma Yang Menjadi Landasan Keyakinan Dan Cara Berpikir Untuk Mencapai
Tujuan Dengan Berdasar Kepada Lima Sila Dalam Pancasila
Ideologi Pancasila adalah pandangan atau nilai-nilai luhur budaya dan religius yang
digunakan bangsa Indonesia. Hal itu berarti setiap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ideologi merupakan gabungan dari bahasa Yunani 'ideos' dan 'logos' yang berarti tujuan,
cita-cita, sudut pandang, pemikiran, dan pengetahuan. Ideologi merupakan seperangkat ide atau
keyakinan yang menentukan cara pandang seseorang untuk mencapai tujuan dengan berdasar
kepada pengetahuan.
Sementara, Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yaitu
'panca' yang berarti lima dan 'sila' yang berarti prinsip atau asas.

Makna dan Fungsi Ideologi Pancasila


Pancasila tak hanya berkedudukan sebagai dasar negara, tetapi juga sebagai ideologi
nasional bangsa Indonesia.
Pancasila ialah sebagai ideologi yang mempunyai makna sebagai berikut:
1. Nilai-nilai yang tercantum di dalam Pancasila itu menjadi cita-cita normatif penyelenggaraan
bernegara.
2. Nilai-nilai yang tercantum di dalam Pancasila ini merupakan nilai yang disepakati secara
bersama, oleh karena itu menjadi satu di antara sarana di dalam pemersatu (integrasi)
masyarakat Indonesia.

Makna Ideologi Pancasila


Pancasila tak hanya berkedudukan sebagai dasar negara, tetapi juga sebagai ideologi
nasional bangsa Indonesia.
Pancasila ialah sebagai ideologi yang mempunyai makna sebagai berikut:
1. Nilai-nilai yang tercantum di dalam Pancasila itu menjadi cita-cita normatif penyelenggaraan
bernegara.
2. Nilai-nilai yang tercantum di dalam Pancasila ini merupakan nilai yang disepakati secara
bersama, oleh karena itu menjadi satu di antara sarana di dalam pemersatu (integrasi)
masyarakat Indonesia.

Fungsi Ideologi Pancasila


1. Sarana pemersatu bangsa Indonesia, memperkukuh, dan memelihara kesatuan dan persatuan.
2. Membimbing dan mengarahkan bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan.
3. Memberikan motivasi untuk menjaga dan memajukan jati diri bangsa Indonesia.
4. Menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia untuk menjaga keutuhan negara.
5. Menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme.
6. Menunjukkan jalan serta mengawasi dalam upaya mewujudkan cita-cita yang terkandung
dalam Pancasila.

1. Dimensi Idealisme
Dimensi Idealisme adalah suatu dimensi ideologi Pancasila yang terkandung di dalam
landasan dasar negara sehingga dimensi ideologi ini memberikan harapan bagi kehidupan
masyarakat bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik.

2. Dimensi Realita
Dimensi realita adalah suatu nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila untuk
dilaksanakan dan diamalkan dalam kehidupan nyata. Dimensi realita ini menuntut setiap orang
untuk berperilaku sesuai dengan landasan negara, yakni Pancasila dalam kehidupan masyarakat.

3. Dimensi Fleksibilitas
Dimensi Fleksibilitas adalah suatu kemampuan dari ideologi tersebut untuk
menyesuaikan diri dan memengaruhi dengan perkembangan kehidupan sosial di Indonesia.
DASAR-DASAR LOGIKA
MENGUPAS HABIS SUKU BADUI

Indonesia merupakan Negara Kepulauan yang kaya akan suku dan adat istiadat yang
tersebar di seluruh pelosok nusantara. Terdapat beragam Suku Bangsa dan Kelompok Etnik di
seluruh wilayah Indonesia. Beberapa suku pun masih menjaga dan menjunjung tinggi adat
istiadat nenek moyang mereka dan bersatu dengan alam sehingga menjaga kelestarian-
kelestarian alam Indonesia. Salah satu suku yang masih menjunjung tinggi adat istiadat dan tek
tersentuh dunia luar hingga saat ini adalah Suku Baduy atau Baduy Kanekes, Banten. Namun
ternyata masih banyak masyarakat yang belum mengetahui asal usul suku Baduy karena mereka
adalah masyarakat yang menutup diri dari dunia luar yang membuat tidak banyak yang
memahami asal muasal suku mereka. Kali ini kita akan mengupas sejarah Suku Baduy dan
semoga dapat menambah pengetahuan kalian tentang Suku Baduy.

Suku Baduy terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar.
Dua kelompok ini memiliki perbedaan terutama dalam hal berpakaian.

Baduy Dalam merupakan kelompok masyarakat Baduy yang sangat teguh memegang
adat istiadat leluhur. Mereka sangat menolak teknologi dan modernisasi, sehingga kehidupan
mereka masih tradisional. Masyarakat Baduy Dalam umumnya memakai pakaian berwarna putih
yang ditenun sendiri. Warna putih melambangkan kesucian, dimana orang Baduy Dalam belum
terpengaruh dengan budaya luar.

Anda mungkin juga menyukai