Anda di halaman 1dari 6

26 Februari 2020

Mempersiapkan tempat kerja untuk COVID-19

Pada bulan Januari 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan wabah penyakit
coronavirus baru di Provinsi Hubei, Tiongkok, sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang
Meresahkan Dunia (Public Health Emergency of International Concern - PHEIC). WHO menyatakan
bahwa penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) ini sangat berisiko menyebar ke negara-negara lain di
seluruh dunia.

WHO dan instansi-instansi kesehatan di seluruh dunia sedang berupaya untuk menanggulangi wabah
COVID-19 ini. Namun, keberhasilan jangka panjang tidak terjadi begitu saja. Seluruh lapisan masyarakat
– termasuk badan usaha dan pemberi kerja – harus menjalankan peran mereka agar kita dapat
menghentikan penyebaran penyakit ini.

Cara penyebaran COVID-19

Ketika seseorang yang terkena COVID-19 batuk atau menghembuskan napas, mereka mengeluarkan
percikan yang mengandung virus penyakit tersebut. Sebagian besar percikan ini jatuh ke permukaan dan
benda-benda di sekitarnya, seperti bangku, meja, atau telepon. Orang yang menyentuh permukaan atau
benda yang terkontaminasi lalu menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka, dapat tertular COVID-19.
Mereka yang berada dalam jarak 1 atau 2 meter juga dapat tertular jika menghirup percikan yang
berasal dari batuk atau napas orang lain yang sudah terkena COVID-19. Dengan kata lain, cara penularan
COVID-19 mirip dengan flu. Sebagian besar orang yang terinfeksi COVID-19 mengalami gejala-gejala
ringan dan kembali pulih. Namun, beberapa orang dapat mengalami penyakit yang lebih serius dan
dapat membutuhkan perawatan di rumah sakit. Usia seseorang menentukan tingginya risiko dalam
mengalami penyakit serius karena COVID-19: mereka yang berusia 40 tahun ke atas tampaknya lebih
rentan dibandingkan yang berusia di bawah 50 tahun. Orang-orang yang sistem imunnya lemah dan
orang-orang yang menderita kondisi seperti diabetes, sakit jantung dan paru-paru juga lebih rentan
terkena penyakit serius.

Cara-cara sederhana mencegah penyebaran COVID-19 di tempat kerja Anda

Langkah-langkah mudah berikut ini dapat membantu mencegah penyebaran infeksi di tempat kerja,
seperti batuk pilek, flu dan flu perut, sehingga pelanggan, karyawan dan pekerja kontrak Anda
terlindungi.

26 Februari 2020, Versi 1.2


Pemberi kerja sebaiknya mulai melaksanakan hal-hal ini sekarang juga, walaupun COVID-19 belum
muncul di komunitas sekitar tempat kerja mereka. Pemberi kerja sudah dapat mulai meminimalisir
hilangnya jumlah waktu kerja karena sakit, dan menghentikan atau memperlambat penyebaran COVID-
19 kalau penyakit ini muncul di salah satu tempat kerja.

• Pastikan tempat kerja bersih dan higienis

o Permukaan (seperti bangku dan meja) dan benda-benda (seperti telepon, keyboard
komputer) perlu diseka dengan disinfektan secara berkala

o Mengapa? Karena kontaminasi pada permukaan yang disentuh oleh karyawan dan
pelanggan adalah salah satu cara utama penyebaran COVID-19

• Dorong kebiasaan rajin mencuci tangan secara menyeluruh kepada karyawan, pekerja kontrak,
dan pelanggan.

o Tempatkan cairan antiseptik berbahan dasar alkohol di tempat-tempat yang mudah


terlihat di seluruh tempat kerja. Pastikan pembersih tangan ini diisi ulang secara berkala.

o Pasang poster-poster yang mendorong kebiasaan mencuci tangan – tanyakan pada


Dinas Kesehatan setempat mengenai hal ini, atau lihat di www.who.int/indonesia.

o Kombinasikan dengan langkah-langkah komunikasi lainnya seperti memberikan panduan


dari petugas kesehatan dan keselamatan kerja, penjelasan ketika rapat, dan informasi di
intranet yang mendorong kebiasaan mencuci tangan.

o Pastikan karyawan, pekerja kontrak, dan pelanggan dapat mengakses tempat-tempat


dimana mereka dapat mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun.

o Mengapa? Karena mencuci tangan membunuh virus di tangan dan mencegah


penyebaran COVID-19.

• Dorong kebersihan pernapasan yang baik di tempat kerja.

o Pasang poster-poster yang mendorong kebersihan pernapasan. Kombinasikan dengan


langkah-langkah komunikasi lainnya seperti memberikan panduan dari petugas
kesehatan dan keselamatan kerja, penjelasan ketika rapat, dan informasi di intranet, dll.

26 Februari 2020, Versi 1.2


o Pastikan tersedia masker dan/atau tisu di tempat kerja Anda untuk orang-orang yang
menunjukkan gejala pilek atau batuk di tempat kerja, serta tempat sampah tertutup
agar masker dan/atau tisu bekas dapat dibuang secara higienis

o Mengapa? Karena kebersihan pernapasan yang baik mencegah penyebaran COVID-19

• Sarankan kepada karyawan dan pekerja kontrak untuk melihat nasihat perjalanan nasional dari
pemerintah sebelum melakukan perjalanan bisnis.

• Jelaskan kepada karyawan, pekerja kontrak, dan pelanggan Anda bahwa jika COVID-19 mulai
menyebar di tengah komunitas sekitar Anda, siapa pun yang menunjukkan gejala batuk ringan
atau demam berskala rendah (37.3°C atau lebih) sekalipun, perlu tetap tinggal di rumah. Orang-
orang yang harus meminum obat ringan seperti paracetamol/acetaminophen, ibuprofen, atau
aspirin, juga harus tetap tinggal di rumah (atau bekerja dari rumah) karena obat-obat ini dapat
menyamarkan gejala-gejala infeksi.

o Tetap sampaikan dan tekankan pesan bahwa orang yang menunjukkan gejala COVID-19,
meskipun gejala ringan sekalipun, perlu tetap tinggal di rumah.

o Pasang poster-poster pesan ini di tempat kerja Anda. Kombinasikan dengan saluran-
saluran komunikasi lain yang umum digunakan di organisasi atau badan usaha Anda.

o Dinas kesehatan kerja, Dinas Kesehatan setempat, atau mitra-mitra lain mungkin sudah
menyusun materi sosialisasi yang mendorong pesan ini.

o Jelaskan kepada para karyawan bahwa dalam keadaan seperti ini, mereka dapat
mengambil cuti sakit kalau tidak masuk kerja.

Pertimbangan-pertimbangan ketika Anda dan karyawan Anda melakukan perjalanan

• Sebelum melakukan perjalanan

o Pastikan organisasi dan para karyawan Anda mendapatkan informasi terbaru tentang
wilayah-wilayah penyebaran COVID-19. Informasi ini dapat dilihat di
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/situation-reports/

o Organisasi Anda harus melakukan penilaian manfaat dan risiko terkait rencana
perjalanan di masa datang, berdasarkan informasi terbaru.

26 Februari 2020, Versi 1.2


o Jangan berangkatkan karyawan yang lebih berisiko sakit parah (seperti karyawan yang
usianya sudah lebih tua dan mereka yang menderita kondisi medis seperti diabetes,
sakit jantung, dan paru-paru) ke wilayah-wilayah tempat penyebaran COVID-19.

o Pastikan semua orang yang bepergian ke lokasi-lokasi penyebaran COVID-19, diberi


penjelasan oleh tenaga profesional yang diakui (seperti staf dinas kesehatan, tenaga
penyedia layanan kesehatan, atau mitra kesehatan masyarakat setempat).

o Pertimbangkan untuk memberikan pembersih tangan berbahan dasar alkohol dalam


kemasan kecil (di bawah 1 liter) kepada karyawan yang akan melakukan perjalanan. Hal
ini dapat memudahkan cuci tangan berkala.

• Ketika dalam perjalanan:

o Anjurkan kepada karyawan untuk rajin mencuci tangan dan menjaga jarak setidaknya
satu meter dari orang yang batuk-batuk atau bersin-bersin.

o Pastikan karyawan mengetahui apa yang harus dilakukan dan siapa yang harus
dihubungi jika merasa sakit ketika dalam perjalanan.

o Pastikan bahwa karyawan Anda mematuhi instruksi dari instansi di tempat tujuan
perjalanan mereka. Misalnya, jika instansi setempat melarang kunjungan ke tempat
tertentu, maka karyawan harus mematuhi larangan tersebut. Karyawan Anda harus
mematuhi setiap larangan yang berkaitan dengan perjalanan, pergerakan, atau
perkumpulan dalam jumlah besar yang berlaku di tempat tersebut.

• Ketika Anda atau karyawan Anda kembali dari perjalanan:

o Karyawan yang kembali dari wilayah penyebaran COVID-19 harus memantau sendiri
selama 14 hari apakah mereka menunjukkan gejala dan mengukur suhu tubuh mereka
dua kali sehari.

o Jika karyawan menunjukkan gejala batuk ringan atau demam berskala rendah (suhu
tubuh 37.3°C atau lebih), mereka harus tinggal di rumah dan mengisolasi diri sendiri. Hal
ini berarti mereka harus menghindari kontak jarak dekat (1 meter atau kurang) dengan
orang lain, termasuk anggota keluarga. Mereka juga harus menghubungi fasilitas
layanan kesehatan atau dinas kesehatan masyarakat setempat dan memberikan

26 Februari 2020, Versi 1.2


keterangan lengkap tentang riwayat perjalanan terbaru dan gejala-gejala yang mereka
alami.

Mempersiapkan badan usaha Anda jika COVID-19 menyebar di komunitas sekitar Anda

• Susun rencana tindakan jika ada orang yang diduga mengalami sakit COVID-19 di salah satu
tempat kerja Anda

o Rencana ini harus meliputi langkah penempatan orang yang sakit tersebut di ruangan
atau area yang memisahkan orang itu dari orang lain di tempat kerja, membatasi jumlah
orang yang berkontak dengan orang yang sakit, dan menghubungi instansi kesehatan
setempat.

o Pertimbangkan cara mengidentifikasi orang-orang yang dapat berisiko, serta


memberikan dukungan kepada mereka tanpa menimbulkan stigma dan diskriminasi di
tempat kerja Anda. Orang-orang yang termasuk ke dalam golongan yang dapat berisiko
ini adalah mereka yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke tempat di mana
dilaporkan terjadi kasus COVID-19, maupun karyawan dengan kondisi kesehatan (seperti
diabetes, penyakit jantung, dan paru-paru) atau berusia lanjut yang dapat meningkatkan
risiko mereka dalam mengalami kondisi yang lebih serius

o Sampaikan kepada Dinas Kesehatan setempat bahwa Anda sedang menyusun rencana
ini dan meminta input dari instansi tersebut.

• Anjurkan pelaksanaan bekerja dari jarak jauh di seluruh organisasi Anda. Jika terjadi wabah
COVID-19 di komunitas sekitar Anda, Dinas Kesehatan mungkin menyarankan agar setiap orang
menghindari transportasi umum dan tempat-tempat ramai. Bekerja dari jarak jauh dapat
membantu operasional usaha Anda agar tetap berjalan dengan baik, dan memastikan karyawan
Anda tetap aman.

• Susun rencana kontinjensi dan rencana keberlanjutan usaha untuk mengantisipasi terjadinya
wabah di komunitas sekitar badan usaha Anda.

o Rencana ini akan membantu mempersiapkan organisasi Anda dari kemungkinan wabah
COVID-19 di tempat kerja atau masyarakat sekitar. Rencana ini juga dapat berlaku untuk
situasi kedaruratan kesehatan lainnya.

26 Februari 2020, Versi 1.2


o Rencana ini harus mencakup cara memastikan keberlangsungan usaha Anda meskipun
banyak dari karyawan, pekerja kontrak, dan pemasok yang tidak dapat hadir di tempat
usaha Anda – baik karena larangan perjalanan setempat atau karena sakit.

o Komunikasikan kepada karyawan dan pekerja kontrak Anda tentang rencana ini dan
pastikan mereka mengerti apa yang perlu – dan yang tidak boleh – mereka lakukan
terkait rencana tersebut. Tekankan poin-poin utama seperti pentingnya tidak masuk
kerja jika menunjukkan gejala yang ringan sekalipun atau jika harus minum obat ringan
(seperti paracetamol, ibuprofen) yang dapat menyamarkan gejala.

o Pastikan rencana ini mencakup kesehatan mental dan konsekuensi sosial dari kasus
COVID-19 di tempat kerja atau di komunitas, dan memberikan informasi serta
dukungan.

o Untuk usaha kecil dan menengah yang belum memiliki staf kesehatan dan dukungan
kesejahteraan sendiri, adakan kemitraan dan rencana dengan penyedia layanan
kesehatan dan sosial setempat sebelum terjadi kedaruratan.

o Dinas Kesehatan setempat atau nasional Anda dapat memberikan dukungan dan
bimbingan dalam penyusunan rencana ini.

Ingat:

Sekarang adalah saatnya bersiap menghadapi COVID-19. Langkah-langkah pencegahan dan perencanaan
sederhana dapat memberikan dampak yang besar. Tindakan yang Anda ambil sekarang dapat
melindungi karyawan dan usaha Anda.

Dapatkan informasi terkini:

Informasi terbaru dari WHO tentang penyebaran COVID-19 dapat dilihat di:

www.who.int/indonesia

Saran dan bimbingan dari WHO tentang COVID-19

https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019 https://www.epi-

win.com/

26 Februari 2020, Versi 1.2

Anda mungkin juga menyukai