Anda di halaman 1dari 1

Suatu hari, ada seekor kancil yang sedang berjalan-jalan di dalam hutan untuk mencari

makanan. Karena makanan di sekitar kediamannya telah berkurang, Sang Kancil pun
pergi untuk mencari di luar kawasannya. Di tengah jalan, ia harus menyeberang sungai
yang dihuni banyak sekali buaya besar yang sangat lapar. Kancil pun berpikir sejenak,
lalu ia mendekat ke tepi sungai.

"Hai buaya, apakah kau sudah makan siang?" tanya kancil dengan suara yang
dikeraskan.

Tak lama kemudian, munculah seekor buaya dari permukaan air, "Siapa yang berteriak
siang-siang begini? Mengganggu tidur saja."

"Hai kancil, diam kau! Kalau tidak, aku makan nanti kamu," timpal buaya yang lain.

"Aku datang ke sini untuk menyampaikan pesan dari raja hutan, jadi janganlah kau
makan aku dulu," jawab kancil.

"Ada apa sebenarnya kancil, ayo cepat katakan," kata buaya.

"Baiklah. Raja hutan memintaku untuk menghitung jumlah buaya yang ada di sini. Raja
hutan hendak memberikan hadiah untuk kalian," ujar kancil.

"Jadi sekarang, panggil semua temanmu," lanjutnya.

Mendengar hal itu, buaya sangat senang dan langsung memanggil semua kawannya
untuk berbaris berjajar di permukaan sungai. Namun, mereka semua ternyata hanya
diperdaya oleh si kancil.

Dengan cerdik, si kancil langsung pergi setelah menghitung buaya terakhir di ujung
sungai dan lolos dari cengkraman buaya yang lapar.

Kisah kancil dan buaya mengajarkan bahwa kecerdikan dapat mengalahkan kekuatan.
Meskipun berada di situasi sesulit apapun. Meski begitu, berbohong juga tidak patut
dibenarkan ya, Bunda.

Anda mungkin juga menyukai