1. Proses transudasi
2. Proses eksudasi
Tujuan pemeriksaan:
Volume
- Alat : gelas ukur
- Cara : lihat banyaknya cairan pleura
- Interpretasi : Makin banyak cairan berarti makin besar kerusakan
Warna dan kejernihan
- Alat : Tabung yang jernih
- cara : Lihat warna dan kejernihan sampel
- Nilai rujukan : tidak berwarna dan jernih
- Interpretasi : transudat : kekuning-kuningan dan jernih
eksudat : kuning bilirubin
merah/coklat darah
putih-kuning dan keruh pus
putih susu dan keruh chylus
kehijauan pyocyaneus
Berat jenis
- Alat : urinometer (bila cairan banyak)
refraktometer (bila cairan sedikit)
- Nilai rujukan : < 1,018 transudat
> 1,018 eksudat
Bau
- Transudat maupun eksudat tidak mempunyai bau bermakna
kecuali terdapat pembusukan protein,
Busuk : infeksi kuman anaerob atau E. coli
Bekuan
- Cara kerja : biarkan sampel selama 1 jam lihat
ada bekuan atau tidak
- Interpretasi : bekuan + ada proses radang
Makin besar bekuan, makin berat
peradangannya
Pemeriksaan Kimia
Protein
- Persiapan sampel : cairan pleura disentrifus terlebih dahulu
ambil supernatan
- Alat : Fotometer (manual atau otomatis)
- Interpretasi : Bila kadar protein < 3 g/dL transudat
Bila kadar protein > 3 g/dL eksudat
Rivalta
- Tujuan pemeriksaan : Membedakan transudat dengan eksudat
- Persiapan sampel : tidak ada perdsiapan khusus
- Prinsip pemeriksaan : Adanya seromusin akan membentuk
awan putih
- Alat dan bahan : gelas ukur, aguadest dan asam asetat
glasial
- cara kerja:
- Campurkan 2 tetes asam asetat glasial ke dalam 100 mL aquadest
dalam gelas ukur
- jatuhkan setetes cairan pleura yang akan diperiksa ke dalam
campuran tersebut, kira kira 1 cm dari atas permukaan
- Perhatikan tetesan tersebut bercampur dan bereaksi
ada 3 kemungkinan
- Tetes tersebut bercampur dengan larutan asam asetat tanpa
menimbulkan kekeruhan sama sekali negatif
- Timbul kekeruhan yang sangat ringan berupa kabut halus
positif lemah
- Kekeruhan yang nyata seperti kabut tebal positif
- Interpretasi : Bila tidak ada kekeruhan, hasil tes negatif transudat
Bila ada kekeruhan, hasil tes positif eksudat
Glukosa
- Persiapan sampel : cairan pleura disentrifus terlebih dahulu
ambil supernatan
- Alat : fotometer (manual atau otomatis)
- Metoda : Hexokinase
- Interpretasi : - Kadar glukosa transudat sama dengan
kadar glukosa darah
- Kadar glukosa eksudat lebih rendah
- Kadar glukosa < 60 mg% sangat
menyokong etiologi Tb paru
Lemak
- Transudat tidak mengandung lemak kecuali bila tercampur dengan
chylus
- Eksudat mungkin mengandung lemak
Pemeriksaan Mikroskopi
Sel yang dihitung hanya lekosit, menghitung jumlah eritrosit jarang
dilakukan karena tidak bermakna
Jumlah lekosit
- Metoda : manual
- Alat dan bahan : -Larutan turk atau NaCl0,9%
-Kamar hitung improved neubauer atau fuch
rosenthal
- Pipet lekosit dan mikroskop
- Cara kerja :
- Isap sampel kedalam pipet lekosit sampai tanda 0,5
- Isap larutan turk atau NaCl sampai tanda 11 kocok dengan baik
- Siapkan kamar hitung dengan kaca penutup diatasnya
- Buang 4-5 tetes isis pipet, kemudian isi kamar hitung dengan
perlahan lahan
- Hitung jumlah lekosit pada keempat kamar hitung lekosit hasil
dikali 50
Catatan : Kalau cairan purulen tidak ada guna menghitung lekosit
hanya dilakukan bila cairan jernih atau agak keruh
Kalau jernih pengenceran seperti menghitung lekosit
darah atau LCS
Kalau agak keruh sesuaikan pengencerannnya
Bahan pengenceran sebaik NaCl, jangan turk