Anda di halaman 1dari 8

REVIEW ARTIKEL

Judul : PENGARUH MEKANISME GOOD


CORPORATE GOVERNANCE DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP
PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT.

Penulis : Ria Aniktia, Muhammad Khafid

Identitas Jurnal

 Nama Jurnal : Accounting Analysis Journal (AAJ)


 Volume dan halaman : 4 dan 10 halaman
 Tahun : 2015

Reviewer

 Nama dan NIM : Aurelia Melinda Rayani (12180267)


Manasena Susana G. Giban (12180394)
 Tanggal : 14 September 2021

1. Rumusan masalah
Bagaimana pengaruh dewan komisaris independen, komite audit,
kepemilikan manajerial, governance committee, profitabilitas, dan
leverage terhadap pengungkapan sustainability report?

2. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dewan


komisaris independen, komite audit, kepemilikan manajerial, governance
committee, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan
sustainability report.

3. Teori yang relevan


a. Stakeholder theory menyatakan bahwa perusahaan bukan entitas yang
hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri, namun memberikan
manfaat bagi stakeholder yakni pemegang saham, kreditor, konsumen,
supplier, pemerintah, masyarakat, analis, dan pihak lain. Teori
pemangku kepentingan mempunyai peran penting dalam
keberlangsungan hidup sebuah perusahaan dengan menjaga hubungan
dengan berbagai pihak. Cara yang dilakukan untuk menjaga hubungan
berbagai pihak dengan menerbitkan sustainability report.
b. Teori legitimasi menyatakan bahwa perusahaan beroperasi sesuai
dengan norma dan aturan yang berlaku di masyarakat. Teori ini
menjadi dasar dengan adanya kontrak sosial antara perusahaan dengan
lingkungan, karena perusahaan menggunakan sumber daya eknomi.
Masyarakat dapat menuntut hubungan timbal balik dari kontrak sosial
tersebut. Dalam mewujudkan legitimasi, perusahaan menerbitkan
sustainability report, dimana laporan tersebut memberikan gambaran
posisi dan aktivitas perusahaan pada aspek ekonomi, lingkungan, dan
sosial bagi stakeholder internal dan eksternal.

4. Hipotesis
H1: Dewan komisaris independent berpengaruh positif terhadap
sustainability report
Dewan komisaris independent yang berada dibagian good corporate
governance akan mendorong perusahaan untuk melakuan pengungkapan
yang lebih untuk para stakeholdernya dengan pengungkapan sustainability
report.
H2: Komite audit berpengaruh positif terhadap pengungkapan
sustainability report
Adanya pengawasan dari komite audit mendorong perusahaan untuk
melakukan pengawasan yang lebih baik sehingga prinsip GCG dapat
terpenuhi, dimana salah satunya yakni prinsip transparansi.
H3: Kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap
pengungkapan sustainability report
Semakin besar kepemilikan manajerial, maka semakin mendorong manajer
untuk melakukan usaha lebih dengan tujuan memberikan keuntungan bagi
perusahaan.
H4: Governance committee berpengaruh terhadap pengungkapan
sustainability report
Governance commitee dapat meningkatkan efektifitas GCG karena
memperhatikan kepentingan seluruh stakeholder. Adanya governance
commitee berpengaruh pada penerapan GCG yang dapat terlaksana dan
mendorong perusahaan untuk melaksanakan tanggung jawab sosial
lengkap dengan pelaporannya.
H5: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan
sustainability report
Perusahaan yang memiliki laba yang tinggi memiliki kinerja keuangan
yang baik sehingga dapat melaksanakan tanggungjawab sosial dan
lingkungannya lengkap dengan pengungkapannya. Perusahaan yang
memiliki profitabilitas tinggi berusaha memenuhi kepentingan
stakeholder.
H6: Leverage berpengaruh negatif terhadap pengungkapan
sustainability report
Perusahan dengan leverage tinggi bergantung pada kepercayaan dan
dukungan kreditor. Perusahaan mempertahankan kepercayaan tersebut
dengan melaporkan laba yang tinggi dengan cara mengurangi biaya yang
dapat mempengaruhi laba perusahaan.

5. Definisi dan pengukuran variabel


Pengungkapan sustainability report (Y)
Definisi : sustainability report merupakan pengungkapan laporan
tanggungjawab social perusahaan yang mencakup aspek ekonomi,
lingkungan dan sosial yang terpisah dari annual report.
Pengukuran : dengan memberi nilai 1 untuk perusahaan yang
mengungkapan SR dan nilai 0 untuk perusahaan yang tidak
mengungkapkan SR.
Dewan komisaris independent (X1)
Definisi : dewan komisaris yang tidak terafiliasi.
Pengukuran : dengan membagi jumlah komisaris independent dan
jumlah seluruh dewan komisaris dan dikali dengan 100%.
Komite audit (X2)
Definisi : komite yang ditunjuk perusahaan sebagai penghubung
antara dewan direksi dan audit eksternal, auditor internal serta anggota
independent. Pengukuran : jumlah rapat komite audit dalam satu
tahun.
Kepemilikan manajerial (X3)
Definisi : jumlah kepemilikan saham oleh pihak manajemen dari
seluruh modal saham perusahaan yang dikelola.
Pengukuran : dihitung berdasarkan jumlah saham manajerial dengan
total saham beredar dikali dengan 100%.
Governance committee (X4)
Definisi : komite yang dibentuk untuk menunjang terlaksananya
good corporate governance.
Pengukuran : memberi nilai 1 untuk perusahaan yang membentuk
governance committee dan memberi nilai 0 untuk perusahaan yang tidak
membentuk GC.
Profitabilitas (X5)
Definisi : rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba.
Pengukuran : pembagian dari laba setelah pajak dengan total aktiva dan
dikali dengan 100%.
Leverage (X6)
Definisi : rasio yang menunjukan besarnya utang perusahaan.
Pengukuran : pembagian dari total hutang dan total ekuitas.

6. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 264 sampel.
Sampel yang digunakan merupakan perusahaan yang menampilkan data
yang dapat digunakan untuk menganalisis peran corporate governance dan
kinerja keuangan perusahaan terhadap pengungkapan sustainability
report.
7. Uji hipotesis
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mendeteksi multikolinearitas pada
regresi linier yang melibatkan lebih dari dua variable bebas.
1
VIf j=
1−R2j
VIF = Variance Inflanation Factor
R2j = Koefisien determinasi antara Xj dengan variable bebas pada
persamaan/ model dugaan.
j =1,2,…..

Uji multikolinearitas dalam jurnal menunjukan bahwa semua variable


memiliki nilai tolerance lebih dari 0.10 dan VIF kurang dari 10 yang
berarti tidak ada korelasi antar variabel independen.

Uji Overall Model Fit

Overall model fit digunakan untuk menilai model yang telah


dihipotesiskan telah sesuai (fit) atau tidak dengan data. Pengujian overall
model fit ini membandingkan nilai -2 log likelihood awal (block number =
0) dengan -2 log likelihood pada akhir (block number =1).

Uji overall model fit dalam jurnal dapat dilihat pada tabel Iteration History
yang menunjukkan nilai -2LogL yaitu tanpa variabel hanya konstan saja
sebesar 174.380. Pada tabel Model Summary, nilai - 2LogL turun menjadi
116.926 atau terjadi penurunan sebesar 57.454. Penurunan ini lebih besar
dibandingkan dengan nilai tabel untuk df=6 (2.447). Dengan demikian,
maka dapat dikatakan bahwa selisih penurunan -2LogL signifikan. Hasil
ini berarti penambahan 6 variabel kedalam model memperbaiki model.

Uji Kelayakan Model Regresi

Hosmer dan Lemeshow’s Goodness of fit test goodness digunakan untuk


menguji kecocokan hipotesis dengan data sehingga dapat terima (fit). Uji
kelayakan model refresi dalam jurnal, besarnya nilai statistik Hosmer and
Lemeshow Goodness of Fit sebesar 2.616 dengan probabilitas signifikansi
0.956 yang nilainya diatas 0.05 maka model dikatakan fit dan model dapat
diterima.

8. Hasil dan pembahasan


a. Dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan sustainability report (H1 ditolak)
Berdasarkan tabel regresi logistik diperoleh bahwa variabel dewan
komisaris independen menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.364
lebih besar dari taraf signifikansi 0.05.
b. Komite audit berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability
report (H2 diterima)
Variabel komite audit menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.000
lebih kecil dari taraf signifikansi (0.05).
c. Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap pengungkapan
sustainability report (H3 ditolak)
Variabel kepemilikan manajerial menunjukkan nilai signifikansi
sebesar 0.178 lebih besar dari taraf signifikansi (0.05).
d. Governance committee berpengaruh terhadap pengungkapan
sustainability report (H4 diterima)
Variabel governance committee menunjukkan nilai signifikansi
sebesar 0.000 lebih kecil dari taraf signifikansi (0.05).
e. Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability
report (H5 ditolak)
Variabel profitabilitas (ROA) menujukkan nilai signifikansi sebesar
0.179 lebih besar dari taraf signifikansi (0.05).
f. Leverage berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability report
(H6 ditolak)
Variabel leverage menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.011 lebih
kecil dari taraf signifikansi (0.05).

9. Kesimpulan
Simpulan penelitian ini berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa
variabel komite audit, governance committee dan leverage berpengaruh
positif terhadap pengungkapan sustainability report sementara variabel
dewan komisaris independen, kepemilikan manajerial dan profitabilitas
tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability report.

10. Pengembangan penelitian


Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan pengukuran untuk
menilai kualitas dari laporan keberlanjutan (sustainability report) yang
dapat disesuaikan dengan masing-masing sektor sehingga dapat
dibandingkan. Penelitian ini hanya menggunakan keberadaan dari
sustainability report perusahaan namun tidak dengan kualitas dari
sustainability report.

Anda mungkin juga menyukai