Dosen Pengajar:
Erlyna Jayeng Wijayanti, S.ST., M.Gz
Dosen pembimbing
Khristine Saputri, S.ST
Disusun Oleh :
Lutfiana Dinda N.A. (P27835119069)
Tingkat 3 Reguler B
JURUSAN GIZI
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita
semua sehingga kita selalu dalam keadaan sehat walafiyat. Sesungguhnya hanya kepada Allah
kita memohon ampunan dan pertolongan. Sholawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada
junjungan kita nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman jahiliyah
menuju jaman terang benderang ini.
Karena hidayah-Nya pula, Alhamdulillah saya dapat menyelesaikan makalah Dietetika Penyakit
Tidak Menular yang membahas mengenai “Asuhan Gizi pada Pasien Gizi Buruk”, pada
kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Dietetika
Penyakit Tidak Menular yaitu Ibu Erlyna Jayeng Wijayanti, S.ST., M.Gz yang telah banyak
memberikan bimbingan dan pengarahan kepada saya.
Mohon maaf apabila dalam pengerjaan tugas ini terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan. Dan saya berharap dengan adanya makalah ini, dapat memberi ilmu yang bermanfaat
untuk para pembaca.
penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2. Tujuan..........................................................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................................5
A. Gambaran Umum Penyakit..............................................................................................................5
1. Penyakit Hipertensi...................................................................................................................5
2. Etiologi/Patofisiologi..................................................................................................................5
3. Klasifikasi Hipertensi................................................................................................................6
4. Gambaran Klinis.......................................................................................................................7
5. Diagnosa Penyakit.....................................................................................................................9
B. Penatalaksanan Diet Rendah Garam..............................................................................................10
1. Tujuan Diet..................................................................................................................................10
2. Syarat Diet................................................................................................................................10
3. Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan......................................................11
BAB III NCP............................................................................................................................................12
BAB IV PERENCANAAN MENU DAN ALAT...................................................................................18
BAB V PENUTUP...................................................................................................................................26
A. KESIMPULAN.............................................................................................................................26
B. SARAN.........................................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................27
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Leukemia merupakan keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang, ditandai oleh
proliferasi sel-sel darah putih, dengan manifestasi penambahan sel-sel abnormal dalam darah tepi.
Berdasarkan National Academy of Sciences, terdapat lebih dari 100.000 bayi di seluruh dunia
yang lahir dengan keadaan dan kondisi yang berat dari Leukemia (Cooley’s Anemia Foundation,
2006). Jumlah penderita di Indonesia pada tahun 2008 sudah mencapai 20.000 orang penderita
dari jumlah 200 juta orang penduduk Indonesia secara keseluruhan (Robert, 2009)
Penderita leukimia pada anak yang memiliki gejala seperti demam atau keringat malam,
merasa lemah atau capai, pucat, sakit kepala, mudah berdarah atau memar. misalnya gusi mudah
berdarah saat sikat gigi, muda memar saat terbentur ringan, nyeri pada tulang dan/atau sendi.
Adanya perubahan gejala secara cepat pada penderita leukemia anak mengakibatkan anak
merasakan sakit yang hebat. Kondisi tersebut mengharuskan anak dengan penyakit leukemia
harus dilakukan dengan perawatan di rumah sakit, dan sangat tidak memungkinkan anak dalam
perawatan di rumah (Robert , 2009).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Gambaran umum penyakit
2. Klasifikasi leukemia
1. Leukemia akut
Pada leukemia akut, sel darah yang terdampak adalah sel darah muda (sel blasts). Sel darah
muda yang belum berkembang sempurna ini tidak dapat berfungsi dengan baik dan
bermultiplikasi dengan cepat.Penyakit ini akan mengalami perburukan dengan cepat dan
membutuhkan pengobatan agresif sedini mungkin.
2. Leukemia kronis
Leukemia kronis melibatkan sel yang lebih dewasa dan memiliki banyak tipe. Beberapa
jenisnya menghasilkan sel dalam jumlah terlalu banyak dan sebagian lainnya menghasilkan sel
dalam jumlah yang sangat sedikit. Sel darah ini bereplikasi atau berakumulasi lebih lambat dan
dapat berfungsi dengan baik dalam waktu tertentu.Beberapa jenis leukemia kronis tidak
menimbulkan gejala pada stadium awal dan dapat tidak terdeteksi selama bertahun-
tahun.Berdasarkan jenis sel darah putih yang terlibat, leukemia dibedakan menjadi:
1. Lymphocytic leukemia
Jenis leukemia ini menyerang sel limfosit yang membentuk kelenjar getah bening. Kelenjar
getah bening berperan dalam sistem kekebalan tubuh.
2. Myelogenous leukemia
Jenis leukemia ini menyerang sel mieloid. Sel mieloid dapat berkembang menjadi sel darah
merah, sel darah putih, dan trombosit.Secara garis besar, leukemia terdiri atas empat jenis utama:
Leukemia jenis ini adalah jenis leukemia yang paling sering ditemukan pada anak-anak. ALL
juga dapat ditemukan pada orang dewasa.
Leukemia jenis ini adalah jenis leukemia yang paling umum. AML dapat ditemukan pada anak-
anak dan dewasa, namun merupakan jenis leukemia akut yang paling sering terjadi pada orang
dewasa.
Leukemia jenis ini merupakan leukemia kronik yang paling sering ditemukan pada orang
dewasa. Pada CLL, penderita tidak merasakan gejala apapun selama bertahun-tahun.
Leukemia jenis ini paling sering ditemukan pada orang dewasa. Penderita CML mungkin
mengalami sedikit gejala atau bahkan tidak bergejala selama beberapa bulan hingga tahun
sebelum memasuki fase perburukan leukemia.Selain empat jenis leukemia tersebut, jenis
leukemia lain yang langka antara lain hairy cell leukemia, myelodysplastic syndromes, dan
myeloproliferative disorders.
Pada keadaan normal, sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan kita dengan infeksi.
Sel ini secara normal berkembang sesuai dengan perintah, dapat dikontrol sesuai dengan
kebutuhan tubuh kita. Leukemia meningkatkan produksi sel darah putih pada sumsum tulang
yang lebih dari normal. Mereka terlihat berbeda dengan sel darah normal dan tidak berfungsi
seperti biasanya. Sel leukemia memblok produksi sel darah putih yang normal, merusak
kemampuan tubuh terhadap infeksi. Sel leukemia juga dapat merusak produksi sel darah lain
pada sumsum tulang termasuk sel darah merah dimana sel tersebut berfungsi untuk menyuplai
oksigen pada jaringan.
Leukemia terjadi jika proses pematangan dari sitem sel menjadi sel darah putih
mengalami gangguan dan menghasilkan perubahan ke arah keganasan. Perubahan tersebut sering
kali melibatkan penyusunan kembali bagian dari kromosom (bahan genetik sel yang kompleks).
Penyusunan kembali kromosom (translokasi kromosom) menganggu pengendalian normal dari
pembelahan sel, sehingga sel membelah tak terkendali dan menjadi ganas. Pada akhirnya sel-sel
ini menguasai sumsum tulang dan menggantikan tempat dari sel-sel yang menghasilkan sel-sel
darah normal. Kanker ini juga bisa menyusup ke dalam organ lainnya, termasuk hati, limpa,
kelenjar getah bening, ginjal dan otak (Padila, 2013).
Anemia akibat produksi sel darah merah yang berkurang atau gagal
4. Manifestasi Klinis
Gejala-gejala pada leukemia akut yang nampak dan memburuk secara cepat antara lain
muntah, bingung, kehilangan kontrol otot, dan serangan-serangan (epilepsi). Sel-sel leukemia
juga dapat berkumpul pada buah-buah pelir (testikel) dan menyebabkan pembengkakan.
Leukemia juga dapat mempengaruhi saluran pencernaan, ginjal, dan paru-paru. Leukemia akut
berjalan secara tiba-tiba dan bisa menyebabkan seseorang merasakan sakit hanya dalam beberapa
hari atau minggu. Gejala-gejalanya antara lain yaitu kulit pucat (karena anemia), infeksi yang
berulangulang seperti sakit tenggorokan, pendarahan normal yang keluar dari gusi dan kulit,
periode yang berat pada wanita, kehilangan nafsu makan dan berat badan, gejalagejala seperti flu
antara lain kecapekan dan tidak enak badan, luka di tulang sendi, perdarahan hidung dan lebih
mudah mendapat memar dari biasanya tanpa sebab yang jelas (Desmawati, 2013)
Gejala anemia akibat defisiensi besi meliputi tubuh lemah dan lesu, merasa sangat letih,
kesemutan di kaki, kurangnya nafsu makan, detak jantung cepat, kuku rapuh, nyeri dan radang
lidah (glositis), tangan dan kaki dingin, pusing atau sakit kepala, infeksi, sakit dada, sesak napas,
insomnia dan kulit pucat.
diagnosis leukemia
1. Pemeriksaan fisik
Dokter akan memeriksa tubuh pasien, termasuk bagian kulit yang pucat karena anemia,
pembengkakan kelenjar getah bening, dan pembesaran hati serta limpa.
2. Tes darah
Untuk menentukan kondisi normal atau tidaknya jumlah sel darah pasien, yang mungkin
mengindikasikan leukemia. Misalnya, rendahnya kadar sel darah merah.
Sampel sumsum tulang (biasanya dari tulang panggul) diambil dengan menggunakan jarum,
kemudian diperiksa di laboratorium untuk melihat kemungkinan adanya sel-sel leukemia dalam
sumsum tulang.
4. Pungsi lumbal
Dilakukan dengan mengambil sampel cairan tulang belakang untuk memeriksa keberadaan sel
kanker.
Pemeriksaan ini dapat direkomendasikan untuk memeriksa kondisi organ lain yang mungkin
terpengaruh oleh leukemia, seperti otak.
B.Penatalaksanan Diit
2.syarat diet
Makanan sumber karbohidrat, yaitu nasi, kentang, roti, pasta, dan sereal.
Dihindari
Putih - -
50 25 5.3 - 0.5
telur
Sari
buah Jeruk 100 47.1 0.9 0.1 11.8 8 0.1
jeruk
Air 250 - - - - - -
6446.
Sub total
388 29.4 10.8 46.5 3 10.7
alpukat 100 79.1 0.5 3.8 11.8 2 0.3
Selinga King
SKM 12 32 0.3 0.9 5.5 6.2 0.2
n II avocado
Santan - -
14.00 10 35.4 0.8 3.3 1.5
cair
Sub total 146.5 1.6 8 18.8 8.2 0.5
Nasi tim Beras 25 90.2 1.7 0.2 19.9 - 0.2
Ikan nila 4.4 0.2
Makan bakar Ikan nila 40 33.6 7.3 0.3 -
malam
17.00 Tumis Pakcoy 70 10.5 1.6 0.1 1.5 212.1 0.8
pakcoy + Tempe 40 79.6 7.6 3.1 6.8 0.4 0.9
tempe Minyak 4
Sari semangk 37 10
100 32 0.6 0.4 7.2
semnagk a
a Air 200 - - - - - -
Sub total 245.9 18.8 4.1 35.4 253.9 12.1
Agar
agar 2 - - - - - -
Selinga Puding plain
n III kc merah Gula -
10 38.7 - - 10 -
19.00 pasir
Kc -
50 167.5 11.5 0.6 30.1 3.8
merah
Sub total 206.2 11.5 0.6 40.1 3.8
8299.
Total
1364.3 81.5 40.1 179.1 2 30.6
Kebutuhan 1540 22 42.7 266.7 - -
B. Daftar Alat
a) Masak Alat
No
Nama Alat Jumlah
.
1 Pisau 1
2 Sendok makan 2
3 Panci 1
4 Spider 1
6 Baskom sedang 1
7 Blender 1
8 Talenan 1
9 Centong sayur 1
10 Timbangan 1
11 Mangkuk stainless steel 1
12 Dandang 1
13 Cobek+ulek 1
14 Cupit 1
15 Peresan jeruk 1
b) Alat Hidang
No
Nama Alat Jumlah
.
1 Piring ceper besar 1
2 Piring ceper sedang 1
3 Gelas susu 1
4 Sendok 2
6 Garpu 1
7 Mangkok sayur kecil 1
8. Piring bulat kecil 1
9 Gelas jus 1
C. Daftar harga
Nama barang Berat bersih Berat kotor Harga satuan Harga total
Beras 30 30 Rp 12.000/kg Rp 1000
Hati sapi 50 50 Rp 50000/kg Rp 5000
Telur 100 120 Rp 25.000.kg Rp 5000
Tahu 50 50 Rp 1000/kotak Rp 1000
Bayam 110 150 Rp 2000/ikat Rp 2000
oyong 25 37.4 Rp 11.000/kg Rp 2000
Daging sapi 75 75 Rp 120.000/kg Rp 9000
Jeruk 100 100 Rp 17.000/kg Rp 2500
Susu skim 25 25 Rp 35.000/kg Rp 3000
Total Rp30.500
D. Rencana Kerja
A. KESIMPULAN
An.Sk di diagnose leukemia dan malnutrisi berat dengan anemia sekarang MRS
dikarenakan akan melakukan kemoterapi dan sudah melakukan kemoterapi sebanyak 19 kali.
Dan berat badan An. Sk sebesar 14kg Tb 112cm dengan kondisi umum tampak sakit kurus
dan perutnya buncit. Serta Hb: 7.5,Trombosit:104000 Hematokrit : 23 ,Eritrosit : 3.02
,Lekosit : 15500
B. SARAN
An.Sk di diagnose leukemia dan malnutrisi berat dengan anemia sehingga An. SK
dianjurkan untuk mengonsusi susu formula F100 untuk memenuhi asupan gizinya dan
untuk mengejar pertumbuhannya. Selain itu an Sk di berikan makanan lunak yang
padat gizi supaya tidak memberatkan kerja gastro dan untuk mencukupi kebutuhannya
yang digunakan untuk kemoterapi
DAFTAR PUSTAKA
Tim Asuhan Gizi RSSA Malang. 2014. Panduan Pengkajian Dan Perhitungan Kebutuhan
Gizi Edisi 2. Malang
Tim Asuhan Gizi RSSA Malang. 2014. Buku Pedoman Praktis Diagnosa Gizi Dalam Proses
Asuhan Gizi Terstandar. Malang
Tim Asuhan Gizi RSSA Malang. 2014. Buku Panduan Diet. Malang