Disusun oleh :
KELOMPOK 3
1. NURSHAWATI (NIM C1C017085)
2. IQBAL KINANTA PUTRA (C1C019025)
3. NINA NOVIANI (C1C019042)
Langkah 2. Proyeksi setiap pos aktiva dan kewajiban dalam neraca dengan persentase penjualan
yang sudah dihitung dikalikan dengan proyeksi penjualan atau tetap membiarkan saldo akan tidak
berubah mengikuti perubahan tingkat penjualan, sebagai contoh
aktiva lancar
Proyeksi aktiva lancar = proyeksi penjualan x
penjualan
= $12 juta x 0,2 = $2,4 juta
Langkah 3. Proyeksi tambahan laba ditahan yang dapat digunakan untuk membantu menangani
kegiatan operasi perusahaan. Nilai ini sama dengan proyeksi laba bersih perusahaan periode
tersebut dikurangi pembayaran deviden saham biasa yang direncanakan, sebagai contoh:
laba bersih devidentunai
proyeksi penjualan x x (1 ̶ )
penjualan lababersih
= $12 juta x 0,05 x (1-0,5) = $300.000
Langkah 4. Proyeksi tambahan dana yang dibutuhkan perusahaan yang didapat dari total aktiva
yang diproyeksikan dikurangi dengan proyeksi kewajiban dan ekuitas pemilik, sebagai contoh
Tambahan dana yang dibutuhkan = proyeksi jumlah aktiva – proyeksi jumlah kewajiban –
proyeksi ekuitas pemilik
= $7,2 juta - $4,9 juta $1,8 juta
= $7,2 juta - $4,9 juta $1,8 juta = $500.000
Dalam pembahasan sebelumnya, kita telah memperkirakan tambahan dana yang dibutuhkan
adalah selisih antara proyeksi total aktiva dan jumlah kewajiban serta ekuitas pemilik. Kita dapat
memperkirakan proyeksi tambahan dana yang dibutuhkan, yaitu DFN t+1 yang secara langsung
menggunakan proyeksi perubahan penjualan yang diperkirakan disamakan dengan perubahan dalam
aktiva, kewajiban, dan ekuitas, pemilik sebagai berikut:
DFNt+1 = proyeksi perubahan aktiva t+1 – proyeksi perubahan kewajiban t+1 ̶ Proyeksi
perubahan ekuitas pemilik t+1
Untuk menghitung DFNt+1 kita harus memperkirakan setiap komponen yang ditemukan pada
persamaan 4-1. Sebagai contoh kita bisa memproyeksikan kebutuhan penggunaan aktiva perusahaan
dengan hubungan antara aktiva dan penjualan tahun sekarang dikalikan dengan proyeksi perubahan
penjualan untuk tahun yang akan datang
aktiva t
Proyeksi perubaha aktiva t+1 = ( ) x( penjualan t+1 – penjualan t )
penjualan t
Dengan cara yang sama, proyeksi perubahan kewajiban dapat dihitung dari hasil rasio jumlah
kewajiban perusahaan terhadap penjualan tahun sekarang dan proyeksi perubahan penjualan
perusahaan :
kewajiban t
Proyeksi perubahan kewajiban t+1 = ( ) x ( penjualan t+1 – penjualan t )
penjualan t
Kita dapat memproyeksikan antisipasi perubahan pada ekuitas pemegang saham biasa
perusahaan untuk tahun yang akan datang dengan memperkirakan pendapatan bersih untuk tahun
yang akan datang sebagai hasil dari marjin laba bersih untuk tahun yang akan datang, NPM t+1, dan
pryeksi tingkat penjualan perusahaan, kemudian mengalikan proyeksi laba bersih dengan persentase
laba bersih yang ditahan dan tidak dibayarkan dalam deviden. Catatan bahwa b merupakan persentase
pendapatan bersih yang dibayarkan dalam deviden sehingga (1-b) merupakan bagian dari pendapatan
bersih yang ditahan. Bagaimana kita membuat perkiraan NPM t+1 ? Salah satu pendekatan yang dapat
digunakan adalah marjin laba bersih untuk periode sekarang NPM t, jika penjualan yang diharapkan
berubah, maka marjin laba bersih perusahaan mungkin akan berubah jua, jadi menggunakan NPM t
$ 1 juta+1 juta
Proyeksi perubahan kewajiban 2001 =( ) x [ $ 12 juta−10 juta ]
$ 10 juta
= $0,4 juta
Proyeksi perubahan ekuitas pemegang saham 2001 =[ 0,05 x $ 12 juta ]x( 1−0,5 )
= $0,3 juta
DFN2001 = $1,2 jta – 0,4 juta – 0,3 juta = $0,5 juta atau $500.000
1.3 PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN KEUANGAN
Anggaran merupakan suatu ramalan yang sederhana dari kejadian yang akan datang.
Anggaran menunjukan tiga fungsi dasar bagi perusahaan, seperti:
1. Anggaran menunjukan pemilihan waktu dan jumla kebutuhan dana perusahaan di masa yang akan
datang.
2. Anggaran menjadi dasar pengambilan tindakan korektif, jika perhitungan pengganggaran tidak
sesuai dengan peritungan actual.
3. Anggaran merupakan dasar untuk evaluasi kinerja.
Suatu perencanaan dilaksanakan oleh orang-orang, dan anggaran menjadi benchmarks yang
bisa digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja orang yang bertanggung jawab untuk
menyelesaikan rencana tersebut, pada gilirannya, untuk mengendalikan tindakan mereka. Jadi
anggaran merupakan bantuan berharga dalam aspek perencanaan dan pengendalian manajemen
keuangan perusahaan.
Anggaran Kas
Anggaran kas menggambarkan suatu rencana yang terperinci tentang arus kas masa depan
dan terdiri dari empat unsur :
1. Penerimaan kas
2. Pengeluaran kas
3. Perubahan bersih dalam kas untuk suatu periode
4. Kebutuhan dana yang baru
Untuk menunjukkan penyusunan dan penggunaan anggaran kas, lihat Salco Furniture
Company Inc., perusahaan distributor regional mebel rumah tangga. Manajemen perusahaan tersebut,
berada dalam proses mempersiapkan anggaran kas bulanan untuk periode mendatang (Januari sampai
April 2004). Penjualan Salco sangat musiman, dan mencapai puncaknya pada bulan Februari dan
Maret. Informasi berikut ini digunakan untuk menyiapkan anggaran kas:
a. Secara kasar, 30% penjualan Salco yang dikumpulkan (berhasil ditagih) satu bulan setelah
penjualan dan sisanya 70% dikumpulkan dua bulan setelah penjualan itu.
b. Salco mencoba untuk menjalankan pembeliannya dengan perkiraan penjualan yang akan datang.
Pembelian biasanya sama dengan 60% dari penjualan dan dibuat satu bulan mengantisipasinya
penjualan yang diharapkan. Sebagai contoh, penjualan bulan januari diperkirakan sebesar
$60.000, jadi pembelian bulan desember sebesar $36.000 (0,60 x 60.000) dan dibayarkan pada
bulan januari.
c. Upah, gaji, sewa, dan bebas kas lainnya tercatat pada tabel 2.2, menunjukan anggaran kas saldo
untuk periode 4 bulan dan berakhir bulan April 2004.
d. Pengeluaran tambahan dicacat pada anggaran kas yang berhubungan dengan pembelian peralatan
$10.000 pada bulan Januari dan pembayaran kembali pinjaman sebesar $80 pada dibulan maret.
e. Pada bulan Januari, Salco akan membayar bunga hutang jangka panjangnya sebesar %4.000.
beban bunga ini dicatat selama periode bulan Januari sampai Maret.
f. Pembayaran pajak sebesar $80.000 pada dibulan Maret.
g. Saat ini, Salco mempunyai neraca sebesar $10.000 dan saldo kas minimum sebesar $10.000 untuk
menghadapi jatuhnya arus kas neto yang tidak diharapkan.
h. Pinjaman tambahan diperlukan untuk menjaga saldo minimum yang telah diperkirakan pada
bagian akhir Tabel 2-2. Peminjaman berlangsung pada awal bulan dimana dana diperlukan.
Bunga atas bunga pinjaman sama dengan 12% tiap tahun, atau 1% per bulan, dan dibayar pada
bulan berikutnya pada waktu dana tersebut dipinjam. Dengan demikian, bunga atas dana yang
dipinjam pada bulan Februari dan akan dibayar pada bulan Maret sama dengan 1% dari jumlah
pinjaman yang belum dilunasi di bulan Februari.
i. Kebutuhan dana pada anggaran kas Salco menunjukan bahwa peminjaman jangka pendek
kumulatif perusahaan nantinya sebesar $3.100 di akhir Februari dan sebesar $11.731 pada bulan
Maret. Pada bulan April, perusahaan akan mampu membayar kembali semua hutang jangka
pendek yang terjadi dibulan Februari dan Maret. Anggaran kas menunjukan tidak hanya jumlah
kebutuhan dana sepanjang periode, tetapi juga kapan dana akan dibutuhkan.
TABEL 2-2 Anggaran kas Salco Furniture untuk 4 Bualn yang berakhir pada 30 April 2004
LEMBAR KERJA NOVEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI MARET APRIL
Penjualan $ 62,000 $ 50,000 $ 60,000 $ 80,000 $ 85,000 $ 70,000
Penagihan:
Bulan pertama (30%) $ 18,600 $ 15,000 $ 18,000 $ 24,000 $ 25,500
Bulan kedua (70%) $ 38,500 $ 43,400 $ 35,000 $ 42,000 $ 56,000
Jumlah penagihan $ 57,100 $ 58,400 $ 53,000 $ 66,000 $ 81,500
Pembelian (60% dari penjualan bulan berikutnya) $ 30,000 $ 36,000 $ 48,000 $ 51,000 $ 42,000 $ 39,000
Pembayaran (selang waktu 1 bulan) $ 30,000 $ 36,000 $ 48,000 $ 51,000 $ 42,000
ANGGARAN KAS
Penerimaan kas
Penagihan (lihat lembar kerja) $ 57,100 $ 58,400 $ 53,000 $ 66,000 $ 81,500
PENGELUARAN KAS
Pembelian $ 30,000 $ 36,000 $ 48,000 $ 51,000 $ 42,000
Upah dan gaji $ 4,000 $ 5,000 $ 6,000 $ 4,000
Sewa $ 3,000 $ 3,000 $ 3,000 $ 3,000
Beban lain-lain $ 1,000 $ 500 $ 1,200 $ 1,500
Beban bunga dan hutang yang ada $ 4,000 $ 200
Pajak $ 5,200
Pembelian peralatan $ 10,000
Pembayaran kembali hutang $ 8,000
Jumlah pengeluaran $ 58,000 $ 56,500 $ 74,600 $ 50,500
Perubahan bulanan bersih $ 400 $ (3,500) $ (8,600) $ 31,000
Ditambah : Saldo permulaan $ 10,000 $ 10,400 $ 10,000 $ 10,000
Dikurangi : bunga pada pinjaman jk.pendek $ - $ - $ (31) $ (117)
Sama dengan : Saldo kas akhir sebelum
pinjaman jk.pendek $ 10,400 $ 6,900 $ 1,369 $ 40,883
Kebutuhan dana $ - $ 3,100 $ 8,631 $ (11,731)
Saldo kas akhir $ 10,400 $ 10,000 $ 10,000 $ 29,152
Periode Anggaran
Tidak ada aturan yang baku untuk menentukan panjangnya waktu periode anggaran. Namun,
sebagai aturan umum, periode itu harus cukup panjang supaya dapat memperlihatkan efek dari
berbagai kebijakan manajemen, namun harus cukup pendek supaya dapat dibuat berbagai perkiraan
dengan akurasi yang cukup masuk akal. Dengan menerapkan aturan ini pada contoh Salco pada tabel
di atas, terlihat kalau jangka waktu anggaran 4 bulan terlalu pendek. Alasannya adalah kita tidak bisa
mengetahui apakah operasi yang direncanakan perusahaan akan sukses sepanjang tahun fiscal
tersebut. Artinya, sebagian besar pemasukan untuk 4 bulan pertama, perusahaan beroperasi dengan
arus kas deficit. Jika ini tidak berubah selama 8 bulan berikutnya, maka rencana dan kebijaksanaan
perusahaan akan dievaluasi kembali.
Anggaran jangka panjang juga disiapkan dalam bentuk anggaran pengeluaran modal.
Anggaran ini menggambarkan rencana perusahaan untuk membeli peralatan dan pabrik di atas 5
tahun, 10 tahun, atau bahkan lebih lama lagi. Lagi pula, perusahaan sering mengembangkan rencana
jangka panjang yang komprehensif sampai 10 tahun mendatang. Pada umumnya, rencana ini tidak
serinci anggaran kas, tetapi hanya mempertimbangkan komponen utama, seperti penjualan,
pengeluaran modal, pengembangan produk baru, dan tambahan modal, dan kebutuhan
ketenagakerjaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Ramalan Penjualan
Unsur-unsur pokok dalam proses perencanaan perusahaan adalah meramalkan penjualan.
Perhitungan ini biasanya dihasilkan dari berbagai sumber informasi. Setidaknya perkiraan penjualan
untuk tahun depan akan mencerminkan :
1. Kecenderungan penjualan masa lalu yang diharapkan terulang lagi pada tahun berikutnya.
2. Pengaruh setiap peristiwa apapun yang mungkin secara material mempengaruhi kecenderungan
itu. Contohnya, adalah kampanye periklanan besar-besaran atas perubahan dalam kebijaksanaan
harga yang dilakukan perusahaan.
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan
Anggaran merupakan suatu ramalan yang sederhana dari kejadian yang akan datang.
Anggaran menunjukan tiga fungsi dasar bagi perusahaan, seperti:
1. Anggaran menunjukan pemilihan waktu dan jumla kebutuhan dana perusahaan di masa yang akan
datang.
2. Anggaran menjadi dasar pengambilan tindakan korektif, jika perhitungan pengganggaran tidak
sesuai dengan peritungan actual.
3. Anggaran merupakan dasar untuk evaluasi kinerja.
Suatu perencanaan dilaksanakan oleh orang-orang, dan anggaran menjadi benchmarks yang bisa
digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja orang yang bertanggung jawab untuk
menyelesaikan rencana tersebut, pada gilirannya, untuk mengendalikan tindakan mereka. Jadi
anggaran merupakan bantuan berharga dalam aspek perencanaan dan pengendalian manajemen
keuangan perusahaan.
Anggaran Kas
Anggaran kas menggambarkan suatu rencana yang terperinci tentang arus kas masa depan
dan terdiri dari empat unsur :
1. Penerimaan kas
2. Pengeluaran kas
3. Perubahan bersih dalam kas untuk suatu periode
4. Kebutuhan dana yang baru
3.2 SARAN
Demikian makalah yang dapat kami sajikan. Dikarenakan pembahasan kami terbatas, kami
mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas, mengerti, dan
lugas. Kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan demi perbaikan selanjutnya. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi semua. Amiin.
DAFTAR PUSTAKA
Keown Arthur J, dkk. 2008. Manajemen Keuangan: Prinsip dan Penerapan Edisi 10 Jilid 1. Penerbit :
Indeks