Anda di halaman 1dari 16

REKAYASA IDE

Production Écrite Avancee

Dosen Pengampu : Wahyuni Sa'dah, M. Si.

DI SUSUN OLEH :

Melly Sundari (2183131033)


Margareth Pasaribu (2183131028)
Mega Immacullata Sihombing (2183131031)

REGULER C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas dalam pembuatan Rekayasa Ide sebagai pemenuhan tugas dalam mengikuti
perkuliahan pada mata kuliah “Production Écrite Avancée”.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan tugas ini masih jauh dalam kesempurnaan
dan tentunya masih banyak kekurangan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
dalam tugas ini agar di lain waktu kami dapat menyelesaikan tugas kami dengan lebih baik lagi.
Akhir kata, kami berharap Rekayasa Ide ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Mei 2020

PENYUSUN

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ 2
DAFTAR ISI...................................................................................................... 3
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................. 4
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Dan Manfaat

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 7


A. Kajian Teori
B. Kerangka Berfikir
C. Hipotesis

BAB III. PENUTUP....................................................................................... 15


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 17

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

3
Media pembelajaran adalah sarana yang dapat dimanipulasikan dan dapat digunakan
mempengaruhi pikiran, perasaan, perhatian dan sikap peserta didik, sehingga
mempermudah terjadinya proses pembelajaran. Pikiran, perasaan, perhatian dan sikap
peserta didik dalam pembelajaran dapat dirangsang dengan menggunakan media
pembelajaran. Pemanfaatan media pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan
efektivitas pembelajaran.

Peranan bahasa asing dalam era globalisasi dewasa ini sudah merupakan sebuah
conditio sine qua non, sebuah kondisi yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Pengajaran bahasa
asing pun diberlakukan di sekolah-sekolah menengah atas untuk tujuan memperkenalkan
bahasa sasaran tersebut lebih dini kepada para siswa. Dalam kurikulum SMA yang berlaku,
pengajaran bahasa asing makin diperkuat posisinya. Bahasa Perancis merupakan satu dari
bahasa asing yang selalu hadir dalam kurikulum di SMA tersebut. Sebagai bahasa internasional
yang digunakan di lebih dari 50 negara di dunia, bahasa Perancis memiliki posisi sentral dalam
dunia yang multiaktivitas. Pengajaran bahasa Perancis di perguruan tinggi memiliki tujuan yang
jauh lebih tinggi daripada yang diberikan di tingkat sekolah menengah. Empat keterampilan
berbahasa, yaitu membaca, menyimak, berbicara, dan menulis merupakan sebuah rangkaian
performansi kebahasaan yang menjadi tujuan pengajaran bahasa Perancis di perguruan tinggi.
Kompetensi menulis (expression écrite) dalam bahasa Perancis merupakan satu dari rangkaian
kemampuan berbahasa mahasiswa yang diberi porsi besar dalam keseluruhan pengajaran.
Kemampuan menulis mahasiswa sudah menjadi karakteristik yang melekat pada dunia
perguruan tinggi. Karakteristik yang menggambarkan kemampuan akademik paripurna
seseorang dalam mengemukakan pendapatnya secara tertulis. Para mahasiswa sebagai calon
pelaku dalam pergaulan regional maupun internasional harus memiliki kemampuan yang kokoh
dalam mengemukakan pikiran dan gagasannya melalui tulisan. Oleh karena itu, amat relevan
apabila setiap pengajaran bahasa asing di perguruan tinggi senantiasa memiliki misi dan visi
untuk mengembangkan kemampuan vital tersebut.
Mengingat pentingnya kemampuan menulis yang harus dimiliki mahasiswa dalam menguasai
bahasa yang dipelajari, khususnya bahasa Perancis, perlu kiranya dilakukan

4
berbagai studi tentang kemampuan menulis. Hal ini pun dapat dijadikan sebagai tahap
pengumpulan data untuk membuat kebijakan atau keputusan bagi studi selanjutnya, khususnya
pencarian model pembelajaran keterampilan menulis bahasa Perancis di
Universitas Pendidikan Indonesia dan juga lembaga-lembaga lain yang mengadakan atau
membuka jurusan bahasa Perancis.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Materi bahan ajar apa yang selama ini diberikan kepada para mahasiswa dalam
perkuliahan Production Écrite III ?

2. Model pembelajaran melalui media internet seperti apa yang sesuai dengan kebutuhan para
mahasiswa dalam latihan menulis?

3. Apa kelemahan dan kelebihan model pembelajaran menulis terbimbing melalui media
internet?

4. Apakah model pembelajaran writing workshop melalui media internet dapat meningkatkan
kemampuan menulis mahasiswa?

C. TujuIAN
1. Untuk mengetahui permasalahan apa saja yang dialami pada ketrampilan menulis
2. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan media pembelajaran internet dalam
ketrampilan menulis.
3. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan pengunaan pembelajaran media internet
dalam keterampilan menulis.

5
4. Untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan dalam menulis menggunakan media
internet.

D. MANFAAT PENELITIAN
-Dapat lebih mudah memahami dan menyimak dengan baik materi pembelajaran
-Dengan mendapatkan informasi yang objektif diharapkan penggunaan media
pembelajaran yang efektif dan efisien dapat menumbuhkan minat
- Dapat meningkatkan kemampuan menulis melalui pembelajaran media internet.

BAB II
6
TINJAUAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORI
Bahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika digabungkan menurut aturan tertentu
menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh semua orang yang berbicara dengan bahasa
tersebut. Dalam hal ini bahasa merupakan salah satu alat untuk berkomunikasi. Selain
sebagai alat berkomunikasi, bahasa memiliki beberapa fungsi antara lain (a) sebagai alat
dalam mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari; (b) sebagai alat mempelajari
ilmu-ilmu pengetahuan; (c) sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi social;
(d) sebagai alat penghubung tingkat nasional maupun internasional antar budaya dan
antar bangsa (Dhohiri, Taufik Rohman, 2006 : 41)
Bahasa sebagai alat penghubung ingkat nasional maupun internasional antar
budaya dan antar bangsa merupakan fungsi yang cukup penting dalam era modern seperti
sekarang ini. Hal ini menjadikan banyak orang mempelajari bahasa asing, misalnya bahasa
Perancis.
Dalam mempelajari bahasa Perancis, seseorang tidak bias langsung belajar tanpa
ada arahan terlebih dahulu. Arahan mempelajari bahasa Perancis antara lain (1)
mengetahui metode belajar; (2) menggunakan media yang sesuai dalam belajar. Metode
dan media tersebut perlu dipahami oleh seseorang yang mempelajari bahasa Perancis,
sehingga bisa mendapatkan hasil belajar yang baik dan benar.
 Bahasa Perancis
Bahasa Perancis adalah bahasa yang digunakan di Perancis dan negara-negara lain
yang terletak di wilayah Eropa. Negara-negara selain Perancis, menggunakan bahasa
Perancis sebagai bahasa utama (bahasa ibu) dan ada pula yang menggunakannya sebagai
bahasa selingan. Negara-negara yang menggunakan bahasa Perancis disebut
dengan francophone.
Saat ini bahasa Perancis tidak hanya digunakan di negara-negara di wilayah Eropa,
tetapi juga menjadi bahasa resmi di berbagai organisasi internasional:
(1)   PBB (Persekutuan Bangsa-Bangsa);
7
(2)   IOC (Komite Olimpiade Internasional);
(3)   Uni Eropa;
(4)   FIFA.
Selain dalam organisasi internasional, bahasa Perancis juga digunakan dalam berbagai
bidang:
(1)   Perhotelan,
(2)   Pariwisata,
(3)   Kedutaan;
(4)   Pendidikan,
(5)   Bisnis.
Dari uraian tesebut diketahui bahwa mempelajari bahasa Perancis akan sangat
berguna untuk mewujudkan fungsi bahasa sebagai alat penghubung internasional.
 Metode Belajar
Sebelum mempelajari bahasa Perancis, seseorang harus mengetahui metode yang
baik dan benar terlebih dahulu. Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk
melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki atau cara
kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai
tujuan yang ditentukan.
Metode dalam mempelajari bahasa Perancis sama dengan metode mempelajari
bahasa-bahasa lain. Seseorang yang sama sekali belum pernah belajar bahasa Perancis
yang sudah mempelajari dapat menggunakan metode yang sama :
a.       Mendengarkan
Mendengarkan adalah metode yang efektif dalam belajar bahasa Perancis. Dalam hal ini,
mendengarkan juga berarti menyimak. Seseorang yang mempelajari bahasa Perancis
terutama bagi pemula harus banyak menggunakan metode mendengarkan. Ini untuk
membiasakan diri mendengar kosa kata dalam bahasa Perancis.
b.      Berbicara
Setelah mendengarkan, metode selanjutnya adalah berbicara. Dalam hal ini berbicara
berarti meniru atau memparaktikan apa yang sebelumnya sudah didengar. Berbicara
8
bahasa Perancis harus dilakukan secara berulang-ulang sehingga dapat melatih pelafalan
yang baik. Berbicara bahasa Perancis, dapat diawali dengan kata-kata sederhana atau kata-
kata yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, berbicara juga bisa dilakukan
dengan latihan membaca. Membaca dalam bahasa Perancis memang cukup sulit. Dalam
bahasa Perancis, bacaan dan tulisannya sangat berbeda, oleh karena itu seseorang harus
mengerti teknik membaca dalam bahasa Perancis yang benar. Untuk membaca dalam
bahasa Perancis, seseorang bisa memulainya dengan mengetahui abjad dalam bahasa
Perancis yang sedikit berbeda dengan abjad dalam bahasa Indonesia. Dalam abjad bahasa
Perancis akan ditemui beberapa abjad yang berbeda seperti à , ç, è, é, dan ê.
c.       Menulis
Menulis juga menjadi metode dalam belajar bahas Perancis. Seseorang yang belum mahir
berbahasa Perancis dapat membuat tulisan sederhana seperti kartu ucapan. Sedangkan
mereka yang sudah mahir, bisa membuat kartu pos atau menulis surat. Menulis dalam
bahasa Perancis memerlukan ketelitian yang tinggi. Selain itu, menulis dalam bahasa
Perancis juga harus memperhatikan grammaire atau strukturnya. Ini bisa membantu
seseorang untuk lebih cepat paham mengenaigrammaire atau struktur menulis dalam
bahasa Perancis.

D.    Media Belajar
Mempelajari sesuatu seperti mempelajari bahasa Perancis memerlukan media belajar yang
sesuai. Media belajar merupakan segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan,
merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta belajar. Briggs (1977) menegaskan
bahwa media belajar adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi
pembelajaran seperti: buku, film, video, dan sebagainya. Latuheru(1988:14), menyatakan
bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara
pengajar dan peserta belajar dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna.
Media  belajar mempunyai fungsi dan tujuan:
1.      Mempermudah proses belajar;
9
2.      Meningkatkan efisiensi dan hasil belajar;
3.      Menjaga relevansi tujuan belajar;
4.      Merangsang proses belajar;
5.      Memberikan variasi belajar sehingga tidak membosankan;
6.      Meningkatkan respon peserta belajar;
7.      Membangkitkan motivasi belajar.
Media belajar menurut Schramm (1985) terbagi menjadi dua yaitu media kompleks (film,
TV, video) dan media sederhana (slide, audio, teks). selain itu,Smaldino menklasifikasikan
media sebagai berikut :
• Teks : poster, chalkboard, layar komputer
• Audio : musik, suara mekanis
• Visual : fotografi, kartun
• Video : DVD, videotape, animasi
• Manipulatives : 3D (tiga dimensi)
Seseorang juga dapat menggunakan manusia sebagai media belajar, bisa pula
menggunakan miniatur atau tiruan. Semua media tersebut dapat digunakan untuk
mempelajari bahasa Perancis.

Menulis Terbimbing (Writing Workshop)


Calkins dan Harwayne (1987 : 329) menyatakan bahwa “Writing workshop is the term
currently used to describe writing instruction in which a period of classroom each day,
is set aside for learners to immersed in writing.” Writing workshop merupakan istilah yang
digunakan akhir-akhir ini untuk menggambarkan pengajaran menulis di mana satu periode
pengajaran ditetapkan setiap hari agar pembelajar terlibat dalam kegiatan menulis.
Ada beberapa prinsip yang melandasi model pembelajaran ini, yaitu :
(1) writers need regular chinks of time;
(2) writers need theirs own topics;
(3) writers need response;
(4) writers learn mechanics in context;

10
(5) writers need to read; dan
(6) writing teachers need to take responsibility for their knowledge and teaching.

Esensi dari keenam prinsip ini adalah perubahan, yaitu perbaikan proses belajar mengajar
(PBM) dan kualitas kemampuan menulis pembelajar. Hal ini sejalan dengan pendapat Goodman
(1986 : 65) yang menyatakan bahwa “the writing workshop is a way of learning and teaching
that requires students and teachers to think for themselves, and much of that thinking will,
necessarily, being change.”
Untuk menerapkan model pengajaran writing workshop ini, tahapan-tahapan yang dapat
dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Persiapan (prewriting).
2. Penyusunan draf kasar (drafting).
3. Merevisi tulisan (revising)
4. Melakukan penyuntingan (editing)
5. Berbagi dengan teman dengan saling memeriksa tulisan (sharing)
6. Penulisan kembali tulisan dan mengumumkannya kepada teman-teman (publishing)

Sistem Pembelajaran Berbasis Web (Web-Based Learning) dalam Bahasa Asing Lahirnya sistem
pembelajaran jarak jauh berbasis web (web based distance learning) menjadi awal
perkembangan teknologi informasi di bidang pendidikan. Pembelajaran berbasis web termasuk
salah satu metode dan teknologi yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh. Pada
pembelajaran berbasis web, penyampaian dan akses materi pengajaran dilakukan dilakukan
melalui media elektronik internet dan menggunakan web server untuk menyampaikan materi,
web browser untuk mengakses materi pelajaran, dan TCP/IP (Transmission Control
Protocol/Internet Protocol) dan HTTP sebagai media untuk melakukan komunikasi.

Model Writing Workshop melalui Media Internet


Kegiatan model Writing workshop melalui media internet dilaksanakan melalui mailing list,
yaitu suatu fasilitas yang ada di dalam internet untuk melakukan komunikasi antarkelompok.

11
1. Proses Diskusi Model Writing workshop Melalui Internet
Yang menjadi moderator adalah dosen pembina mata kuliah Ecrire. Tugas moderator adalah
mengirimkan tulisan-tulisan yang dihasilkan oleh kelompok diskusi yang terdiri dari mahasiswa-
mahasiswa yang tergabung dalam kelompok diskusi, menyunting, dan memeriksa tulisan.
Masing-masing anggota kelompok diskusi dapat memberi respons dari hasil tulisan teman-
temannya, sehingga forum diskusi dapat berjalan melalui media internet.
Keterampilan Menulis dalam Bahasa Asing
Seorang penutur asli dapat menerima lafal yang kurang sempurna atau ungkapan-ungkapan
yang kurang sesuai dengan struktur bahasa yang berlaku bila seorang pembelajar menggunakan
bahasa asing secara lisan asalkan maksud dari ucapannya dapat dimengerti. Tetapi bila
pembelajar tersebut menggunakan bahasa asing itu dalam bentuk tulisan maka penutur asli
yang membacanya akan lebih keras menilai tulisan yang mengandung kesalahan ejaan atau tata
bahasanya. Masalah yang harus diidentifikasikan ketika menerapkan pelajaran menulis kepada
pelajar bahasa target yaitu :
1. masalah kekurangan “kemampuan kode” (materi tulisan) dan
2. masalah proses pemerolehan mengarang yang kurang baik.

B. KERANGKA BERFIKIR
Seorang penutur asli dapat menerima lafal yang kurang sempurna atau ungkapan-ungkapan
yang kurang sesuai dengan struktur bahasa yang berlaku bila seorang pembelajar menggunakan
bahasa asing secara lisan asalkan maksud dari ucapannya dapat dimengerti. Tetapi bila
pembelajar tersebut menggunakan bahasa asing itu dalam bentuk tulisan maka penutur asli
yang membacanya akan lebih keras menilai tulisan yang mengandung kesalahan ejaan atau tata
bahasanya. Masalah yang harus diidentifikasikan ketika menerapkan pelajaran menulis kepada
pelajar bahasa target yaitu :
1. masalah kekurangan “kemampuan kode” (materi tulisan) dan
2. masalah proses pemerolehan mengarang yang kurang baik.

12
C. HIPOTESIS
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H0: Dalam kegiatan belajar mengajar bahasa Perancis bagi mahasiswa semester II
Universitas Negeri Medan, diduga akan terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil
kemampuan menulis tanpa menggunakan media pembelajaran melalui media internet dan
hasil kemampuan menulis dengan menggunakan pembelajaran dengan media internet.
H 1 : Dari hasil observasi di kelas, diketahui kelemahan dari model pembelajaran writing
workshop melalui media internet adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa harus memiliki kemampuan mengakses komputer yang dilengkapi dengan media
internet.
2. Spesifikasi komputer yang digunakan oleh mahasiswa mempengaruhi kecepatan komputer
tersebut dalam mengakses internet.
3. Perlu biaya untuk menyewa komputer.

H 2 : Adapun kelebihan-kelebihan dari model pembelajaran writing workshop melalui


media internet adalah sebagai berikut :
1. Apabila mahasiswa mempunyai komputer yang memiliki fasilitas internet di rumah atau
tempat kos, mahasiswa tersebut dapat melakukan tugasnya di rumah, tanpa harus keluar.

2. Mahasiswa dapat mengerjakan tugasnya kapan pun, di mana pun.

3. Mahasiswa memiliki alamat email (surat elektronik).

4. Dengan bantuan fasilitas Tools : Spelling and grammars pada perangkat lunak Word di
komputer, mahasiswa dapat melakukan penyuntingan sendiri hasil tulisannya. Tentu saja
komputer mahasiswa tersebut harus sudah diinstal untuk bahasa Perancis.

13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
.1. Materi bahan ajar yang diberikan kepada para mahasiswa dalam perkuliahan Production
Écrite disesuaikan dengan tujuan dari mata kuliah ini. Seluruh materi ini dapat diberikan melalui
model pembelajaran writing workshop melalui media internet.

2. Model pembelajaran melalui media internet yang sesuai dengan kebutuhan para mahasiswa
dalam latihan menulis adalah yang mengikuti tahapan-tahapan sebagai
berikut :
- Persiapan (prewriting).
- Penyusunan draf kasar (drafting).
- Merevisi tulisan (revising)
- Melakukan penyuntingan (editing)

14
- Berbagi dengan teman dengan saling memeriksa tulisan (sharing)
- Penulisan kembali tulisan dan mengumumkannya kepada teman-teman (publishing)

3. Model pembelajaran writing workshop melalui media internet masih memiliki kelemahan-
kelemahan, namun peneliti dapat mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut dengan bantuan
mahasiswa sebagai responden. Di lain pihak, kelebihan model pembelajaran menulis
terbimbing melalui media internet dapat membantu mahasiswa untuk meningkatkan
kemampuannya dalam menulis bahasa Perancis dan membuat mahasiswa menjadi “melek
teknologi”.
4. Dari hasil tes kemampuan menulis mahasiswa melalui model pembelajaran writing
workshop ini yang menggunakan media internet, diperoleh data bahwa mahasiswa mampu
membuat tulisan yang baik dengan menggunakan struktur bahasa Perancis yang cukup
walaupun tidak sempurna.

B. SARAN

1. Di era globalisasi sekarang ini dosen harus mampu meningkatkan kualitas pengajaran dengan
menggunakan teknologi informasi terkini sehingga mahasiswa tidak mengalami kejenuhan
dalam proses belajar-mengajar.
2. Model pembelajaran writing workshop ini dapat digunakan untuk pembelajaran bahasa asing
lain.
3. Penelitian ini baru sampai pada taraf pengembangan sehingga memungkinkan untuk
dilakukan penelititan-penelitian lanjutan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Bineka Cipta.

Calkins, Lucy McCormick. 1989. The Art of Teaching Writing. Portmouth : New Hampshire.
Calkins, Lucy McCormick dan Shelley Harwayne. 1987. The Writing workshop : A World of Difference.
Portmouth : Heinemann.

Campbell, Donald dan Julien C. Stanley. 1966. Experimental and Quasi-Experimental Designs For
Research. Boston : Houghton Mifflin Company.

Chantelauve, Odile. 1995. Écrire : observer, s’entraîner, écrire. Paris : Hachette.

16

Anda mungkin juga menyukai