Anda di halaman 1dari 11

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sumber Daya Manusia memiliki peranan yang paling strategis dalam suatu

perusahaan. Sumber daya manusia yang bagus dapat dilihat dari kinerja

pegawainya. Perusahaan harus melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawannya

agar dapat meningkatkan kinerja menjadi lebih baik sehingga tujuan perusahaan

melalui visi dan misi yang ditetapkan oleh manajemen dapat terpenuhi.

Perusahaan dituntut untuk selalu melakukan perbaikan Sumber Daya Manusia

secara terus-menerus. Perusahaan akan dapat malakukan perbaikan apabila

perusahaan tersebut mengukur kinerjanya dengan baik. Kinerja pegawai yang

baik akan memberikan upaya pada pencapaian tujuan perusahaan.

Maka dari itu perusahaan harus memaksimalkan peran dari manajemen

perusahaan untuk mencapai tujuan instansi tersebut. Manajemen harus dapat

melakukan evaluasi organisasi kearah yang lebih baik. Salah satu unsur dari

manajemen itu yaitu manusia (man), pengelolaan manusia menjadi sangat

penting dan sentral karena perusahaan yang kompetitif itu sendiri digerakkan

oleh orang-orang yang kompetitif atau memiliki daya saing. Pengelolaan sumber

daya manusia yang efektif dan efisien sangat bergantung dari peran Manajemen

Sumber Daya Manusia (MSDM).Manajemen sumber daya manusia merupakan

suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan

kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi,

1
2

pengintegrasian, pemeliharaan, dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai

berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat Kusdyah Rachmawati

(2010:67).

Kinerja pegawai merupakan prestasi kerja, yakni perbandingan antara hasil

kerja yang dapat dilihat secara nyata dengan standar kerja yang telah

ditetapkan organisasi Dessler (2010 : 84). Defenisi lainnya menyatakan bahwa

Kinerja individu, motivasi dan retensi karyawan merupakan faktor utama, bagi

organisasi untuk memaksimalkan efektivitas sumber daya manusia Manullang

(2012 : 151). Pendapat lain menyatakan bahwa kinerja adalah gambaran

mengenai tingkat hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok

orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing–

masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak

melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika Widodo (2012 : 97).

Tentu tidak mudah bagi manajemen dalam mengelola manusia atau

karyawannya agar memiliki kinerja yang baik, salah satu indikator yang dapat

mencerminkan sumber daya manusia yang memiliki kinerja yang baik adalah

kuantitas kerja dalam suatu periode yang di tentukan (quantity of work);

kualitas kerja berdasarkan syarat kesesuaian dan kesiapannya (quality of

work),pengetahuan tentang pekerjaan (job knowledge); keaslian gagasan

yang muncul dan tindakan untuk menyelesaikan permasalahan

(creativeness);kesetiaan bekerja sama dengan orang lain

(cooperation);kesadaran dan kepercayaan dalam hal kehadiran dan


3

penyelesaian kerja (dependability)dan;semangat dalam melaksanakan tugas-

tugas baru dan dalam memperbesar tanggung jawab (initiative).

Berdasarkan pada jurnal Pande Putu Aditya (2016) disimpulkan bahwa

kinerja karyawan dipengaruhi oleh Sistem Informasi Manajemen. Sistem

infomasi manajemen yang baik dapat mendorong kinerja karyawan ke arah

yang lebih baik. Menurut Effendy (2009:111) Sistem Informasi Manajemen

merupakan suatu sistem terencana dan terorganisir yang memberikan

kemudahan bagi pimpinan dalam proses manajemen. Dapat disimpulkan

bahwasannya karyawan di dalam suatu organisasi sangat membutuhkan sistem

informasi manajemen yang baik agar apat bekerja lebih baik dan memiliki

kinerja yang optimal. Sehingga dibutuhkan design sistem informasi manajemen

yang relevan dengan kebutuhan manajemen agar kegiatan oprasional

perusahaan dapat berjalan dengan baik.

Jurnal lain yang diterbitkan oleh Shara Kapsira Dewi (2015 : 126)

menjelaskan bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh budaya organisasi.

Budaya organisasi adalah karakteristik nilai, tradisi dan perilaku perusahaan

yang dimiliki oleh para karyawannya Dessler (2011:76). Budaya organisasi

(organizational culture) sebagai suatu sistem makna bersama yang dianut oleh

anggota-anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi yang

lain Robbins (2012:83). Lebih lanjut, Robbins menyatakan bahwa sebuah

sistem pemaknaan bersama dibentuk oleh warganya yang sekaligus menjadi

pembeda dengan organisasi lain. Sistem pemaknaan bersama merupakan

seperangkat karakter kunci dari nilai-nilai organisasi. Setiap perusahaan


4

tentunya memiliki buaya organisasi yang berbeda dan yang membedakan antara

satu perusahaan dengan perusahaan yang lain.

PTPN II Kwala Madu merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

pertanian dan perkebunan dan merupakan perusahaan BUMN menyadari

pentingnya pengelolaan Sumber Daya Manusia yang efektif salah satu indikator

dari Sumber Daya Manusia yang efektif adalah kinerja karyawan tersebut.

PTPN II Kwala Madu harus terus menjaga citra dan nama baik perusahaan agar

tetap bertahan dalam dunia bisnis, salah satu cara dalam menjaga hal tersebut

adalah dengan meningkatkan SDM yang ada di dalam perusahaan. Semakin

baik kinerja SDM di dalam perusahaan maka pencapaian target akan terpenuhi

dan perusahaan dapat berkembang lebih baik lagi.

Pembagian tugas atau pekerjaan yang jelas bagi setiap karyawan sangat

membantu dalam pertanggung jawaban hasil dari kinerja karyawan tersebut.

Pembagian tugas pokok biasanya dibagi berdasarkan departemen, selanjutnya

dalam departemen tersebut akan difokuskan lagi berdasarkan jabatan yang

dimiliki oleh karyawan tersebut sehingga tugas dan tanggung jawab dari

setiap karyawan akan lebih terlihat jelas. Kejelasan pembagian tugas ini sangat

berguna agar perusahaan dapat melihat apakah kinerja karyawan tersebut

meningkat atau menurun dan bisa mencapai target atau tidak. Berdasarkan pada

riset awal yang dengan manajemen perusahaan dapat disimpulkan bahwa

kinerja karyawan PTPN II Kwala Madu dapat dilihat dari berbagai indikator

salah satunya efektifitas kerja, Efisiensi, Kerja Sama Tim, Produktifitas Kerja
5

dan Hasil Kerja. Berikut disajikan table Key Performance Indikator Pegawai

PTPN II Kwala Madu

Tabel 1.1 Key Performance Indikator Pegawai PTPN II Kwala Madu


No Aspek Kompetensi Nilai

1 2 3 4 5
1 Quality Orientation 4
Kemampuan untuk mengerjakan tugas dengan tuntas, B
tepat waktu dan dengan mutu hasil pekerjaan yang
prima atau sesuai, atau di atas standar mutu yang
ditetapkan
2 Problem Solving Skill 4
Kecakapan untuk menganalisa masalah, B
mengidentifikasi sumber penyebab masalah dan
hubungan antar berbagai faktor masalah dan kemudian
merumuskan alternative solusi yang relevan dan
applicable.
3 Planning Skill 4
Kecakapan untuk menyusun perencanaan kerja secara B
sistematis dan terjadwal dengan baik, melakukan
alokasi sumber daya berdasarkan hasil perencanaan,
serta melakukan monitoring untuk memastikan rencana
kerja dapat berjalan dengan efektif
4 Team Work 3
Kecakapan untuk melakukan koordinasi dan C
komunikasi dengan berbagai pihak yang terkait,
merumuskan tujuan bersama dan berbagai tugas untuk
mencapai sasaran kerja yang telah ditetapkan, serta
menghargai pendapat dan masukan guna peningkatan
kinerja tim
5 Self Learning Capacity 3
Kecakapan untuk melakukan proses pembelajaran aktif- C
baik secara mandiri ataupun berkelompok,
menunjukkan minat yang memadai untuk terus
mengambangkan keterampilan diri dan proaktif dalam
melakukan sharing knowledge diantara sesame
karyawan
Indikator Penilaian 18/5*(20) = 72
1. 85-100 : A = Sangat Baik
2. 70-84 : B = Baik
3. 55-69 : C = Cukup
4. < 55 : D = Buruk
Sumber : Bagian Manajemen HRD PTPN II Kwala Madu tahun 2018
6

Berdasarkan penilaian kinerja pada tabel 1.1 dapat dilihat bahwasannya

penilaian kinerja karyawan mendapat nilai 72 yaitu dengan penilaian kinerja

yang cukup . Kinerja tersebut belum dikatakan maksimal karena kinerja yang

maksimal harus memiliki penilaian sangat baik yaitu dengan nilai 85-100. Hal

ini tentunya menjadi tugas dan upaya bagi manajemen perusahaan agar dapat

meningkatkan lagi indikator penilaian kinerja yang baik menjadi sangat baik.

Kurang maksimalmya kinerja yang terjadi secara terus menerus dapat

memperburuk keadaan perusahaan sehingga perlu untuk segera dilakukan

langkah-langkah agar kinerja karyawan perusahaan yang lebih optimal. Seperti

yang dikutip dari Robert L. Malthis dan John H. Jackson (20015:113) terdapat

tiga faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan individual, yaitu: kemampuan

individu dalam melaksanakan pekerjaan tersebut (bakat, minat, dan faktor

kepribadian), tingkat usaha yang dicurahkan (motivasi, etika kerja, kehadiran,

dan rancangan tugas), serta dukungan organisasi (pelatihan dan pengembangan,

peralatan dan teknologi, standar kinerja dan manajemen dan rekan kerja).

Diharapkan dengan diketahuinya beberapa faktor tersebut PTPN II Kwala Madu

bisa kembali meningkatkan kinerja karyawannya sehingga keutuhan perusahaan

tetap terjaga.

Agar dapat menjalankan fungsinya dan bersaing di dalam dunia bisnis

salah satu hal yang penting yang harus dimiliki PTPN II Kwala Madu adalah

informasi yang cepat dan akurat. Untuk itu di dalam suatu perusahaan perlu

adanya pengeloloaan informasi secara sistematis yang dikenal dengan nama

sistem informasi manajemen. Suatu jaringan yang terdiri dari sistem yang saling
7

berhubungan dengan bantuan perangkat komputer yang memberi kebutuhan

bagi para penggunanya disebut sistem informasi manajemen berbasis komputer

Mcleod (2014:54). Seiring berkembangnya teknologi yang semakin canggih

sistem informasi manajemen pada perusahaan sudah didukung oleh bantuan alat

dan perangkat komputer. Karena dengan menggunakan komputer pekerjaan yng

dilakukan lebih cepat dan efisien waktu.

Dalam praktiknya sistem informasi manajemen PTPN II Kwala Madu

belum secara umum menggunakan Sistem Informasi Manajemen dengan

optimal hal ini dilihat dari kemampuan pengguna atau user yang belum

menguasai penggunaan sistem informasi komputer, selain itu hard ware

komputer yang terbatas seperti komputer yang berspesifikasi lama tentunya

menghambat proses kegiatan operasional pegawai dalam proses penggunaan

sistem informasi tersebut sehingga dikhawatirkan dapat berdamoak pada kinerja

karyawan tersebut.

Budaya organisasi PTPN II Kwala Madu dapat digambarkan melalui

beberapa indikator seperti nilai-nilai profesional, kejujuran, integritas dan

kerjasama yang menjadi pedoman sumber daya manusia untuk menghadapi

permasalahan eksternal dan usaha penyesuaian integrasi ke dalam perusahaan

sehingga masing-masing anggota organisasi harus memahami nilai-nilai yang

ada dan bagaimana mereka harus bertindak atau berperilaku. Nilai – nilai

perusahaan haruslah dipahami dengan baik. Kurangnya pemahaman akan nilai-

nilai profesional, kejujuran, integritas dan kerjasama yang menjadi pedoman

kerja dalam budaya organisasi PTPN II Kwala Madu harus menjadi perhatian
8

manajemen dalam menanamkan lagi nilai nilai yang dianut sesuai kepercayaan

yang sudah tertanam dalam perusahaan sehingga perusahaan dapat bekerja lebih

baik. Karyawan yang profesional, berlaku jujur, memiliki integritas yang tinggi

dan saling kerja sama dalam menyelesaikan tugas dapat menunjang kinerja

karyawan. Tidak semua orang memiliki sifat jujur, profesionalitas, integritas

yang sama akan tetapi nilai – nilai tersebut haruslah dipahami oelh karyawan

agar dapat bekerja sesuai dengan nilai-nilai yang dianut perusahaan dan sudah

dipercaya sebagai budaya ataupun kebiasaan karyawan.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka panulis tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Sistem Informasi Manajemen

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Perusahaan PTPN II Kwala

Madu”.

B. Identifikasi dan Batasan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian kali ini adalah

a. Penurunan kinerja karyawan PTPN II Kwala Madu yang terjadi dapat

memperburuk keadaan perusahaan

b. Ketersediaan sistem informasi manajemen dalam pengguanaan perangkat

komputer yang spesifikasinya sudah lama dan kurangnya kemampuan

user dapat berdampak pada kinerja pegawai tersebut.


9

c. Diperlukan penerapan nilai-nilai kejujuran, profesionalitas, integritas

yang tinggi dan kerjasama antar karyawan agar kinerja karyawan lebih

baik.

2. Batasan Masalah

Dengan keterbatasan waktu dan sumber informasi maka penelitian kali ini

harus dibatasi agar tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Adapun hal yang

dibatasi meliputi penggunaan sistem informasi manajemen dan budaya

organisasi dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Apakah secara simultan Sistem Informasi dan Budaya Organisasi berpengaruh

dan siginifikan terhadap Kinerja PTPN II Kwala Madu.

2. Apakah secara parsial Sistem Informasi dan Budaya Organisasi berpengaruh

dan siginifikan terhadap Kinerja PTPN II Kwala Madu.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan :

a) Untuk mengetahui apakah secara simultan Sistem Informasi dan Budaya

Organisasi berpengaruh dan siginifikan terhadap Kinerja PTPN II Kwala

Madu.
10

b) Untuk mengetahui apakah secara simultan Sistem Informasi dan Budaya

Organisasi berpengaruh dan siginifikan terhadap Kinerja PTPN II Kwala

Madu.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat bagi perusahaan yang

bersangkutan, bagi peneliti seanjutnya dan juga bermanfaat bagi peneliti

sendiri, adapun manfaat dari penelitian tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Bagi PTPN II Kwala Madu

Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan yang bersangkutan

dalam peningkatan kinerja karyawan dengan pemanfaatan sistem

informasi manajemen dan budaya organisasi.

a. Bagi Penulis

Menambah wawasan dan pengetahuan tentang manajemen sumber

daya manusia, khususnya tentang masalah yang berkaitan dengan upaya

peningkatan kinerja.

b. Bagi Peneliti Berikutnya

Sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian lebih jauh dan

dalam terutama yang berkaitan dengan masalah peningkatan kinerja

pegawai melalui dengan menambah variabel lainnya.


11

E. Keaslian Penelitian

Penelitian ini merupakan pengembangan dari peneliti I Gusti Ayu Made (2014),

yang berjudul: “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Dalam Persepektif

Balanced Scorecard)” . Sedangkan penelitian ini berjudul “Analisis Sistem

Informasi Manajemen dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Perusahaan PTPN

2 Kwala Madu”.

Perbedaan penelitian terletak pada:

1. Variabel Penelitian : penelitian terdahulu menggunakan 1 (satu) variabel

bebas yaitu budaya organisasi, serta 1 (satu) variabel terikat yaitu kineerja

karyawan. Sedangkan penelitian ini menggunakan 2 (dua) variabel bebas

yaitu system informasi manajemen dan budaya organisasi serta 1 (satu)

variabel terikat yaitu kinereja karyawan.

2. Jumlah Observasi/Sampel (n) : penelitian terdahulu menggunakan sampel

berjumlah 54 pegawai/responden. Sedangkan penelitian ini menggunakan

sampel berjumlah 80 karyawan/responden.

3. Waktu Penelitian : penelitian terdahulu dilakukan tahun 2013 sedangkan

penelitian ini tahun 2017.

4. Lokasi Penelitian : lokasi penelitian terdahulu di PT. Tiga Raksa, Tbk

Medan, sedangkan penelitian ini dilakukan di PTPN II Kwala Madu”.

Anda mungkin juga menyukai