Anda di halaman 1dari 7

COVID-19 DAN BERBAGAI ASPEK EKONOMINYA

MATA KULIAH EKONOMI INDONESIA

DOSEN PENGAMPU:

MG. Westrie Kekalih S.,S.E.,M.E.

DISUSUN OLEH:

1.Gregorius Adhyasta R/19.D1.0019

2. Sindy Febriliana K / 19.D1.0026

3. Evelyn Levina / 19.D1.0109

4. Fernanda Angelica S / 19.D1.0012

5. Ineke Adewena C /19.D1.0047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISINIS

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2021
A. Latar Belakang
Pandemi Covid-19 yang terus berlanjut dan tidak kunjung selesai hingga saat
ini tentu sangatlah mengkhawatirkan.Bukan hanya mengkhawatirkan dari sisi medis
namun juga dari sisi lain seperti pendidikan,perekonomian dan lain
sebagainya.Dampak yang dibawa oleh pandemi Covid-19 bukanlah dampak sepele
yang dapat diatasi dalam sekejap namun dampak besar yang perlu diselesaikan dalam
waktu yang lama.
Dunia perekonomian merupakan sektor yang terdampak dari adanya pandemi
Covid-19, dampak Covid-19 terhadap sektor ekonomi terpampang jelas dan dapat kita
rasakan di sekitar kita.Aspek aspek perkonomian seperti kegiatan produksi,jual
beli,investasi dan aspek aspek lain dalam perekonomian terdampak cukup hebat akibat
adanya pandemi yang berlangsung.
Penerapan peraturan pembatasan sosial atau sosial distancing mennjadi
penyebab utama mengapa pandemi ini membawa dampak besar terhadap aspek aspek
perekonomian. Beberapa dampak pandemi pada perekonomian pada masa pandemi
Covid-19 di Indonesia antara lain:
1. Kemnaker menyebutkan bahwa sebanyak 114.340 perusahaan sudah
melakukan PHK dan merumahkan tenaga kerja,total pekerja yang telah
terdampak sejumlah 1.943.916 orang,dengan persentase 77% sector
formal dan 23% sector informal
2. PMI Manufacturing Indonesia mengalamai penurunan hingga 45,3%
pada Maret 2020.PMI Manufacturing merupakan indikator ekonomi
yang mengindikasikan keyakinan para manajer bisnis di sektor
manufaktur.Jika indeks PMI rendah atau dibawah 50% artinya kondisi
pereknomian mengalami perlambatan
3. Pelemahan harga Indeks Harga Saham Gabungan(IHSG) karena
minimnya dan turunnya aktivitas investasi yang dilakukan masyarakat.
4. Terjadi penurunan ekspor hingga 3.7% pada triwulan I
5. Banyaknya pembatalan pada banyak penerbangan yang banyak
mengakikbatkan kerugian hingga ratusa miliar rupiah.
6. Tercatat 6 ribu hotel mengalami penurunan okupansi hingga 50%.Hal
ini tentu akan menghambat pendapatan devisa negara dari sektor
pariwisata
Jika pandemi terus berlanjut,kemungkinan angka angka tersebut akan terus
bertambah dan dampak yang ditimbulkan juga akan semakin parah dan juga akan
berdampak pada penurunan daya beli yang semakin menurun sehingga berakibat pada
lambatnya perputaran uang ditengah masyarakat serta pada saat yang sama produksi
barang terbatas sehingga bisa menyebabkan defisit perdagangan

Perekonomian Indonesia yang terganggu akibat pandemi Covid-19 terjadi pada


mekanisme pasar dan fundamental ekonomi. Terganggunya mekanisme pasar sangat
berdampak negatif terhadap surplus ekonomi yang mempengaruhi permintaan dan
penawaran Perekonomian Indonesia terganggu tidak hanya dari segi fundamental
melainkan beberapa aspek vital juga ikut terganggu. Aspek vital ekonomi antara lain
penawaran, permintaan dan suppy-chain. Apabila ketiga aspek terganggu maka akan
menyebabkan krisis ekonomi di masyarakat Indonesia. Masyarakat dengan pendapatan
harian akan menjadi masyarakat yang paling terdampakn terhadap hal ini (Iskandar,
2020)

Tujuan penulisan dari paper ini adalah, untuk mengetahui dan seberapa besar
dampak Covid-19 terhadap aspek aspek perekonomian terutama yang terjadi di
Indonesia. Karena dirasa bahwa Covid-19 membawa dampak besar dan signifikan
terhadap aspek aspek perekonomian. Selain itu kita dapat mengetahui bagaimana
usaha pemerintah untuk tetap menjaga kestabilan dan pertumbuhan ekonomi selama
pandemi Covid-19.

B. Tinjauan Pustaka
Dampak COVID – 19 di sektor ekonomi ini, menyebar ke sektor keuangan
yang disudutkan, karena pada sebagian besar investe pasti akan kesulitan melakukan
transaksi pembayaran ke investornya. Selama Pandemi COVID-19 ini, memberikan
dampak yang buruk bagi para pedagang, karyawan, pelanggan, suatu perusahaan, serta
pasar keuangan secara signifikan. Di Indonesia, Menteri Keuangan Indonesia Ibu Sri
Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi dalam scenario terpuruk
mencapai minus 0,4%. Jumlah penduduk di Indonesia kerja dibidang formal dan
informal dan kasual ada 74.000.000 jiwa atau 57,2 4%, lalu penduduk Indonesia yang
bekerja di bidang yang rentan 60.000.000 jiwa atau 46,68%, sedangkan penduduk
yang hidup jauh digaris kemiskinan ada 25.000.000 jiwa atau 9,4% dari BPS 2020.
Virus COVID-19 juga berdampak disektor pariwisata. Berdasarkan data dari
BPS Badan Pusat Statistik orang wisata asing asal china 2,07 juta orang awal tahun
2019 wisata asing terbanyak di tahun 2019. Penyebaran virus corona, membuat wisata
asing sedikit demi sedikit berkurang. Disektor pembantu pariwisata seperti Hotel,
Restoran juga berpengaruh. Sepinya wisatawan yang berkunjung itulah mempengaruhi
atau berdampak pada Hotel, Restoran menjadi sepi. Virus COVID-19 ini juga
berdampak pada sektor UMKM usaha mikro kecil, menengah. Pada data Bank
Indonesia jenis usaha mikro banyak membutuhkan tenaga kerja.

C. Pembahasan
Perekonomian adalah hal yang terpenting dalam kehidupan manusia sehari-
hari. Faktor ekonomi merupakan faktor pendukung pembangunan nasional karena jika
pertumbuhan ekonomi baik, pembangunan nasional pun akan semakin meningkat
(Hanoatubun, 2020). Tetapi karena adanya pandemi Covid-19 sangat memberi
dampak yang besar terhadap sektor pekonomian dan sosial di Indonesia. Sektor
perekonomian di Indonesia mengalami penurunan. Banyak pula kerugian yang timbul
akibat adanya pandemi ini. Dalam dunia bisnis usaha pun mengalami tantangan yang
sangat berat yaitu menghadapi resiko kurangnya penghasilan atau bahkan kehilangan
pekerjaan. Karena adanya PSBB semua kegiatan terpaksa diberhentikan dan seluruh
kegiatan di bidang industri juga terpaksa untuk berhenti beroperasi. Sektor pendidikan,
layanan publik, tempat wisata juga mengalami hal yang sama. Hal ini mengakibatkan
penurunan aktivitas ekonomi secara keseluruhan.
Dampak dalam sektor ekonomi di Indonesia diantaranya adalah terjadinya
PHK secara besar-besaran karena perusahaan terancam bangkrut sehingga tidak dapat
memberi gaji atau upah kepada seluruh karyawannya dan PHK telah mencapai angka
1.943.916 orang (Kemnaker, 2020), terjadinya inflasi hingga mencapai angka 2,96%,
sektor perhotelan mengalami penurunan penempatan (okupansi) mencapai 50% dan
mengakibatkan hilangnya devisa pariwisata, terjadinya pembatalan penerbangan
sehingga mengakibatkan kerugian di sektor tersebut.
Jika pandemi terus berlanjut,kemungkinan angka angka tersebut akan terus
bertambah sehingga mempengaruhi penurunan daya beli masyarakat dikarenakan
perputaran uang menjadi minim sehingga menyebabkan deficit perdagangan. Hal lain
yang berdampak karena pandemi ini adalah mekanisme pasar sehingga melenyapkan
surplus ekonomi. Pemerintah membuat kebijakan dalam menangani kasus Covid-19
ini. Tujuan dari kebijakan yang telah dibuat tersebut yaitu pemutusan penyebaran
virus dan memperbaiki ekonomi yang belum bisa dicapai bahkan lebih parah
(Kurniawansyah et all, 2020).

Kondisi perekonomian masyarakat yang menunjukan penurunan pendapatan


dan terjadi kemiskinan sementara akibat dari perubahan kondisi ekonomi normal
menjadi krisis ekonomi. Krisis ekonomi ini terjadi sebagai dampak dari PHK yang
menyebabkan menurunnya tingkat kesejahteraan hidup masyarakat. Jika
perekonomian masyarakat tidak dapat kembali normal nantinya dapat terjadi masalah
sosial lain seperti kekerasan, KDRT, dll yang diakibatkan stres dan tidak mencapai
kesejahteraan hidup. Mengenai potensi yang dimiliki karyawan yang terdampak PHK
sebagian besar masih berusia muda dan memiliki keterampilan sehingga dapat bekerja
di sektor lain seperti buruh, serabutan, dagang, dan beternak.Meskipun penghasilan
yang sekarang lebih kecil dibanding sebelumnya, setidaknya masyarakat masih bisa
menyambung hidup. Namun disisi lain masyarakat yang tidak memiliki keterampilan
lain serta tidak berpendidikan tinggi akan sulit untuk bertahan dimasa pandemi ini.
[ CITATION Han10 \l 2057 ]

Pemerintah memberikan bantuan untuk kaum marginal yang terdampak Covid-


19.Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga sudah menyiapkan kartu prakerja bagi
karyawan yang terdampak PHK. Yang berisikan pemberian insentif Rp.1.000.000,00
per bulannya. Pemerintah kota Semarang juga berupaya memberikan bantuan bahan
pokok / sembako kepada warga kota Semarang yang terkena dampak Covid-19,
seperti pedagang yang pendapatannya semakin berkurang, karyawan yang mengalami
PHK, dan karyawan yang dirumakan dari pekerjaanya. Kondisi ini membuat
masyarakat harus meminimalisir pengeluaran, sehingga untuk membantu masyarakat
pemerintah memberikan diskon 20% untuk PDAM. Bantuan ini bertujuan untuk
meringankan beban biaya kebutuhan dimasyarakat.
Bantuan yang diberikan pemerintah ini sebagian besar masih belum dimanfaatkan
dengan baik oleh masyarakat. Salah satu faktor yaitu keterbatasan fasilitas untuk
mengakses bantuan tersebut.Terlebih lagi kaum marginal yang memiliki keterbatasan
dalam pendidikan serta orang yang sudah lanjut usia yang dimana dalam mengakses
bantuan pemerintah tersebut saat ini dilakukan secara online yang membuat
masyarakat kesulitan. Banyak masyarakat yang mengeluh tidak mendapat bantuan dari
pemerintah padahal pemerintah sudah menyediakan bantuan tersebut namun
masyarakat kurang paham dalam memanfaatkannya. Bantuan dari pemerintah ini
tentu masih kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup para karyawan yang
mengalami PHK.

D. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, masyarakat marginal di Jawa Tengah
semakin meningkat terlebih lagi di masa pandemi Covid-19. Seperti banyaknya
karyawan yang ter PHK dari pekerjaannya, sehingga hal ini yang membuat jumlah
pengganguran di Jawa Tengah semakin meningkat. Meskipun pemerintah sudah ikut
turun tangan dan membantu masyarakat, hal ini masih belum bisa memulihkan
keadaan Indonesia. Maka pemerintah memberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB), dengan dilakukan kebijakan ini diharapkan dapat
memutuskan rantai perkembangan virus Covid-19. Maka diharapkan kerjasama antara
pemerintah dan masyarakat untuk ikut membantu memutus rantai Covid-19 dengan
cara melaksanakan protokol kesehatan yang sudah diberlakukan yaitu 5M ; (1)
Memakai masker (2) Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir (3) Menjaga jarak
(4) Menjauhi kerumunan (5) Membatasi mobilisasi dan interaksi. Kegiatan hunting ini
juga dibagi dalam kelompok kecil yang beranggotakan 5 - 6 orang, guna
meminimalisir adanya kerumunan serta memudahkan dalam social distancing.
E. Saran
Menurut pendapat penulis, Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada semua
sektor terutama sektor ekonomi Indonesia. Perekonomian di Indonesia mengalami
kemerosotan drastis sebab adanya Pandemi Covid-19. Untuk dapat memutus rantai
penyebaran virus Covid-19 pemerintah telah melakukan banyak upaya seperti
memberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Menetapkan
5M protokol kesehatan di semua tempat umum, dan memberi bantuan dana kepada
masyarakat yang terdampak Covid-19. Segala upaya yang telah di berikan pemerintah
ini perlu adanya kontribusi dari masyarakat sendiri dengan sadar mengikuti kebijakan
dan memanfaatkan bantuan yang telah diberikan. Karena dalam memutus rantai
penyebaran virus Covid-19 ini sangat memerlukan kesadaran diri dari setiap
individunya sehingga pandemi ini dapat terselesaikan.
DAFTAR PUSTAKA

Fakhrul Rozi Yamali, R. N. (2020). Dampak Covid-19 terhadap Ekonomi Indonesia.


Hanoatubun, S. (2020). Dampak Covid – 19 terhadap Prekonomian Indonesia. EduPsyCouns:
Journal of Education, Psychology and Counseling.

Hadiwardoyo, W., (2020). Kerugian Ekonomi Nasional Akibat Pandemi Covid-19, Journal of
Business & Entrepreneurship, 2(2): 83-92
Hanifah, A., & Suyanto. (2010). Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Pasca Pemutusan
Hubungan Kerja. Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, 244-253.

Anda mungkin juga menyukai