DISUSUN OLEH:
1
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kewirausahaan, kami berharap dapat
menambah wawasan dan pengetahuan serta pembaca dapat mengetahui tentang bagaimana
kewirausahaan di kebidanan.
Menyadari banyaknya kekurangan penyusunan makalah ini. Karena itu, kami sangat
mengharapakan kritik dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala kekurangan dan
kesalahan dari makalah ini.
Cimahi, 05-September-2021
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................5
1.3 Tujuan....................................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
Perlunya Bidan Belajar Kewirausahaan.............................................................................................6
Cara Memasuki Usaha Baru...............................................................................................................8
Profil Usaha (business profile) dan Model Pengembangannya..........................................................9
Pengembangan Usaha.....................................................................................................................10
Unsur – Unsur Dalam mengembangkan Usaha...............................................................................11
Aspek – Aspek Yang Diperhatikan Dalam Mengembangkan Usaha.................................................11
Pengertian Produk...........................................................................................................................12
Produk Barang dan Jasa Kebidanan.................................................................................................14
BAB III..................................................................................................................................................14
PENUTUP.............................................................................................................................................14
Kesimpulan......................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Apa perlunya bidan belajar kewirausahaan
2. Bagaimana cara memasuki usaha baru
3. Bagaimana profil usaha dan model pengembangannya .
4. Apa pengertian produk
5. Apa produk barang dan jasa kebidanan
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah tersebut kami dapat menyimpulkan tujuan dari makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui perlunya bidan belajar bewirausahaan
2. Untuk mengetahui cara memasuki usaha baru
3. Untuk mengetahui profil usaha dan model pengembangannya .
4. Untuk mengetahui pengertian produk
5. Untuk mengetahui produk barang dan jasa kebidanan
5
BAB II
PEMBAHASAN
kewirausahaan dalam praktek kebidanan adalah Sebuah mindset dan method yang
harus dikuasai seorang Bidan sebagai wirausahawan dalam memulai dan/atau mengelola
sebuah usaha praktek profesional (Bidan Praktek Swasta maupun Klinik Bersalin)
dengan mengembangkan kegiatan-kegiatan berbasis kreativitas dan inovasi yang dapat
memenuhi kebutuhan klien, keluarga, dan masyarakat untuk kemajuan/keberhasilan
praktek profesional kebidanannya.
a. Manfaat yang didapatkan dalam berwirausaha adalah sebagai berikut:
Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri
Memberi peluang melakukan perubahan
Memberikan peluang untuk mencapai potensi diri spenuhnya
Memiliki peluang untuk meraih keuntungan seoptimal mungkin
Memiliki peluang breperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan
pengakuan atas usahanya
Memiliki peluaang untuk melakukan sesuatu yang disukai dengan
menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakannya
b. Pola pikir melibatkan 10 kualitas menurut Neal Thornberry 2006, sebagai berikut:
Memiliki locus of control ,
Menggambarkan bagaimana seseorang berpikir tentang kendali hidupnya
Memiliki toleransi untuk ambiguitas
Sebagai wirausaha memiliki toleransi untuk berbuat berbeda dan melanggar hal-
hal yang dianggap pakem, sebagai contoh mendirikan sebuah BPS maupun
klinik bersalin tidak harus ditempat yang ramai.
Kesediaan untuk mengkaji orang yang lebih cerdas dari dirinya
Yaitu bidan yang membuka praktek mandiri maupun klinik bisa berekerja sama
dengan bidan yang lain maupun dokter spesialis
Konsistensi untuk selalu berkreativitas, membangun dan mengubah berbagai hal
6
Bidan yang membuka BPS bukan hanya menolong persalinan saja melainkan
memberi jasa lain seperti pijat ibu dan bayi, mengurus akte kelahiran dll.
Dorongan yang kuat untuk peluang dan kesempatan
Bidan selaku wirausahawan selalu tanggap terhadap peluang-peluang baru,
bidan dengan kemampuan intuisinya yang selalu ditmepa mampu membaca
trend jaman.
Rasa urgenits yang tinggi
Artinya adalah bahwa inovasi merupakan sesutu harga mati, ini dalah sesutau
yang urgentdan tidak bisa ditunda-tunda lagi.
Preseverance
Usaha untuk menemukan ide baru kemudian berusaha mematangkan dan
memwujudkannya.
Resilience (Ketahanan)
Wirausaha yang tangguh memiliki sikap seperti boneka yang jika dipukul selalu
selalu kembali keposisi semula. Kita yang sadar bahwa hidup adalah perjuangan
dan perjuangan selalu memerlukan kekuatan untuk bangkit setelah jatuh dan
bangun oleh kerasnya kehidupan.
Optimis, adalah bentuk keyakinan bahwa tujuan akan tercapai dan target akan
terpenuhi dengan kekuatan sendiri.
Rasa humor tentang diri sendiri
Ini adalah bentuk rasa besar hati, kemampuan menertawakan diri sendiri adalah
bentuk kapabilitas untuk mengoreksi bahkan mengkritik diri sendiri.
Untuk memulai suatu usaha baru, langka-langkah yang diperlukan adalah sebagai
berikut:
1. Mengenali peluang usaha
Peluang usaha dapat dikenali memalui pengalaman hidup maupun hubungan sosial
dan hubungan sosial dengan masyarakat laus dapat memberikan informasi yang aktual
sesuai kebutuhan dan potensi pasar.
2. Optimalisasi potensi diri
Dengan potensi diri yang optimal, calon wirausaha mamapu membut inovasi dan
bersaing agar bisnis tersebut sesuai dengan yang diinginkan.
7
3. Fokus dalam bidang usaha
Fokus dalam menjalaniusaha sangat diperlukan agar usaha tersebut dapat berjalan
lancar dan terus berkembang.
4. Berani memulai
Dunia kewirausahaan adalah dunia ketidakpastian sementara informasi yang dimiliki
oleh calon wirausaha sedikit. Oleh karena itu keberanian untuk memulai dan
mengambil resiko sangat diperlukan.
Menurut peggy lambing, untuk mencari peluang dan mendirikan usaha baru ada 2
macam pendekatan utama yang dapat digunakan wirausahayaitu:
1. Pendekatan Inside-out atau idea generation yaitu pendekatan berdasarkan gagasan
sebagaui kunci yang mementukan keberhasilan sebuah usaha. Seorang wirausaha
melihat peluan dari keterampilan diri sendiri, kemampuan, latar belakang dan hal-hal
lainnya sehingga dapat menentukan jenis usaha yang akan dirintis.
2. Pendekatan otside-in atau opportunity recognition yaitu pendekatan yang menekankan
pada ide pemenuhan dan tanggapan akan kebutuhan pasar.
Berdasarkan pendekatan tersebut untuk memulai usaha seorang calon wirausaha harus
mempunyai kompetens. Kompetensi yang diperlukan adalah:
a. Kemampuan teknik yaitu kemampuan bagaimana memproduksi barang dan jasa serta
cara penyajiannya.
b. Kemampuan pemasaran yaitu kemapuan menemukan pasar dan pelanggan serta harga
yang tepat.
c. Kemampuan finansial yaitu kemampuan memperoleh sumber dana dan cara
menggunakannya.
d. Kemampuan hubungan yaitu kemampuan untuk cara mencari, memelihara dan
mengembangkan relasi serta kemampuan komunikasi dan negosiasi.
8
jasa Anda, bisnis Anda sampai produk yang Anda tawarkan. Jenis business profile ada
beberapa macam tergantung pada konsep yang diciptakan untuk mewakili apa yang
Anda tawarkan atau ingin Anda sampaikan kepada konsumen maupun masyarakat luas.
Kegunaan business profile adalah untuk alat marketing untuk memperoleh klien,
dan disetiap manfaat dan kegunaannya nanti dipengaruhi oleh bentuk desain dan
kelengkapan data. Sehingga pada dasarnya business profile yang menariklah yang akan
banyak pengunjung/klien, baik menarik dari segi image maupun tulisan.
Daya tarik marketing dapat kita peroleh dengan mengubah gaya penulisan,
penyampaian isi yang berbobot dan menarik sesuai kebutuhan target pasar. Sedangkan
untuk daya tarik desain digunakan untuk mempengaruhi emosi pembaca, menarik untuk
dikunjungi, meningkatkan image, menambah tingkat kepercayaan klien tentang usaha
Anda. Dari bentuk desain maupun warna dapat juga digunakan sebagai identitas
perusahaan Anda.
a. Fungsi dan Manfaat profil usaha
Informasi Lengkap Anda (Jasa / Usaha / Bisnis)
Media representasi Anda
Alat / Media Marketing
Sebagai pelengkap dalam sebuah Proposal / Penawaran / Event / Seminar /
Pameran / Tender
Branding Anda
Alat Publikasi Anda
b. Isi yang disuguhkan dalam profil usaha biasanya sebagai beriku:
Latar Belakang/Tentang Anda (usaha/bisnis/jasa)
Pelayanan/Produk Anda serta Kontak Anda (alamat, nomor telephone, nomor
fax, email, website, dll).
Informasi lain yang dirasa perlu untuk ‘disajikan’ dalam business profile
Anda, misal Visi dan Misi, serta dapat juga Anda menampilkan pengalaman
Anda (daftar klien, produk/karya yang sudah Anda hasilkan, dll)
Pelayanan/Produk dapat Anda sajikan secara detail maupun intinya saja, tergantung
keinginan dan fungsinya. Tidak sedikit sebuah perusahaan/usaha/bisnis yang secara
berkala
Selalu membuat business profile yang baru, baik konsep/design/bentuknya, hal ini
terkait perkembangan usaha/jasa. Misal dengan bertambahnya klien, produk/jasa yang
dihasilkan atau akan dipasarkan, dll.
9
Pengembangan Usaha
Pengembangan usaha adalah ” Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang
pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan
usaha, tetapi tidak termasuk keputusan tentang strategi dan implementasi dari peluang
pertumbuhan usaha “ .
Pengembangan usaha memiliki tingkat yang berbeda, Level atau tingkatan tersebut
menjadi produk, komersial dan korporasi.
Berikut ini akan dijelaskan tentang tingkatan – tingkatan yang ada pada
pengembangan usaha yaitu :
1. Tingkat Produk: Pada level produk pengembangan usaha berarti mengembangkan
produk atau teknologi baru. Meskipun tingkat pengembangan dapat berbeda dari
perusahaan ke perusahaan.
2. Tingkat Komersial: Dalam contoh bentuk pengembangan usaha di tingkat
komersial berarti prospeksi murni . Ini berarti berburu pelanggan baru di segmen
pasar yang baru. Dengan demikian pekerjaan ini memerlukan individu secara
psikologis yang kuat dan yang sangat didorong mampu menangani banyak
masalah.
3. Tingkat Korporasi: Bila organisasi harus memutuskan apakah akan membuat atau
membeli kompetensi organisasi tertentu Kita memasuki bidang pengembangan
bisnis perusahaan . Fokusnya adalah bukan pada produk maupun komersial
tingkat tetapi pada korporasi tingkatan usaha.
10
2. Unsur dari pihak luar ( Pihak eksternal) :
Mengikuti perkembangan informasi dari luar usaha.
Mendapatkan dana tidak hanya mengandalakan dari dalam seperti meminjam
dari luar.
Mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang baik / kondusif untuk usaha .
Pengembangan usaha yang terdiri dari aspek strategi , manajemen pemasaran, dan
penjualan, seperti :
1. Aspek strategi contohnya :
Meneliti jenis usaha baru dengan penekanan pada mengidentifikasi
kesenjangan (yang ada dan / atau diharapkan) oleh konsumen .
Menciptakan pasar baru .Menciptakan produk baru dengan karakteristik yang
menarik konsumen.
2. Aspek manajemen pemasaran contohnya :
Menembus dan menguasai pangsa pasar.
Mengolah situasi / peluang pasar yang ada dengan teliti.
Memasarkan produk dengan jaringan yang luas seperti impor produk ke luar
negeri.
Membuat strategi pemasaran yang dapat membuat konsumen membeli produk
kita , seperti memasang iklan , brosur, dan lain-lain.
3. Aspek penjualan contohnya :
Memberikan saran tentang perancangan dan menegakkan kebijakan penjualan
dan proses tindak lanjut penjualan .
Banyak volume produk yang akan dijual.
Tingkat keamanan dalam proses penjualan barang.
Menjual produk dengan harga yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.
11
Pengertian Produk
Dalam bisnis produk adalah barang atau jasa, dalam marketing produk adalah
apapun yang bisa ditawarkan kesebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau
kebutuhan. Dalam penggunaan yang lebih luas produk dapat merujuk pada sebuah
barang atau unit, sekelompok produk yang sama sekelompok barang dan jasa atau
sebuah pengelompokan industri untuk barang dan jasa.
a. Jenis-jenis produk
Produk konsumsi adalah produk yang dipakai oleh konsumen. Dalam hal ini
produk yang dibeli akan dokinsumsi atau digunakan langsung dan tidak dijual
maupun dibisniskan kembali oleh orang yang bersangkutan
Produksi industri adalah produk yang sengaja dibelai sebagai bahan baku
maupun sebagai barang yang diperdagangkan kembali oleh pembelinya.
Dalam hal ini. Dalam hal ini produk yang dibeli akan dibuat produk lain
maupun dijual kembali dengan tujuan mencari keuntungan.
b. Kasifikasi produk
Berdasarkan wujudnya diklasifikasi menjadi 2 yaitu:
1. Barang adalah produk yang berwujud fisik, sehingga dapat dilihat, diraba,
disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan dan perlakuan fisik
lainnya.
2. Jasa adalah aktivitas, manfaat dan kepuasan yang ditawarkan untuk dijual,
contoh produk berupa jasa diantaranya salon, hotel dan lain sebagainya.
Berdasarkan Daya Tahan, produk dikategorikan menjadi 2 yaitu:
1. Barang tidak tahan lama: Barang tidak tahan lama (nondurable goods)
adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu
atau beberapa kali pemakaian. Contohnya: sabun, pasta gigi dan
sebagainya.
2. Barang tahan lama: Barang tahan lama (durable goods) adalah barang
berwujud yang biasanya dapat bertahan lama dengan banyaknya
pemakaian. Contohnya: lemari es dan lain-lain.
c. Tingkatan produk
Produk dibagi menjadi 5 tingkatan diantaranya:
1. Manfaat dasar dari produk yang ditawarkan pada konsumen.
12
2. Bentuk dasar dari produk yang dapat dirasakan panca indera.
3. Serangkaian atribut produk dan kondisi yang diharapkan pembeli pada saat
membeli produk.
4. Sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan dengan produk
yang ditawarkan lainnya.
5. Semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami oleh produk dimasa
datang.
Menurut Pandy Tjiptono (1999:96-97),dalam merencanakan penawaran
produk pemasaran perlu memahami tingkatan produk seperti:
1. Produk utama (core benefit) adalah manfaat sebenarnya yang perlukan dan
akan dikonsumsi konsumen setiap produk.
2. Produk generic yaitu produk dasar yang memenuhi fungsi produk paling
dasar atau rancangan produk minimal bisa berfungsi.
3. Produk harapan (expected product) adalah produk formal yang ditawarkan
dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal diharapkan dan
disepakati untuk dibeli.
4. Produk pelengkap (equipmented product) adalah berbagai atribut produk
yang dilengkapi berbagai manfaat dan layanan sehingga dapat menentukan C
kepuasan dan dapat dibedakan dengan produk asing.
5. Produk potensial adalah segala jenis tambahan dan perubahan yang mungkin
dikembangkan untuk suatu produk di masa mendatang
Produk barang adalah produk fisik (memiliki wujud), bias diraba dan bias dilihat yang
dapat diberikan kepada pembeli sehingga terjadi perpindahan kepemilikan dari penjual
kekonsumen.
Ciri-ciri dari produk barang dalah memiliki wujud, memiliki manfaat, dan nilai yang
dapat dirasakan saat digunakan, serta bila digunakan produk nilai dan manfaat dapat
berkurang bahkan habis. Contoh produk barang yaitu peralatan dan makanan.
Produk barang kebidanan yaitu seperti kondom, pil kontrasepsi, tablet FE dan oralit.
Produk jasa, jasa adalah layanan aktivitas ekonomi yang melibatkan sejumlah
transaksi dengan konsumen. Contoh produk jasa adalah pengacara, gutu, tukang
bangunan, dokter dan tenaga medis dll. Beberapa jasa usaha kebidanan yaitu persalinan,
13
imunisasi balita, kesehatan ibu anak (KIA) yang meliputi pemeriksaan kehamilan dan
pemeriksaan balita tahap awal
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bidan sebagai pelaku usaha mandiri dapat berhasil baik dituntut untuk mampu
sebagai amajerial dan pelaksanan usaha, didukung pula kemapuan menyusun
keperencanaan berdasarkan visi yang dimplementasikan secara strategis dan
mempunyai kemampuan personal selling yang baik guna meraih sukses. Diharapkan
bidan nantinya mampu memberikan pelayanan kesehatan sesuai profesi dan mampu
mengelolah manajemen pelayanan secara profeional, serta mempunyai jiwa
interpreneur.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://sitinorhana-hana.blogspot.com/2012/01/kewirausahaan-dalam-praktek-kebidanan.html
kesos.unpad.ac.id
https://muhammadghazali.wordpress.com
https://text-id.com
https://id.wikipedia.org
http://forum.teropong.id
https://beedesain.wordpress.com
https://muzmuiz.blogspot.com
15