Anda di halaman 1dari 31

PEGAWATDARURATAN KRITIS II

Ester Meinelsa,S.Kep,MM
Setting gawat darurat : ICU (intensive care
unit),
Pertemuan I
Tujuan Umum Pembelajaran
Tujuan Umum :
Peserta memahami dan mampu menjelaskan konsep gawat darurat dalam pelayanan keperawatan
Kritis
Tujuan Khusus Pembelajaran:
1. Peserta memahami dan mampu menjelasakan konsep keperawatan diruang Intensive care
unit
2. Peserta mampu membedakan tingkat kegawatan di intensive care
3. Peserta mengenal dan mengetahui fungsi alat-alat yang ada di : ICU (intensive care unit)
4. Peserta mampu menjelaskan indikasi pasien masuk dan keluar ruang ICU
5. Peserta mampu menjelsakan legal aspek dan etik khususnya di ICU
6. Peserta mampu menjelsakan pengendalian infeksi dan standar mutu di ruang ICU
7. Peserta mampu melakukan pengkajian dan melakukan pendokumentasian
8. Peserta mampu memberikan asuhan keperawatan post Craniotomi
Konsep Keperawatan Kritis
• Keperawatan kritis adalah keahlian khusus di dalam ilmu perawatan yang
menghadapi secara rinci dengan manusia yang bertanggung jawab atas
masalah yang mengancam jiwa.
• Pasien kritis adalah pasien dengan perburukan patofisiologi yang cepat yang
dapat menyebabkan kematian.
• Ruangan penanganan pasien kritis : Unit Gawat Darurat (UGD), unit
perawatan intensif (ICU), ICCU unit perawatan intensif koroner Intensive Care
Coronary.
• Baik UGD, ICU, maupun ICCU adalah unit perawatan pasien kritis dimana
perburukan patofisiologi dapat terjadi secara cepat yang dapat berakhir
dengan kematian.
ICU (Intensive Care Unit)
• Ruangan ini dilengkapi dengan peralatan-peralatan khusus yang tidak
terdapat di kamar perawatan biasa.
• Alat-alat digunakan untuk menunjang fungsi organ yang rusak pada
pasien, agar bisa bertahan hidup.
• Aturan yang berlaku di ruang ICU pun berbeda dari kamar rumah sakit
biasa..
Konsep dasar ICU
• Instalasi Rawat Intensif (IRI) / ICU adalah suatu bagian dari rumah
sakit yang mandiri (instalasi dibawah direktur pelayanan), dengan staf
yang khusus dan perlengkapan yang khusus yang ditujukan untuk
observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang menderita
penyakit, cedera atau penyulit-penyulit yang mengancam nyawa atau
potensial mengancam nyawa dengan prognosis dubia(tidak
tentu/ragu-ragu)
• menyediakan kemampuan dan sarana, prasarana serta peralatan
khusus untuk menunjang fungsi-fungsi vital dengan menggunakan
ketrampilan staf medic, perawat dan staf lain yang berpengalaman
dalam pengelolaan keadaan-keaadaan tersebut.
Kondisi yang mengharuskan pasien masuk ruang
ICU
• Harus melalui masa pemulihan intensif setelah selesai operasi
• Korban kecelakaan yang kondisi kesehatannya kritis
• Cedera parah, misalnya cedera kepala
• Luka bakar yang parah
• Mengalami gagal napas sehingga perlu alat bantu untuk bernapas
• Baru menjalani prosedur transplantasi organ
• Baru menjalani operasi tulang belakang yang rumit
• Baru menjalani operasi jantung
• Mengalami infeksi yang parah seperti sepsis atau pneumonia parah
• Mengalami kondisi akut yang serius seperti stroke atau serangan jantung
Konsep keperawatan intensif dan standarisasi
ICU
• Ruang lingkup pelayanan meliputi dukungan fungsi organ-organ vital
seperti pernapasan, kardiosirkulasi, susunan saraf pusat, ginjal dan
lain-lainya, baik pada pasien dewasa ataupun pasien anak
• mengedepankan keselamatan pasien.
• Melibatkan berbagai tenaga profesional yang terdiri dari multidisiplin
ilmu yang bekerja sama dalam tim.
Konsep Gawat darurat
Tingkat kegawatan
• Gawat : Kondisi yang mengancam nyawa
• Darurat : Kondisi perlu mendapatkan penanganan atau tindakan
segera untuk menghilangkan ancaman nyawa korban.
• Gawat darurat:keadaan yang mengancam nyawa yang harus dilakukan
tindakan segera untuk menghindari kecacatan bahkan kematian
korban (Hutabarat & Putra, 2016).
Tujuan penanganan gawat darurat
a. Mencegah kematian dan cacat pada pasien gawat darurat, hingga
dapat hidup dan berfungsi kembali.
b. Merujuk pasien gawat darurat melalui sistem rujukan untuk
memperoleh penanganan yang lebih memadai.
c. Penanggulangan korban bencana
Indikasi masuk dan indikasi ICU
Kriteria Masuk berdasarkan Prioritas :
PRIORITAS 1
• Pasien sakit kritis, kondisi tidak stabil yang memerlukan terapi intensif
dan monitoring yang tidak bisa dilakukan di ruang rawat inap yang lain
• Pasien yang memerlukan bantuan ventilator, obat vasoactive kontinu,
terapi tidak ARDS, Syok, hemodinamik tidak stabil
PRIORITAS 2
• Pasien yang memerlukan monitoring ketat, Chronic comorbid disease
eksaserbasi akut yang berat secara medis atau bedah
PRIORITAS 3
• Pasien kritis kronik yang cenderung masuk tahap recovery, menjalani terapi untuk
kasus akutnya tetapi tidak memerlukan intubasi atau resusitasi jantung paru
• Keganasan dengan metastase komplikasi dengan infeksi, tamponade
jantung atau obstruksi jalan nafas

PRIORITAS 4
• Pasien yang secara umum tidak perlu masuk ke ICU
• Tidak banyak keuntungannya di rawat di IRI / ICU . Misal : bedah vaskuler perifer,
hemodinamik stabil pada ketoasidosis diabetikum, gagal jantung ringan
• Pasien stase terminal dan irreversible Misal : pada keganasan dengan metastase
disertai multi organ failure.
Beberapa Diagnosis beridikasi Rawat di ICU
1. Cardiac System
• Acute myocard infarction with complications
• Cardiogenic shock
• Complex arrhythmia
• Acute congestive heart failure with respiratory failure
• Hypertensi emergensi
• Unstable angina, dysrhytmia, hemodinamik instability, persistent chest
pain
• Cardiac arrest
• Cardiac tamponade or constriction with hemodynamic instability
• Dissecting aortic aneurysms
• Complete heart block
2. Pulmonary System
• Acute respiratory failure requ IRI / ICU ng ventilator support
• Pulmonary emboli with hemodynamic instability
• Patient inan intermediate care unit who are demonstrating respiratory deterioration
• Massive hemoptysis
• Respiratory failure with imminent intubation
3. Neurologic Disorders
• Acute stroke with altered mental status
• Coma metabolic, toxic or antoxic
• Intracranial hemorrhage with potential for herniation
• Acute subarachnoid hemorrhage
• Meningitis with altered mental satatus or respiratory compromise
• Central nervous system or neuromuscular disorder with deteriorating pulmonary function
• Status epilepticus
• Brain dead or potentially brain dead, managed while determining organ donation status
• Vasospasm
• Severe head injury
4. Drug Ingestion and drug overdose
• Hemodinamically unstable drug ingestion
• Drug ingestion with significantlyaltered mental status with inadequate airway protection
• Seizures following drug ingestion
5. Gastrointestinal Disorder
• Life threatening gastrointestinal bleeding
• Fulminant hepatic failure
• Severe pancreatitis
• Esophageal perforation
6. Endocrine
• Diabestic ketoacidosis complicated by hemodynamic instability, altered mental status,
respiratory insufficiency, or severe acidosis
• Thyroid storm. Mix oedem with hemodynamic instability
• Coma hyperosmolar state
• Hypo or hypernatremia with seizure
• Hypo or hyperkalemia with dysrhytmia or muscular weakness
• Hypo or hypermagnesemia with hemodynamic compromise or dysrhytmias
• Hypophosphatemia with muscular weakness
7. Surgical
• Post operative patients requ IRI / ICU ng hemodynamic monitoring/ventilator
support or extensive nursing care
8. Miscellaneous
• Septic shock with hemodynamic instability
• Hemodinamic monitoring
• Environment injuries
• New/ experiment therapies with potensial complication
Kriteria Keluar
Prioritas pasien dipindahkan dari ICU berdasarkan
pertimbangan medis oleh kepala ICU dan tim yang merawat pasien
yaitu:
• Bila status fisik pasien sudah stabil dan tidak perlu monitoring ketat
lebih lama
• Bila status fisik telah menurun jauh tetapi tidak ada rencana
intervensi aktif.
Fasilitas Peralatan di ruang ICU
1. Ventilator
2. Alat Hisap Lendir
3. Peralatan akses vaskuler
4. Alat Monitor Vena Sentral
5. Alat Monitor Tekanan Darah
6. ECG,Saturasi Oksigen
7. Suhu/ Termometer
8. Defibrilator
9. Alat pengatur Suhu Pasien
10. Peralatan Drain Toraks
11. Pompa Infus
12. Pompa Syring
13. Alat portabel untuk transportasi
14. Tempat Tudur Khusus
15. Lampu Untuk Tindakan
Alat keperawatan di Ruang Icu
1. Kasur Degubitus
2. Kasur 50
3. Sentral Monitor
4. Alat Ukur Kelembaban Udara di ruangan
5. Troly emergency
6. Jaction res
7. Standar infus
8. Suction portable
9. Set Luka
10. Breathing sircuit re use (adult & infant)
lanjutan
11. Bag Valve Mask dewasa & anak Lari
12. Laringoscope
13. Troly tindakan Stetoscope dewasa 1& anak
14. Pen light
15. Tensimeter Portable
16. Suction central
17. Blood Warm
18. Nebuleiser mobile
19. EKG 12 lead
20. Tabung Okesigen kecil
21. Y conector
22. Meja kabinet
Obat-obatan emergency
(Disiapkan pada Troly emergency)
NO Jenis Obat Jumlah
Rak I
1 Aminophilline Inj 24 mg/ml 2 ampul
2 Atropiin Ssylafat inj 0,25 mg/ml 2 Ampul
3 Agua Steril for injekso 25 ml 2 fles
4 Diphenhidramine inj 10mg/ml 2 ampul
5 Ephinephrine inj 1 mg/ml(Di kulkas) 2 ampul
6 Dopamin inj 20 mg/ml(10 ml) 1 ampul
7 Dexamethasone inj 5 mg/ml (1ml) 2 ampul
8 Dobutamine (Inotrop inj 25 mg/ml (10 ml) 1 ampul
9 Diazepam (Stesolid) ® nj 10 mg/2 ml 1 ampul
10 Norepinephire ® (Vascon ) Inj 1mg/ml (4 nl) 1 ampul
Caran Infus
NO Jenis Cairan Jumlah
Infus
1 RL (500 ML) 2 Fless
2 Glucos 5% 2
3 NACL 0,9 % (500 ML) 2
4 Fimahes ® (500 ml) 1 Fless
5 Gelafusal® (500 ml) 1 Fless
6 Dext 40 % 2 Fless
7 MgSO4 20% 25 ml 2 Fless
8 MgSO4 40% 25ml 2 Fless
9 Natrium Bicarbonat (Meylon ® ) 8,4 % 2 Fless
Alkes
NO Jenis Alkes Jumlah
1 I.V Catheter No 24 2 Pcs
I.V Catheter No 22 2 Pcs
I.V Catheter No 20 2 Pcs
I.V Catheter No 18 2 Pcs
I.V Catheter No 16 2 Pcs
Infusion set Makr 2 Pcs
o
Laci II
NO Nama Alat Jumlah
1 ETT (Endotraceal Tube) 1
2 OPA ( Oropharingeal Tube)/Gudel 1
3 NPA (Naso Pharingeal Tube) 1
4 LMA (Langingeal Mask Airway) 1
5 Suction Catheter no 14/ no 8 1–1
6 Mesin Suction 1
7 Stilet/Mandarin 1
8 Stetoscope 1
Contoh Troly emergency
Pendokumentasian ;
Pengkajian dan Discharge planning
Lembar Monitoring 24 jam
Aspek legal dan etik di ICU

• PMK 129 Tahun 2008 Tentang Standar Minimal


• Kepmenkes 1239/2001 Tentang Praktik Keperawatan pasal 15 dan 16
• Legal Keperawatan (Hak, Kewajiban Perawat)
• Etik Keperawatan
• NFORMED CONSENT
UU Kesehatan No.36 tahun 2009)

1. Perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan : (Pasal27)


2. Menyelamatkan nyawa pasien darurat (Pasal 32)
3. Tidak boleh menolak pasien darurat dan memintauang muka : (Pasal 32)
4. Tenaga Kesehatan Kualifikasi dan izin profesi (Pasal34)
5. Menerima atau menolak pertolongan kecuali tidaksadarkan diri (Pasal
56)Tu
6. Tuntutan ganti rugi oleh pasien kecuali untuktindakan penyelamatan
nyawa dan pencegahankecacatan (Pasal 58)
7. Ketentuan pidana terkait kedaruratan pasien (Pasal190)
Indikattor Mutu untuk Pencegahan Infeksi Nosokomial

1. Hand Hygiene
2. Penggunaan APD ≥ 75 %
3. Infeksi Saluran Kemih 15‰
4. Ventilator Associated Pneumania (VAP) 15‰
5. Infeksi Aliran Darah Perifer (IADP) 15‰
6. Infeksi aliran darah perifer (phlebitis) 15‰
7. Infeksi Daerah Operasi 1,5%
Tugas Kelompok

1. Asuhan Keperawatan Cidera Kepala berat


2. Asuhan keperawatan post craniatomi

Dikirim paling lambat kamis 16 September 2021

Anda mungkin juga menyukai