Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN BEBAN

KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP


RSI NU DEMAK

PROPOSAL SKRIPSI

Disusun Oleh:
Noor Halimatus Sa’diyah
NIM: 2018012148

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
CENDIKIA UTAMA KUDUS
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu sub sistem dari sistem pelayanan
kesehatan nasional secara menyeluruh yang berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan primer manusia baik sebagai individu, masyarakat ataupun bangsa
yang berguna meningkatkan derajat kesehatan (Imron, 2010). Rumah sakit
memiliki ciri padat profesi dan padat karya yang tentunya memerlukan
kegiatan yang dapat mengelola sumber daya manusia yang beragam menjadi
satu kesatuan yang utuh dalam memberikan pelayanan kesehatan. (Aditama,
2006).
Rumah sakit adalah salah satu bentuk organisasi yang kegiatannya
memberikan pelayanan berupa promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Dimana untuk mencapainya dibutuhkan kinerja pegawai khususnya perawat
yang baik yang bersifat subyektif. Tenaga perawat adalah yang paling
dominan jumlahnya dan yang paling sering kontak langsung dengan pasien
dan keluarga, sehingga peranannya sangat menentukan mutu serta citra rumah
sakit. Oleh karena itu perawat diharuskan untuk memberi kinerja yang baik.
Jika kinerja perawat baik, maka akan meningkatkan tingkat kepuasan pasien.
Pelayanan keperawatan menentukan nilai suatu pelayanan kesehatan sehingga
perawat adalah salah satu unsur vital dalam rumah sakit Perawat, dokter dan
pasien merupakan satu kesatuan yang saling membutuhkan dan tidak dapat
dipisahkan (Artianingsih, 2016).
Keberhasilan suatu organisasi (rumah sakit) tergantung pada berbagai
macam sumber daya yang dimilikinya, salah satu sumber daya yang sangat
penting yaitu sumber daya manusia (SDM) termasuk didalamnya perawat.
Masalah utama kinerja perawat dalam pelayanan keperawatan adalah
kurangnya perawat yang berpendidikan tinggi, kemampuan yang tidak
memadai, banyaknya perawat yang kasar (kurang ramah dengan pasien).
Kurang sabar dalam menghadapi pasien. Masalahnya itu tentu bukan hanya
soal sikap ramah atau penyabar, tetapi juga beban kenerja yang tinggi,
peraturan yang belum jelas kepada perawat (Aditama, 2003). Bahkan pada
saat ini perkembangan pelayanan medis lainnya, terlihat dari konsumen masih
merasakan banyak kekurangan dari kinerja keperawatan yang dinilainnya,
misalnya daya saing dan kompetensi yang belum memenuhi permintaan
pelayanan kesehatan.
Beberapa tugas tambahan perawat setiap ruangan juga dapat
mempengaruhi kinerja perawat dalam melayani pasien seperti membersihkan
ruangan, mendorong kursi roda yang dapat mempengaruhi psikologis dari
perawat yang berdampak pada peningkatan emosi dan penampilan perawat.
Perawat adalah pekerjaan yang khususnya pada penanganan perawatan pasien
atau asuhan keperawatan kepada pasien dengan tuntunan kerja yang
bervariasi, tergantung pada motivasi kerja yang dimiliki. Selain itu
memposisikan perawat tidak disesuaikan dengan latar belakang pendidikan,
akan mempengaruhi kinerja perawat di Rumah Sakit.
Kinerja perawat merupakan faktor utama dalam menentukan
keberhasilan pelayanan di rumah sakit. Kinerja perawat sebenarnya sama
dengan prestasi kerja di organisasi perusahaan. Perawat ingin diukur
kinerjanya berdasarkan standar obyektif yang terbuka dan dapat
dikomunikasikan. Jika perawat diperhatikan dan diberi penghargaan yang
tinggi, mereka akan lebih berpacu untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi.
Kinerja perawat adalah aktivitas perawat dalam mengimplementasikan sebaik
- baiknya suatu wewenang, tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka
pencapaian tujuan tugas pokok profesi dan terwujudnya asuhan keperawatan
yang bermutu (Haryono, 2004).
Penelitian yang dilakukan oleh (Güney et al., 2012) dalam penelitian ini
dibahas konsep-konsep untuk meningkatkan kinerja perawat dan variabel yang
mempengaruhi kinerja perawat. Hasil penelitian menunjukan masih rendahnya
kinerja perawat yaitu sebesar 58% dan variabel yang dominan mempengaruhi
kinerja perawat adalah kepemimpinan, komunikasi individu, kompetensi dan
kepemimpinan. Masalah kinerja tenaga keperawatan juga menjadi perhatian
utama di Negara - negara berkembang seperti negara Piliphina, Thailand dan
Malaysia termasuk Indonesia. (Anisa, 2017)
Kinerja keperawatan di Indonesia memang cukup memprihatinkan
dibandingkan Negara-negara ASEAN lainnya, apalagi bila ingin disandingkan
dengan Amerika dan negara Eropa lainnya. Untuk mengatasi kinerja perawat
di Indonesia tersebut tidaklah cukup hanya membandingkan dengan kualitas
rumah sakit di negara lain. Penelitian pendahuluan tentang kinerja perawat
yang pernah dilaksanakan di Indonesia diantaranya penelitian yang dilakukan
oleh (Christilia O Posuma, 2013) dengan hasil penelitian yang diperoleh
menunjukkan bahwa Kompetensi, Kompensasi, dan Kepemimpinan
berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan demikian halnya
dengan kompetensi memiliki pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan di
Rumah Sakit Ratumbuysang Manado. (Anisa, 2017)
Berdasarkan hasil observasi awal terkait kinerja perawat RSI NU
Demak pada tanggal 19 November 2019 di ruang rawat inap di RSI NU
Demak dengan responden 6 orang perawat (2 orang S1 Ners, 2 orang DIII, 2
orang DI) menunjukkan bahwa 2 responden kinerja perawat baik yaitu
berpendidikan 1 orang S1 Ners dan 1 orang DIII dan 4 responden kurang
baik yaitu S1 Ners 1 orang, DIII 1 orang dan DI 2 orang seperti berangkat
tidak tepat waktu, tidak menggunakan atribut lengkap saat bekerja (memakai
sandal jepit pada saat pelayanan, tidak memakai id card, dan tidak
menggunakan seragam sesuai hari yang ditentukan), meninggalkan tempat
kerja pada saat dinas untuk menjadi tim IBS, kurang memperhatikan feedback
lawan bicara (dalam hal Pasien) dan jarang mendokumentasikan tindakan di
CPPT.
Indikator kinerja perawat menurut Mangkunegara (2009) antara lain
kualitas, kuantitas, pelaksanaan tugas dan tanggung jawab. Berdasarkan hasil
observasi asisten perawat dan perawat ruang rawat inap RSI NU Demak
bahwa kualitas kerja perawat di ruang rawat inap kurang baik. Hal ini dapat
dilihat dari kinerja perawat yang kurang tanggap dalam memberikan
perawatan kepada pasien. Adapun pelaksanaan tugas perawat sudah
dilaksanakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) terkadang
masih terdapat kesalahan, yaitu kurang tepat dan akurat. Adapun dampak yang
ditimbulkan jika fenomena yang terjadi diatas terus terulang maka akan terjadi
Komplain dan menurunkan mutu pelayanan dan kepuasan di RSI NU Demak.
Melihat berbagai uraian di atas mengenai pentingnya kinerja perawat
dalam memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit serta berdasarkan hasil
observasi awal maka peneliti ingin meneliti tentang “PENGARUH ANTARA
TINGKAT PENDIDIKAN DAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA
DIRUANG RAWAT INAP RSI NU DEMAK TAHUN 2019”
B. Rumusan Penelitian
Adapun rumusan masalah berdasarkan hasil studi pendahuluan terhadap
kinerja perawat di ruang rawat inap RSI NU Demak adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran kinerja perawat di ruang rawat inap RSI NU Demak
tahun 2019?
2. Bagaimana gambaran tingkat pendidikan, pendapatan dan beban kerja
perawat di ruang rawat inap RSI NU Demak tahun 2019?
3. Apakah ada pengaruh antara tingkat pendidikan, pendapatan dan beban
kerja, dengan kinerja perawat di ruang rawat inap RSI NU Demak tahun
2019?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh antara tingkat pendidikan, pendapatan
dan beban kerja dengan kinerja perawat di ruang rawat inap RSI NU
Demak tahun 2019.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran kinerja perawat di ruang rawat inap RSI
NU Demak tahun 2019.
b. Untuk mengetahui gambaran tingkat pendidikan perawat di ruang
rawat inap RSI NU Demak tahun 2019.
c. Untuk mengetahui gambaran beban kerja perawat di ruang rawat inap
RSI NU Demak tahun 2019.
d. Untuk mengetahui adanya pengaruh antara tingkat pendidikan dan
beban kerja dengan kinerja perawat di ruang rawat inap RSI NU
Demak tahun 2019.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan,
pengalaman dan keterampilan peneliti tentang permasalahan manajemen
sumber daya manusia dalam suatu organisasi atau perusahaan serta dapat
mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan
yang berkaitan dengan usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia.
2. Bagi Institusi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan
masukan kepada organisasi (dalam hal ini rumah sakit) mengenai
pengaruh antara tingkat pendidikan dan beban kerja dengan kinerja
perawat di ruang rawat inap RSI NU Demak.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakan tentang
kajian SDM sehingga dapat memberikan masukan bagi peneliti di masa
yang akan datang mengenai pengaruh tingkat pendidikan dan beban kerja
terhadap kinerja perawat di ruang rawat inap RSI NU Demak.

Anda mungkin juga menyukai