Anda di halaman 1dari 10

Tabel 3.2.

Faktor Tanah Gelinding, standar untuk pemindahan tanah

Tipe Tahanan Gelinding


Keadaan Jalan Kerja
Jalan (%) Kg/ton
Jalanan keras, halus, terpelihara. Ban tidak
1 2,0 20
terbenam

Jalanan tanah yang terpelihara agak keras. Ban


2 3,5 35
agak terbenam
Jalanan tanah kurang terpelihara lunak. Ban
3 5,0 50
terbenam ± 50 mm
Jalanan tanah tidak terpelihara, tidak ada
4 7,5 75
pemadatan. Ban terbenam ± 150 mm

5 Jalanan dari pasir - lepas, kerikil 10,0 100

6 Jalanan jelek, berlumpur, tidak ada pemeliharaan 10 – 20 100 – 200

(sumber : Rohmanhadi, 1990. Halaman 15)

Tabel 3.3. faktor metode Kerja

Pemilihan Alat
Metode kerja
Baik sekali Baik Sedang Kurang Jelek
Baik Sekali 0,83 0,81 0,75 0,7 0,63
Baik 0,78 0,75 0,71 0,65 0,6
Sedang 0,72 0,69 0,65 0,6 0,54
Kurang 0,63 0,61 0,57 0,52 0,45
Jelek 0,52 0,5 0,47 0,42 0,32
( sumber : Rohmanhadi, 1984. Halaman 15 )

Tabel 3.4. Faktor Keterampilan operator


Keterampilan
Wheel type Crawler type
Operator
Baik Sekali 1,00 1,00
Baik 0,80 0,85
Sedang 0,60 0,75
Kurang 0,50 0,60
( sumber : Rohmanhadi, 1984 )

Tabel 3.6. Faktor Koefisien Traksi

Macam Roda
Keadaan Jalan Kerja
Roda ban Track kelabang
Jalan beton 0,90 0,45

Tanah liat, kering


Tanah keras, kering 0,55 0,90
Jalan tanpa perkerasan, kering
Tanah liat, basah
Tanah biasa,basah 0,45 0,70
Tanah muka (top soil), basah

Tanah pengambilan batu (stock pile) 0,65 0,55


Jalan pasir, basah 0,40 0,50
Jalan kerikil, gembur 0,36 ,0,50
Jalan pasir gembur, kering 0,20 0,30
Jlan tanah berlumpur 0,20 0,25

(sumber : Rohmanhadi, 1990. Halaman 30 )

Tabel 3.8. Faktor Bucket Ekskavator


Kondisi Pekerjaan Kondisi Pemuatan Faktor

Menggali dan memuat dari stockpile atau


material yang telah dikeruk oleh ekskavator
lain, yang tidak mebutuhkan gaya gali dan
Ringan 1,0 - 0,8
dapat dimuat menunjang dalam bucket.
Pasir, tanah berpasir, tanah koloid dengan
kadar air sedang

Lanjutan Tabel 3.8. Faktor Bucket Ekskavator

Kondisi Pekerjaan Kondisi Pemuatan Faktor

Menggali dan memuat stockpile lepas dari


tanah yang lebih sulit untuk digali dan
dikeruk tetapi dapat dimuat hapir
menunjang.
Sedang Pasir kering, tanah berpasir, tanah campuran 0,8 - 0,6
tanah liat, tanah liat, gravel yang belum
disaring, pasir yang telah memadat dan
sebagainya, atau menggali dan memuat
gravel langsung dari bukit-gravel-asli.

Menggalih dan memuat batu-batu pecah,


tanah liat yang keras, pasir campur kerikil,
tanah berpasir, tanah kloidal liat, tanah liat,
Agak-Sulit 0,6 - 0,5
dengan kadar air tinggi, yang telah di
stockpile oleh ekskavator lain. Sulit untuk
mengisi bucket dengan material tersebut.
Bongkahan, batuan besar dengan bentuk tak
teratur dengan ruangan diantaranya batuan
hasil ledakan, batu bundar, pasir campur
Sulit 0,5 - 0,4
batu-batu bundar, tanah berpasir, tanah
campur tanah liat, tanah liat yang sulit untuk
dikeruk dengan bucket.
( sumber : Rohmanhadi, 1984. Halaman 22 )

Tabel 3.9. Faktor Koreksi Kondisi Kerja

Kondisi Kondisi tata laksana


Pekerjaan Baik Sekali Baik Sedang Buruk

Baik Sekali 0,83 0,81 0,75 0,70


Baik 0,78 0,75 0,71 0,65
Sedang 0,72 0,69 0,65 0,60
Buruk 0,63 0,61 0,57 0,52

( sumber : Rohmanhadi, 1982. Halaman 30 )

Tabel 3.10. Waktu untuk Buang

Kondisi Tempat Buang Waktu Buang (detik)

Kedalam dump truck 5–8


Ketempat pembuangan 3–6
( sumber : Rohmanhadi, 1984. Halaman 30 )

Tabel 3.11. Waktu Putar

Sudut Putar Waktu Putar (detik)

45 – 90 derajat 4–7
90 – 180 derajat 5–8

( sumber : Rohmanhadi, 1984. Halaman 30 )

Tabel 3.12. Waktu untuk Menggali

Dalam Kondisi Galian (detik)


Galian (m) Mudah Biasa Agak Sukar Sukar
0–2 6 9 15 26
0–4 7 11 17 28
4 - lebih 8 13 19 30
( sumber : Rohmanhadi, 1984. Halaman 30 )

Tabel 3.13. Waktu Buang dan Waktu Tunggu

Kondisi Operasi Kerja t₁ (menit)


Baik 0,5 – 0,7
Sedang 1,0 – 1,3
Kurang 1,5 – 2,0
( sumber : Rohmanhadi, 1984. Halaman )

Tabel 3.14. Waktu yang dibutuhkan dump truck untuk mengambil posisi
dimuati dan untuk loader maupun ekskavator memuati dump truck

Kondisi Operasi Kerja t₂ (menit)


Baik 0,1 – 0,2
Sedang 0,25 – 0,35
Kurang 0,4 – 0,5
( sumber : Rohmanhadi, 1984. Halaman 41 )
Tabel 3.15. Batas kecepatan, dipandang dari sudut keselamatan kerja, maka
kecepatan maximum berikut tidak terlampaui

V Datar Menanjak Menurun


Dengan Tanpa Dengan Tanpa Dengan Tanpa
beban beban beban beban beban beban
Kecepatan
30 50 20 40 20 40
km/jam km/jam km/jam km/jam km/jam km/jam
(sumber : Rohmanhadi, 1984. Halaman 44)

Tabel 3.16. Faktor Kecepatan

Panjang dari jalan kerja Jalan menanjak Jalan menurun

0 – 100 0,25 – 0,50 0,50 – 0,70


100 – 250 0,35 – 0,60 0,60 – 0,75
250 – 500 0,50 – 0,65 0,70 – 0,80
500 – 750 0,60 – 0,70 0,75 – 0,80
750 – 1000 0,65 – 0,75 0,80 – 0,85
1000 - 0,70 – 0,85 0,80 – 0,95

( sumber : Rohmanhadi, 1984. Halaman 37 )

a) Kecepatan operasi (V)

Tabel 3.17. Kecepatan Operasi

Jenis Mesin Kecepatan Operasi (V)


1. Mesin gilas (roda besi)
2. Mesin gilas (roda ban) Sekitar 2,0 km/jam
3. Mesin gilas - getar Sekitar 2,5 km/jam
4. Kompaktor tanah Sekitar 1,5 km/jam
5. Temper 4 – 10 km/jam
Sekitar 1,0 km/jam

(sumber : Rohmanhadi, 1984. Halaman 57 )

b) Lebar pemadatan efektif (W)


Tabel 3.18. Lebar pemadatan efektif (W)

Tipe Peralatan Lebar Pemadatan (W)


1. Tipe gilas makadam Lebar roda-gerak = 0,2 m
2. Mesin gilas tandem Lebar roda-gerak = 0,2 m
3. Kompaktor tanah Lebar roda gerak x 2 = 0,2 m

4. Mesin gilas roda ban Jarak antara bagian paling luar dari
ban-ban paling luar = 0,3 m
5. Mesin gilas-getar yang besar Lebar roller = 0,2 m
6. Mesin gilas-getar yang kecil Lebar roller = 0,1 m
7. Buldozer Lebar trackdhoe x 2 = 0,3 m
( sumber : Rohmanhadi, 1984. Halaman 57

c) Tebal pemadatan untuk satu lapis.


Tebal pemadatan dapat diperoleh dari spesifikasi pemadatan gambar
rencana, atau dari hasil tes.
d) Untuk menentukan jumlah pass pemadatan dapat dilihat pada grafik di
bawah ini.
e) Jumlah pas untuk pemadatan (N).
Tabel 3.19. Jumlah Pas Pemadatan

Jenis Mesin Jumlah pas pemadatan


1. Mesin gilas roda ban 3–5
2. Mesin gilas roda besi 4–8
3. Mesin gilas-getar 4–8
4. Kompaktor tanah 4 – 10

(sumber : Rohmanhadi, 1984. Halaman 58 )

2. Efisiensi kerja (E) – Lihat tabel 3.5


Efisiensi kerja dapat ditentukan sesuai keadaan/kondisi seperti tersebut
di bawah ini :
a. Jika pekerjaan relatif mudah dengan kondisi tanah yang mudah
dipadatkan, E = 0,4 – 0,6.
b. Jika pemadatan dilaksanakan untuk lapisan sub dasar (subbase)
atau pemadatan yang sulit, dan kondisi tanah yang kurang baik, E =
0,4 – 0,6.

Bulldoze

Tabel 3.20. Faktor sudu dalam penggusuran.

Derajat Pelaksanaan Penggusuran Fakto Sudu


Peggusuran Penggusuran dapat dilaksanakan dengan sudu
ringan penuh tanah lepas : kadar air rendah, tanah
berpasir tak dipadatkan, tanah biasa, 0,9 – 1,1
bahan/material untuk timbunan persediaan
(stockpile).
Penggusuran Tanah lepas, tetapi tidak mungkin menggusur
sedang dengan sudu penuh : Tanah bercampur kerikil 0,7 – 0,9
atau split, pasir, batu pecah.
Penggusuran Kadar air tinggi dan tanah liat, pasir
agak sulit bercampur kerikil, tanah liat yang sangat 0,6 – 0,7
kering, dan tanah asli
Penggusuran Batu-batu hasil ledakan, batu-batu berukuran
0,4 – 0,6
sulit besar-besar
(sumber : Rohmanhadi, 1984. Halaman 18 )
1) Waktu yang diperlukan untuk ganti persneling.
Tabel 3.21. waktu untuk ganti persneling

Waktu untuk ganti persneling


Jenis Mesin
(menit)
1. Mesin gerak langsung
a) Dengan tongkat tunggal 0,10
b) Dengan tongkat ganda 0,20
2. Mesin-mesin toroflow 0,05
(sumber : Rohmanhadi, 1984. Halaman 19 )
Tabel 3.22. Faktor bucket

Kondisi Pemuatan Faktor


(1) (2) (3)
Pemuatan Pemuatan material/bahan dari stockpile atau dari
ringan material yang telah dikeruk oleh ekskavator lain,
0,8 – 1,0
dengan tidak memerlukan lagi daya gali dan bahan
dapat dimuat menunjang ke dalam bucket.
Pemuatan Pemuatan dari stockpile tanah lepas yanh lebih sukar
sedang dikeruk dan dimasukan ke daalm bucket tetapi dapat
dimuat sampai hampir menunjang, contoh : pasir 0,6 – 0,8
kering, tanah berpasir, tanah campur tanah liat, tanah
liat, dan pasir padat
Lanjutan Tabel 3.22. Faktor bucket

(1) (2) (3)


Pemuatan Pemuatan batu belah atau batu cadas belah, tanah liat
yang agak yang keras, pasir campur gravel, tanah berpasir dan
sulit tanah koloid yang liat, tanah liat dengan kadar air
0,5 – 0,6
yang tinggi, bahan-bahan tersebut telah ada pada
stockpile/persediaan sulit untuk mengisi bucket
dengan material tersebut.
Pemuatan Batu bongkahan yang besar-besar dengan bentuk 0,4 – 0,5
yang sulit yang tidak beraturan dengan banyak ruangan
diantara tumpukannya, batu hasil ledakan batu-batu
bundar yang besar-besar, pasir campuran batu-batu
bundar tersebut, tanah berpasir, tanah campur
lempung, tanah liat yang tidak bisa dimuat-gusur ke
dalam bucket.
(sumber : Rohmanhadi, 1984. Halaman 22)
4. Waktu tetap (Z)
Waktu tetap adalah jumlah waktu-waktu yang diperlukan untuk ganti
persneling, pemuatan, berputar, membuang muatan. Liahat tabel
berikut :

Pemuatan Pemuatan Muat dan


Jenis mesin
Bentu V Melintang Angkut
1. Mesin gerak langsung 0,25 0,35 -
2. Mesin gerak hidrolis 0,20 0,30 -
3. Mesin gerak toroflow 0,20 0,30 0,3
(sumber : Rohmanhadi, 1984. Halaman 25)

Anda mungkin juga menyukai