2
PAKET
SBMPTN KIMIA 2021
1
5 Pembahasan: P ⋅ V n⋅R ⋅ T
=
Ingat! ingat! P ⋅ V n⋅R ⋅ T
Pada tabel periodik dari kiri ke kanan, nilai kee- 42 ⋅ R ⋅ T
lektronegatifan cenderung semakin besar. Dari 48 ⋅ V 28
=
atas ke bawah semakin kecil. 64 ⋅ V ( )
42 + mol He ⋅ R ⋅ T
28
• L memiliki EV = 6 ® golongan VIA periode 3 3
3 2
• M memiliki EV = 7 ® golongan VIIA periode 3 =
• Q memiliki EV = 1 ® golongan IA periode 4 4 3 + mol He
2
• R memiliki EV = 2 ® golongan IIA periode 4 9 12
+ 3 mol He =
Letak unsur dalam tabel adalah sebagai berikut. 2 2
golongan
IA IIA VIA VIIA 3
periode 3 mol He =
2
3 L M
1
4 Q R mol He = mol
2
Keelektronegatifan: Q < R < L < M. Maka, grafik massa He= mol × Ar = 0,5 × 4= 2 gram
yang tepat untuk menggambarkan hubungan massa total gas = 2 g + 42 g = 44 gram
keelektronegatifan dengan nomor atom keem-
pat unsur tersebut adalah gambar C. Jawaban: B
Jawaban: C 8 Pembahasan:
Reaksi yang terjadi:
6 Pembahasan:
2LXO3(l) → 2LX(s) + 3O2(g)
Ingat! ingat! 4,9 g 2,98 g 1,92 g
Energi pengionan (energi ionisasi) adalah LX(s) + AgNO3(aq) → AgX(s) + LNO3(aq)
energi untuk melepaskan elektron. Semakin
5,7 g
dekat dengan inti atom, energi pengionan se- 1,92
makin besar. mol= O2 = 0,06 mol
32
Berdasarkan data, pada unsur M, energi pengio- 2
nan elektron ke-5 dan ke-6 memiliki selisih yang mol LX =× 0,06 =
0,04 mol
3
besar. Hal ini menunjukkan bahwa elektron ke-5
dan ke-6 terletak pada kulit yang berbeda. Maka, mol LX pada reaksi kedua juga 0,04 mol, sehingga:
dapat disimpulkan bahwa atom tersebut memi- LX(s) + AgNO3(aq) → AgX(s) + LNO3(aq)
liki 5 elektron valensi sehingga perlu berpasang- 0,04 mol ~ 0,04 mol
an dengan 3 elektron dengan atom lain untuk Mencari Ar X dari reaksi 2:
mencapai kestabilan. massa
mol Ag X =
Pada unsur N, energi pengionan elektron ke-2 Mr AgX
dan ke-3 memiliki selisih yang besar. Hal ini
massa
menunjukkan bahwa elektron ke-2 dan ke-3 ter- Mr AgX =
letak pada kulit yang berbeda. Dapat disimpulkan mol
bahwa atom tersebut memiliki 2 elektron valensi 5,70
= = 142,5
sehingga dapat membentuk ion +2. 0,04
Maka, jika unsur M dan N berikatan, akan mem- Ar X = Mr AgX - Ar Ag = 142,5 - 108 = 34,5
bentuk senyawa N3M2.
Jawaban: D Mencari Ar L dari reaksi 1:
7 Pembahasan: massa
Mr LX =
P ⋅ V n⋅R ⋅ T mol
= 2,98
P ⋅ V n⋅R ⋅ T = = 74,5
42 ⋅ R ⋅ T 0,04
48 ⋅ V 28
=
64 ⋅ V (
42 + mol He ⋅ R ⋅ T
28 ) Ar L = Mr LX - Ar X = 74,5 - 34,5 = 40
Jawaban: B
3
3 2
=
4 3 + mol He
2
9 12
+ 3 mol He =
2 2
3
3 mol He =
2
2 1
mol He = mol
2
9 Pembahasan: K P = K C (RT)∆n
Ingat! Ingat! 16 ( 3−2 )
× 10
= −2
K C ( 0,082 ⋅ 300 )
Tekanan parsial untuk masing-masing gas 9
dirumuskan sebagai berikut: 16 × 10 −2
mol gas X KC =
=PX × Ptotal 9 ⋅ 0,082 ⋅ 300
mol gas total
= 7,23 × 10 −4
Untuk reaksi:
Jawaban: A
pA + qB rC + sD
10 Pembahasan:
Tetapan kesetimbangan tekanannya adalah:
Titrasi asam-basa dilakukan untuk mengetahui
(P )r (P )s
Kp = C p D q kadar suatu larutan dengan penambahan
(PA ) (PB )
larutan standar yang diketahui konsentrasinya.
Ptotal = PA + PB + PC + PD Penambahan tersebut dilakukan sampai
mencapai titik ekivalen yang dapat ditentukan
K p = K c (RT)∆n dengan menggunakan suatu indikator yang
dengan, akan berubah warna di sekitar titik tersebut.
R = tetapan gas = 0,082 L atm mol-1 K-1 Pada percobaan ini, menggunakan indikator PP
T = suhu mutlak (K) yang jika sudah mencapai titik ekivalen, ditandai
∆n = (Σ koefisien gas kanan – Σ koefisien gas kiri) dengan berubahnya warna larutan yang semula
Diketahui: tidak berwarna menjadi merah muda.Maka, dapat
T = 27 oC = 300 K disimpulkan untuk volume larutan NaOH yang
Ptot = 0,24 atm digunakan adalah volume pada percobaan ke-1,
2, dan 3 saja. Pada percobaan ke-4 sudah melewati
Misalkan jumlah mol mula-mula NOBr = x
titik ekivalen karena warna larutan sudah berubah
NOBr mengalami disosiasi sebesar 40% → yang
menjadi merah.
bereaksi 0,4x M1 ⋅ V1 ⋅ n1 = M2 ⋅ V2 ⋅ n2
Reaksi disosiasinya:
24 + 25 + 26
M1 ⋅ 20 ⋅1= 0,1⋅ ⋅1
2NOBr(g) 2NO(g) + Br2(g) 3
mula x – – 2,5
=
M = 0,125 M
reaksi 0,4x 0,4x 0,2x 20
setimbang 0,6x 0,4x 0,2x Jawaban: A
KP = 2
(PNOBr )
2
12 Pembahasan:
Ingat! Ingat!
( 0,08 ) ( 0,04 )
2
16
= × 10 −2 Faktor Vant Hoff:
9
i = 1 + ( n − 1) α
= 1,78 × 10 −2
3
Keterangan:
i : faktor Vant Hoff
=
Q (m ⋅ c ⋅ ∆T ) + ( C ⋅ ∆T )
n : jumlah ion
=
10.200 ( 300 ⋅ c ⋅ 2,6) + ( 2.400 ⋅ 2,6)
α : derajat ionisasi = 780c + 6.240
10.200
780c = 3.960
Pada larutan Y terdiri dari 2 larutan, larutan NaNO3
terdisosiasi sempurna ( α = 1 ), sedangkan larutan c 5,07 J ⋅ g−1 ⋅ c −1
=
Ca3(PO4)2 terdisosiasi sebagian ( α = 0,2 ) dengan Jawaban: D
nilai i sebagai berikut.
15 Pembahasan:
i = 1+ ( n − 1) α
Ingat! ingat!
=1+ ( 2 − 1) 0,2
Jika alkohol dipanaskan pada suhu 180 °C
= 1,2 dengan asam sulfat pekat akan mengalami
Perbandingan ∆Tb larutan X dan Y: dehidrasi membentuk alkena.
1000 Misal:
mol × V senyawa organik = X
∆Tb X
= e tanol
Reaksi hidrolisis senyawa X menghasilkan alkanol
∆Tb Y mol × i
( )NaNO3 + (mol × i)Ca3 (PO4 )2 × 1000
V dan asam karboksilat → X adalah senyawa dengan
gugus fungsi ester
1000
0,1× 500 H SO
• Alkanol
2 4
→ CH3- CH = CH2+ H2O
= 180 °C
1000
( 0,1× 2) + ( 0,1× 1,2) × 500 Maka, senyawa alkanol tersebut adalah
CH3- CH2- CH2-OH.
0,2
= • Asam karboksilat + NaOH → CH3- COONa
0, 4 + 0,24
Maka senyawa asam karboksilat tersebut
0,2 5 adalah CH3- COOH.
= =
0,64 16
Kembali ke reaksi hidrolisis senyawa X, kebalikan
Perbandingan kenaikan titik didih larutan X dari reaksi hidrolisis adalah reaksi esterifikasi.
terhadap kenaikan titik didih larutan Y adalah
CH3- COOH + CH3- CH2- CH2- OH → CH3- CO-
5: 16.
OCH2 - CH2- CH3.
Jawaban: D
Maka, yang termasuk struktur senyawa organik
13 Pembahasan: tersebut adalah struktur nomor 4 saja.
Persamaan laju reaksi: ν =k [H2O2 ]
Jawaban: D
ν1 = 5,6 x 10-5 M s-1 → [H2O2] = 100 %
16 Pembahasan:
ν1 k.⋅[H2O2 ]1
= Ingat! ingat!
ν2 k.⋅ [H2O2 ]2
Secara umum reaksi yang terjadi:
5,6 × 10 -5 k.⋅(100%) R–X + NaCN → RCN (produk mayor) + Alkena
=
ν2 k.⋅( 25%) (sebagai produk minor)
5,6 × 10 -5 X = halogen seperti Cl, Br, I; R = alkil
ν2 =
4
= 1, 4 × 10 -5
Jawaban: A
14 Pembahasan:
mol HNO3 = M x V = 1 x 100 = 100 mmol = 0,1 mol
mol NaOH = M x V = 0,5 x 200 = 100 mmol = 0,1
mol
Jawaban: B
Q = ∆H x mol = 102 x 0,1 = 10,2 kJ = 10.200 J
4
17 Pembahasan: 19 Pembahasan:
Ingat! ingat! Ingat! ingat!
Atom C kiral adalah atom C yang mengikat 4 • Semakin mudah teroksidasi = semakin sulit
gugus/atom yang berbeda-beda. tereduksi.
• Semakin sulit teroksidasi = semakin mudah
tereduksi.