2.1. DEMOKRASI
2.1.1. PENGERTIAN
yakni “Demos” yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat. Sedangkan
yang kedua yaitu “Cretein” atau “Cratos” yang berati “kekuasaan” dan
modern yang paling baik dari sekian banyak sistem maupun idiologi yang ada
dewasa ini. Hal ini sebagaimana pendapat dari “Mahfud MD” menyatakan
dan bernegara. Padangan pertama bahwa demokrasi tidak lain sebagai asas
1
A. Ubaedillah, Pendidikan Kewarganegaraan Pancasila, Demokrasi Dan Pencegahan
Korupsi, 2015. Prenada Media Group, Jakarta, hlm.131
masyarakat untuk berperan serta dalam proses penyelenggarakan negara
berasal dari rakyat” dan para wakil di pemerintahan dipilih dari dan oleh
dijalankan atas nama “rakyat” Selain itu, pemerintahan “oleh rakyat” juga
mempunyai arti bahwa setiap pembuatan dan perubahan UUD dan undang-
undang juga dilakukan oleh rakyat baik dilakukan secara langsung (misalnya
ada di parlemen yang sebelumnya telah dipilih oleh rakyat melalui suatu
yang dilakukan secara langsung seperti melalui pendapat dalam ruang publik,
For the People) bahwa setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah
2
Mahmuzar, Sistem Pemerintahan Indonesia, Nusa media, bandung, 2013, hlm.47
Demokrasi merupakan perwujudan dari atas pelaksanaan mekanisme
3
Azyumardi Azra, Demokrasi Hak Asasi Manusia Masyarakat Madani, Tim UIC UIN,
Jakarta, Hlm.122
d. “Prinsip mayoritas maksudnya adalah bahwa Badan Perwakilan Rakyat
oleh wargaNegara”
dasar tentang hak-hak sipil dan politis; hak kebebasan berbicara dan
berekspresi, hak berserikat dan berkumpul, hak bergerak, dsb. Hak-hak itu
4
Risky Ariestandi Irmansyah, Hukum Hak Asasi Manusia dan Demokrasi, Graha Ilmu,
Yogyakarta, 2009, hlm. 114
e. “Pembaruan kehidupan social. Demokrasi memungkinkan terjadinya
usang secara rutin dan pergantian para politisi dilakukan dengan cara yang
pergolakan”
model demokrasi jika dilihat dari segi yaitu demokrasi langsung (Direct
5
Azyumardi Azra, Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani, Prenada
Media, Jakarta, 2005, hlm.122
b. Demokrasi Tidak Langsung (Indirect Democracy)
parlemen” memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap berbagai hal yang
2.2. DESA
bercampur dengan tradisi, adat istiadat dan hukum sendiri. Desa ditemukan
Sansekerta yang berarti wilayah, tempat atau bagian yang mandiri dan otonom.
bahwa “desa, dusun, desi (ingatlah perkataan swadesi), seperti juga halnya
sebagai bentuk dari kesatuan masyarakat dengan berdasarkan nilai dan hukum
lahir dan batin” sebagai dasar karena keturunan maupun karena sama-sama
memiliki susunan pengurus. Selain itu juga mempunyai harta bertindak sebagai
kesatuan dunia luar dan tidak mungkin desa itu dibubarkan. 7 Sedangkan
hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkasan hak asal-usul yang bersifat
bukakn hanaya sebagai suatu entitas administrative semata. Akan tetapi juga
sebagai entitas hukum yang harus dihargai oleh setiap warga desa yang berada
6
Sirajuddin, Anis Ibrahim, Shinta Hadiyantina, dan Catur Wido Haruni, Hukum
Administrasi Pemerintahan Daerah, Setara Press, Malang, 2016, hlm.329
7
Josef Mario Monteiro, S.H., M.H., Hukum Pemerintahan Daerah, Pustaka Yustisia,
Yogyakarta, 2016, hlm.122
8
Drs. Widjaja, HAW, Pemerintahan Desa/Marga. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2003.hlm. 3
Indonesia yakni pada “Pasal 18B Ayat (2) Undang Undang Dasar 1945”, yang
sebagai berikut:
a. “Rekognisi”
b. “Subsiadiaritas”
c. “Keberagaman”
9
Lihat lebih dalam ketentuan Pasal 18B Undang Undang Dasar 1945
10
Didik Sukaryono, Pembaharuan Pemerintahan Desa, Setara Press, Malang, 2010,
hlm.57
d. “Kebersamaan”
e. “Kegotongroyongan”
f. “Kekeluargaan”
g. “Musyawarah”
h. “Demokrasi”
i. “Kemandirian”
j. “Partisipasi”
k. “Kesetaraan”
l. “Pemberdayaan” dan
m. “Keberlanjutan”
masyarakat, posisi dan kedudukan hukumnya hingga saat ini selalu menjadi
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa” menjelaskan bahwa “desa adalah
desa dan desa adat atau disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa
2014 Tentang Pemerintah Daerah” menjelasakan bahwa “Desa adalah Desa dan
adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut adalah kesatuan
11
Lihat dalam ketentuan pasal 1 ayat (1) Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7 dan Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495)
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
dipimpin oleh Kepala Desa. Disteiap wilayah Indonesia desa memiliki istilah
yang berbeda satu sama lain, walaupun terdapat beberapa yang sama, akan
tetapi maksud dan tujuan pun tetap sama, dimana untuk mengurusi daerahnya
Istilah desa dapat disebut dengan nama lain, sesuai dengan karakteristik adat
istiadat desa tersebut. Hal ini merupakan salah satu pengakuan dan
Desa” ditetapkan pula bahwa “desa sebagai masyarakat hukum yang memiliki
12
Lihat lebih dalam ketentuan Pasal 1 Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 dan tambahan
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679)
mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dengan
memanfaakan sumber daya dan potensi yang tersedia yang pada gilirannya
2014 Tentang Pemerintah Daerah” menjelasakan bahwa “Desa adalah Desa dan
adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut adalah kesatuan
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat Desa”.14
13
Lihat dalam ketentuan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
14
Lihat lebih dalam ketentuan Pasal 18 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa
Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa”adalah sebagai
berikut:
Republik Indonesia”
A. KEPALA DESA
(Pilkades) yang bersifat langsung bila masa pemerintahan kepala desa terlah
kemudian dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) kali periode masa jabatan
B. PERANGKAT DESA
Desa.perangkat desa terdiri dari sekretaris desa dan perangkat desa linnya.
desa antara lain sebagai berikut, Memberikan saran dan pendapat kepada
hukum Desa., Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala desa sesuai
Hak pilih warga negara dalam kegiatan pemilihan merupakan salah satu
substansi penting dalam perkembangan demokrasi. Hal ini sebagai bukti adanya
Dengan demikian, hak pilih adalah hak warga negara untuk memilih wakil dan
Pilkada, maupun Pilkades yang dilakukan secara demokratis. hak memilih dan
hak dipilih merupakan hak yang dilindungi dan diakui keberadaannya dalam
“setiap warga negara yang akan menggunakan hak tersebut dalam setiap
rasa takut untuk menyalurkan haknya dalam memilih dan dipilih dalam setiap
16
Lihat dalam ketentuan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa Badan
Permusyawaratan Desa
adalah “Pasal 28C ayat (2), Pasal 28I ayat (1), dan ayat (5) Undang Undang
1999 Tentang Hak Asasi Manusia” diatur dalam “Pasal 23 ayat (1) dan Pasal 43
ayat (1) yang menjadi dasar hukum bagi setiap warga negara Indonesia untuk
dasarnya samanusia juga mempunyai kewajiban dasar antara manusia yang satu
kewajiban manusia tidak hanya antara manusia dengan sang pencipta tetapi
kewajiban manusia juga terhadap manusia satu dengan lainnya saling berkaitan,
adapun beberapa hak yang dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia antara
a. “Hak atas pekerjaan dan penghiudupan yang layak. tiap warga negara
d. “Hak untuk dipilih dan memilih dalam pemilihan umum setiap warga
17
Lihat dalam ketentuan Pasal 23 Undang Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak
Asasi Manusia
Ketentuan “Pasal 43 Undang Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang
Hak Asasi Manusia”, yaitu di yang menyatakan: “setiap warga negara berhak
dipilih dan memilih dalam pemilu”. Pernyataan serupa juga terdapat dalam
kovenan hak sipil politik, yaitu di pasal 24” yang berbunyi; “hak setiap warga
negara ikut serta dalam penyelenggaraan urusan publik, untuk memilih dan
Hal ini dapat dipahami bahwa “hak dipilih sebagai bagian dari hak pilih
(hak pilih pasif) merupakan hak asasi manusia yang dapat diimplementasikan
dalam Pemilihan Umum yang demokratis.” Oleh karena itu, setiap warga
negara dalam menyalurkan dan menggunakan hak tersebut harus bebas dari
intervensi, intimidasi, dan diskriminasi serta bebas dari segala bentuk tindak
rahasia, jujur dan adil. Adapun lebih jelasnya adalah sebagai berikut:
siapapun/dengan apapun”
d. “Rahasia, artinya pilihan pemimpin yang dipilih oleh setiap warga negara
dilakuan oleh masyarakat terhadap calon kepala desa diartikan sebagai bagian
dari “pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat”. Oleh karena itu,
konteks implementasi maupun implikasi Pemilihan Kepala Desa ini dapat
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor
Negri Nomor 112 tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Desa”. Adapun
tahapan yang harus dilalui dalam proses pemilihan kepala desa lebih jelasnya
sebagai berikut:
1) Persiapan
18
Lihat dalam ketentuan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah
d.Perencanaan biaya pemilihan diajukan oleh panitia kepada
bupati/walikota melalui camat atau sebutan lain dalam jangka waktu
30 (tiga puluh) Hari setelah terbentuknya panitia pemilihan, dan
e.Persetujuan biaya pemilihan dari bupati/walikota dalam jangka waktu
30 (tiga puluh) Hari sejak diajukan oleh panitia.”
2) Pencalonan
3) Pemungutan Suara;
hal
lebih luas”
4) Penetapan