Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Identifikasi Masalah

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian ini

dibatasi pada pembuatan produk media pembelajaran berupa video pembelajaran

matematika interaktif pada pokok pembahasan koordinat kartesius kelas VIII.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah diatas, adapun

rumusan masalah adalah

1. Bagaimana mengembangkan media pembelajaran matematika berbasi video

pembelajaran interaktif dengan bantuan aplikasi macro media flash pada pokok

bahasan koordinat kartesius pada peserta didik kelas VIII SMP?

2. Bagaimana efektifitas media pembelajaran matematika berbasis video interaktif

dengan bantuan aplikasi macro media flash pada pokok bahasan koordinat

kartesius pada peserta didik kelas VIII SMP?


E. Tujuan Penelitian

Dilihat dari rumusan masalah maka tujuan dari penelitian meliputi :

1. Mengembangkan media pembelajaran matematika berbasi video pembelajaran

interaktif dengan bantuan aplikasi macro media flash pada pokok bahasan koordinat

kartesius pada peserta didik kelas VIII SMP?

2. Menguji efektifitas media pembelajaran matematika berbasis video interaktif dengan

bantuan aplikasi macro media flash pada pokok bahasan koordinat kartesius pada

peserta didik kelas VIII SMP?

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, menambah dan pengalaman berharga sebagai calon pendidik

professional yang selanjutnya dapat dijadikan masukan untuk mengembangkan media

pembelajaran.

2. Bagi guru, dapat digunakan sebagai salah satu alat bantu atau sarana untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran.

3. Bagi kepala sekolah sebagai gambaran untuk selalu melakukan pembinaan terhadap

guru serta mencari inovasi untuk perkembangan, kemajuan, dan kualitas sekolah agar

tercapai tujuan sekolah dan tujuan pendidikan.

4. Bagi peserta didik, dapat membantu proses pembelajaran berjalan dengan baik dan

membantu guru dalam menyampaikan pembelajaran.

5. Masukan bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan serta mengembangkan penelitian

ini di masa yang akan datang.

G. Definisi Operasional
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengembangan Media Pembelajaran

1. Media Pembelajaran

Kata “media” secara bahasa berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk

jamak dari “medium”, yang berarti perantara atau pengantar (Nurseto dalam

Mashuri, 2019: 3). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia media diartikan sebagai

(1) alat; (2) alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio dan sebagainya;

(3) yang terletak anatar dua pihak (orang, golongan, dan sebagainya); (4) perantara,

penghubung. Olson dalam Suryani, Setiawan, & Putria (2018) mengartikan bahwa

“medium” merupakan teknologi untuk menyajikan, merekam, membagi, dan

mendistribusikan simbol melalui rangsangan, indra tertentu, disertai penstrukturan

informasi. Asosiasi Komunikasi dan Teknologi Pendidikan (Association for

Educational Communication and Technology/ AECT 1978) mengemukakan bahwa

media adalah segala bentuk dan saluran untuk proses penyampaian informasi. Jadi,

dapat disimpulkan bahwa media merupakan alat yang digunakan sebagai perantara

dalam menyampaikan pesan atau informasi.

Secara umum media pembelajaran dalam pendidikan disebut media, yaitu

sebagai jenis komponen dalam lingkungan peserta didik yang dapat merangsangnya

untuk berpikir (Gagne, dalam Mashuri, 2019: 3). Brigs (dalam Suryani, Setiawan, &

Putria, 2018: 4) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah sarana untuk

memberikan ransangan bagi peserta didik agar terjadinya proses belajar mengajar.
Snaky (2013) mendefenisikan media pembelajaran sebagai sebuah alat yang

berfungsi dan dapat digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Sedangkan

menurut Azhar Arsyad media pembelajaran adalah bagian yang tidak terpisahkan

dari proses belajar mengajar demi terciptanya tujuan pendidikan pada umumnya dan

tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.

Dari pendapat para ahli tersebut dapat diketahui bahwa media pembelajaran

adalah berbagai jenis komponen yang dapat menyalurkan informasi yang

merangsang pikiran, minat dan perhatian peserta didik sehingga tercapainya tujuan

pembelajaran.

2. Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Suryani (dalam Suryani, Setiawan, & Putria, 2018) media pembelajaran

memiliki fungsi sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi kondisi, dan

lingkungan yang ditata dan diciptakan oleh guru. Menurut Sanjaya (2008) media

pembelajaran memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

a. Menangkap suatu obyek atau peristiwa tertentu

Peristiwa-peristiwa penting atau obyek abadi seperti foto, film atau audio yang

kemudian dapat digunakan jika dibutuhkan.

Contoh: guru menjelaskan video tentang pembagian benda menjadi beberapa

bagian pada materi pecahan.

b. Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau obyek tertentu.

Menjadikan sesuatu yang sulit dipahami anak menjadi lebih nyata yang sering

terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh: pecahan senilai yang dapat digambarkan pada sebuah gambar.


c. Menambah semangat dan motivasi belajar peserta didik.

Peserta didik akan lebih semangat menerima pembelajaran apabila guru

membawa sesuatu yang baru yang menarik perhatian mereka sehingga peserta

didik akan termotivasi untuk memperhatikan pelajaran.

Contoh: sebelum membahas tentang berhitung, terlebih dahulu guru dapat

menayangkan video tentang bahaya orang yang tidak dapat berhitung.

d. Media pembelajaran memiliki nilai praktis.

Media berperan sebagai alat untuk mempermudah guru menyampaikan materi.

Maka dari itu media bukan keharusan tapi sebagai pelengkap jika dianggap perlu

untuk meningkatkan kualitas belajar.

Sedangkan menurut Asyhar (dalam Suryani, Setiawan, & Putria, 2018) media

pembelajaran memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

a. Fungsi Sematik

Media pembelajaran memiliki fungsi sematik yang artinya media pembelajaran

berfungsu mengkongkretkan ide dan memberikan kejelasan agar pengetahuan

dan pengalaman belajar dapat lebih jelas dan mudah dipahami. Contohnya dalam

mengajar materi symbol unsur kimia, guru dapat menggunakan media gambar

atau video sehingga meminimalisir kesalahan konsep pada peserta didik.

b. Fungsi Manipulatif

Media berfungsi memanipulasi benda dan peristiwa suatu kondisi, situasi, tujuan

dan sasaran. Manipulasi dapat diartikan berbagai cara yang dapat dilakukan

untuk menggambarkan suatu benda yang tidak dapat terjangkau atau dihadirkan

ketika proses pembelajaran berlangsung. Misalnya pada pembelajaran IPA, guru


dapat menjelaskan tentang tata surya menggunakan model susunan planet atau

video.

c. Fungsi fiksiatiaf

Fungsi fiksiatif media adalah menangkap, menyimpan, dan menampilkan

kembali objek atau kejadian yang sudah lama terjadi. Misalnya, dalam

pembelajaran sejarah, media video memiliki fungsi fiksiatif dalam dalam

menampilkan kembali video pidato proklamasi Republik Indonesia kepada

peserta didik.

d. Fungsi Distributif

Fungsi distributif media yaitu terkait dengan kemampuan media mengatasi

batas-batas ruang dan waktu serta mengatasi keterbatasan indrawi manusia.

Misalnya seorang mahasiswa dapat mengakses pembelajaran melalui internet

dirumah pada masa pendemi corona yang menyebabkan mahasiswa tersebut

tidak dapat keluar rumah.

e. Fungsi Sosiokultural

Media pembelajaran memiliki fungsi sosiokultural, yaitu untuk mengakomodasi

perbedaan sosiokultural yang ada antara peserta didik. Misalnya dalam

pembelajaran IPS, guru dapat menyampaikan keberagaman budaya yang ada di

Indonesia melalui video pembelajaran

f. Fungsi Psikologi

Media pembelajaran memiliki bebrapa fungsi psikologi yaitu:

1) Fungsi atensi: fungsi media pembelajaran dalam menarik perhatian peserta

didik.
2) Fungsi afektif: fungsi media pembelajaran dalam menggugah perasaan,

emosi, penerimaan, dan penolakan peserta didik terhadap pembelajaran.

3) Fungsi kognitif: fungsi media pembelajaran dalam membantu memberikan

pengetahuan dan pemahaman baru

4) Fungsi Psikomotorik: fungsi media dalam membantu peserta didik

menguasai keterampilan dan kecapan motoric seperti fasilitas laboratorium,

atau video senam sebagai pengganti instruktur dalam pembelajaran olahraga.

5) Fungsi imajinatif: fungsi media pembelajaran dalam membangun daya

imajinatif peserta didik.

6) Fungsi motivasi: fungsi media pembelajaran dalam membangkitkan motivasi

belajar peserta didik.

3. Jenis Media Pembelajaran

Sumadiono, dkk (dalam Suryani, Setiawan, & Putria, 2018) mengkategorikan media

menjadi enam macam, yaitu

a. Teks

Media teks merupakan media yang umum digunakan. Teks dapat diartkan

sekumpulan karakter huruf dan angka yang ditampilkan dalam berbagai format

seperti buku, poster, papan tulis dan lainnya.

b. Audio

Media audio meliputi segala sesuatu yang dapat didengar, misalnya suara

seseorang, musik, suara dari benda dan lainnya.

c. Visual
Visual seringkali digunakan untuk membuat pembelajaran lebih beragam

meliputi diagram, grafik, kartun dan sebagainya.

d. Video

Video merupakan media yang menunjukkan perpadua audio dan gambar

bergerak termasuk di dalamnya DVD, rekaman video, animasi computer dan

lain-lain.

e. Objek tiruan

Objek tiruan memiliki tida dimensi dan dapt disentuh serta dikendalikan oleh

peserta didik, misalnya patung tubuh manusia, bangunkubus dari karton, dan

lainnya.

f. Orang

Orang dikategorikan sebagai media bisa saja guru, peserta didik atau ahli materi

pelajaran.

Sedangkan menurut Nulinnaja (2015) Terdapat berbagai macam media

pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran, sehingga lebih memudahkan

proses pembelajaran menuju tujuan pendidikan, diantaranya:

a. Segi jenisnya, media dibagi menjadi :

1) Media Auditif

Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara

saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam, dll.

2) Media Visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan.

Media ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film

rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, dan cetakan.

3) Media Audiovisual

Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur

gambar. Media audiovisual terbagi menjadi dua yaitu media audiovisual diam

adalah media yang menampilkan suara dan gambar diam, seperti film bingkai

suara, film rangkai suara, dll, dan audiovisual geraka adalah media yang dapat

menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan

video cassette.

b. Segi daya liputnya, dibagi menjadi :

1) Media dengan daya liput luas dan serentak

Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat

menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama.

2) Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat

Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang

khusus seperti film, sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan

tempat yang tertutup dan gelap.

3) Media untuk pengajaran individual

Penggunaan media ini hanya untuk seorang diri.

c. Segi bahan pembuatannya, media terbagi menjadi:

1) Media Sederhana
Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara

pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit.

2) Media Kompleks

Media kompleks adalah media yang bahan dan alat pembuatannya sulit

diperoleh serta mahal harganya, sulit pembuatannya, dan penggunaannya

memerlukan keterampilan yang memadai.

4. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran


5. Video Pembelajaran Interaktif

B. Konsep Minat Belajar Siswa

1. Pengertian minat belajar

2. Jenis minat

3. Faktor yang mempengaruhi minat

C. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Matematika Pokok Bahsan Koordinat Kartesius

1. Karakteristik mata pembelajaran matematika

2. Ruang lingkup pembelajaran matematika kelas VIII SMP

D. Model Pengembangan

E. Penelitian Relavan

F. Kerangka Berfikir

Anda mungkin juga menyukai