Anda di halaman 1dari 32

GENEbakul satu

Bahan Acuan
1. Dasar dasar genetika dan Pemuliaan Tanaman. Alih bahasa Johanis P
Morgean (Fundamentalof plant Genetic and Breeding ) John Wiley and
Sonn ,Inc . Penerbit Erlangga .1981
2. Genetika . Alih bahasa Dr Machidin Apandi (Theory and Problems of
Genetics , Mc Graw-Hill Inc 1983 ). Penerbit Erlangga Jakarta . 1991
3. Genetika . strata I. Ir Suryo . Gadjahmada University Press .2001
Yogyakarta.
4 Genetika Pertanian .James I Brewbaker . Alih Bahasa Iman Santosa
(Agricultural Geneticans ) .1983
5. Genetika Tumbuhan . I.V. Crowder . diterjemahkan Ir Lilik Kusdiarti
M Sc . Gadjah Mada University Press. 1986
6. Genetika Tumbuhan . Alex Hartman . 1992 . Dept Pendidikan dan
Kebudayaan Dir Jen PendTiggi . PAU IPB Bogor .1992
7. Pengantar Genetika. ProfDr. Dwidjoseputro . Penerbit Bhratara Karya
Aksara . Jakarta
8. Sitogenetika. Suryo . Gadjahmada University Press . Yogyakarta. 1995

1
Ir. Parsaoran Sihombing MP

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
MEDAN
2021

GENETIKA DASAR
I. Pendahuluan.

Sebenarnya sejak dahulu kala orang mengetahui bahwa kebanyakan

anak itu mirip dengan orang tuanya, baik wajahnya, tingkah lakunya maupun

kesukaannya.. Orang yang berbahasa Inggrispun mengenal pepatah “ Like the

father , like the son” orang Batak mengenal istilah “ Dang Dao tubis sian bonana

“ Namun demikian kita masih sering mendengar ucapan atau anggapan

yang keliru, seolah-olah sifat seseorang itu ada hubungannya dengan keturunan.

Misalnya seorang ayah yang pekerjaan sehari harinya menempa besi sehingga

lengannya berotot kuat tentu akan mempunyai anak laki laki berotot kuat seperti

2
ayahnya. Seorang anak yang terlibat pada pencurian atau perampokan tidak

perlu diherankan , karena ayahnya pun terkenal sebagai pencuri atau perampok.

Bila kita perhatikan juga tumbuhan yang terdapat di alam sekitar kita,

kita akan kagum karena demikian banyak jenis dan ragam tumbuhan yang

dijumpai. Ada mangga, embacang , nangka, cempedak, sukun , durian dan

rambutan. Jika yang ditanam rambutan, maka sudah pasti yang tumbuh pohon

rambutan bukan mangga atau duku, akan tetapi dari pohon rambutan yang ada ,

rasa buah rambutan bisa bermacam macam sehingga dikenal “rambutan rapiah “

yang rasanya manis dan daging buahnya mengelupas ( mengelotok atau ace ) dan

“ sinyonya “ yang rasanya manis tetapi tidak ace. Bagaimana fenomena ini

terjadi dan apa yang bertanggung jawab penentu sifat –sifat keaneka ragaman

tersebut ?

Fenomena yang tampak kontradiksi tersebut bisa diterangkan melalui

suatu cabang ilmu biologi yang disebut genetika. Di SMU sudah pernah

disinggung tentang genetika dalam ilmu Biologi. Genetika berasal dari asal kata

Latin yaitu Genos yang artinya ; asal usul atau suku bangsa .. Di Negara negara

yang telah maju genetika sudah mencakup bidang yang terlalu luas, sehingga

timbul berbagai cabang genetika seperti sitogenetika (genetika sel ); genetika

manusia,genetika mikrobia; genetika molekuler ;genetika biokimia; genetika

fisiologi; genetika farmasi; genetika populasi; genetika tumbuhan; genetika

hewan

Kalau kita telusuri , penelaahan tentang genetika pertama kali dilakukan oleh

seorang ahli botani bangsa Austria, Gregor Mendel . Pada tahun 1860-an ia

3
menyilangkan galur-galur kacang polong dan mempelajari akibat-akibatnya.

Hasilnya antara lain terjadi perubahan-perubahan pada warna,bentuk, ukuran,

dan sifat-sifat lain dari kacang polong tersebut. Penelitian inilah ia

mengembangkan hukum-hukum dasar kebakaan. Hukum kebakaan berlaku

umum bagi semua bentuk kehidupan. Hukum-hukum Mendel berlaku pada

manusia dan juga organisme percobaan dahulu amat populer dalam genetika,

yakni lalat buah Drosophila. Namun sekarang, percobaan-percobaan ilmu

kebakaan dengan menggunakan bakteri Escherichia coli. Bakteri ini dipilih

karena paling mudah dipelajari pada taraf molekuler sehingga merupakan

organisme pilihan bagi banyak ahli genetika. Hal ini membantu perkembangan

bidang genetika mikroba. Jasad renik yang di pelajari dalam bidang genetika

mikroba meliputi bakteri, khamir, kapang, dan virus.

1. Batasan dan Ruang Lingkup Genetika

Genetika : adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang gen , pewarisannya

dan keaneka ragamannya. Termasuk didalamnya tentang sel,

fungsi dan peranan gen, hubungannya dengan kromosom dan

kemungkinan perubahannya.

Gen : Unit unit hereditas yang dipindahkan dari suatu generasi

ke generasi berikutnya. Gen gen itu berada dalam

suatu molekul panjang yang disebut Asam Deoksi RibonukleicAcid

(DNA ).

1.1 Peranan Genetika dalam bidang Pertanian

4
Sebagai ilmu dasar yang menunjang berbagai disiplin ilmu , terpenting

ialah dalam hubungannya dengan perkembangan pertanian. Penerapan genetika

pertanian yang diarahkan kepada benih unggul telah dilaksanakan di Indonesia

sejak sebelum perang dunia II terutama pada tanaman komoditi ekspor seperti

tebu (gula pasir ), karet, kopi, tembakau. kakao , Kelapa Sawit .Dan sejak tahun

1930an sudah diarahkan juga pada tanaman rakyat seperti : padi, jagung, kacang

tanah ,kentang dan lain-lain sebagai contoh Tebu POJ 2878 yang tahan penyakit

virus sereh, tembakau Virginia yang tahan busuk Phytophthora , varitas padi

yang tahan mentek, kacang tanah tahan penyakit layu.. Sampai tahun 1960 an

pada pemuliaan/ seleksi tanaman di atas . Persyaratan yang ditentukan bagi benih

unggul jauh berlainan dengan masa setelah tahun 1967/68 disebabkan adanya

pembaharuan yakni Introduksi , penyediaan dan distribusi secara besar besaran

pupuk buatan, pestisida dan seterusnya. Sifat yang dimiliki oleh benih unggul

selain produksi tinggi, tahan hama penyakit, juga tahan kekurangan air ditambah

pula dengan umur yang pendek , rasa enak ( seperti pada beras, padi) bahkan

dalam hal beras diusahakan pula untuk menaikkan kandungan protein

nabatinya dari rata rata 8 % menjadi 19- 15 %.

1.2 Sel dan Kromosom

Unit terkecil dalam kehidupan adalah sel. Dalam sel terdapat organel-

organel , sebagian besar organel tersebut terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan

mikroskop cahaya , tetapi strukturnya dapat diteliti dengan mikroskop elektron.

Organel organel ini melakukan berbagai fungsi khusus yang secara

keseluruhannya menghasilkan karakteristik hidup yang berkenaan dengan sel

5
itu. Kromosom berada dalam nukleus . Jadi perilaku gen dalam banyak hal

sama dengan perilaku kromosom dimana gen itu merupakan bagiannya. Sebuah

gen mengandung mengandung informasi yang berkode bagi produksi protein-

protein . DNA biasanya merupakan molekul yang stabil dengan kemampuannya

untuk bereplikasi sendiri. Sekali sekali bisa terjadi suatu perubahan secara

spontan atau dengan sendirinya dibeberapa bagian DNA. Perubahan ini disebut

mutasi. Dengan mengubah instruksi intruksi yang diberi kode akan dapat

mengasilkan protein protein yang cacat (defektif ) atau penghentian sintesis

protein. Dan hasil netto suatu mutasi sering terlihat sebagai suatu perubahan

dalam beberapa atribut organisme lain yang dapat diukur yang disebut tabiat

atau sifat.

Mutasi dapat terjadi secara spontan atau terinduksi misalnya oleh radiasi

atau zat mutagenik . Adanya mutasi ini menyebabkan variasi sekuensi DNA.

Mutasi tidak selalu menyebabkan perubahan ekspresi asam amino atau

penyakit. Silent mutation misalnya perubahan susunan basa CGA menjadi CGG

tidak mempengaruhi asam amino yang diekspresikan karena keduanya

menerjemahkan asam aminoyang sama yaitu arginin.

Melalui suatu proses mutasi suatu gen dapat diubah menjadi 2 atau lebih

bentuk alternative yang disebut allelomorf atau allel. Setiap gen menempati

posisi( tempat ) yang spesifik pada suatu kromosom yang disebut lokus gen.

Kata lokus kadang kadang digunakan juga untuk menyatakan “gen “

1.3 Kromosom

6
Di dalam sel yang sedang membelah, kromosom biasanya dapat dilihat dengan

menggunakan mikroskop biasa, akan tetapi untuk mempelajari strukturnya yang

halus harus menggunakan sebuah mikroskop elektron, karena dapat

memberikan perbesaran jauh lebih kuat. Salah satu bagian dari kromosom

dinamakan sentromer yaitu bagian yang membagi kromosom menjadi dua

lengan.

1. Jumlah Kromosom

Pada organisme tingkat tinggi setiap sel somatic ( sel tubuh ) mengandung

satu set krmosom yang diwariskan dari induk betina (maternal ) dengan satu

setkromosom pasangan ( kromosom homolog ) dari induk jantan (paternal ).

Jumlah kromosom yang terdapat dalam satu set ganda ini disebut jumlah

diploid (2N ). Akhiran ploid menyatakan set kromosom. Jumlah kromosom

dalam setiap sel somatic adalah sama bagi setiap anggota suatu spesies

tanaman tertentu. Misalnya sel sel somatic manusia 46 kromosom, tembakau

48 , sapi 60 ,ercis 14 , lalat buah 8 dst.

Tabel 1. Daftar jumlah kromosom beberapa spesies diploid (2 N)

Spesies Jlh Spesies Jlh


Manusia 46 * Padi 24
Kera 48 Jagung 20
Kucing 38 Ercis 14
Anjing 78 Jeruk 18,27,36
Sapi 60 Bawang putih 11
Marmot 64 Kentang 48
Lalat rumah 12 Pisang 22,44,55,77,88
Lalat buah (Drosophila sp ) 8 Tomat 24
Ayam 78 Bunga matahari 34
Kol 18
Tembakau 48

7
**) semula disebut 48 tetapi sejak tahun 1956 diketahui jumlahnya 46 lagi
menurut penyelidikan sarjana -sarjana Jepang dan Swedia.

2. Morfologi Kromosom

Struktur kromosom dapat dilihat sangat jelas pada fase-fase tertentu

waktu pembelahan nucleus pada saat mereka bergulung. Setiap kromosom

dalam genom biasanya dapat dibedakan satu dengan lainnya .

Gambar Sel dan Kromosom

II. GAMETOGENESIS

2.1 Gametogenesis Hewan (diwakili oleh Mamalia )

8
Gametogenesis pada hewan jantan disebut ” spermatogenesis ”.

Spermatogenesis pada mamalia bermula dalam epitelium germinal pada tubulus

seminifer (seminiferous tubulus ) pada gonad ( testes ♂) sel sel mengalami

pembelahan mitosis berulang-ulang membentuk suatu populasi spermatogonia .

Dengan pertumbuhannya suatu spermatogonium dapat berdiferensiasi

menjadi suatu spermatosit primer yang diploid dengan kemampuan untuk

melakukan meiosis. Pembelahan meiosis pertama terjadi pada spermatosit-

spermatosit primer dan menghasilkan spermatosit sekunder yang haploid. Dari

sel-sel ini pembelahan meiosis kedua menghasilkan 4 produk meiosis yang

haploid yang disebut spermatid. Hampir seluruh sitoplasmanya memanjang

menjadi sebuah ekor yang panjang berbentuk cambuk . Gamet jantan yang

matang disebut sperma atau spermatozoa (zoa = plural ).

Gametogenesis pada hewan betina disebut ” oogenesis ”. Oogenesis

bermula dalam epitellium germinal dari gonad (ovarium ♀) dalam sel sel

primordial diploid yang disebut oogonia. Oogonium yang diubah menjadi oosit

primer yang diploid kemudian menjadi oosit sekunder dan sel yang lebih kecil

disebut tubuh kutub primer. Tubuh kutub primer menghasilkan 2 tubuh kutub

sekunder, Semua tubuh kutub itu akhirnya mengalami degenerasi dan tidak

terlibat dalam fertilisasi. Pembelahan meiosis II dari oosit menghasilkan satu

ootid besar yang berkuning telur.

Perpaduan gamet ♂ dan ♀ (sperma dan telur ) disebut fertilisasi

( pembuahan ). Dan memulihkan kembali jumlah diploid dalam sel yang

dihasilkan yang disebut Zigot . Kepala sperma memasuki telur , tetapi bagian

9
ekornya (bagian terbesar dari sitoplasma gamet jantan ♂) tinggal diluar dan

mengalami degenerasi . Pembelahan mitosis berikutnya menghasilkan sel-sel

embrio dalam jumlah banyak yang disusun menjadi jaringan dan organ individu

baru.

2.2. Gametogenesis Tumbuhan (diwakili oleh Angiospermae )

Mikrosporogenensis : adalah proses gametogenesis pada kepala sari

(anther ) yaitu bagian jantan (♂) dari bunga yang menghasilkan spora-spora

reproduktif yang disebut serbuk sari. Suatu sel induk mikrospora yang diploid

(mikrosporosit ) didalam anther itu membelah secara meiosis; pda pembelahan

pertama membentuk sel yang haploid. Setelah meiosis , setiap mikrospora

mengalami suatu pembelahan mitosis pada kromosomnya tanpa pembelahan

suatu sitoplasmik (kariokinesis ) menghasilkan suatu sel yang mengandung dua

nuleus haploid. Butir tepung sari biasanya ditebarkan pada tahap ini . Pada

pertunasan buluh sari , satu dari nukleus atau perangkat haploid kroosom ini

menjadi nukleus generatif dan membelah lagi dengan cara mitosis tanpa

sitokinesis untuk membentuk 2 nukleus sperma . Nukleus lain yang tidak terbagi

menjadi nukleus buluh (tube nucleus ).

Megasporogenesis : adalah proses gametogenesis pada bagian bunga betina

(ovarium ) menghasilkan sel-sel reproduktif yang disebut kantung lembaga.

Sebuah sel induk megaspora (megasporosit ) yang diploid didalam ovarium

membelah secara meiosis membentuk sepasang sel-sel haploid pada

pembelahan pertama. Pembelahan meiosis kedua menghasilkan suatu kumpulan

linier dari 4 megaspora yang haploid. Setelah meiosis , 3 dari 4 megaspora itu

10
mengalami degenersi . Megaspora yang tinggal mengalami 3 kali pembelahan

kromosom secara mitosis tanpa terjadi sitokinesis (kariokinesis ) menghasilkan

sebuah sel besar dengan 8 nukleus haploid (kantung lembaga yang belum matang

) . Kantung lembaga itu dikelilingi oleh jaringan maternal dari ovarium yang

disebut integumen dan oleh megasporangium (nucellus ) . Pada satu ujung dari

kantong lembaga itu terdapaat suatu lubang pada integumen (mikropil ) tempat

menembusnya buluh sari . Tiga nukleus yang lain akan memisahkan diri ke

dekat ujung mikropilar dan 2 dari 3 nukleus itu (sinergid ) mengalami

degenerasi. Nukleus yang ketiga berkembang menjadi nukleus telur. Kumpulan 3

nukleus yang lain bergerak ke ujung kantung lembaga yang berlawanan dan

mengalami degenerasi ( antipodal-antipodal ). Dua nukleus yang tinggal (nukleus

kutub )bersatu di dekat pusat membentuk sebuah nukleus gabungan (fusion

nucleus ) yang diploid kantung lembaga matang ini sekarang ini siap untuk

fertilisasi.

3. Fertilisasi

Serbuk sari dari kepala sari dibawa oleh angin atau serangga ke stigma

(kepala putik ) . Butir tepung sari bertunas menjadi suatu buluh serbuk sari yang

tumbuh dibawah tangkai putik (stylus ). Buluh sari memasuki ovarium dan

terus masuk melalui mikrofil ovula ke dalam kantong embrio. Buluh serbuk

sari dan nukleu buluh , setelah melakukan fungsinya , mengalami degenerasi.

Satu nukleus sperma berpadu dengan nukleus telur membentuk suatu zigot yang

dploid yang akan berkembang menjadi embrio. Nukleus sperma lain menyatu

dengan nukleus paduan membentuk suatu nukleus triploid (3N) yang pada

11
pembelahan-pembelahan ) Mitosis berikutnya membentuk jaringan nutrien pati

yang disebut ” endosperm” Lapisan paling luar dari endosperm disebut aleuron.

Embrio atau lembaga yang dikelilingi oleh jaringan endosperm dan dalam

beberapa hal seperti jagung dan graminea lainnya juga dikelilingi oleh suatu

lapsan luar yang tipis berupa jaringan maternal diploid yang disebut ” pericarp

SEL KELAMIN

Kehidupan mahluk hidup dimulai dari suatu sel. Hal ini tidak dapat disangsikan

lagi Manusia tumbuh dari suatu sel menjadi barang 2 x 1011 pada waktu lahir.

Pada genetika, sel kelaminlah yang menjadi pusat perhatian karena kromosom

yang terkandung didalamnya menentukan sifat sifat keturunan. Kromosom itu

sebagai pembawa sifat sifat yang menurun mula mula diutarakan oleh

Strasburger (1884), Ohertwig (1884 ) dan Buvert (1862-1915 ). Sel kelamin

hanya mempunyai setengah jumlah kromosom tubuh Sel kelamin dikatakan

haploid dengan N kromosom sedangkan sel tubuh dikatakan diploid dengan 2 n

kromosom.

Pembiakan atau pembentukan sel kelamin disebut pembiakan secara

menyusut (deduksi ) atau “meiosis “. Biasanya didalam proses pembiakan sel itu

nampak adanya benang benang dan oleh karena itudigunakan istilah “ mitosis “

yaitu terjadinya benang benang.

SIKLUS SEL

12
Mitosis : adalah pembelahan nukleus yang berasosiasi dengan pembelahan sel

somatik yang menghasilkan dua sel baru yang identik dalam banyak kromosom

dan identik dengan sel asalnya.

Siklus sel dapat dibagi dalam beberapa periode :


- Mitosis ( M)
- S intesis (S)
- G1
- G2

1 Gap-1 ( G 1 ). G berasal dari kata gap ( senggang ). Pada periode ini G1 adalah

periode selsedang aktif mensintesis RNA (transkripsi ) dan protein (translasi )..

Kemajuan siklus sel dapat terhenti oleh penggunaaan inhibitor sintesis protein

dalam sel yang sedang aktif membelah. Periode G-1 bisa berlangsung sampai 3-

4 jam atau 30-40 % waktu daur .

2.Sintesis atau S. Periode S adalah masa aktif mensintesis DNA (replikasi ),

sehingga pada tiap kromatin terbentuk terdapat DNA yang sama sama double

helix . Jadi sel sel yang mengandung DNA dua kali lebih banyak , tetapi

banyaknya kromosom tidak berubah. Jika gugus dasar DNA sebanyak C, Maka

kandunganDNA dalam sel diploid akan menjadi 2C dan kandungan DNA dalam

13
sel setelah periodeS akan sebanyak 4 C. Periode sintesis biasanya memerlukan 7

sampai 8 jam.

3.Gap-2 (G2 )

Protein yang diperlukan untuk mitosis (subunit benang gelendong ) dan

protein kromosomdisintesis di preriode ini . G-2 biasanya memerlukan 2-5

jam.

Mitosis akan mengikuti interfase dan dalam 4 fase. Seluruh prosesnya

memerlukan waktu setengah- beberapa jam.

1. Profase ;metaphase ;Anafase; Telofase

1. Profase

Kromosom memendek dan menebal dan kromosom membelah menjadi dua

untaian kromatin yang terikat. Pada sentromernya dari setiap kromosom

menjadi tampak. Kromosom bergerak menuju ke tengah tengah sel . Nukleus

dan membrane nukleus menghilang. . Benang benang gelendong mulai

dibuat..

2. Metafase .

Selama fase ini setiap individu kromosom yang telah menjadi dua

kromatid bergerak menuju bidang equatorial dari sel dan benang benang

gelendong melekat pada sentromer setiap kromosom.

3. Anafase

Periode ini dimulai ketika setiap pasang kromatid dari setiap kromosom

berpisah , masing masing kromatid bergerak menuju ke kutub yang

berlawanan. Pemisahan ini dimulaidari sentromernya yang sekarang

14
sudah membelah. Ketika tiap kromatid bergerak , maka kedua lengannya

mengikuti sentromernya sehingga tampak berbentuk V atau J dengan

ujung bersentromer mengarah ke kutub. Sekarang banyaknya kromosom

dalam sel menjadi 4 N dan kandungan DNAnya 4 C.

4. Telofase

Membran nukleus terbentuk kembali pada sekitar masing masing nucleus

baru, kromosom mulai mengendur dan nucleolus tampak kembali. Sel

membelah menjadi 2 lengan , terbentuknya dinding sel yang baru

dibidang equator yang membagi sitoplasma menjadi 2.

Meiosis

Meiosis adalah proses ketika terjadi gametogenesis yaitu ketika

banyaknya kromosom pada sel berkurang menjadi haploid. Meiosis melibatkan 2

siklus pembelahan sel dan hasilnya terbentuk 4 sel haploid.

Meiosis. I. A Profase I yang terdiri atas- Zigoten, Pakhiten ; diploten;diakinesis

B. Metafase I

c. Anafase I

D. Telofase I

E. Interfase

Meiosis II. A Profase II

B. Metafase II

C. Anafase II

15
D. Telofase II

Pembelahan sel secara Amitosis


             Proses pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda dengan pembelahan

sel pada eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel berlangsung secara

sederhana yang meliputi proses pertumbuhan sel, duplikasi materi genetik,

pembagian kromosom, dan pembelahan sitoplasma yang didahului dengan

pembentukan dinding sel baru. Proses pembelahan yang demikian dinamakan

amitosis, amitosis adalah pembelahan sel secara langsung tanpa melibatkan

kromosom, contohnya pada sel bakteri.

            Kromosom hasil duplikasi, awalnya akan menempel pada membrane

plasma. Selanjutnya, akan terjadi pertumbuhan antara dua tempat perlekatan

kromosom untuk melakukan pemisahan materi inti. Kemudian akan terjadi

sitokenesis yang diikuti dengan terbentuknya dinding sel baru hingga dua sel

anakan terbentuk, pembelahan yang demikian juga sering disebut dengan

16
pembelahan biner (binary fision) atau pembelahan sel secara langsung.

17
18
             

Meiosis II

Baberapa pendapat yang mengawali Hukum Keturunan

1. Ovisma . yaitu anggapan bahwa yang sesungguhnya memiliki sifat

keturunan ialah sel telur yang dihasilkan oleh individu betina. Individu

jantan hanya menghasilkan cairan yang berguna untuk menggiatkan

perkembangan sel telur

2. Animalkulisma. Setelah alat mikroskop ditemukan dapat dibuktikan

bahwa didalam cairan yang dihasilkanoleh individu jantan terdapat

hewan – hewan kecil yang waktu itudisebut animalkulus dan kini

dikenal dengan nama spermatozoa. Ditegaskan bahwa didalam sperma

tozoa iniilahterdapat sifat sifat keturunan , sedang sel telur hanyalah

merupakan tempat perkembangannya spermatozoa.

19
3. Teori preformasi . Anthonie van Leewen hoek (1632 -1723 )

Swammerdam (1637-1680 ) dan Bonnet melalui mikroskop yang amat

sederhana merasa seolah olah ada mahluk hidup berbentuk manusia kecil

didalam spermatozoa . Anggapan ini diperkuatlagi oleh pendapat ahli

lainnya yang melihatpula bentuk manusia kecil didalam sel telur. Dengan

demikian maka teori preformasi ini mempunyai anggapan bahwa calon

manusia sudah terdapat sebelumnya yaitu didalam gamet gamet

4. Teori Epigenesis .Yang diikuti oleh Wolff (1733-1794 ) dan Von B

(1792 -1876).teori ini mengatakan bahwa spermatozoa maupun sel sel

telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa akan mengadakan

pertumbuhan sedikit demi sedikit.

5. Teori Pangenensis : Yang dikemukakan oleh seorang biologiwan

bernama Charles Darwin (1809 – 1882 ) . Dikatakan bahwa didalam sel

kelamin terdapatlah tunas tunas yang akhirnya akan tumbuh menjadi

mahluk baru setelah sel telur dibuahi oleh spermatozoa.

6. Teori plasma benih . Dikemukakan oleh August Weisman (1834 -1914 )

Dikatakan bahwa gametgamet itu tidak dibentuk oleh jaringan tubuh

melalainkan jaringan khusus. Berhubung dengan itu kerusakan pada

salah satu jaringan tubuh tidak akan mempengaruhi gamet sehingga

kerusakan pada tubuh itu tidak akan diwariskan pada turunannya.

20
MENDELISME

Dominansi

Diwaktu Mendel mengawinkan tanaman ercis berbatang tinggi dengan

ercis berbatang kerdil, maka semua tanaman keturunan pertama seragam dan

berbatang tinggi. Suatu tanda bahwa sifat tinggi mengalahkan sifat kerdil,sifat

demikian disebut sifat “dominant “ .sedangkan Sifat yang dikalahkan disebut

sifat resesif . Ketika tanaman tanaman keturunan pertama tadi dibiarkan

menyerbuk sendiri didapatkan tanaman tanaman keturunan kedua yang

memperlihatkan pemisahan dengan perbandingan kira –kira ¾ batang tinggi : ¼

batang kerdil.

Pewarisan Gen Tunggal

Terminologi :

Fenotipe : Dapat dikatakan sebagai setiap karakteristik atau ciri yang dapat

diukur atau sifat nyata yang dipunyai oleh organisma. Ciri-ciri itu bisa tampak

oleh mata seperti warna bunga atau tekstur rambut atau bisa juga memerlukan

pengujian khusus untuk identifikasinya seperti penentuan angka respirasi atau

serologis tipe darah.

Fenotip(e ) : merupakan hasil produk/produk gen yang diekspresikan dalam

lingkungan tertentu. :

Genotipe : Semua gene yang dipunyai oleh suatu individu merupakan

genotypenya.

Di sini kita akan membahas bagian genotype yang melibatkan allel-allel pada

satu lokus tunggal.

21
a. Homozigot

Telur Sperma

A
A

AA
Zygot Genotip

Gamet
A

B. Galur Murni : Sekelompok

individu dengan latar belakang genetik yang serupa (pembiakannya sering

dinyatakan sebagai galur atau strain atau varitas atau ras.

Induk-induk galur murni AA x AA

A
A

AA

22
C. Heterozigot : Perpaduan gamet yang membawa allel allel yang berbeda

menghasilkan genotpe yang heterozigot . Gamet gamet yang macamnya

berbeda dihasilkan oleh suatu heterozigot.

Heterozigot

Telur Sperma

A
a

Aa

A a

Persilangan Gen Tunggal (Monofaktorial )

1. Enam Tipe Dasar Perkawinan aa


a
2. Produksi F2 yang konvensional

3. Uji Silang (Test Cross )

4. Back Cross (Silang Balik )

Ad 1. Enam Tipe Dasar Perkawinan

Sepasang allel mengatur warna kulit pada Marmot. Suatu allel dominan B

menghasilkan warna hitam . Allel resesifnya menghasilkan warna putih . Ada 6

tipe perkawinan yang mungkin terjadi pada ketiga genotip itu :

1. P : Hitam Homozigot x Hitam homozigot

BB X BB

F1 hitam
BB

23
2. P :: Hitam Homozigot x Hitam Heterozigot

BB x Bb

B Bb

BB Bb

Hitam Hitam

3. P: Hitam Homozigot x Putih

BB x bb

B b

Hitam
Bb
B

4. P: Hitam heterozigot x Hitam heterozigot

24
Ringkasan ke enam tipe perkawinan tersebut sebagai berikut:

Nomor Perkawinan Rasio F1 yang diharapkan


Genotip Fenotip
(1 ) BB x BB Semua BB Semua hitam
(2) BB x Bb ½ BB : : ½ bb Semua hitam
(3) BB x bb Semua Bb Semua hitam
(4) Bb x Bb ¼ BB : ½ Bb : ¼ bb ¾ hitam : ¼ putih
(5) Bb x bb ½ Bb : ½ bb ½ hitam : ½ putih
(6) bb x bb Semua bb Semua putih

II. Produk F2 yang Konvensional

Kecuali jika ada ketentuan khusus dalam soal generasi. Filial kedua (F2 )

dihasilkan dari persilangan individuindividu F1 diantara mereka sendiri secara

acak.

III . Test Cross (Uji Silang )

Karena suatu genotip dominan homozigot mempunyai fenotip yang sama

dengan genotip heterozigot , diperlukan uji silang untuk membedakan keduanya.

Induk uji silangnya selalu yang resesif homozigot untuk semua gen yang

diamati. Tujuan uji silangnya adalah untuk mengetahiu berapa banyaknya

macam gamet-gamet yang dihasilkan oleh suatu individu yang genotipnys

dipertanyakan . Individu dominant homozigot hanya akan menghasilkan satu

macam gamet. Individu monohibrida heterozigot pada suatu lokus

menghasilkan 2 macam gamet dengan frekwensi yang sama.

25
Contoh : Uji silang terhadap seekor betina hitam yang hanya menghasilkan

keturunan yang berwarna hitam .

P : B. x bb

Betina hitam x jantan putih

(genotip tidak diketahui benar ) (induk uji silang )

normal melakukan penerbukan sendiri dapat disilangkan pada generasi parental

dan keturunan F1 yang dihasilkan kemudian dibiarkan menyerbuk sendiri untuk

menghasilkan F2.

Back Cross (Silang Balik )

Jika keturunan F1 dikawinbalikkan dengan salah satu induknya atau dengan

individu yang mempunyai genotip yang identik dengan induknya maka

perkawinan itu disebut silang balik . Kadang-kadang silang balik digunakan

secara sinonim dengan uji silang “ dalam literature genetika , tetapi tdak

demikian halnya disini. Contoh : Marmot betina hitam homozigot disilangkan

dengan jantan F1 disilangbalikkan dengan induknya menggunakan symbol ♂

dan ♀ kita buat diagram silang balik sbb :

P : BB ♀ x bb ♂

Betina hitam x jantan putih

F1 = BB ♂♂ dan ♀♀

Jantan dan betina hitam

F1 silang balik Bb ♂ x BB ♀

Keturunan silang balik = ½ BB semua keturunan hitam

½ Bb

26
Perubahan Struktur Kromosom

Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA),

baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom.

Mutasi pada tingkat kromosomal biasanya disebut aberasi. Mutasi pada gen

dapat mengarah pada munculnya alel baru dan menjadi dasar bagi kalangan

pendukung evolusi mengenai munculnya variasi-variasi baru pada spesies.

Mutasi terjadi pada frekuensi rendah di alam, biasanya lebih rendah daripada

1:10.000 individu. Mutasi di alam dapat terjadi akibat zat pembangkit mutasi

(mutagen, termasuk karsinogen), radiasi surya maupun radioaktif, serta loncatan

energi listrik seperti petir.

Individu yang memperlihatkan perubahan sifat (fenotipe) akibat mutasi disebut

mutan. Dalam kajian genetik, mutan biasa dibandingkan dengan individu yang

tidak mengalami perubahan sifat (individu tipe liar atau "wild type").

Macam-macam Mutasi Berdasarkan Sel yang


Bermutasi
Mutasi somatik adalah mutasi yang terjadi pada sel somatik, yaitu sel tubuh

seperti sel kulit. Mutasi ini tidak akan diwariskan pada keturunannya. Mutasi

Gametik adalah mutasi yang terjadi pada sel gamet, yaitu sel organ reproduksi

yang meliputi sperma dan ovum pada manusia. Karena terjadinya di sel gamet,

maka akan diwariskan kepada keturunannya.

27
Pada umumnya, mutasi itu merugikan, mutannya bersifat letal dan homozigot

resesif. Namun mutasi juga menguntungkan, diantaranya, melalui mutasi, dapat

dibuat tumbuhan poliploid yang sifatnya unggul. Contohnya, semangka tanpa

biji, jeruk tanpa biji, buah stroberi yang besar, dll. Mutasi ini juga menjadi salah

satu kunci terjadinya evolusi di dunia ini.

Terbentuknya tumbuhan poliploid ini menguntungkan bagi manusia, namun

merugikan bagi tumbuhan yang mengalami mutasi, karena tumbuhan tersebut

menjadi tidak bisa berkembang biak secara generatif.

Bahan-bahan yang menyebabkan terjadinya mutasi disebut mutagen

Perubahan struktur kromosom dapat terjadi karena delesi,dan duplikasi :

1.Delesi atau Defisiensi : Yaitu hilangnya suatu segmen dari kromosom beserta

gen gen yang terdapat didalamnya

1 2 3 4 5 6 7 Kromosom. normal

____o_1_2 3 4 5 6 7 Kromosom putus

____o_1_2 5 6 7 Defisiensi 3-4

3 4 Asentris (hancur )

Tipe-tipe delesi dapat dibedakan atas : delesi terminal dan

delesi interkalar(interstisia ).

Delesi terminal : bagian ujung dari kromosom patah sehingga kromosom

kehilangan bagian ujung

Delesi interkalar (interstisia ) : terjadi dua pematahan dibagian tengah dari

kromosom dan bagian yang terputus itu terlepas..

28
Cacat pada anak yang disebabkan karena terjadinya delesi pada kromosom

ialah Sindroma Cri –du- Chat . Sindrome ini merupakan sindroma yang

paling dikenal pada manusia yang banyak ditemukan di Prancis oleh

Lejeune dkk (1963 ).

Ciri ciri penderita : kepala kecil , muka membulat , letak kedua mata

berjauhan , mempunyai gangguan mental , suara tangisnya mirip dengan

suara kucing . Sebagian dari lengannya pendek

Pengaruh genetis dari defisiensi dapat menghasilkan fenotip yang

menyimpang dari normal, asal tidak mempunyai pengaruh letal

Dalam Tahun 1941. Mc Clintock menemukan bahwa biji jagung (Zea

mays ) yang berbelang belang warnanya disebabkan karena adanya delesi

pada ujung sebuah kromosom. Pada jagung dikenal :

- gen dominan C = menyebabkan aleuron berwarna

- allelnya resesif c = menyebabkan aleuron tidak berwarna

DUPLIKASI

Apabila sebuah kromosom putus didua tempat dan penggabungan dari ujung

ujungnya yang luka terjadi setelah kromosom mengadakan replikasi . maka

potongan potongan kromosom itu dapat membentuk segmen yang memiliki

gen-gen terulang. Peristiwa ini dinamakan duplikasi.

Terjadinya duplikasi :

Penambahan bahan genetis pada sebuah kromosom dengan cara duplikasi

A B C D E Kromosom normal

29
A B C D E

Repli

kasi Kromosom

Plasmid memiliki sifat sifat antara lain :

1. Merupakan molekul DNA yang mengandung gen tertentu ; ukurannya

kira-kira 1/1000 kali kromosom (DNA) bakteri

2. Dapat memperbanyak diri melalui proses replikasi. Denagn demikian

terjadi kloning DNA yang menghasilkan plasmid dalam jumlah banyak.

Dalam 1 sel dapat berisi banyak plasmid

3. Plasmid dapat pindah ke sel bakteri lain. Perpindahan plasmid dapat

dipercepat dengan memberi ion CsCl(cesium Chlorida ). Dengan

demikian plasmid dapat dikeluarkan atau dimasukkan ke dalam sel

bakteri atau ragi.

4. Sifat plasmid pada keturunan bakteri sama dengan induknya, karena

plasmid tidak terikat dengan kromosom inti.

Karena sifatnya itulah maka plasmid digunakan sebagai vektor yaitu alat untuk

memasukkan gen ke dalam sel target.

DIHIBRIDA

Contoh : Perkawinan : Pisum berbiji bulat dan berwarna kuning

Pisum berbiji lekik-lekik dan warna hijau

30
F1 berbiji bulat dengan warna kuning

F1 dihibrida : Bulat dominant atas lekik-lekik

Kuning dominant atas hijau

F2 : Terdiri atas 4 macam fenotip yaitu :

- Kacang berbij bulat berwarna kuning

- Kacang berbiji bulat berwarna hijau

- Kacang berbiji lekik lekik berwarna kuning

- Kacang berbiji lekik-lekik berwarna hijau

Dua fenotip yang lain merupakan hasil yang baru. Dengan adanya kombinasi

baru ini varitas visum akan lebih kaya.

BK Bk bK bk

BBKK 1 BBKk 2 BbKK 3 BbKk 4


BK (bulat kuning) (bulat kuning ) (Bulat kuning ) (Bulat Kuning )

BBKk 5 BBkk 6 BbKk 7 Bbkk 8


Bk (Bulat kuning ) (Bulat hijau ) (Bulat Kuning ) (bulat hijau )
BbKK 9 BbKk 10 bbKK 11 bbKk 12
bK (Bulat kuning ) (Bulat Kuning ) (lekik-lekik kuning) (lekik-lekik kuning )
BbKk 13 Bbkk 14 bbKk 15 bbkk 16
Bk (Bulat kuning ) (bulat hijau ) (lekik-lekik kuning ) (lekik lekik hijau )

- Bulat kuning : 1,2,3,4,5, 7, 9,10, 13 = 9


- Bulat hijau 6, 8,14 = 3
- Lekik lekik kuning 11, 12, 15 = 3
- Lekik lekik hijau 16 = 1

Sebagai hasil percobaan di atas ini Mendel mendapatkan angka sebagai berikut :

- Yang berbiji bulat kuning (BBKK,BbKK, BBKk ) = 315

- Yang berbiji bulat hijau (BBkk, Bbkk ) = 108

- Yang berbiji lekik lekik kuning (bbKK,bbKk ) = 101

- Yang berbiji lekik lekik hijau (bbkk ) = 32

31
Jumlah ini merupakan perbandingan seperti 9 : 3 : 3 : 1

Jika kita amati hokum dominansi mengenai bentuk bulat kita dapatkan (315 +

108 ) atau 76,08 % bulat atau lekik lekik 23,92 % (101 + 32 ) suatu

perbandingan yang sesuai dengan 3 : 1

32

Anda mungkin juga menyukai