Anda di halaman 1dari 24

2021

MAKALAH FISIKA
E3N
(ELASTISITAS)

Dosen Pengampu:

Efbertias Sitorus, S,Si, M.Si

Oleh :
KATA PENGANTAR
Assalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan ridhaNya, sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini. Dan salam serta salawat kita kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah mengantarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya ridha Allah
SWT.
Dalam proses pembuatan makalah ini juga tak lupa mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada guru pembimbing kami Ibu Muhaesinar
S.pd yang selama ini telah mendidik dan mengajari tentang seluk beluk
elastisitas hingga hal-hal yang mungkin selama ini kami tidak
mengetahuinya dan tidak menghiraukannya. Dan juga kepada teman-
teman yang setiap saat memberi motivasi serta dorongan untuk dapat
menyelesaikan makalah ini.
Dalam makalah dilampirkan beberapa penjelasan serta bagian – bagian
dari elastisitas. Selain itu, juga melampirkan beberapa contoh soal dan latihan
soal yang sesuai dengan kurikulum yang kami pelajari.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih dan memohon maaf yang
sebesar- besarnya jikalau terdapat kesalahan dalam makalah ini. Karena
sesungguhnya kesalahan itu hanya milik manusia dan kesempurnaan itu
adalah milik Allah SWT semata. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua terkhususnya bagi kami pribadi. Amin.
Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Parepare, 22 November 2014


Penyusun

Etrin Zulqarnain E.S.L


Etrin Zulqarnain E.S.L ™ Menganalisis Pengaruh Gaya Pada Sifat Elastisitas Bahan 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................... 1

DAFTAR ISI........................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................3

A. Latar Belakang...........................................................................3
B. Tujuan........................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN................................................................................4

A.Pengertian Elastisitas..................................................................5
B. Modulus Young...........................................................................6
C. Sejarah Robert Hooke.................................................................8
D.Hukum Hooke.............................................................................. 11
E. Energi Potensial Pegas................................................................14
F. Susunan Pegas.............................................................................15

BAB III PENUTUP........................................................................................19

A.Kesimpulan.................................................................................. 19
B. Saran............................................................................................ 19
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke
bentuk semula setelah gaya luar yang diberikan pada benda tersebut
dihilangkan. Benda–benda yang memilikisifat elastis
disebutbenda elastis,sedangkan benda – benda yang tidak
memiliki sifat elastis disebut bendaplastis. Sebagai contoh dari benda
plastis yakni tanah liat dan
plastisin.
B. Tujuan
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dapat memahami tujuan dari
penyusunan makalah ini yaitu :
1. Memahami pengertian Elastisitas
2. Memahami pengertian tegangan,regangan, dan modulus young
BAB II

PEMBAHASAN

Elastisitas

Hukum Hooke Modulus Young Sejarah Robert


F = KΔL (tf) Hooke

Energi
Tegangan Potensial Pegas
(tfp)

Susunan Pegas :
Renggangan √ Paralel
√ Seri
A. Pengertian Elastisitas

Suatu benda dikatakan memiliki sifat elastisitas jika benda itu

diberi gaya kemudian gaya itu dihilangkan, benda akan kembali ke

bentuk semula. Jika suatu benda tidak dapat kembali lagi ke bentuk

semula setelah gaya yang bekerja padanya dihilangkan, benda itu

dikatakan plastis.

 Contoh benda yang elastis :

 Contoh benda yang plastis :


B. Modulus Young

Modulus Young didefinisikan sebagai hasil bagi antara tegangan

(stress) dan regangan (strain)

 Stress atau tegangan dengan simbol  , didefinisikan sebagai gaya

per satuan luas:

=

Keterangan :  = tegangan (N/m2)

F = Gaya (N )

A = Luas (m2)

 Strain atau regangan dengan simbol e didefinisikan sebagai

pertambahan panjang (L) dibagi panjang mula-mula (L0) :

Keterangan : e = Renggangan

L = Pertambahan panjang atau pendek


(m)
L0
= Panjang mula-mula (m)
Dengan demikian, Modulus Young (tf) dapat dinyatakan dengan :

Contoh Soal :

Sebuah kawat tembaga dengan luas penampang 2 mm2 mempunyai

Modulus Young 1,2 x 1010 N/m2. Kawat tersebut direnggangkan

dengan gaya 160 N. Jika panjang kawat mula-mula 50 cm,

tentukan pertambahan panjang kawat!

Jawaban :

Diketahui : A = 2 mm2 = 2 x 10-6


m2

E = 1,2 x 1010 N/m2

F = 160 N

L0 = 50 cm = 0,5 m

Ditanyakan : L = …. ?
Penyelesaian

cm

Jadi, pertambahan panjang kawat adalah cm

C. Sejarah Robert Hooke ( 1635 – 1703 )

Robert Hooke lahir di Freshwater,

Isle of Wight, Inggris pada tanggal 18 Juli

1635, ia adalah seorang penemu, ahli

kimia dan matematika, arsitek serta filsuf. Ia

adalah putra seorang pendeta. Ayahnya

bernama John Hooke seorang kurator pada

museum Gereja

All Saints. Pada masa kecil Hooke belajar pada ayahnya. Karena

orang tuanya miskin, Hooke tidak leluasa untuk memilih tempat

belajar dan akhirnya dia tertarik dengan seni, dan kemudian ia

dikiriiim ke London untuk belajar pada seorang pelukis Peter Lely. Ia

kemudian berubah minat dan akhirnya ia mendaftarkan diri di sekolah


Westminter untuk belajar karya-karya klasik dan matematika.

Selanjutnya ia belajar di Universitas


Oxford selama dua tahun dan kemudian ia ditunjuk sebagai asisten

Robert Boyle berkat rekomendasi Profesor Kimia Thomas Willis yang

membimbing Hooke.

Robert Boyle ketika itu baru datang dari Oxford dan sedang

mencari asisten untuk membantu dalam pembuatan pompa udara.

Robert Hooke menghabiskan waktu dengan Boyle selama dua dekade

dan menghasilkan kemajuan luar biasa pada bidang mekanika.

Pada tahun 1662, Hooke diterima sebagai anggota Curator Royal Society

tugas utamanya adalah mengusulkan dan membuat beberapa macam

percobaan untuk diajukan pada pertemuan mingguan kelompok itu. Dua

tahun berikutnya, Hooke menduduki posisi sebagai profesor bidang

geometri pada Gresham Collage, menggantikan posisi Issac

Borrow yang mundur dari jabatan itu. Di tengah kesibukannya

sebagai Kurator Royal Society pada tahun 1665 Hooke menerbitkan buku

yang diberi judul Mikrographia, buku ini yang merupakan buku

bidang biologi disebut-sebut sebagai buku yang hanya dibuatnya, tetapi

juga berisi sejumlah yang indah dan tidak lazim dari seorang yang

memiliki keahlian menggambar.

Kepiawaian Hooke sebagai ilmuan yang serba bisa ditunjukkan

pada tahun 1666, ketika terjadi kebakaran besar di kota London.

Hooke yang memiliki kemampuan menggambar seperti layaknya


seorang arsitek
membuat master plan dan perencanaan kembali gedung-gedung yang

telah rusak karena terbakar. Dewan kota kemudian memilih Hooke

untuk menjadi perencana pembangunan kota dibawah pengawsan Sir

Cristopher Wren, salah seorang yang kemudian menjadi sahabat

dekat Hooke menemukan peran oksigen dalam sistem pernapasan.

Robert Hooke memiliki perhatian yang sangat luas di bidang

keilmuan, mulia dari astronomi sampai geologi, hukum kekekalan

(elastisitas) masih memakai namanya. Ia memberikan sumbangan besar

ke arah menerangkan gerakan planet dengan mengatakan bahwa orbit

planet- planet itu akibat dari gabungan inersia menuruni garis lurus dan

gaya tarik matahari.

Hukum Hooke yang ditemukan dengan rumus dimana tanda (-)

menyatakan bahwa arah F berlawanan denagn arah perubahan panjang

x. Menurut Hooke , dengan x diukur dengan posisi keseimbangan

pegas. Tanda (-) menunjukkan bahwapegas diregangkan (L > 0), gaya

yang dikerjakan pegas mempunyai arah sehingga menyusutkan

Sebaiknya, waktu mendesak pegas (L < 0), gaya pegas pada

arah L yang positif sedangkan k disebut konstanta pegas, mempunyai

dimensi gaya/panjang.

Robert Hooke dapat dikatakan hidupnya kurang bahagia. Ia mudah

tersinggung terutma jika ia curiga bahwa seseorang akan mencuri idenya,

Etrin Zulqarnain E.S.L ™ Menganalisis Pengaruh Gaya Pada Sifat Elastisitas Bahan 10
sering sakit dan terus menerus menderita sakit pencernaan, pusing

dan tidak bisa tidur, bahkan tidurnya hanya tiga atau empat jam di

malam hari. Ia juga menderita penyakit diabetes yang menahun, kakinya

meradang dan menjadi buta pada tahun 1702 dan satu tahun berikutnya,

tepatnya pada tanggal 3 Maret 1703 Robert Hooke meninggal dunia di

Gresham College London Inggris.

D. Hukum Hooke

Benda elastisitas juga memiliki batas elastisitas tertentu. Andaikan

benda elastis diberi gaya tertentu dan kemudian dilepaskan. Jika bentuk

benda tidak kembali ke bentuk semula, berarti berarti gaya yang

diberikan telah melewati batas elastisitasnya. Keadaan itu juga

dinamakan keadaan plastis.

Jika kita menarik ujung pegas, sementara ujung yang lain

terikat tetap, pegas akan bertambah panjang. Jika pegas kita lepaskan,

pegas akan kembali ke posisi semula akibat gaya pemulih Fr .

Pertambahan panjang pegas saat diberi gaya akan sebanding

dengan besar gaya yang diberikan. Hal ini sesuai dengan hukum

Hooke, yang menyatakan bahwa:

“ jika gaya tarik tidak melampaui batas elastisitas pegas, maka perubahan

panjang pegas berbanding lurus dengan gaya tariknya”


Gambar Pengaruh Gaya (F) Terhadap Perubahan Panjang Pegas
(ΔL)

Besar gaya Fr pemulih sama dengan besar gaya yang diberikan,

yaitu F,tetapi arahnya berlawanan :

Fr = -F

Berdasarkan hukum Hooke, besar gaya pemulih pada pegas

yang ditarik sepanjang (ΔL) adalah :

Fr = -kΔL

k = konstanta yang berhubungan dengan sifat kekakuan pegas.

Persamaan tersebut merupakan bentuk matematis hukum Hooke.

Dalam SI, satuan k adalah N/m. Tanda negatif pada persamaan


menunjukkan bahwa gaya pemulih berlawanan arah dengan simpangan

pegas.

Contoh Soal :

Benda bermassa 4,5 kg digantungkan pada pegas sehingga pegas

itu bertambah panjang sebesar 9 cm. Berapakah tetapan pegas

tersebut?

Jawab :

Diketahui:

m = 4,5 kg

g = 10

m/s2

L = 9 cm.

Penyelesaian :

F =

kL mg =

k L

(4,5 kg)(10 m/s2) = (k)(0,09 m)


E. Energi Potensial Pegas

Menurut hukum Hooke, untuk meregangkan pegas sepanjang

ΔL diperlukan gaya sebesar F. Ketika teregang, pegas memiliki energi

potensial, jika gaya tarik F dilepas, pegas akan melakukan usaha

sebesar W=FΔL

Grafik hubungan antara gaya F yang diberikan pada pegas dan pertambahan

panjang pegas ΔL

Gambar diatas menunjukkan grafik hubungan antara besar gaya

yang diberikan pada pegas dan pertambahan panjang pegas. Energi

potensial pegas dapat diperoleh dengan menghitung luas daerah di

bawah kurva. Jadi :


F. Susunan Pegas

Susunan pegas terbagi atas 2, yaitu susunan pegas

secara seri dan susunan pegas secara parallel.

 Susunan Pegas Secara Seri

Misalkan kita menyambungkan dua pegas dengan konstanta k 1 dan

k2. Sebelum diberi beban, panjang masing-masing pegas adalah l1 dan

l2. Ketika diberikan beban seberat , maka panjang pegas atas

bertambah sebesar L1 dan panjang pegas bawah bertambah sebesar

L2 Berarti, pertambahan panjang total pegas adalah L=L1 + L2.

Gaya yang bekerja pada pegas atas dan pegas bawah sama

besar. Gaya tersebut sama dengan gaya yang diberikan oleh beban, yaitu

w = m.g berarti :

w = k1 L1 atau L1 = dan w = k2 L2 atau L2 =


Jika kef adalah konstanta pengganti untuk susunan dua pegas di atas,

maka berlaku :

L=L1 + L2.

atau

Dengan menghilangkan w pada kedua ruas, maka kita peroleh

konstanta pegas pengganti yang memenuhi persamaan :

 Susunan Pegas Secara Paralel

Dua pegas yang tersusun secara paralel seperti tampak pada


Gambar. Sebelum mendapat beban, panjang masing-masing pegas adalah

L0. Ketika
diberi beban, kedua pegas mengalami pertambahan panjang yang sama

besar, yaitu L. Gaya w yang dihasilkan oleh beban terbagi pada dua

pegas, masing-masing besarnya F1 dan F2.

Berdasarkan hukum Hooke, diperoleh :

F1 = k 1

L F2 =

k 2 L

Jika kef adalah konstanta efektif pegas, maka terpenuhi

w = kef L

Gaya ke bawah dan total gaya ke atas pada beban harus sama sehingga

w = F1 + F2

atau

kef L = k1 L + k2 L

Dengan menghilangkan L pada kedua ruas diperoleh


kef = k1+ k2
Contoh Soal :

Dua pegas identik memiliki tetapan pegas 600 N/m.


Tentukanlah konstanta system pegas jika:
a. disusun seri
b. disusun parallel
Jawab

Diketahui: k1 = k2 600 N/m.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
- Elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali bentuk
semula setelah gaya luar yang diberikan pada benda tersebut
dihilangkan.
- Modulus Young didefinisikan sebagai hasil bagi antara
tegangan (stress) dan regangan (strain).
- Jika bentuk benda tidak kembali ke bentuk semula, berarti berarti
gaya yang diberikan telah melewati batas elastisitasnya. Keadaan
itu juga dinamakan keadaan plastis.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari Dosen
serta teman- teman sekalian yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai