ول اهَّلل ِ َصىَّل اهَّلل ُ عَلَ ْي ِه َو َسمَّل َ بُيِن َ ا ْساَل ُم عَىَل مَخ ْ ٍس َشهَا َد ِة َأ ْن اَلُ َع ِن ا ْب ِن مُع َ َر َريِض َ اهَّلل ُ َعهْن ُ َما قَا َل قَا َل َر ُس
ِإْل
ِِّج َو َص ْو ِم َر َمضَ ان12 الصاَل ِة َو ي َتا ِء َّالزاَك ِة َوالْ َح
َّ ول اهَّلل ِ َو قَا ِم
ُ هَل َ اَّل اهَّلل ُ َوَأ َّن ُم َح َّمدً ا َر ُس
ِإ ِإ ِإ ِإ
Dari Ibnu Umar –semoga Allah meridhai keduanya (Umar dan anaknya)- beliau berkata:
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Islam dibangun atas 5 (rukun): Persaksian
(syahadat) bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan
sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, dan menegakkan sholat, menunaikan zakat,
haji, dan puasa Ramadlan (H.R alBukhari dan Muslim)
Takhrij:
ُ ِمرْص َ ُر َو ُيْ ِفع ِ ْب ِن اَث ب ٍِت َريِض َ اهَّلل َع ْن َأيِب ْ الْ َخرْي ِ َريِض َ اهَّلل ُ َع ْن ُه قَا َل َع َر َض َم ْسلَ َم ُة ْب ُن َم ْخدَّل ٍ َواَك َن َأ ِم ًريا عَىَل
َّن َصا ِح َب الْ َم ْك ِس يِف ْ النَّ ِار ُ َأ ْن ي ُ َو ِل ّ َي ُه الْ ُعشُ ْو َر فَ َقا َل يِّن ْ مَس ِ ْع ُت َر ُس ْو َل اهَّلل ِ َصىَّل
هللا عَلَ ْي ِه َو َسمَّل َ ي َ ُق ْو ُل
ِإ ِإ
“Dari Abu Khair Radhiyallahu ‘anhu beliau berkata ; “Maslamah bin Makhlad (gubernur di
negeri Mesir saat itu) menawarkankan tugas penarikan pajak kepada Ruwafi bin Tsabit
Radhiyallahu ‘anhu, maka ia berkata : ‘Sesungguhnya para penarik/pemungut pajak (diadzab)
di neraka”[HR Ahmad 4/143, Abu Dawud 2930]
Kedua. Menetapi jalan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah dan meninggalkan seluruh bid’ah agama;
mengikuti Sunnah Rasullah n , mengikuti Sunnah dan pemahaman sahabat terhadap agama
ini. Baik dalam perkara aqidah, ibadah, akhlaq, politik, ekonomi, dan seluruh sisi kehidupan
beragama lainnya. Kemudian, menolak seluruh bid’ah. Karena bid’ah, sesungguhnya
merupakan salah satu penyebab perpecahan terbesar.
وصي ُك ْم ِبتَ ْق َوى هَّللا ِ َوال َّس ْم ِع َوالطَّا َع ِة َوإِ ْن َع ْبدًا َحبَ ِشيًّا فَإِنَّهُ َم ْن يَ ِعشْ ِم ْن ُك ْم بَ ْع ِدي فَ َسيَ َرى ِ ُأ
َعلَ ْيهَاTين تَ َم َّس ُكوا بِهَا َو َعضُّ وا َ ِّين الرَّا ِش ِد َ اختِاَل فًا َكثِيرًا فَ َعلَ ْي ُك ْم بِ ُسنَّتِي َو ُسنَّ ِة ْال ُخلَفَا ِء ْال َم ْه ِدي
ْ
ٌضاَل لَة َ ور فَإِ َّن ُك َّل ُمحْ َدثَ ٍة ِب ْد َعةٌ َو ُك َّل بِ ْد َع ٍة ُ ِ ِبالنَّ َوا ِج ِذ َوإِيَّا ُك ْم َو ُمحْ َدثَا
ِ ت اأْل ُم
Aku wasiatkan kepada kamu untuk bertakwa kepada Allah; mendengar dan taat (kepada
penguasa kaum muslimin), walaupun seorang budak Habsyi. Karena sesungguhnya,
barangsiapa hidup setelahku, dia akan melihat perselishan yang banyak. Maka wajib bagi
kamu berpegang kepada Sunnahku dan Sunnah para khalifah yang mendapatkan petunjuk
dan lurus. Peganglah dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah semua perkara baru (dalam
agama). Karena semua perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah
sesat. (HR. Abu Dawud no: 4607; Tirmidzi 2676; Ad Darimi; Ahmad; dan lainnya dari Al
‘Irbadh bin Sariyah).
ظلِ ُمهُ َواَل يَ ْخ ُذلُهُ َواَل يَحْ قِ ُرهُ التَّ ْق َوى هَاهُنَا َوي ُِشي ُر إِلَى ْ َْال ُم ْسلِ ُم أَ ُخو ْال ُم ْسلِ ِم اَل ي
ُّئ ِم َن ال َّشرِّ أَ ْن يَحْ قِ َر أَ َخاهُ ْال ُم ْسلِ َم ُكل ِ ت بِ َح ْس
ٍ ب ا ْم ِر ٍ ث َمرَّا َ ص ْد ِر ِه ثَاَل
َ
ُضهُ ْْال ُم ْسلِ ِم َعلَى ْال ُم ْسلِ ِم َح َرا ٌم َد ُمهُ َو َمالُهُ َو ِعر
Muslim adalah saudara muslim yang lain, dia tidak boleh menzhaliminya, membiarkannya
(dalam kesusahan), dan merendahkannya. Takwa itu di sini, -beliau menunjuk dadanya tiga
kali- cukuplah keburukan bagi seseorang, jika dia merendahkan saudaranya seorang
muslim. Setiap orang muslim terhadap muslim yang lain haram: darahnya, hartanya, dan
kehormatannya. (HR Muslim no. 2564; dan lainnya dari Abu Hurairah).
Abu Sa’id ‘Abdurrahman bin Samurah berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
berkata padaku,
ِ وإِ ْن أ ُْع ِط َيت َها َع ْن َغرْي، ت إِلَْي َها ِ ٍ ِ َ فَِإن، يَا َعْب َد الرَّمْح َ ِن الَ تَ ْسأ َِل ا ِإل َم َار َة
َ َ َّك إِ ْن أ ُْعط َيت َها َع ْن َم ْسأَلَة ُوك ْل
ِ ٍ
َ َم ْسأَلَة أُعْن
ت َعلَْي َها
“Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau meminta kekuasaan karena
sesungguhnya jika engkau diberi kekuasaan tanpa memintanya, engkau akan ditolong untuk
menjalankannya. Namun, jika engkau diberi kekuasaan karena memintanya, engkau akan
dibebani dalam menjalankan kekuasaan tersebut.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 7146
dan Muslim no. 1652)
Imam Nawawi membawakan hadits di atas dalam kitab Riyadhus Sholihin pada Bab
“Larangan meminta kepemimpinan dan memilih meninggalkan kekuasaan apabila ia tidak
diberi atau karena tidak ada hal yang mendesak untuk itu.”
Ibnu Hajar berkata, “Siapa yang mencari kekuasaan dengan begitu tamaknya, maka ia tidak
ditolong oleh Allah.” (Fathul Bari, 13: 124)
Beliau berkata pula, “Siapa saja yang tidak mendapatkan pertolongan dari Allah, maka ia
tidak akan diberi kemudahan untuk menjalankan kepemimpinannya. Permintaan untuk jadi
pemimpin (dengan penuh tamak) seperti ini tidak perlu dipenuhi. Namun perlu diketahui
bahwa setiap kepemimpinan tentu saja akan mengalami kesulitan. Karenanya jika tidak dapat
pertolongan dari Allah, maka sulit menjalani kepemimpinan tersebut.”
hadis sholat
ْب اللَّ ُه َّم َن ِّقنِي ِمن
ِ ت َبي َْن ال َم ْش ِر ِق َوال َم ْغ ِرَ اع ْد َ طاياي كما َب
َ اللَّ ُه َّم باعِ د َبيْني و َبي َْن َخ
َّ طاياي بال َما ِء
والث ْل ِج َ اغسِ ْل َخْ س اللَّ ُه َّم َّ الخطايا كما ُي َن ّقى
ِ الث ْوبُ األ ْب َيضُ م َِن ال َّد َن َ
.َِوال َب َرد
Oh Allah, pisahkan aku dari dosa-dosaku sebagaimana Engkau memisahkan Timur dan
Barat. Oh Allah, bersihkan diriku dari dosa sebagaimana pakaian bersih yang terbebas dari
kotoran. Oh Allah, cucilah dosaku dengan air, salju dan batu es (Bukhari, 744, Muslim: 598).
hadis taharah
هلل َت َعا َلى
ِ صالَ ِة َفرْ ضًا ِ ْت ال َّت َي ُم َم
َّ السْ ِت َبا َح ِة ال ُ َن َوي
Artinya : Saya niat tayammum untuk diperbolehkan melakukan shalat karena Allah Ta'ala
hadis zakat
) ( َأ َّن َالنَّيِب َّ صىل هللا عليه وسمل ب َ َع َث ُم َعا ًذا ريض هللا عنه ىَل َالْ َي َم ِن:َع ِن ِا ْب ِن َع َّب ٍاس َريِض َ َاهَّلل ُ َعهْن ُ َما
ِإ َ فَ َذ َك َر َالْ َح ِد
) فَرُت َ ُّد يِف فُ َق َراهِئ ِ ْم, ت ُْؤخ َُذ ِم ْن َأ ْغ ِن َياهِئ ِ ْم, ( َأ َّن َاهَّلل َ قَ ِد ِافْرَت َ َض عَلَهْي ِ ْم َصدَ قَ ًة يِف َأ ْم َوا ِله ِْم: َو ِفي ِه,يث
ّ َوالل َّ ْفظُ ِللْ ُبخ َِاري,ُمتَّ َفقٌ عَلَ ْي ِه
Dari Ibnu Abbas r. bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengutus Mu'adz ke
negeri Yaman --ia meneruskan hadits itu-- dan didalamnya (beliau bersabda):
"Sesungguhnya Allah telah mewajibkan mereka zakat dari harta mereka yang
diambil dari orang-orang kaya di antara mereka dan dibagikan kepada orang-orang
fakir di antara mereka." Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut Bukhari.
َ َقا َل َرسُو ُل هَّللَا ِ صلى هللا عليه وسلم: َعنْ َج ِّد ِه َقا َل,ِ َعنْ أَ ِبيه,ٍش َع ْيب ُ ْنِ َو َعنْ َع ْم ِرو ب
َر َواهُ أَحْ َمد ) ِين َع َلى ِم َياه ِِه ْم
َ ات اَ ْلمُسْ لِم َ ُ ( ُت ْؤ َخ ُذ
ُ ص َد َق
Dari Amar Ibnu Syu`aib dari ayahnya, dari kakeknya Radliyallaahu 'anhu bahwa
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Zakat kaum muslimin diambil di
tempat-tempat sumber air mereka." Riwayat Ahmad.
Hadits menurut riwayat Abu Dawud: "Zakat mereka tidak diambil kecuali di kampung
mereka." Hadits ini menjadi dalil tidak afdhol Lembaga Zakat di suatu kota
memungut di kota yang lain.
hadis mandi
هلل َت َعا َلى ِ ْت ْال ُغسْ َل ل َِر ْف ِع ْال َح َد
ِ ِ ث ْاالَ ْك َب ِر َفرْ ضًا ُ َن َوي
Hadis puasa
هلل َت َعا َلى
ِ ِ ان ه ِذ ِه ال َّس َن ِة
َ ضَ ض َشه ِْر َر َم
ِ ْص ْو َم َغ ٍد َعنْ اَدَا ِء َفر ُ َوي
َ ْت
Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun
ك َيا اَرْ َح َم الرَّ ِح ِمي َْن ُ ْت َو َع َلى ِر ْزق َِك أَ ْف َطر
َ ت ِب َرحْ َم ِت ُ ك آ َم ْن ُ كص
َ ُمْت َو ِب َ للّ ُه َّم َل
Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku
berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-MU, Ya