Anda di halaman 1dari 3

SURAT DAKWAAN

No. Kejari : PDM.01/PALOPO/10/2018 Palopo, 20 Oktober 2018


Lampiran : 3 Lembar
Perihal : Surat Dakwaan

DAKWAAN
Terhadap seseorang yang bernama :

Nama Lengkap : Sulastri


Tempat/Tgl Lahir/Umur : Palopo, 10 Oktober 1999
Jenis Kelamin : Wanita
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Pepabri
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswi
Pendidikan : SMA

Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum Nomor : PDM.20/0ktober/10/2018, tanggal 4


Oktober 2018 dimana terdakwa melakukan tindak pidana sebagai berikut:
Dakwaan :
Bahwa ia Terdakwa, pada hari Kamis jam 05.00 WITA atau setidak-tidaknya pada bulan
Oktober 2018, bertempat di depan kampus IAIN Palopo di Jalan Agatis, Kecamatan Bara, atau
setidak-tidaknya berada di wilayah hukum Pengadilan Negeri Palopo bahwa ia Terdakwa telah
menyebarkan berita HOAX mengenai penganiayaan yang menimpa dirinya dengan alat bukti
sebagai berikut:
1. Sebuah alat bukti petunjuk yaitu keterangan saksi
2. Sebuah alat bukti pengakuan langsung terdakwa di depan pers
Bahwa bukti-bukti tersebut sesuai dengan berita acara penyidikan tanggal 6 Oktober
2018 yang menyimpulkan bahwa bukti-bukti yang di temukan yang disertai pengakuan langsung
terdakwa di depan semua wartawan tersebut adalah benar Terdakwa yang telah menyebarkan
berita HOAX.

Bahwa perbuatan Terdakwa dapat diuraikan sebagai berikut :


Berawal dengan adanya laporan dari aldi kadri (korban) kepada penyidik polres palopo,
bahwa pada tanggal 3 oktober sekitar jam 05.00 WITA Aldi (korban) mendengarkan sekaligus
melihat berita pengakuan, bahwa terdakwa (sulastri) telah berbohong atas cerita penganiayaan
dirinya di depan pers secara langsung dan mengaku telah menjadi penyebar berita hoax terbaik di
dunia, dengan adanya pengakuan itu korban selaku timses jokowi-ma’ruf amin menganggap
berita hoax tersebut telah merugikan paslon jokowi-ma’ruf karena di pergunakan pula sebagai
suatu kesempatan untuk menyerang pak jokowi.

Primair :
Bahwa terdakwa Sulastri pada hari Kamis tanggal 3 Oktober 2018 sekitar jam 05.00
WITA dengan sengaja dan dengan direncanakan terlebih dahulu melakukan Tindak Pidana
kebohongan (Hoax) dengan cara antara lain :
- pada hari kamis, tanggal 3 Oktober 2018 sulastri alias sulas menceritakan kebohongannya
kepada anak-anaknya mengenai wajahnya yang lebam-lebam disebabkan pengroyokan oleh
beberapa orang pdahal dirinya tidak dikeroyok tetapi lebam-lebam itu bekas operasi lemak yg
dilakukannya namun ia berusaha mentutupinya pada anak-anaknya dengan berbohong, namun
cerita kebohongan itu ternyata tersebar kepada politikus-politikus gerindra yang mempercayai
dan bahkan membela sulastri secara terang-terangan di depan pers bahwa pelaku
pengroyokkannya harus di tangkap segera, hal itu didasari bahwa ratna melanjutkan cerita
kebohongannya kepada petinggi-petinggi parta politik sehingga banyak yang
mempercayainnya. Hingga pada tanggal 4 Oktober 2018 sulastri mengakui ceritanya adalah
Hoax dan meminta maaf kepada seluruh pihak yg telah ia rugikan.
- Disebabkan Terdakwa memiliki niat politik yaitu ingin merugikan paslon jokowi-ma’ruf
dalam pemilihan tahun depan serta memanfaatkannya untuk menyerang pak jokowi.
- Berniat mengguncangkan suasan politik yang di pilih korban sebagai timses jokowi-ma’ruf.
sebagaimana diatur dalam :
 Pasal 28 juncto dan pasal 45 ayat (2) UU ITE di rumuskan dalam satu naskah yaitu
“Setiap orang dengan sengaja dan tanpa sengaja menyebarkan berita bohong dan
menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik, di
pidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling banyak
1. 000.000.000.000,00 (1 M) ”.
 pasal 14
- Barang siapa, dengan menyiarkan berita atau pemberitahuan bohong, dengan sengaja
menerbitkan keonaran di kalangan rakyat, di hukum dengan hukuman penjara stinggi-
tingginya 10 tahun penjara.
- Barang siapa menyiarkan suatu berita atau mengeluarkan pemberitahuan, yang dapat
menerbitkan keonaran di kalangan rakyat, sedangkan ia patut dapat menyangka
bahwa berita atau pemberitahuan itu adalah bohong, di hukum dengan penjara
setinggi-tinggginya 3 tahun penjara.
 Pasal 15 “Barang siapa menyiarkan kabar yang tidak pasti atau kabar yang berlebihan
atau yang tidak lengkap, sedangkan ia mengerti setidak-tidaknya patut dan dapat
menduga, bahwa kabar demikian akan atau mudah dapat menerbitkan keonaran di
kalngan rakyat, dengan hukuman penjara setidak-tidaknya 2 tahun penjara.
Subsidair :
Bahwa terdakwa, sulastri hari kamis 4 Oktober 2018 jam 05.00 WITA dengan secara
sadar dan sengaja menyebar berita Hoax di seluruh media di indonesia sehingga membuat
korban merasa dirugikan.
Sebagaimana diatur dalam pasal 28 juncto dan pasal 45 ayat 2 tentang ITE dan pasal 14 dan 15
nomor 1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana.

Demikian surat dakwaan ini dibuat dengan ditanda tangani oleh Jaksa Penuntut Umum,
Kejaksaan Negeri Palopo.

Jaksa Penuntut Umum 1

ABD. WAHAB. M

Jaksa penuntut umum 2

YANTI ABBAS

Jaksa penuntut umum 3

RESKYNA SULAEMAN

Jaksa penuntut umum 4

SYAHRAENI

Anda mungkin juga menyukai