Anda di halaman 1dari 2

Nama Abdi Sandiyata

NPM D1F020040
Kelas Sosiologi B
Matkul Teori Perubahan Sosial

Rangkuman Kuliah Umum Perubahan Sosial Politik

“The Sociology of Resillent Rural Society”

Rangkuman materi yang disampaikan oleh Prof.Dr.Ir.Arya Dharmawan

Sosiologi Kelentingan Masyarakat Pedesaan

Risk Society

1. Masyarakat yang harus selalu berurusan dengan resiko akibat modernitas yang telah
diciptakannya.
2. a systematic way of dealing with hazards and insecurities induced and introduced by
modernisation itself à risk society is a consequence of modernity
3. Masyarakat yang harus beradaptasi terhadap eksternalitas negatif dari modernitas, industrialisasi
dan perkembangan teknologi.

Kegunaan Livelihood Vulnerability Index (LVI)


 Untuk mengukur kepekaan (mudahnya hancur) sebuah sistem – dalam hal ini penghidupan
rumahtangga (kebertahanan ekonomi rumahtangga) dalam menghadapi perubahan terutama
perubahan iklim atau perubahan ekologi.
 Untuk mengukur seberapa besar kemampuan adaptasi sebuah sistem – dalam hal ini household
livelihood – terhadap tekanan akibat perubahan iklim (mis: curah hujan ekstrim, banjir, kenaikan
suhu udara).
 Untuk melihat seberapa besar peluang sebuah sistem – dalam hal ini household livelihood –
berkelanjutan atau tidak berkelanjutan.
 Untuk membantu merumuskan kebijakan untuk mengatasi dampak negatif perubahan iklim pada
level mikro – pada sistem nafkah rumahtangga (petani).
 Angka LVI untuk menduga seberapa buruk atau seberapa peka nafkah rumahtangga dalam
menghadapi resiko perubahan iklim.
Konsep Kelentingan (Resilience)
Holling (1973) memberikan konseptualisasi gagasan tentang resilience, dalam konteks sistem sosio-
ekologi sebagai berikut:
 “Sebuah proses (yang digunakan untuk meredam gangguan oleh sebuah ecosystem) sedemikian
rupa, sehingga ecosystem dapat memelihara dirinya tetap bertahan dalam menghadapi tekanan
menyimpang (perturbation) dan perubahan (change).
 Misal: Dalam merespons serangan Covid 19, masyarakat mengantisipasi dengan boosting
(menguatkan imunitas/antibodi) untuk menangkal virus. Minum jahe, temulawak, Vit E, Vit C).
 Resiliensi mengacu pada prinsip homeostatis à ketahanan atau mekanisme pengaturan yang
menuju pada kesetimbangan dinamis agar sistem terus berjalan secara konstan.

Cara Sebuah Sistem Sosial Meredam Gangguan demi Membangun Resiliensi


Human/Sosial System berada di dalam lingkungan (sistem ekologi) yang Volatile (mudah berubah dan
tak menentu arah perubahannya) à untuk bertahan.

Tiga Karakteristik Resiliensi (Berkes et al, 2003)


1. the amount of change the system can undergo and still retain the same controls on function and
structure, or still be in the same state, within the same domain of attraction àResiliensi memiliki ciri-
khas mampu menetralisir perubahan (buffer capacity). Jumlah perubahan yang dapat ditahan oleh
sistem pengendalian berbasis fungsi dan sturktur yang sama, tanpa perubahan berarti.
2. the degree to which the system is capable of self-organization; à Derajat tekanan yang masih
mampu ditoleransi oleh sistem/cara yang lama dengan cara pengelolaan biasa.
3. the ability to build and increase the capacity for learning and adaptation à kemampuan untuk
membangun dan meningkatkan kapasitas pembelajaran dan adaptasi.

Contoh: pengendalian air hujan di sebuah kota dalam keadaan resilient, maka potensi banjir dapat
diredam dengan cara mem-fungsikan sungai-sungai yang ada dan orang belajar dari pengalaman tentang
bagaimana menyikapi alam agar banjir tidak terjadi.

Anda mungkin juga menyukai