Anda di halaman 1dari 17

JUSTITIA JURNAL HUKUM

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

KEBARUAN DAN PEMBAHARUAN HUKUM


persamaan PERCEPATAN
politik, tetapi di atas lapangan
EKONOMI DIGITAL DESA DALAM BINGKAI
ekonomi kita harus mengadakanNEGARA
HUKUM
Sarip
Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Cirebon
Jl. Tuparev No. 70, Cirebon Kode Pos: 45153, Telp: 082130446632, email: sarip@umc.ac.id

Abstrak
Kebaruan teknologi bagi masyarakat desa merupakan keadaan yang harus segera diimbangi
oleh pembaharuan hukum. Program percepatan desa merupakan kebaruan apabila tidak
diperhatikan ibarat merusak slaput dara perempuan. Melalui penelusuran kepustakaan
menjadikan penelitian hukum ini bersifat normatif. Hasilnya pemerintah melihat kebaruan
teknologi dan melakukan pembaharuan hukum. Pembahasan melihat kebaruan dan
pembaharuan hukum dari sisi rekayasa sosial, kemudian dilakukan kontruksi dimana agar
pembaharuan hukum tidak merusak tatanan masyarakat desa. Desa ibarat slaput dara
perempuan maka untuk melakukan pembaharuan hukum dan merekayasa masyarakat harus
berhati-hati.

Kata kunci: Kebaruan, Pembaharuan, rekayasa, desa

A.Pendahuluan
Soekarno pada Sidang BPUPKI persamaan, artinya kesejahteraan bersama-

tanggal 1 Juni 1945, ungkapan itu sama yang sebaik-baiknya”.2

berbunyi: “Rakyat ingin sejahtera. Rakyat, Kebaruan dan pembaharuan hukum

yang tadinya merasa dirinya kurang desa dalam rangka percepatan ekonomi

makan, pakaian, mencitakan dunia baru digital merupakan saluran, sarana, sejenis

yang di dalamnya ada keadilan, di bawah selaput yang bisa ditembus tanpa

pimpinan Ratu Adil.1 Maka oleh karena mengganggu atau merusak selaput.3

itu, jikalau memang betul-betul mangerti,


2
mengingat, mencintai rakyat Indonesia, Azhari, Negara Hukum Indonesia, Analisis
Normatif Tentang Unsur-Unsurnya, Universitas
marilah kita terima prinsip hal sociale Indonesia Press, (Jakarta: 1995), 166. Lihat juga
Sayuti, “Konsep Rechts Staat dalam Negara
rechtvaardigheid, yaitu bukan saja Hukum Indonesia (Analisis Terhadap Pendapat
Azhari)”, Jurnal Kajian Ekonomi Islam dan
Kemasyarakatan NALAR FIQH, Volume 4. Nomor
2. 2011, 81-105.
1 3
Sartono Kartodirdjo, (1984), Ratu Adil, Jakarta: Bandingkan dengan Lawrence F. Friedman,
Sinar Harapan, hlm. 9-10. (Terjemahan), (1998), The Legal System A Social
1
Volume 2 No.1 April 2018
ISSN Cetak: 2579-9983, E-ISSN: 2579-6380
Halaman. 1-17
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Sebagai ilutrasi dapat digambarkan dapat diterima secara umum.


beberapa bentuk selaput dara yang dimiliki Kecenderungan melebih-lebihkan akan hal
oleh perempuan, bentuk selaput dara dan yang dianggap baru sebagai suatu
salah satu selaput dara (hymen) ada yang kaharusan dan hanya dilihat dari sisi fomal
bersifat elastis.4 Walaupun telah beberapa belaka.6 Bahkan, ada yang mengatakan
kali mengadakan hubungan intim selaput bahwa dorongan untuk percepatan
tersebut tetap utuh. Bahkan hal yang ekonomi digital telah melalui pengkajian
mengejutkan ketika terjadi peristiwa yang mendalam dan matang. Namun,
pemerkosaan selaput dara yang demikian kematangan perkataan tidak dipraktikan
tidak mengalami kerusakan sebagaimana dalam keadaan yang riil di desa-desa.
dibuktikan dalam hasil test kehamilan Misalnya masih rendahnya masyarakat
yang dilakukan oleh dokter atau media dalam bidang digital.
(visum et revertum).5 Kemudian sangat Paham negara hukum berdasarkan
aneh ketika sang perempuan dinyatakan keyakinan bahwa kekuasaan harus
hamil oleh dokter. Fenomena seperti inilah dijalankan atas dasar hukum yang baik dan
yang harus di jawab dengan penuh akal adil. Menurut Franz Maginis Suseno ada
sehat, begitu juga dengan percepatan dua unsur dalam negara hukum, yakni:7
ekonomi digital. 1. Hubungan antara yang memerintah dan
Jika diperhatikan dari gambaran yang diperintah tidak berdasarkan
tersebut akan ada suatu paradigma baru kekuasaan melainkan berdasarkan suatu
sebelum mengambil suatu tindakan untuk norma yang objektif yang juga
melanjutkan atau menghentikan kebaruan mengikat yang memerintah;
dan pembaharuan hukum di era digital, 2. Bahwa norma objektif itu, hukum
adanya argumentasi-argumentasi yang memenuhi syarat bukan hanya formal,
melainkan dapat dipertahankan
Science Persepective, Russel Sage Foundation, berhadapan dengan ide hukum, hukum
New York:, hlm.205.
4
Lebih jelas tentang slaput dara (Purwanto PS dan
6
Norman Heryandi, Aspek Medikolegal Sisis formal yang dimaksudkan hanya mengacu
Pemeriksaan Selaput Dara Pada Korban Dugaan pada peluang yang terdapat dalam peraturan
Perkosaan di RS. Dr. Hasan Sadikin Bandung, perundang-undangan yakni UU No.32 tahun 2004
Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia, Proseding tentang Pemerintahan Daerah yang menggantikan
Pertemuan Tahunan di Pekanbaru tanggal 15-16 UU No.22 tahun 1999.
7
Juli Tahun 2017. Franz Maginis Suseno dalam Teguh Prasetyo
5
Visum sendiri diartikan tanda pernyataan atau “Rule of Law dalam Dimensi Negara Hukum
keterangan telah mengetahui atau menyetujui, Indonesia”, Jurnal Ilmu Hukum REFLEKSI
https://kbbi.web.id/visum, Up Date 2 Mei 2018. Hukum, Edisi Oktober, 2010, hlm. 130.
2
Volume 2 No.1 April 2018
ISSN Cetak: 2579-9983, E-ISSN: 2579-6380
Halaman. 1-17
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

menjadi landasan segenap negara dan B. Metode Penelitian


hukum itu sendiri harus baik dan adil, Metode yang digunakan yakni
baik karena sesuai dengan apa yang dilakukan dengan cara mencari informasi
diharapkan hukum, adil karena segenap melalui berbagai sumber bacaan baik yang
hukum adalah keadilan. berupa buku, jurnal, dan berita di internet.
3. Bila suatu keputusan atau kebijakan Melalui penelusuran literatur
penguasa dinilai merugikan dan keliru diharapkan dapat menemukan benang
maka keputusan tersebut akan merah dan mendapatkan titik terang
ditentang, sebaliknya bila tentang kebaruan dan pembaharuan hukum
kebijaksanaan itu menguntungkan dan di bidang percepatan ekonomi di desa
tepat, maka kepatuhan akan diberikan.8 antara kemajuan dan tantangan globalisasi
Jadi pada dasarnya, tulisan yang yang ada.
disajikan bukanlah suatu penolakan Jenis penelitian sendiri
ataupun penerimaan terhadap itikad baik menggunakan penelitian kualitatif
pemerintah. Melainkan lebih menekankan deskriptif, dilakukan dengan cara
pada kesiapan-kesiapan yang harus mendeskripsikan pemikiran yang
dibenahi terlebih dahulu sebelum berkenaan dengan pokok bahasan.9
mengambil tindakan yang penuh risiko. Kemudian melakukan analisis hukum
Sebab bagi penulis tidak menginginkan normatif melalui aturan-aturan hukum
ada argumentasi yang sumir terhadap formal yang dinilai mendiskriminasikan
mereka yang medukung maupun yang dan mendukung percepatan ekonomi di
menolak percepatan perekonomian digital. desa kemudian mencoba menarik simpulan
Sisi keterbukaan publik desa sudah mulai yang sesuai dengan rumusan masalah yang
terbangun, patut juga untuk diapresiasi. telah disajikan.
Namun, yang menjadi pertanyaan sekarang
yakni bagaimana kebaruan dan C. Pembahasan
pembaharuan hukum melihat keadaan Fakta Kebaruan Percepatan Ekonomi Desa
percepatan ekonomi di desa dilihat dari dan Lembaga Negara Untuk Percepatan
negara hukum. Ekonomi

9
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKUL
UM_DAN_TEK._PENDIDIKAN/1966101919910
8
Apcil Carter, Otoritas dan Demokrasi, Rajawali 21-RUDI_SUSILANA/PM3-Modul-
Press, (Jakarta: 1985), hlm xvi Penelitian_5.pdf , Up Date 2 Mei 2018
3
Volume 2 No.1 April 2018
ISSN Cetak: 2579-9983, E-ISSN: 2579-6380
Halaman. 1-17
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Kata “desa” tersebut kemudian Indonesia, yang diatur denganundang-


dalam bahasa Jawa dipelintir menjadi kata undang”. Berdasarkan bunyi Pasal 18 B
“ndeso” untuk menyebut orang-orang atau ayat (2) UUD 1945 tersebut maka desa
penduduk yang berada di “udik” atau diartikan bukan saja sebagai kesatuan
“pedalaman”atau yang punya sifat masyarakat hukum adat, tetapi juga
“kampung(an)”.10 Dalam kamus Besar sebagai hierarki pemerintahan yang
Bahasa Indonesia kata ”desa” diartikan terendah dalam NKR.12 Walaupun
sebagai kesatuan wilayah yang dihuni oleh semuanya wajib menjadi catatan bahwa
sejumlah keluarga yang memunyai system tidak semua desa dapat dikatakan sebagai
pemerintahan sendiri.11 Keberadaan desa masyarakat kesatuan hukum adat.
sebagai satu kesatuan masyarakat hukum Sebagaimana bunyi Desa adalah kesatuan
member pemahaman yang mendalam masyarakat hukum yang memiliki batas
bahwa institusi desa bukan hanya sebagai wilayah yang berwenang untuk mengatur
entitas administratif belaka tetapi juga dan mengurus urusan pemerintahan,
entitas hukum yang harus dihargai, kepentingan masyarakat setempat
diistimewakan, dilestarikan, dan dilindungi berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal
dalam struktur pemerintahan di Indonesia. usul, dan/atau hak tradisional yang diakui
Hal ini yang kemudian tertuang dan dihormati dalam sistem pemerintahan
dalam UUD 1945 pasal 18 B ayat (2) yang Negara Kesatuan Republik Indonesia.13
menyatakan: “Negara mengakui dan Sistem ekonomi Indonesia bergerak
menghormati kesatuan-kesatuan ke arah baru, konsumen menjadi titik
masyarakat hukum adat beserta hak-hak sentral produksi, penggunaan teknologi di
tradisionalnya sepanjang masih hidup dan segala bidang, kemudahan akses informasi
sesuai dengan perkembangan masyarakat yang kian transparan, bentuk-bentuk
dan prinsip Negara Kesatuan Republik aliansi strategis dan kerjasama antar
10
Titik Triwulan Tutik, Pokok-pokok Hukum Tata 12
Khairuddin Tahmid, Dekonstruksi Politik Hukum
Negara, Prestasi Pustaka (Jakarta:, 2006), 3,
Otonomi Desa Dalam Peraturan Perundang-
Bandingkan dengan Eko Endarmoko, Tesaurus
undangan Di Indonesia, (Yogyakarta: ringkasan
Bahasa Indonesia dalam Moh. Fadli dk,
disertasi progam doktor UII, 2011), 3. Lihat dalam
Pembentukan Peraturan Desa Partisipatif,
Yusnani Hasyimzoem, “Dinamika Hukum
Brawijaya Press, (Malang: 2011), 3.
11
Pemerintahan Desa”, Jurnal Fiat Justitia Ilmu
Tim Penyusun kamus Pusat Pembianaan dan
Hukum, Volume 8, Nomor 5, 2014, 464.
Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa 13
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Indonesia Cet. VII, Balai Pustaka, (Jakarta: 1995), Desa Pasal 1 Ayat 1 Lembaran Negara Nomor 7
226. dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 5495.
4
Volume 2 No.1 April 2018
ISSN Cetak: 2579-9983, E-ISSN: 2579-6380
Halaman. 1-17
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

perusahaan (bahkan antar negara) perdesaan di ruang publik. Tujuannya


membentangkan jalan bagi ekonomi untuk mempengaruhi kebijakan publik, produk
memperoleh tempat yang baru. Beberapa dan potensi di desa, meningkatkan
orang menyebutnya Ekonomi Baru (New perekonomian masyarakat. Program
Economy). Ada pula yang menyebutnya website desa sampai sekarang masih terus
Ekonomi Digital (Digital Economy), berjalan, terobosan pemerintah untuk
Ekonomi Internet (Internet Economy) mengurangi kesenjangan informasi di
ataupun Ekonomi Jaring (Web desa.
Economy).14 Hal ini menandakan Terobosan yang dilakukan
perubahan yang harus diimbangi oleh pemerintah berbanding lurus dengan
hukum nasional yang berlaku sampai bantuan pemerintah di bidang keuangan
kedesa-desa yang ada di Indonesia. terhadap desa. Mendagri mencatat tahun
Website desa merupakan salah satu 2015 jumlah desa 74.053 tersebar
sasaran program Kementrian Komunikasi diseluruh Indonesia. Kemendes mencatat
dan Informatika (Menkominfo) 701 desa baru di tahun 2016 menjadi
memberikan Website gratis satu tahun 74.754 desa. Tahun 2017 penambahan 200
dengan domain berekstensi.id sampai desa menjadi 74.954. Jumlah penduduk
tahun 2019.15 Tujuannya membantu para Indonesia yang tinggal di desa sekitar 45%
pengusaha untuk memasarkan produknya (112,5% juta jiwa) dari total penduduk
melalui internet. Pendampingan sampai Indonesia. Jumlah peningkatan desa terjadi
saat ini baru tersedia untuk Jawa Barat, dalam kurun waktu 2016 dan 2017
Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah merupakan hasil pemekaran desa.16
Istimewa Yogyakarta, propinsi lainnya Pemekaran desa dalam kurun waktu dua
akan segera menyusul. Sejak tahun 2014 tahun terakhir, tidak menyurutkan
pemerintah melakukan terobosan dengan pemerintah dalam memberikan dana desa.
program 1.000 website desa, merupakan Bukti nyata setiap desa pada tahun 2015
strategi mengarusutamakan isu-isu sebesar Rp. 750 juta, tahun 2016

14
meningkat menjadi Rp. 800 juta, tahun
C.T. Adhikara, Siapa Konsumen Kita?: Analisis
Perubahan Konsumen di Era Ekonomi Baru, Jurnal 2017 mencapai Rp. 1 miliyar-Rp. 1,4
The WINNER, Volume. 6 No.2, September 2005,
miliyar.
hlm 176-183.
15
http://bpmpd.ntprov.go.id/index.php/2016/08/03/
16
website-gratis-1-tahun-dari-kementrian-kominfo/ Kemendes, Petunjuk Teknis Lomba Penulisan
Up Date 29 Januari 2018. Artikel Dana Desa Tahun 2018, hlm 1.
5
Volume 2 No.1 April 2018
ISSN Cetak: 2579-9983, E-ISSN: 2579-6380
Halaman. 1-17
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Terobosan pemerintah membuka (2) UU ITE, untuk memberikan kepastian


ruang publik di desa untuk mendukung, hukum keberadaan Informasi Elektronik
mengawasi, serta berpartisipasi untuk dan/atau Dokumen Elektronik sebagai alat
kemajuan desa. Program 1.000 website bukti perlu dipertegas kembali dalam
desa mengalami kendala, masyarakat desa Penjelasan Pasal 5 UU ITE.
sekitar 70% berpendidikan dasar, kurang Ketentuan mengenai penggeledahan,
mampu menggunakan program website penyitaan, penangkapan, dan penahanan
17
desa secara maksimal. Tahun 2017 yang diatur dalam UU ITE menimbulkan
pemaksimalan website desa sudah permasalahan bagi penyidik karena tindak
mengalami kemajuan, tidak terlepas dari pidana di bidang Teknologi Informasi dan
pendidikan masyarakat mulai terbuka. Transaksi Elektronik begitu cepat dan
Hasil di tahun 2017 website desa mulai pelaku dapat dengan mudah mengaburkan
dipenuhi tulisan-tulisan kemajuan desa, perbuatan atau alat bukti kejahatan.
kejadian di desa, sampai upacara adat desa. Ketiga, karakteristik virtualitas ruang siber
Berdasarkan Putusan Mahkamah memungkinkan konten ilegal seperti
Konstitusi Nomor 20/PUU-XIV/2016, Informasi dan/atau Dokumen Elektronik
Mahkamah Konstitusi berpendapat bahwa yang memiliki muatan yang melanggar
untuk mencegah terjadinya perbedaan kesusilaan, perjudian, penghinaan atau
penafsiran terhadap Pasal 5 ayat (1) dan pencemaran nama baik, pemerasan
ayat (2) UU ITE, Mahkamah menegaskan dan/atau pengancaman, penyebaran berita
bahwa setiap intersepsi harus dilakukan bohong dan menyesatkan sehingga
secara sah, terlebih lagi dalam rangka mengakibatkan kerugian konsumen dalam
penegakan hukum. Oleh karena itu, Transaksi Elektronik, serta perbuatan
Mahkamah dalam amar putusannya menyebarkan kebencian atau permusuhan
menambahkan kata atau frasa “khususnya” berdasarkan suku, agama, ras, dan
terhadap frasa “Informasi Elektronik golongan, dan pengiriman ancaman
dan/atau Dokumen Elektronik”. Agar tidak kekerasan atau menakut-nakuti yang
terjadi penafsiran bahwa putusan tersebut ditujukan secara pribadi dapat diakses,
akan mempersempit makna atau arti yang didistribusikan, ditransmisikan, disalin,
terdapat di dalam Pasal 5 ayat (1) dan ayat disimpan untuk didiseminasi kembali dari
mana saja dan kapan saja.
17
Data Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon 2016.
6
Volume 2 No.1 April 2018
ISSN Cetak: 2579-9983, E-ISSN: 2579-6380
Halaman. 1-17
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Dalam rangka melindungi Berdasarkan pertimbangan tersebut,


kepentingan umum dari segala jenis perlu membentuk Undang-Undang tentang
gangguan sebagai akibat penyalahgunaan Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11
Informasi Elektronik dan Transaksi Tahun 2008 tentang Informasi dan
Elektronik, diperlukan penegasan peran Transaksi Elektronik (UU ITE) yang
Pemerintah dalam mencegah menegaskan kembali ketentuan
penyebarluasan konten illegal dengan keberadaan Informasi Elektronik dan/atau
melakukan tindakan pemutusan akses Dokumen Elektronik dalam Penjelasan
terhadap Informasi Elektronik dan/atau Pasal 5, menambah ketentuan kewajiban
Dokumen Elektronik yang memiliki penghapusan Informasi Elektronik
muatan yang melanggar hukum agar tidak dan/atau Dokumen Elektronik yang tidak
dapat diakses dari yurisdiksi Indonesia relevan dalam Pasal 26, mengubah
serta dibutuhkan kewenangan bagi ketentuan Pasal 31 ayat (4) mengenai
penyidik untuk meminta informasi yang pendelegasian penyusunan tata cara
terdapat dalam Penyelenggara Sistem intersepsi ke dalam undang-undang,
Elektronik untuk kepentingan penegakan menambah peran Pemerintah dalam
hukum tindak pidana di bidang Teknologi melakukan pencegahan penyebarluasan
Informasi dan Transaksi Elektronik. dan penggunaan Informasi Elektronik
Penggunaan setiap informasi melalui dan/atau Dokumen Elektronik yang
media atau Sistem Elektronik yang memiliki muatan yang dilarang dalam
menyangkut data pribadi seseorang harus Pasal 40, mengubah beberapa ketentuan
dilakukan atas persetujuan Orang yang mengenai penyidikan yang terkait dengan
bersangkutan. Untuk itu, dibutuhkan dugaan tindak pidana di bidang Teknologi
jaminan pemenuhan perlindungan diri Informasi dan Transaksi Elektronik dalam
pribadi dengan mewajibkan setiap Pasal 43, dan menambah penjelasan Pasal
Penyelenggara Sistem Elektronik untuk 27 ayat (1), ayat (3), dan ayat (4) agar
menghapus Informasi Elektronik dan/atau lebih harmonis dengan sistem hukum
Dokumen Elektronik yang tidak relevan pidana materiil yang diatur di Indonesia.
yang berada di bawah kendalinya atas Kebaruan dan pembaharuan Hukum
permintaan Orang yang bersangkutan Praksisnya Dalam Bidang Percepatan
berdasarkan penetapan pengadilan. Ekonomi Masyarakat Desa

7
Volume 2 No.1 April 2018
ISSN Cetak: 2579-9983, E-ISSN: 2579-6380
Halaman. 1-17
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Masih ada perbedaan pendapat Bagi masyarakat desa website dapat


cukup tajam di antara kita tentang konsep dikatakan sebagai hal yang baru, apalagi
Ilmu Hukum. Perbedaan terjadi karena kita memanfaatkan website desa untuk
tidak bertolak dari kerangka analitis yang percepatan ekonomi desa. Dilihat dari
disepakati bersama sebagai pra- sudut pandang hukum adanya website desa
pemahaman untuk konsep Ilmu Hukum, dapat dikatakan sebagai proses pabaharuan
sehingga perbedaan yang terjadi lebih hukum atau dengan istilah lain sering
karena soal pilihan selera intelektual menggunakannya dengan politik hukum.20
masing-masing pribadi.18 Penulis sengaja menggunakan istilah
Pernyataan Roscoe Pound tersebut pembaharuan hukum, memiliki alasan
pada awal orde baru dibawa ke Indonesia tersendiri, dimana orang desa ketika bicara
oleh pakar-pakar hukum saat itu dengan politik identik dengan partai politik.
pemikiran bahwa hukum merupakan alat Maka, istilah pembaharuan ini
rekayasa sosial. Dalam sistem hukum sipil dirasakan tepat digunakan untuk tataran
(civil law system) yang diterapkan di masyarakat desa. Antara kebaruan21 dan
Indonesia, yang menganut model hukum pembahruan hukum digunakan untuk
Eropa, hukum adalah sebuah aturan melihat perubahan di desa berkenaan
Undang-undang yang notabene merupakan dengan perubahan masyarakat yang akan
produk kekuasaan penguasa.19 Dalam diarahkan pada percepatan ekonomi
konteks ini, maka hukum diterapkan oleh digital.
penguasa yang memiliki kewenangan Untuk dapat memastikan mengenai
membentuk hukum, dan demi hukum adanya hubungan hukum dan perubahan
siapapun harus tunduk terhadap aturan sosial perlu memperhatikan bagaimana
hukum tersebut. hukum berkenaan dengan masyarakat.
Fungsi hukum salah satunya sebagai alat

18
Krishna Djaya Darumurti, “Karakter Ilmu
Hukum: Pendekatan Fungsional Dalam Kaitan
dengan Pendidikan Hukum”. Jurnal REFLEKSI 20
Bandingkan dengan istilah yang digunakan Moh.
HUKUM, Volume 1, Nomor 2, 2016, 191-212.
19
Lihat Sarip, Pola Pikir Kelas Elit Dalam Mahfud MD. Politik Hukum di Indonesia.
Perumusan Perundang-Undangan di Indonesia, RajaGrafindo Persada, (Jakarta:2014).
21
Jurnal De Jure Muhammadiyah Cirebon Volume Kebaruan sendiri merupakan kata benda
1, Nomor 1, 2017, 44. Lihat juga Fokky Fuad terhadap sesuatu yang sebelaumnya belum ada,
dalam, http://uai.ac.id/2011/04/13/hukum-sebagai- kata sifatnya yakni baru sesuatu yang belum ada.
rekayasa-sosial-kesalahan-pemahaman-atas- http://kbbi.kata.web.id/?s=baru, up date 21 Januari
pemikiran-roscoe-pound/ Up date 20 Januari 2018 2017.
8
Volume 2 No.1 April 2018
ISSN Cetak: 2579-9983, E-ISSN: 2579-6380
Halaman. 1-17
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

rekayasa sosial.22 Program website desa pengetahuan yang tepat bagi


dapat dikatakan sebagai the law sosial masyarakat desa;
engineering (hukum sebagai rekayasa 2. Proses penerapan tujuan/pengambilan
sosial). Masyarakat desa coba direkayasa keputusan yang tepat dari pemangku
pemerintah melalui website desa, garis kebijakan agar tidak merugikan
besarnya fungsi hukum yang berkenaan masyarakat desa;
dengan program website desa merupakan 3. Proses mempertahankan masyarakat
saran untuk mengendalikan masyarakat yang dilakukan dengan cara sosialisasi
desa akan nilai-nilai penting website desa akan nilai penting proses percepatan
terutama yang menjadi tujuan yakni ekonomi digital;
percepatan ekonomi digital. 4. Proses integrasi yang dilakukan oleh
Perubahan sosial masyarakat desa hukum dalam hal kebaruan dan
yang dilakukan melalui website desa akan pembaharuan hukum di bidang
23
berpengaruh terhadap bekerjannya percepatan ekonomi digital.
mekanisme pengendalian percepatan Kebaruan dan pembaharuan hukum
ekonomi digital. Sebab, timbul perubahan di bidang percepatan ekonomi digital
sosial secara subtansial di desa-desa merupakan kemerdekaan menyatakan
dengan adanya website desa. Sebagai pikiran dan kebebasan berpendapat serta
gambaran disaat terjadi peralihan dari hak memperoleh informasi melalui
transaksi manual di desa-desa melalui penggunaan dan pemanfaatan teknologi
website desa, mengalami perubahan yang Informasi dan komunikasi ditujukan
fundamental dalam hal transaksi untuk:
perdagangan. Kalau semula transaksi 1. Memajukan kesejahteraan umum;
mengahdirkan orang-orang sekarang 2. Mencerdaskan kehidupan bangsa;
transaksi tidak lagi demikian. Maka untuk 3. Memberikan rasa aman;
mengantisipasi hal tersebut diperlukan the 4. Keadilan; dan
law sosial engineering dalam hal: 5. Kepastian hukum bagi pengguna dan
1. Proses adaptasi, meliputi ekonomi penyelenggara sistem elektronik.
penggunaan teknologi dan ilmu Kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, hak dan
22
Satjipto Rahardjo, Pemanfaatan Ilmu-Ilmu Sosial
23
Bagi Pengembangan Ilmu Hukum, Bandingkan dengan Talcott Parson dalam
GentaPublishing, (Yogyakarta: 2010), 123. Satjipto Rahardjo, Pemanfaatan…, Ibid, 126.
9
Volume 2 No.1 April 2018
ISSN Cetak: 2579-9983, E-ISSN: 2579-6380
Halaman. 1-17
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

kebebasan melalui penggunaan dan dimana tindak pidana penghinaan dan


pemanfaatan Teknologi Informasi tersebut pencemaran nama baik dalam bidang
dilakukan dengan mempertimbangkan Informasi Elektronik dan Transaksi
pembatasan yang ditetapkan dengan Elektronik bukan semata-mata sebagai
undang-undang dengan maksud semata- tindak pidana umum, melainkan sebagai
mata untuk menjamin pengakuan serta delik aduan. Penegasan mengenai delik
penghormatan atas hak dan kebebasan aduan dimaksudkan agar selaras dengan
orang lain dan untuk memenuhi tuntutan asas kepastian hukum dan rasa keadilan
yang adil sesuai dengan pertimbangan masyarakat. The law social engineering
moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan merupakan alat yang digunakan untuk
ketertiban umum dalam suatu masyarakat menggiring masyarakat mematuhi akan
demokratis. 24 pembaharuan hukum termasuk didalamnya
UU ITE merupakan hal kebaruan masyarakat desa.
undang-undang pertama di bidang Berdasarkan Putusan Mahkamah
Teknologi Informasi dan Transaksi Konstitusi Nomor 5/PUU-VIII/2010,
Elektronik sebagai produk legislasi yang Mahkamah Konstitusi berpendapat bahwa
sangat dibutuhkan dan telah menjadi pionir kegiatan dan kewenangan penyadapan
yang meletakkan dasar pengaturan di merupakan hal yang sangat sensitif karena
bidang pemanfaatan Teknologi Informasi di satu sisi merupakan pembatasan hak
25
dan Transaksi Elektronik. Namun, asasi manusia, tetapi di sisi lain memiliki
pembaharuan muncul berdasarkan Putusan aspek kepentingan hukum. Oleh karena
Mahkamah Konstitusi Nomor 50/PUU- itu, pengaturan (regulation) mengenai
VI/2008 dan Nomor 2/PUU-VII/2009, legalitas penyadapan harus dibentuk dan
diformulasikan secara tepat sesuai dengan
24
Lihat Penjelasan atas Undang-Undang Republik Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Indonesia Tahun 1945.
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Di samping itu, Mahkamah
25
Akan tetapi, dalam kenyataannya, perjalanan
implementasi dari UU ITE mengalami persoalan- berpendapat bahwa karena penyadapan
persoalan. Pertama, terhadap Undang-Undang ini merupakan pelanggaran atas hak asasi
telah diajukan beberapa kali uji materiildi
Mahkamah Konstitusi dengan Putusan Mahkamah manusia sebagaimana ditegaskan dalam
Konstitusi Nomor 50/PUU-VI/2008, Nomor Pasal 28J ayat (2) Undang-Undang Dasar
2/PUU-VII/2009, Nomor 5/PUU-VIII/2010, dan
Nomor 20/PUU-XIV/2016. Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
10
Volume 2 No.1 April 2018
ISSN Cetak: 2579-9983, E-ISSN: 2579-6380
Halaman. 1-17
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

sangat wajar dan sudah sepatutnya jika seorang filosof (the philosopher king).
negara ingin menyimpangi hak privasi Pada kesempatan lain Plato juga
warga negara tersebut, negara haruslah menyatakan bahwa yang dapat diwujudkan
menyimpanginya dalam bentuk undang- adalah bentuk paling baik kedua (the
undang dan bukan dalam bentuk peraturan second best) yang menempatkan supremasi
pemerintah. hukum. Pemerintahan yang mampu
mencegak kekemerosotan kekuasaan
Kebaruan dan Pembaharuan Hukum dalam seseorang adalah pemerintahan oleh
Negara Hukum hukum. Plato tujuan negara menurut
Ide negara hukum rechtsstaat Aristoteles adalah untuk mencapai
sesungguhnya sejak lama telah kehidupan paling baik (the best life
dikembangkan oleh para filosuf Yunani possible) yang dapat dicapai dengan
Kuno yang pada dasarnya bertumpu pada supremasi hukum.27 Sejak Plato menulis
sistem hukum Eropa Kontinental yang “Nomoi,” E. Kant memaparkan prinsip-
mulai populer pada abad ke-17 karena prinsip negara hukum (formil). J. Stahl
pada saat itu situasi dan kondisi sosial mengetengahkan negara hukum (materil),
politik di Eropa didominasi oleh Descey mengajukan “Rule of law”.
absulutisme. Ide negara hukum Ringkasnya, merupakan suatu
rechtsstaat ini sesungguhnya dipelopori negara yang edial pada abad ke-20 ini, jika
oleh Immanuel Kant dan Frederich Julius segala kegiatan kenegaraan didasarkan
Stahl. Kant memahami negara hukum itu pada hukum.28 Dalam pandangan Padmo
sebagai negara penjaga malam Wahyono, pengisian pengertian tersebut
(nachtwakersstaat). Artinya, negara itu selalu berkembang sesuai dengan tingkat
bertugas untuk menjaga ketertiban dan kecerdasan suatu bangsa. Oleh karena itu,
keamanan masyarakat. Pada awalnya Plato Padmo Wahyono berpegang pada
berpendapat bahwa adalah mungkin perumusan sebagaimana yang digariskan
mewujudkan negara edial untuk mencapai
27
Jimly Asshiddiqie, Hukum Tata Negara dan
kebaikan yang berintikan kebaikan.26 Pilar-Pilar Pilar Demokrasi, Serpihan Pemikiran
Karena itu, kekuasaan harus dipegang oleh Hukum, Media dan HAM, Konstitusi Perss,
(Jakarta:2006),129
28
orang yang mengetahui kebaikan, yaitu Padmo Wahyono, Pidato Pengukuhan sebagai
Guru Besar Fakultas Hukum UI tanngal 17
November 1979. Seperti dikutip dalam bukunya
26
Sarip, Hukum Tata Negara Materil, Elsi Pro, sendiri, Indonesia Negara berdasarkan Atas
(Cirebon: 2018), 33. Hukum, Ghalia Indonesia, (Jakarta: 1986), 7.
11
Volume 2 No.1 April 2018
ISSN Cetak: 2579-9983, E-ISSN: 2579-6380
Halaman. 1-17
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

oleh pembentuk Undang-Undang Dasar, Seluruh Rakyat Indonesia.29 Percepatan


yaitu, Indonesia ialah negara yang ekonomi digital desa dihadapka pada
berdasarkan atas hukum, dengan rumusan dualistik antara kebaruan dan
“Reschtaas” dengan anggapan bahwa pola pembaharuan hukum.
yang diambil tidak menyimpang dari Desa30 di Indonesia dijadikan
pengertian negara hukum pada umumnya rekayasa “eksperimen” percepatan
yang disesuaikan dengan keadaan ekonomi dan pemaksaan dunia digital
Indonesia. Artinya digunakan dengan dalam suasana sistem ekonomi global yang
ukuran pandangan hidup maupun bernaluri pemangsa (predator). Rekayasa
pandangan bernegara. pertama berupa percepatan program
Desa dapat diumpamakan sebagai ekonomi melalui website desa gagal
slaput dara dan rentan akan kemajuan karena tidak sesuai dengan kemampuan
kebaruan dan pemahahruan hukum masyarakat desa, sedangkan rekayasa
terutama menyangkut perekonomian. kedua dengan cara memberikan kebaruan
Ekonomi desa tidak terlepas dari sejarah dan pembaharuan hukum berdasarkan
bangsa Indonesia selama masa penjajahan perkembangan jaman dianggap kebablasan
3,5 abad menggambarkan eksploitasi karena paham internasional liberalisme
sistem kapitalisme liberal atas ekonomi dan neoliberalisme makin agresif
rakyat yang berakibat pada pemiskinan menguasai ekonomi Indonesia dalam
kebaruan dan keterlambatan pembaharuan semangat globalisasi yang garang.
hukum. Struktur sosial ekonomi yang tidak Krisis moneter yang menyerang
berkeadilan, membangkitkan tekad luhur ekonomi Indonesia tahun 1997
proklamasi kemerdekaan, hendak diubah merontokkan sektor perbankan-modern
menjadi masyarakat yang adil dan makmur yang keropos karena sektor yang
berdasarkan Pancasila: Ketuhanan Yang kapitalistik terlalu mengandalkan pada
Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan modal asing. Utang-utang luar negeri yang
Beradab, Persatuan Indonesia, dan makin besar, baik utang pemerintah
Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat maupun swasta, makin menyulitkan
Kebijaksanaan dalam 29
Pancasila sila pertama sampai sila lima.
30
Permusyawaratan/Perwakilan, serta Desa diartikan sebagai kesatuan wilayah yang
dihuni oleh sejumlah keluarga yang mempunyai
dengan mewujudkan Keadilan Sosial bagi sistem pemerintahan sendiri (dikepalai oleh
seorang kepala desa); http://kbbi.kata.web.id/?s=de
sa, up date 30 Januari 2018.
12
Volume 2 No.1 April 2018
ISSN Cetak: 2579-9983, E-ISSN: 2579-6380
Halaman. 1-17
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

ekonomi Indonesia karena resep-resep Produsen dan Konsumen, secara


penyehatan ekonomi (hutang, pencabutan sederhana akan melakukan kegiatan
subsidi dan privatisasi) dari Dana Moneter penjualan dan pembelian di pasar yang
Internasional (IMF) tidak saja tidak saling mendukung untuk memenuhi
menguatkan, tetapi justru melemahkan kebutuhan dan kepentingannya masing-
daya tahan ekonomi rakyat. Krisis Moneter masing. Untuk memfasilitasi kegiatan
juga menciptakan suasana ketergantungan produksi dan kegiatan konsumsi ini secara
ekonomi Indonesia pada kekuatan kapitalis efektif maka sistem perekonomian
luar negeri Krisis sosial dan krisis politik memerlukan lembaga perbankan dan
yang mengancam keutuhan bangsa karena lembaga keuangan lainnya seperti pasar
meledak bersamaan dengan krisis moneter modal, lembaga asuransi, lembaga
1997 bertambah parah karena selama lebih penjamin, pegadaian atau lembaga
dari 3 dekade sistem pemerintahan yang keuangan mikro yang terdapat di daerah
sentralistik telah mematikan daya kreasi pedesaan.
daerah dan masyarakat di daerah-daerah.31 Pergerakan sektor ekonomi dari
Desentralisasi dan Otonomi Daerah produsen perkembangannya dapat
untuk meningkatkan partisipasi diketahui secara tidak langsung dengan
masyarakat daerah dalam pembangunan memonitor antara lain data perkembangan
ekonomi, sosialbudaya, dan politik daerah, pemberian fasilitas kredit baru oleh
menghadapi hambatan dari kepentingan- perbankan nasional dan data
kepentingan ekonomi angkuh dan mapan perkembangan produksi dari berbagai
baik di pusat maupun di daerah. Ekonomi kegiatan sektor ekonomi. Dalam sistem
Rakyat di daerah-daerah dalam perekonomian sederhana tersebut dalam
pengembangannya memerlukan dukungan keadaan normal biasanya akan berjalan
modal, yang selama bertahun-tahun dengan sendirinya, tanpa perlu pengaturan
mengarus ke pusat karena sistem yang ketat dari Pemerintah. Pasar dapat
perbankan sentralistik. Modal dari daerah mengatur segalanya dengan baik dan
makin deras mengalir ke pusat selama sempurna. Pasar seolah-olah dalam sistem
krisis moneter. perekonomian ini akan bekerja secara
otomatis melalui tangan kuat yang
31
Supriyanto, “Memahami Cara Bekerja Sistem
Perekonomian” Jurnal Ekonomi & Pendidikan,
Volume 6 Nomor 2, November 2009, 194-195.
13
Volume 2 No.1 April 2018
ISSN Cetak: 2579-9983, E-ISSN: 2579-6380
Halaman. 1-17
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

mengaturnya dari luar, biasa disebut kegiatan impor keperluan bahan mentah
32
dengan the invisible hand. dan bahan penolong maupun komponen
Kenyataan di lapangan, mekanisme mesin atau barang jadi dari luar negara
pasar tidak dapat memberikan jaminan kita. Dalam model terbuka ini jasa
bahwa model sistem perekonomian perbankan dan lembaga keuangan dapat
sederhana ini dapat berjalan dengan juga berasal dari sektor luar negeri, seperti
sempurna, tanpa distorsi atau kerugian kreditor-kreditor swasta luar negeri dan
bagi kepentingan masyarakat yang lebih lembaga keuangan internasional.33
luas. Di banyak negara berkembang Di era kapitalisme seperti saat ini.
umumnya, terdapatnya kenyataan setiap manusia yang tinggal di atas muka
mekanisme pasar bebas yang tetap bumi ini sudah bisa melihat, memahami
menghasilkan banyak kekurangan, dan merasakan bagaimana dampak yang
kejanggalan maupun kecurangan, atau ditimbulkan oleh kapitalisme global.
kerugian di pihak konsumen. Dalam Mereka akan langsung bisa menjawab
jangka panjang sering terjadi ketika ditanya tentang wajah ekonomi
kecenderungan pengelompokan produsen yang berlangsung saat ini, walaupun tidak
tertentu yang menguasai pangsa pasar bisa memberikan istilah yang tepat
secara dominan. Guna menetralisir atau untuknya. Setiap orang langsung dapat
mengurangi kemungkinan kerugian mendeteksi bahwa ada ketidakberesan dari
tersebut, maka diperlukan peran tata ekonomi yang berlangsung saat ini.
pemerintah atau Lembaga Publik yang Wajah ekonomi saat ini terus berjalan
berfungsi melakukan koreksi-koreksi atas menuju kepada dua kutub yang sangat
sistem pasar yang tidak efisien dan tidak berlawanan. Satu kutub telah membawa
adil. mereka yang kaya menjadi semakin kaya,
Dalam sistem perekonomian yang sedangkan kutub yang lain terus menyeret
terbuka, kita melihat kemungkinan dari mereka yang miskin menjadi semakin
produsen untuk melakukan kegiatan miskin dengan jumlah yang terus
ekspor barang dan produk dagangannya ke membengkak.
negara lain atau sebaliknya melakukan Oleh karena itu salah satu solusi

32
dalam mencari bentuk Sistem Ekonomi
Sarip dan Diana Fitriana, Mengawal Peraturan
Daerah dan Meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah Melalui Pajak dan Retribusi Daerah, Cv.
33
Confident, (Cirebon; 2018), 27-28.
14
Volume 2 No.1 April 2018
ISSN Cetak: 2579-9983, E-ISSN: 2579-6380
Halaman. 1-17
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Nasional Indonesia adalah Sistem sesuai harapan. Untuk mengantisipasi


Ekonomi Kerakyatan yaitu ekonomi pemerintah harus melakukan pembaharuan
berasas kekeluargaan yang demokratis dan hukum. Adapaun pembaharuan hukum
bermoral dengan pemihakan pada sektor yang ideal jangan sampai merusak tatanan
ekonomi rakyat. Pemihakan dan perekonomian dan keadaan masayrakat
perlindungan pada ekonomi rakyat yang sudah tertata.
merupakan strategi memampukan dan
memberdayakan pelaku-pelaku ekonomi E. Daftar Pustaka
rakyat yang sejak zaman penjajahan dan Azhari, (1995). Negara Hukum Indonesia,
setengah abad Indonesia Merdeka selalu Analisis Normatif Tentang Unsur-
dalam posisi tidak berdaya. Untuk itu Unsurnya, Jakarta: Universitas
prasyarat sistem ekonomi nasional yang Indonesia Press,
harus ada berkeadilan sosial adalah Carter. Apcil, (1985). Otoritas dan
berdaulat di bidang politik, mandiri di Demokrasi, Jakarta: Rajawali Press,
bidang ekonomi, dan berkepribadian di Friedman Lawrence F., (1998).
bidang budaya. Percepatan ekonomi digital Terjemahan, The Legal System A
dapat dilakukan dengan selama tidak Social Science Persepective, New
merusak slaput dara desa. Sebab, apabila York: Russel Sage Foundation.
merusak slaput dara desa apa yang Kemendes, (2018), Petunjuk Teknis
diharapak mustahil akan terwujud Lomba Penulisan Artikel Dana Desa
sebagaimana rekayasa hukum terhadap Tahun 2018.
kebaruan dan pembaharuan di desa. Mahfud MD.Moh. (2014), Politik Hukum
di Indonesia. Jakarta: RajaGrafindo
D. Penutup Persada,
Negara hukum berkenaan dengan Rahardjo Satjipto, (2010), Pemanfaatan
kebaruan dan pembaharuan hukum di desa Ilmu-Ilmu Sosial Bagi
berkenaan dengan percepatan ekonomi Pengembangan Ilmu Hukum,
digital dianggap sebagai saluran, sarana, Yogyakarta: GentaPublishing,
sejenis selaput yang bisa ditembus tanpa Asshiddiqie,Jimly. (2006). Hukum Tata
mengganggu atau merusak selaput. Negara dan Pilar-Pilar Pilar
Kebaruan terhadap percepatan desa Demokrasi, Serpihan Pemikiran
dalam bidang ekonomi terkadang tidak
15
Volume 2 No.1 April 2018
ISSN Cetak: 2579-9983, E-ISSN: 2579-6380
Halaman. 1-17
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Hukum, Media dan HAM, Jakarta: C.T. Adhikara, Siapa Konsumen Kita?:
Konstitusi Perss, Analisis Perubahan Konsumen di
Wahyono,Padmo, (1986), Pidato Era Ekonomi Baru, Jurnal The
Pengukuhan sebagai Guru Besar WINNER, Volume. 6 No.2,
Fakultas Hukum UI tanngal 17 September 2005,
November 1979. Seperti dikutip Krishna Djaya Darumurti, “Karakter Ilmu
dalam bukunya sendiri, Indonesia Hukum: Pendekatan Fungsional
Negara berdasarkan Atas Hukum, Dalam Kaitan dengan Pendidikan
Jakarta: Ghalia Indonesia. Hukum”. Jurnal REFLEKSI
Triwulan Tutik, Titik. (2006), Pokok- HUKUM, Volume 1, Nomor 2,
pokok Hukum Tata Negara, Jakarta: 2016.
Prestasi Pustaka PS. Purwanto dan Heryandi Norman,
Fadli Moh. dk, 2011, Pembentukan Aspek Medikolegal Pemeriksaan
Peraturan Desa Partisipatif, Selaput Dara Pada Korban Dugaan
Malang: Brawijaya Press. Perkosaan di RS. Dr. Hasan Sadikin
Sarip dan Diana Fitriana, (2018). Bandung, Perhimpunan Dokter
Mengawal Peraturan Daerah dan Forensik Indonesia, Proseding
Meningkatkan Pendapatan Asli Pertemuan Tahunan di Pekanbaru
Daerah Melalui Pajak dan Retribusi tanggal 15-16 Juli Tahun 2017.
Daerah, Cirebon: Cv. Confident. Sarip, Pola Pikir Kelas Elit Dalam
Sarip, (2018), Hukum Tata Negara Perumusan Perundang-Undangan di
Materil, Cirebon: Elsi Pro. Indonesia, Jurnal De Jure
Sartono Kartodirdjo, (1984). Ratu Adil, Muhammadiyah Cirebon Volume 1,
Jakarta: Sinar Harapan. Nomor 1, 2017.
Tahmid, Khairuddin. (2011), Dekonstruksi Sayuti, “Konsep Rechts Staat dalam
Politik Hukum Otonomi Desa Dalam Negara Hukum Indonesia (Analisis
Peraturan Perundang-undangan Di Terhadap Pendapat Azhari)”, Jurnal
Indonesia, Yogyakarta: ringkasan Kajian Ekonomi Islam dan
disertasi progam doktor UII. Kemasyarakatan NALAR FIQH,
Volume 4. Nomor 2. 2011.
Jurnal Website Tim Penyusun kamus Pusat Pembianaan
dan Pengembangan Bahasa, Kamus
16
Volume 2 No.1 April 2018
ISSN Cetak: 2579-9983, E-ISSN: 2579-6380
Halaman. 1-17
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Besar Bahasa Indonesia Cet. VII, World Wide Web


Balai Pustaka, (Jakarta: 1995), http://kbbi.kata.web.id/?s=baru, up date 21
Yusnani Hasyimzoem, “Dinamika Hukum Januari 2017.
Pemerintahan Desa”, Jurnal Fiat Fokky Fuad dalam,
Justitia Ilmu Hukum, Volume 8, http://uai.ac.id/2011/04/13/hukum-
Nomor 5. sebagai-rekayasa-sosial-kesalahan-
Supriyanto, Memahami Cara Bekerja pemahaman-atas-pemikiran-roscoe-
Sistem Perekonomian Jurnal pound/ Up date 20 Januari 2018.
Ekonomi & Pendidikan, Volume 6 http://bpmpd.ntprov.go.id/index.php/2016/
Nomor 2, November 2009 hlm 194- 08/03/website-gratis-1-tahun-dari-
195. kementrian-kominfo/ Up Date 29
Januari 2018.
Perundang-undangan http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KU
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 RIKULUM_DAN_TEK._PENDIDI
tentang Pemerintahan Daerah yang KAN/196610191991021-
menggantikan Undang-Undang RUDI_SUSILANA/PM3-Modul-
Nomor 22 tahun 1999. Penelitian_5.pdf , Up Date 2 Mei
Undang-Undang Republik Indonesia 2018.
Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik.
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa Lembaran Negara
Nomor 7 dan Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5495.
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
50/PUU-VI/2008, Nomor 2/PUU-
VII/2009, Nomor 5/PUU-VIII/2010,
dan Nomor 20/PUU-XIV/2016.

17
Volume 2 No.1 April 2018
ISSN Cetak: 2579-9983, E-ISSN: 2579-6380
Halaman. 1-17

Anda mungkin juga menyukai