Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI

NAMA : Tegar Anugrah


NIM : P07120320014
KELAS : STKA 1A

JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
2020/2021
ACARA : 1. Pengenalan Alat
TANGGAL PRAKTIKUM : 23 September 2020
TUJUAN PRAKTIKUM :Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk adalah untuk
mengetahui alat-alat yang akan digunakan dalam
prakktikum beserta fungsinya masing-masing
khususnya dalam praktikum mikrobiologi umum.

DASAR TEORI :

Secara umum laboratorium mikrobiologi mempelajari tentang


mikrooganisme yaitu virus, bakteri, jamur yang meliputi diagnostik (isolasi dan
identifikasi), prognosis pada kasus infeksi, pedoman dalam pengobatan,
mencari sumber infeksi (misal pada kasus ledakan penyakit infeksi).
Laboratorium mikrobiologi sendiri merupakan laboratorium yang mempelajari,
menyimpan dan dan melakukan pelayanan dalam bidang mikrobiologi yang
meliputi bakteri, virus dan jamur. Fungsi utama laboratorium mikrobiologi,
membantu menegakkan diagnosis penyakit infeksi yang disebabkan oleh
mikroba, melakukan uji kepekaan serta penelitian-penelitian yang berkaitan
dengan mikroba. Mikroba yang diteliti sekalipun sterilitas merupakan hal yang
mutlak pada pemeriksaan mikrobiologi. Steritas yang tidak dilakukan akan
mengakibatkan hasil yang yang diperoleh bukanlah hal kuman yang
sesungguhnya namun kuman kontaminan (Juliantina Dan Triyana, 2008).
Bidang medis, masih di butuhkannya sistem sterilisasi temperatur rendah
yang mampu membasmi bervariasi mikroorganisme yang tergolong dalam gram
negative bacteria, gram positive bacteria dan yeast. Bidang medis inilah bidang
yang setiap saat mengalami kontaminasi oleh berbagai jenis bakteri dan yeast.
Mikroorganisme ini menempati permukaan peralatan medis (health care
facilities) pada hampir semua tempat rumah sakit atau laboratorium (Nur
M.,2005 : 98)
Laminar air flow berfungsi untuk menangani mikroba secara
aseptik/steril. Sebuah ruangan kecil yang dilengkapi sistem pengeluaran udara
agar steril. Inkubator adalah ruangan untuk menumbuhkan mikroba dalam
konidisi yang tertentu. Oven steril yaitu untuk pemanasan sterilisasi cawan petri
atau alat glass (Karliana I.,dkk,2003:36-37).
Menurut Hidayat et al., 2006 bahwa bentuk koloni dari suatu bakteri
dipengaruhi oleh umur dan syarat pertumbuhan tertentu. Variasi bentuk bakteri
yang terjadi juga dipengaruhi oleh lingkungan (faktor biotik dan abiotik), faktor
makanan (medium tumbuh) dan suhu (minimum, optimum dan maksimum)
(Ilyas, 2001). Warna koloni yang tampak berbeda-beda menunjukkan adanya
perbedaan pigmen. Menurut Savitri, 2006 bahwa pigmen yang terdapat pada
bakteri dintaranya adalah pigmen karotenoid, antosianin, melanin,
Tripirilmethene dan Phenazin. Masing-masing dari pigmen tersebut akan
memberikan warna yang berbeda-beda. Warna merah dan kuning pada isolat
disebabkan adanya karatenoid. Melanin memberikan warna coklat, hitam dan
jingga. Tripirilmethenes adalah pigmen yang dihasilkan oleh Serratia
marcescens dan phenazin memberikan warna jingga kuning, jingga tua dan
merah jingga (Dewi safrida Y.,2012)
Alat-alat yang akan digunakan dalam kultur jaringan harus disterilkan terlebih
dahulu. Alat-alat dari gelas, logam dapat disterilkan dengan autoklaf seperti
pinset, gagang skalpel, petridish dan botol kultur. Proses sterilisasi dimulai
dengan mencuci alat-alat tersebut dengan menggunakan deterjen sampai
bersih dan dibilas dengan air, setelah bersih alat-alat tersebut disimpan agar
kering, kemudian dimasukkan ke dalam autoklaf, untuk beberapa alat
sebelumnya harus dibungkus dengan kertas, adapun alat-alat tersebut adalah
pinset, gagang skalpel, dan petridish. Temperatur yang digunakan untuk
sterilisasi dengan autoklaf adalah suhu 121 oC, tekanan 15 psi selama 15
menit. Kemudian alat-alat ini disterilisasi lagi dengan cara mengovennya
selama 1 jam dengan suhu 65 ºC.Setelah dioven, alat-alat ini bisa langsung
digunakan atau disimpan dalam lemari.Laminar air flowsebelum digunakan
terlebih dahulu disterilkan dengan menyemprotkan alkohol 70 % pada dinding
dan alasnya kemudian diamkan selama kurang lebih 30 menit. Lampu
ultraviolet yang berada di dalam laminar air flow dinyalakan selama 0,5-1 jam
untuk membunuh kontaminan yang berada di dalamnya (Nurmayulis dkk.,2011)

ALAT DAN BAHAN :

No Alat-alat elektrik Alat-alat gelas & Alat-alat non

keramik gelas

1. Mikroskop cahaya Cawan petri Jarum

inokulum/ose

2. Mikroskop stereo Pipet ukur Pinset

3. Autoklaf elektrik Pipet tetes Rubber bulb

4. Incubator Tabung reaksi pH meter

universal

5. Hot plate & stirrer Labu Erlenmeyer Rak tabung

6. Colony counter Mortal & pestle Spoit

7. Laminar air flow Beaker glass Filler

8. Mikropipet Buncen burner Botol semprot


9. Oven Gelas ukur Pencadang

10. Enkas Batang L / Druglasky

11. Kulkas Tabung durham

12. Kompor Object & Deck Glass

13. Electromantel Botol gelap

14. Cawan perselen

15. Batang pengaduk

16. Labu ukur

17. Botol vial

18. Sendok tanduk

19. Gelas kimia

20. Corong

21. Thermometer

22. Panci infuse

CARA KERJA :

Adapun prosedur kerja dalam praktikum ini adalah :


1. Menyiapkan alat-alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum
mikrobiologi.
2. Mengamati bagian-bagian dari alat tersebut dan mengetahui fungsinya
masing masing

HASIL PENGAMATAN :

1. Mikroskop
No Gambar Alat Keterangan Fungsi

1. Mikroskop 1. Lensa okuler Untuk melihat benda


2. Tabung benda yang
3. Sekrup pengarah berukuran
4. Lensa objektif mikroskopis.
5. Revolver
6. Pegangan
7. Pegangan sedia
8. Cermin
9. Sendi inklinasi
Kaki

2. Alat Alat Sterilisasi

1. Autoklaf 1. Rotor pengaduk Untuk mensterilkan


2. Belt rotor berbagai macam
3. Poros pengaduk alat dan bahan yang
4. Gear box poros di gunakan dalam
5. Indikator mikrobiologi
pengaduk menggunakan uap
6. Baut & mur air panas
7. Flange bertekanan.
8. Gasket
9. Dinding tangki
10. Elemen pemanas
11. Isolator
12. Pengaduk
13. Termokopel
14. Sekring
15. Pengatur suhu
16. Indikator suhu
17. Power start
18. Pengatur
kecepatan rotor
19. Kotak
panel/dudukan
20. Pengambil
sampel
21. Penguat dan baut
22. Masukan umpan
23. Motor
24. Pendingin motor
25. Penyangga

2. Inkubator 1. Display set Untuk menginkubasi


2. Pintu atau memeram
penutup/pembuka mikroba pada suhu
3. Pegangan yang terkontrol.
4. Rak
5. Pengatur suhu

3. Oven 1. Pengatur suhu Untuk mensterilisasi


2. Pintu kering alat-alat dari
pembuka/penutup gelas.
3. Rak
4. Hotplate 1. Alas/ piringan Untuk memanaskan
2. Pengatur suhu bahan-bahan baik
berupa cairan atau
padatan

5. Colony counter 1. Kaca pembesar Untuk


2. Bulpoin mempermudah
3. Piringan objek perhitungan koloni
yang tumbuh setelah
di inkubasi di dalam
cawan karena
adanya kaca
pembesar.

6. Biological dafety 1. Tombol on/off untuk pengerjaan


cabinets 2. Pintu geser kaca secara aseptis
3. Area kerja karena memiliki
4. Tombol kipas pengaturan dan
5. Kaki penyaringan aliran
udara.

7. Enkas 1. Lampu sinar UV Alat ini memiliki


2. Pintu kaca fungsi yaitu sampai
3. Lubang tempat
memasukkan perkembangbiakkan
tangan bakteri , untuk
4. Sekelar melakukan inokulasi
bakteri agar tidak
tercampur dengan
bakteri lainnya.

3. Alat-alat Isolasi Bakteri

No. Alat Keterangan Fungsi

1. Cawan petri 1. Penutup Sebagai wadah


2. Wadah penyimpanan dan
3. Cawan petri pembuatan kultur
ukuran kecil media.

2. Pipet ukur 1. Penghubung Untuk memindahkan


filler larutan dengan
2. Volume meter berbagai ukuran
Ujung/ volume.
keluarnya air.

4. Pipet tetes 1. Karet untuk meneteskan


penyedot cairan yang di ambil
2. Badan pipet sedikit demi sedikit
3. ujung/keluar secara tepat dalam
masuknya pembuatan medium
larutan
5. Tabung reaksi 1. Mulut tabung
Sebagai wadah
2. Badan tabung
untuk mereaksikan
3. Dasar tabung
dua atau lebih
larutan/ bahan
kimia. Wadah
pengembangan
mikroba, misalnya
dalam pengujian
jumlah bakteri.
6. Gelas Erlenmeyer 1. Mulut labu Untuk menampung
2. Leher labu larutan,
3. Skala menghomogenkan
4. Dasar labu bahan komposisi
media dan tempat
penyimpanan
medium.

7. Gelas Kimia 1. Mulut gelas Untuk memanaskan


2. Badan gelas larutan,
3. Skala menghomogenkan
4. Dasar gelas bahan komposisi
media dan tempat
penyimpanan
medium.
8. Lumpang dan Alu Lumpang : Tempat menggerus
A. Mulut lumpang bahan yang akan di
B. Badan uji.
lumpang
C. Dasar
lumpang
Alu :
1. Pegangan
Penggerus

9. Gelas Ukur 1. Mulut gelas Untuk mengambil


2. Badan gelas cairan dengan
3. Skala volume tertentu.
4. Dasar gelas

10. Tabung Durham 1. Mulut tabung Untuk menangkap


2. Badan tabung gas O2 yang di
3. Dasar tabung hasilkan dari hasil
fermentasi
mikroorganisme.

Druglasky/Batang L 1. Gagang batang untuk menyebarkan


11.
2. Ujung batang cairan di permukaan
agar supaya bakteri
yang tersuspensi
dalam cairan
tersebut tersebar
merata.

12. Batang pengaduk 1. Kaca pipih untuk mengaduk zat


2. Batang atau medium di
dalam erlenmeyer

No. Gambar Alat Keterangan Fungsi


13. Ose Bulat dan Ose 1. Ujung ose Ose lurus berfungsi
Lurus lurus untuk memindahkan
2. Ujung ose mikroorganise
3. Pegangan dengan cara
menusuk pada
medium yang ada
pada tabung reaksi.
Ose bulat berfungsi
untuk memindahkan
mikroorganise
dengan cara
menggores pada
medium yang ada
pada cawan petri.
14. Filler 1. A (pengosong Digunakan bersama
udara) pipet ukur, untuk
2. Labu karet mengambil cairan
3. S (dengan di cuci dengan ketelitian
menggunakan yang akurat.
bahan kimia).
4. E (mengeluarkan
cairan)

15. Pinset 1. Pangkat Untuk mengambil


2. Pegangan benda atau sampel
3. Penjepit dengan menjepit.

16. pH Meter 1. Penampil pH Untuk mengecek pH

2. Ujung sensitivitas (keasaman atau


alkalinitas) dari media.

17. Spoit 1. Badan spoit (isi Untuk memindahkan


cairan) cairan dengan skala
2. Tutup jarum yang akurat dan zat
3. Jarum hasil pengukuran,
atau zat yang mau di
uji.

18. Gegep 1. Penjepit Berfungsi untuk


2. Pegangan menjepit tabung
reaksi dan preparat.
Membantu sterilisasi
tabung reaksi dengan
cara dilidahapikan.

19. Botol Semprot 1. Selang semprot Untuk sterilisasi


2. Tutup botol ruangan dan praktikan
3. Badan botol untuk praktikum
mikrobiologi berisikan
alkohol 70%

20. Rak Tabung 1. Lubang tempat Untuk menyimpan


tabung reaksi tabung-tabung reaksi
2. Badan rak baik yang di gunakan
pada saat praktikum
atau pun yang tidak di
gunakan.

21. Mikro pipet 1. Tombol penarik Untuk memindahkan


dan pendorong cairan yang
cairan bervolume cukup
2. Tip rejector kecil, biasanya kurang
3. Badan mikropipet dari 1000 µl.
4. Tip
PEMBAHASAN :

Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi yang mempelajari
tentang organisme yang mikroskopik yakni meliputi bakteri, virus, fungi, alga
dan protozoa. Praktikum mikrobiologi yang dilakukan, tentunya digunakan
berbagai macam alat dengan fungsinya masing-masing sehingga sangat perlu
keterampilan dalam menggunakan alat-alat laboratorium.
Percobaan ataupun penelitian, sebaiknya terlebih dahulu kita harus
mengenal dan mengetahui tentang alat-alat yang hendak digunakan dalam
melakukan percoban. Pengenalan alat akan berguna untuk mempermudah
dalam melaksanakan percobaan, sehingga dapat mengurangi resiko kesalahan
kerja pada saat melakukan percobaan. Praktikum mikrobiologi terlebih dahulu
kita perlu mengetahui atau mengenal alat-alat yang digunakan dan terdapat
berbagai jenis alat yang digunakan dan setiap alat mempunyai prinsip kerja dan
fungsi yang berbeda-beda. Alat-alat yang digunakan pada prkatikum
mikrobiologi ini kebanyakan terbuat dari bahan-bahan kaca.
Alat-alat yang akan digunakan harus dibersihkan dan disterilkan agar
tidak ada lagi kotoran atau bakteri yang menempel pada alat-alat tersebut,
sehingga hasil praktikum dapat maksimal. Pembersihan alat ada dua yaitu alat
yang belum digunakan dan alat yang sudah digunaka. Alat yang belum
digunakan hanya perlu dicuci dengan deterjen dan dibilas dengan air kran lalu
dikeringkan.Alat yang sudah digunakan terlebih dahulu direndam dengan
alkohol atau asetonselanjutnya dicuci dengan deterjen dan dibilas dengan air
kran, kemudian dikeringkan dan disterilkan menggunakan oven atau
autoclave.Peralatan-peralatan yang digunakan didalam laboratorium
mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya
digunakan di laboratorium kimia. Peralatan-peralatan tersebut dibagi dalam
kelompok peralatan alat sterilisasi, alat aseptik, alat pemanas, alat wadah, alat
penghitung, alat pengamatan, alat ukur, dan alat tambahan. Alat sterilisasi
diantaranya autoclaf, oven, dan bunsen.Alat aseptik, diantaranya enkasdan
laminar air flow. Alat pemanas salah satunya hotplate.Alat wadah diantaranya
cawan petri dan tabung reaksi. Alat penghitung salah satunya
haemositometer.Alat pengamatan diantaranya mikroskop dan kaca objek
cekung. Alat ukur diantaranya erlenmeyer, gelas ukur, gelas kimia, pipet
volume, neraca analitik, dan timbangan ohause. Alat ekstrak salah satunya
corong.alat tambahan diantaranya jarum ose dan siring.
Neraca analitik, yaitu timbangan digital yang fungsinya untuk menimbang
berat sampel dan berat media. Timbangan ini bisa direset agar kembali ke 0
lagi.prinsip kerja alat ini yaitu dengan meletakkan bahan sehingga akan tertera
secara langsung pada layar berat bahan tersebut.
Labu erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan
yang digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi
media, menampung aquades, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dan lain-lain.
Labu erlemeyer terdapat beberapa pilihan berdasarkan volume cairan yang
dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000
ml, dan sebagainya. Prinsip kerja dari labu erlenmeyer ini yaitu dengan
menuangkan larutan atau zat kimia secara langsung atau dengan
menggunakan corong dengan cara hati-hati.
Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu
erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala
volumenya.pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut
ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan.Prinsip kerja alat ini yaitu
dengan menuangkan larutan atau zat kimia secara dengan berhati-hati.
Cawan petri berfungsi sebagai tempat pertumbuhan mikroba secara
kuantitatif dan sebagai tempat pengujian sampel.cawan petri selalu
berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar
merupakan tutupnya.Prinsip kerjanya yaitu medium dapat dituang ke cawan
bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup.
Corong berfungsi untuk memasukkan suatu larutan ke dalam suatu
tempat yang mempunyai mulut yang kecil.Prinsip kerja pada alat ini yaitu
larutan langsung dituangkan ke dalam mulut corong, dimana sebelumnya ujung
corong telah dimasukkan ke dalam mulut tabung.
Tabung reaksi pada percobaan mikrobiologi digunakan untuk uji-uji
biokimiawi dan menumbuhkan mikroba.Tabung reaksi dapat diisi media padat
maupun cair. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik
atau aluminium foil. Media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat
diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube
agar) dan agar miring (slants agar).untuk membuat agar miring, perlu
diperhatikan tentang kemiringan media yaitu luas permukaan yang kontak
dengan udara tidak terlalu sempit atau tidak terlalu lebar dan hindari jarak
media yang terlalu dekat dengan mulut tabung karena memperbesar resiko
kontaminasi.Alas dan efisiensi, media yang ditambahkan berkisar 10-12 ml tiap
tabung.
Tabung durham yaitu tabung yang memiliki bentuk yang sama dengan tabung
reaksi tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding tabung reaksi. Berfungsi
untuk menampung hasil fermentasi mikroorganisme berupa gas. Penggunaan
tabung durham, dengan ditempatkan terbalik di dalam tabung reaksi yang lebih
besar dan tabung ini kemudian diisi dengan medium cair. Setelah seluruhnya
disterilkan dan medium sudah dingin,maka dapat dilakukan inokulasi. Bakteri
yang ditumbuhkan dalam media tersebut menghasilkan gas, maka gas akan
tampak sebagai gelembung pada dasar tabung durham.
Bunsen, alat ini berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril adalah
pembakar bunsen dan juga mempunyai fungsi lain, yakni mengamankan
praktikan pada saat melakukan penanaman medium. Prinsip kerja alat ini yaitu
dengan membakar bagian atas atau sumbu dari bunsen.
Kaca objek, terbuat dari kaca, fungsinya sebagai media alas
mikroorganisme yang akan diamati dengan mikroskop. Cara kerjanya
mikroorganisme ditaruh di atas preparat kemudian diamati dengan
menggunakan mikroskop.
Pipet tetes berfungsi untuk untuk memindahkan larutan dengan volume
yang tidak diketahui.Prinsip kerja alat ini yaitu dengan menekan bagian karet
dari pipet tetes ini, kemudian bagian ujungnya dimasukkan ke dalam larutan
dan melepaskan karet tersebut.
Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup
kecil, biasanya kurang dari 1000 µl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet,
misalnya mikropipet yg dapat diatur volume pengambilannya (adjustable
volume pipette) antara 1µl sampai 20 µl, atau mikropipet yg tidak bisa diatur
volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya
mikropipet 5 µl. Dlm penggunaannya, mikropipet memerlukan tip. Cara
penggunaan : 1. Sebelum digunakan thumb knob sebaiknya ditekan berkali-kali
untuk memastikan lancarnya mikropipet. 2. Masukkan tip bersih ke dalam
nozzle / ujung mikropipet. 3. Tekan thumb knob sampai hambatan pertama /
first stop, jangan ditekan lebih ke dalam lagi. 4. Masukkan tip ke dalam cairan
sedalam 3-4 mm. 5.
Pipet ukur, adalah alat yang terbuat dari gelas, berbentuk seperti gambar
disamping. Pipet ini memiliki skala.digunakan untuk mengambil larutan dengan
volume tertentu. Gunakan bulp atau pipet pump untuk menyedot larutan, jangan
dihisap dengan mulut.
Karet penyedot / filler adalah alat untuk menghisap larutan yang akan
dari botol larutan. Larutan selain air sebaiknya digunakan karet pengisat yang
telah disambungkan pada pipet ukur.
Jarum ose atau biasa disebut jarum inokulasi karena berfungsi untuk
memindahkan biakan untuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru.Jarum
inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehingga dapat
berpijar jika terkena panas.Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran (loop)
dan disebut ose atau inoculating loop/transfer loop, dan yang berbentuk lurus
disebut inoculating needle/transfer needle.inoculating loop cocok untuk
melakukan streak di permukaan agar, sedangkan inoculating needle cocok
digunakan untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegak (stab inoculating).
Jarum inokulum ini akan sangat bermanfaat saat membelah agar untuk preprasi
heinrich’s slide culture.Prinsip kerjanya yaitu sebelum alat ini digunakan,
terlebih dahulu disterilkan dengan memanaskan ujungnya sampai berpijar,
kemudian membiarkan ujung ose dingin sebelum digunakan untuk mencegah
matinya bakteri.
Beaker atau kadangkala disebut sebagai gelas beker adalah sebuah
wadah penampung yang digunakan untuk: mengaduk ,mencampur dan
memanaskan cairan yang biasanya digunakan dlm laboratorium. Beaker secara
umum berbentuk silinder dengan dasar yang bidang dan tersedia dalam
berbagai ukuran, mulai dari 1 ml sampai beberapa liter.Beaker dapat terbuat
dari kaca (umumnya kaca borosilikat ataupun dari plastik.Beeker yang
digunakan untuk menampung zat kimia yang korosif seperti asam atau zat- zat
lainnya yang sangat reaktif biasanya terbuat dari ptfe ataupun bahan-bahan
yang reaktivitasnya rendah.Beaker dapat ditutup dengan kaca pengamat untuk
mencegah kontaminasi dan penyusutan zat.Beaker seringkali dibubuhi dengan
ukuran yang terdapat pada sisi beker yang mengindikasikan volume
tertampung.Sebagai contoh, beaker dengan volume 250 ml ditandai dengan
garis-garis yg mengindikasikan volume zat tertampung sebesar 50, 100, 150,
200, dan 250 ml. Keakuratan ukuran ini sangat bervariasi.Beaker berbeda
dengan labu laboratorium terlihat dari sisinya yang lurus dan bukannya
miring.Beaker biasanya lebih sering digunakan dlm percobaan kimia
dasar.Beaker dalam berbagai ukuran volume.
Oven adalah peralatan yang digunakan untuk sterilisasi kering, juga
dapat digunakan untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan
digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah. Prinsip
kerjanya, media dan bakteri dimasukan kedalam alat ini kemudian ditutup dan
diatur suhu dan waktunya.
Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan
yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas
bertekanan.Prinsip kerja alat ini yaitu dengan memasukkan medium yang ingin
disterilkan, selanjutnya penutup autoklaf dipasang dan sekrup dikencangkan.
Keran pengatur tempat keluar uap air dibiarkan tetap terbuka hingga semua
udara terdesak keluar. Apabila sterilisasi telah selesai autoklaf dibiarkan
tekanan turun hingga nol. Kran uap air dibuka secara perlahan.jangan
membuka kran uap untuk nmempercepat turunnya tekanan, tunggu sampai
tekanan menunjukkan angka nol.
Spektrofotometer, alat ini berfungsi untuk mengukur jumlah pertumbuhan
bakteri.prinsip kerja alat ini adalah membiaskan cahaya kedalam kupet yang
berisi sampel (zat), sebagian sinar akan ada yang diteruskan dan sebagian lagi
akan diserap. Saat pemasangan kupet ke dalam sepektometri tidak boleh
menggunakan tangan, karena minyak yang terdapat pada tangan akan
menempel pada kupet dan mempengaruhi hasil akhirnya.
Laminar air flow, fungsi dari alat ini yaitu untuk pengerjaan secara
aseptis karena memiliki pengaturan dan penyaringan aliran udara.Prinsip
kerjanya yaitu dengan cara hidupkan lampu uv selama 2 jam, selanjutnya
matikan segera sebelum mulai bekerja. Pastikan kaca penutup terkunci dan
pada posisi terendah, nyalakan lampu neon dan blower. Masukkan alat dan
bahan yang akan dikerjakan, jangan terlalu penuh (overload) karena
memperbesar resiko kontaminan. Atur alat dan bahan yang telah dimasukan ke
laminar air flow sedemikian rupa sehingga efektif dalam bekerja dan tercipta
areal yang benar-benar steril. Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola
aliran udara terganggu oleh aktivitas kerja. Setelah selesai bekerja, biarkan 2-3
menit supaya kontaminan tidak keluar dari laminar air flow.
Enkas, alat ini memiliki fungsi untuk mensterilisasikan alat-alat berskala
dengan menggunakan uap air panas.Prinsip kerja alat ini yaitu pada saat
sebelum memasukkan media, alat ini harus disterilkan terlebih dahulu.
Hot plate stirrer berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan
pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan
sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Hot plate ini untuk
memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar.
Mikroskop berfungsi sebagai alat bantu untuk melihat mikroorganisme
yang tak dapat dilihatoleh mata telanjang.Prinsip kerja dari mikroskop ini adalah
dengan memantulkan cahaya melalui cermin, lalu diteruskan hingga lensa
objektif. Di lensa objektif bayangan yang dihasilkan adalah maya, terbalik dan
diperbesar. Kemudian bayangan akan diteruskan dan menghasilkan bayangan
tegak, nyata dan diperbesar oleh mata pengamat. Semakin banyak cahaya
yang dipantulkan melalui cermin, maka akan semakin terang pula
mikroorganisme yang dilihat. Mikroskop ini memiliki pembasaran objektif (10x
dan 40x) serta pembesaran okuler (10x).
Inkubator, digunakan untuk fermentasi dan menumbuhkan media pada
pengujian secara mikrobiologi. Prinsip kerja alat ini yaitu dengan memasukkan
atau menyimpan biakan murni mikroorganisme, kemudian mengatur suhunya,
biasanya hanya dapat diatur diatas suhuh tertentu.
Spring/spoitberfungsi untuk mengambil larutan, zat hasil pengukuran,
atau zat yang mau diuji.Alat ini dapat disterilisasikan dengan menggunakan
autoklaf (uap air bertekanan) dimana sebelum disterilisai dibungkus terlebih
dahulu.Prinsip kerja alat ini yaitu dengan memasukkan jarum spoit ke dalam
suatu larutan, kemudian menarik keluar bagian pendorong dari spoit.
Gegep berfungsi untuk menjepit tabung reaksi yang ingin dipanaskan.Prinsip
kerja gegep ialah dengan cara memegang bagian pegangan gegep, kemudian
menjepit tabung reaksi yang ingin dipanaskan.
Rak tabung reaksi berfungsi untuk menyimpan tabung-tabung reaksi baik
yang digunakan pada saat praktikum ataupun yang tidak digunakan.Prinsip
kerjanya yaitu dengan memasukkan tabung reaksi ke dalam lubang rak tabung.
Pada dasarnya, semua peralatan yang ada dilaboratorium memiliki
fungsi yang berbeda-beda. Ada beberapa alat yang memiliki kemiripan, akan
tetapi dalam penggunaannya alat tersebut memang sebaiknya hanya
digunakan sebagaimana fungsinya, karena akan mempengaruhi hasil dari
percobaan. Meskipun suatu alat memiliki kemiripan dari segi bentuknya, tetapi
dari skala yang dimilikinya akan berbeda.

KESIMPULAN :

Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa peralatan laboratorium yang terbuat dari kaca terdiri
atas erlenmeyer, gelas ukur, cawan petri, corong, tabung reaksi, pipet ukur,
karet penyedot, jarum inokulasi, bunsen, kaca objek, neraca analitik, pipet
tetes, mikropipet, beaker glas. Peralatan laboratorium yang terbuat dari logam
yaitu oven, autoklaf, spektrofotometer, laminar air flow, enkas, hot plate,
mikroskop, inkubator, colony counter.Peralatan laboratorium yang terbuat
dari plastik terdiri tas spoid dan botol semprot. Sedangkan peralatan
laboratorium yang terbuat dari kayu terdiri dari rak tabung reaksi dan gegep.

DAFTAR PUSTAKA :

Dewi Safrida Y., Cut Y., Cut Nanda D.,2012,Isolasi Dan Karakterisasi Bakteri
Berpotensi Probiotik Pada Ikan Kembung (Rastrelliger Sp.), Depik,Vol.1 (3) Hal
201
Juliantina Farida Rachmawati Dan Yumna Shofyatul Triyana. 2008.
“Perbandingan Angka Kuman Pada Cuci Tangan Dengan Beberapa Bahan
Sebagai Standarisasi Kerja Di Laboratorium Mikrobiologi”. Jurnl Logika. Vol. 5,.
No 1 Hal 4.
Karlina I., Diah Dwiana Lestiani, 2003 ,Analisa Kuantitatif Mikroba Dalam Air
Tangki Reaktor G.A Siwabessy, Prosiding Presentase Ilmiah Teknologi
Keselamatan Nuklir Viii, Issn No. 1410-0533
Nurmayulis, Susiyanti, Dan Ali Z., A., 2011, Pemberian Benzil Amino Purin Dan
Air Kelapa Pada Perbanyakan Krisan (Chrysanthemum Daisy L.) Secara In
Vitro, Jerami, Vol.4 (2) Hal 149-150
Nur M., M.G. Isworo R., Komariyah, 2005, Metoda Baru Untuk Dekontaminasi
BakteriDengan Plasma Non Termik Pada TekananAtmosfer, Berkala Fisika,
Vol.8 (3) Hal 98

Yogyakarta, 23 September 2020


Asisten Mahasiswa

(……………………) (Tegar Anugrah)

Anda mungkin juga menyukai