t2 Waktu pungung :
50 t2 =20µs±20%
30 td td = 16µs±20%
0,1
O1 t (s)
tr
Gambar 2. Bentuk gelombang impuls eksponensial ganda
(Kind, 1993)
30 % maks
Dari persamaan 2 diturunkan untuk menghitung nilai L
(a)
sehingga didapat persamaan (3).
Waktu dahi : 2
2t
t1 = 1,67xtr π
V(t)
= 1,2µs±30% L= (3)
C
100 t = 0,72 µs±30% Untuk kondisi beban terhubung singkat, resistor R1 = 0,
Tegangan (%)
d
b
Untuk menghasikan bentuk gelombang impuls
eksponen ganda dapat digunakan rangkaian RLC seperti
Gambar 3. Rangkaian Gelombang Impuls.
yang ditunjukkan pada Gambar 3.[5]. Semula kapasitor (Abduh, 1993)
(C) dimuati oleh sumber tegangan DC, dan pada
tegangan tertentu ketika saklar S1 ditutup maka akan Karena respon gelombang untuk arus impuls
mengalir arus (i) dalam rangkaian R dan L, maka merupakan respon terendam kurang (underdamped),
persamaan arus dapat ditentukan dengan menyelesaikan nilai diskriminan haruslah kurang dari nol, sehingga
persamaan defrensial dari rangkaian Gambar 3. Fungsi akar-akar s1 dan s2 adalah akar-akar kompleks yaitu:
tegangan impuls adalah jumlah dari 2 buah fungsi 1 R2 1 R2 2 1 R2
S1 =α+jβ= + +j + - + (7)
eksponensial. Dan kurvanya ditunjukkan pada gambar 2CR3 2L 2CR3 2L CL CLR3
2 [6]. 1 R2 1 R2 2 1 R2
S2 =α-jβ= + -j + - + (8)
Tegangan impuls dapat dicari dengan persamaan (1). 2CR3 2L 2CR3 2L CL CLR3
V0c t =Ri(t) Dengan demikian nilai α dapat dihitung dengan
R 1 s2 t mengunakan persamaan (9).
V0c t =V es1 t -e (1) 1 R2
L s1 -s2
α=- + (9)
Nilai 𝑆1 dan 𝑆2 yang riil dipenuhi apabila 𝑅2 𝐶 − 4𝐿 > 2CR3 2L
0 dan hasilnya imajiner. dan
Arus maksimum yang dibangkitkan pada saat rangkaian 1 R2 2 1 R2
dihubung singkat seperti pada persamaan (2) [7]. β=j + - + (10)
2CR3 2L CL CLR3
Isc = c eαt cos βt-900
V
(2)
Lβ
sehingga
i t =Isc =2 A eαt -cos βt-θ (12)
Pada Gambar 3, tegangan Voc yang dihasilkan pada
saat kontak S2 dibuka, dapat dihitumg dengan
mengunkana persamaan (13).
R3 1
Voc t =Vc e-S1𝑣 t -e-Ss2v t (13)
L S1v -S2v
Dimana akar-akar persamaan untuk tegangan menjadi
1 R2 +R1 1 R2 +R1 2 1 R2 +R1
s1v =
2CR3
+
2L
+
2CR3
+
2L
-
CL
+
CLR3
(14)
dan
1 R2 +R1 1 R2 +R1 2 1 R2 +R1
s2𝑣 = + - + - + (15) Gambar 4. Hasil Simulasi Arus Impuls
2CR3 2L 2CR3 2L CL CLR3
pungung t2 dari hasil yang diperoleh seperti pada tabel induktansi pada tahanan, walaupun nilainya kecil
5.5 menujukan bahwa ada selisi antar ketiga metode namujn ini juga dapat mempengaruhi hasil pengujian.
yakni untuk hasil pengukuran dengan perhitungan Komponen yang juga sangat mendukung pada
selisinya adalah 1,07 µs ini menunjukan selisi yang penilitian ini adalah kontak, dimana kontak yang
tidak besar, dan juga untuk hasil simulasi dengan digunakan adalah kontak mekanik. Kontak mekanik
pengukuran nilai selisinya tidak terlalu besar yakni yang digunakan harus mengunakan matrial yang sangat
sebesar 1,16 µs. kuat yang tahan terhadap panas ini dikarenakan arua
maupun tegangan yang akan melewati kontak dalam
TABEL IV
HASIL PERHITUNGAN, SIMULASI DAN PENGUJIAN TEGANGAN IMPULS orde kilo sehingga matrial yang digunakan adalah
platini sebagai kontak, namun matrial tersebut juga
TEGANGAN
masih menimbulkan masaalah pada arus yang sudah
t1 t2
ta tb tc t1 t2 diatas 10 kilo amper. Dari hasil pengujian, gambar
Metode 90% 30% 50% 0.84-1.56 40-60
±% ±% elombang arus impuls masih terdapat sprak yang besar
pada awal kontak atau muka gelombang, ini diakibatkan
Hitung 0.9 0.17 50.3 1.22 50.71 1.67 1.42
oleh tegangan yang tembus pada saat kontak belum
Simulasi 1.08 0.23 53.5 1.419 53.75 18.25 7.5 tertutup betul namun masih dalam jarak tertentu pada
Pengujian 1.4 0.32 52.9 1.8036 53.15 50.3 6.3 saat kontak akan terhubung. Hal demikian juga terjadi
pada ujung gelombang turun, namun besarannya
Waktu muka t1 untuk tegangan impuls didapat dari ta berbeda karena tegangan yang tembus relative lebi kecil
2,92 µs dikurangan dengan tb=0.32 µs dikalikan dengan dari gelombang naik atau waktu muka.
koefisien 1,67 maka nilai t1=4.342µs, sedangkan untuk Untuk arus impuls undershot yag diperoleh adalah
nilai t2 didapat dari tc =52.9 µs ditambahkan dengan 23%, niai ini masi memenuhi toleransi yang diijinkan
0,25 sehingga didapatkan nilai t2=53,15µs, dengan yaitu 30%.
demikian nilai t1 belum memenuhi karakteristik dan t2
telah memenuhi toleransi karateristik tegangan impuls VII. KESIMPULAN
yakni unutk t1 dari 0,84µs samapai 1,56µs dan untuk t2 Dari hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan
dari 40µs sampai 60µs. Dari hasil pengujian waktu bahawa:
muka belum memenuhi dan waktu punggung telah Pegunaan softwere simulasi dalam perancangan
memenuhi karakterisk. generator impuls untuk membuktikan hasil
Waktu yang diperoleh dari hasil pengujian tegangan perhitungan komponen, sangat baik karena
impuls sesuai tabel 6, untuk pengujian, perhitungan dan gelombang impuls yang dibangkitkan oleh
simulasi mashi memiliki selisi yakni, antar hasil generator dapat dibuktikan, selisih antar hasil
perhitungan dengan pengukuran pada saat waktu muka pengujian dan perhitungan dikaibatkan oleh nilai
t1 selisinya sebesar 3,12 µs, dan untuk pengukuran dan komponen lain pada resistor dan induktor yang
simulasi sebasar 2.9 µs, namun dari ketiga hasil jika dapat mempengaruhi hasil pengujian. Namun hasil
dibandingkan dengan ketentuan t1 =1,2 µs maka untuk yang diperoleh arus impuls masih memenuhi
pengujian belum memenuhi karakteistik tegangan toleransi karakteristik
impuls namun untuk hasil simulasi dan perhitungan
masih memenuhu toleransi. DAFTAR PUSTAKA
Waktu pungung t2 untuk tegangan impuls yakni 50
[1] Internarional Standart IEC 61000-4-5. 2005. Electromagnetic
µs, dari ketiga metode semuanya masih memenuhi Compatibility (EMC)”. IEC. Second edition. Switzerland
toleransi dari karakteristik tegangan impuls. [2] Halim. N.; Azmi. A. Yahya,Y dan Abdullah F. 2011.
Development of A Small Scale Standard Lightning Impulse
VI. DISKUSI Current Generator. IEEE, (PEOCO).
DOI:10.1109/PEOCO.2011.5970422 Page(s) 426 - 431
Pada penulisan ini komponen yang digunakan adalah [3] Gonos.I.; Leontides.N, Topalis.F dan Stathopulos.I.A. 2002.
hasil rekayasa, terutama untuk tahanan dan induktor. Analysis and Design of Impulse Current Generators, WSEAS
Transactions on Circuits, Vol. 1, Issue 1, pp. 38-43
Nilai-nilai tahan yang digunakan pada saat rekayasa [4] Song,C.; Chen Yazhou.2009. Design and simulation of impulse
komponen adalah hasil perhitungan yang telah current circuit based on the standard lightning Currents, IEEE ,
disimulasikan. CEEM. DOI: 10.1109/CEEM.2009.5303969. page: 250 - 253
Tahanan yang digunakan adalah tipe tahanan [5] Abduh,S 1993. Teknik Tegangan Tinggi. Salemba Teknika,
Jakarta
gulungan kawat dengan model bivilar, model ini [6] Kind, D. 1993. Pengantar Teknik Eksperimental Tegangan
bertujuan untuk dapat mengurangi nilai-nilai lain pada Tinggi. Penerbit ITB.
tahanan misalnya induktansi dan kapasitansi, namun [7] Wadhwa C.L. 2007. “High Voltage Egeneering”. Second
demikian dari hasil pengukuran tahanan masih ada nilai Edition, New Age Internationa (P) Limitetd, Publishers , New
Deldi.