Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH EKSPOSISI

pengertian
nn
lugas pendahuluan
logis

Essay struktur isi


karakteristik
paper/makalah

sistematis fungsional penutup

jenis

eksposisi diskusi eksplanasi

analitis hortatori

Bertolak dari gambar tersebut diperoleh pemahaman sebagai berikut :

 Essay paper/makalah memiliki 3 jenis , yaitu : eksplanasi,diskusi dan eksposisi dimana


eksposisi mempunyai 2 perbedaan, yaitu : analitis dan hortatory
 Essay paper/makalah memiliki 3 struktur , yaitu : pendahuluan,isi, dan penutup
 Essay paper/makalah memiliki karakteristik dintaranya fungsional, sistematis,logis, dan lugas
 Karakteristik memiliki 4 bagian, yaitu : fungsional, sistematis, logis, dan lugas
 Eksposisi menguraikan 2 bagian, yaitu : analitis dan hortatory

Dari uraian tersebut dirumuskan 2 pandangan barikut :

 Essay paper/makalah memiliki 3 jenis, yaitu: eksposisi, diskusi dan eksposisi


 Essay paper/makalah memiliki 3 sturktur, yaitu: pendahuluan, isi, dan penutup
Dengan demikian disimpulkan bahwa makalah (essay paper) memilki 3 jenis dan 3 struktur .
dimana jenis-jenis tersebut diantaranya eksplanasi, dan eskposisi. Sedangkan strukturnya terdiri dari
pendahuluan,isi, dan penutup (kastiwi,10/11/18).
Secara konseptual makalah (essay paper) memproyeksikan sebuah karya ilmiah untuk
mengomunikasikan suatu isu/sebuah topic tertentu dalam konteks ilmiah/akademis secara lugas,logis,
sistematis, dan fungsional. Lugas meripleksikan pemahaman individu terhadap suatu fenomena secara
apa adanya bukan ada apanya. Logis meripleksikan pemahaman individu terhadap fenomena
berdasarkan hasil berpikir/penalaran . sistematis meripleksikan pemahaman individu terhadap
fenomena berdasarkan urutan/unsu-unsur pembentuk. Fungsional meripleksikan pemahan individu
terhadap fenomena berdasarkan kegunaan/manfaat/utilitinnes.
Secara structural makalah dipilah menjadi 3 bagian pendahuluan, isi, dan penutup.
Pendahuluan mendeskripsikan prihal latar belakang(tema), maksud penulisan/pembahasan/isu/topik
(penyebab/alasan), tujuan pembahasan (target/sasaran/batas akhir) serta tesis steatment (pernyataan
lengkap perihal topic/isu bahasa secara lugas, logis, dan sistematis). Isi mendeskripsikan perihal
data,fakta, teori maupun hasil pembahasan untuk menegaskna perihal topic/isu dalam makalah.
Penutup mendeskripsikan perihal simpulan/penegasan ulang tenntang topic bahasan/isu bahasa stelah
dilakukan pembahasan.

Pembuktian
Pendahuluan : hujan berimplikasi kepada bencana alam sehingga berdampak kepada penuruna
produktivitas sumber daya manusia disuatu wilayah, menjadi tema bahasan makalah
ini.

Maksud : mendeskripsikan perihal realita menurunnya produktivitas buah-buahan di pasar


Singaparna.
Tujuan : menginformasikan kepada para pedagang bahwa menurunnya produktivitas buah-
buahan di pasar Singaparna.
Focus bahasan: bagaimana cara meningkatkan produktivitas buah-buahan di pasar Singaparna.

Dengan kata lain pembahasa ini difokuskan kepada pendeskripsian perihal prosedur/cara
meningkatkan produktivitas buah-buahan di pasar Singaparna.
MAKALAH DISKUSI

Makalah diskusi menjadi salah satu jenis makalah selain jenis makalah eksposisi dan makalah
eksplanasi. Makalah ni meripleksikan potensi individu dalam mengomunikasikan suatu isu/topic
bahasan berdasarkan hasil analisis perbandingan maupun berbedaan pendapat atau pandangan dari
minimal 2 sumber. Makalah ini memiliki prosedur antara lain :
1. Merumuskan tema sebagai latar belakang,maksud,tujuan, serta tesisteatment
2. Membahas tesis steatement berdasarkan
a. Skemata
b. Modus otoritas
c. Hasil obsevasi/penelitian
3. Merumuskan penutup melalui penulisan ulang tesisteatment berdasarkan pembahaan atau
pembuatan simpulan.

Pembuktian
Berdasarkan gambar berikut dirumuskan konsep makalah diskusi
A

B
c

a. Meripleksikan perilaku masyarakat di pedesaan


b. Meripleksikan perkembangan teknologi farmasi
c. Meripleksikan ahli ke farmasian

Diperoleh 3 konsep sebagai berikut :

1) Masyarakat dipedesaan membangun teknologi farmasi untuk membantu dalam hal obat-
obatan
2) Teknologi farmasi menciptakan obat-obatan untuk masyarakat dipedesaan
3) Ahli farmasi merupakan apoteker yang memahami seluk beluk obat-obatan

Dari 3 konsep tersebut dirumuskan kedudukan dan peran para ahli farmasi. “ ahli farmasi memiliki
peran sebagai pembangun, pencipta dan yang memahami tentang hal obat-obatan.”

Pendahuluan

Masyarakat, teknologi farmasi, dan ahli farmasi menjadi tema pembahasan ini. Gambar
menunjukan masyarakat pedesaan menciptakan beebagai jenis obat melalui pembangunan teknologi
farmasi. Teknologi farmasi berperan penting dalam menciptakan berbagai jenis obat untuk membantu
masyarakat di pedesaan. Ahli farmasi berperan sebagai apoteker yang memahami seluk beluknya
obatobatan tersebut.
Pembahasan tersebut memiliki latar belakang harapan agar teknologi farmasi dapat membantu
masyarkat pedesaan dalam hal obat-obatan.

Adapun tujuan pembahasan perihal menyetujui bahwa teknologi farmasi dapat membantu
masyarakat pedesaan dalam hal obat-obatan.

Tesis steatement pembahasan ini antara lain:

1. Bagaimana cara teknologi farmasi tersebut dapat membantu masyarakat pedesaan dalam
hal obat-obatan?
2. Mengapa dapat menyetujui bahwa teknologi farmasi dapat membantu masyarakat
pedesan dalam halo bat-obatan?

Artinya pembahasan ini mendeskripsikan perihal teknologi farmasi dapat membantu


masyarakat pedesaan dalam hal obat-obatan dengan cara melayani masyarakat pedesaan dengan baik
dan sangat memuaskan bagi masyarakat pedesaan tersebut. Masyarakat pedesaan merasa terbantu
oleh teknologi farmasi dalam hal obat-obatan sehingga masyarakat pun menyetujui adanya teknologi
farmasi.

Pembahasan

Pembahasan perihal menyetujui bahwa teknologi farmasi dapat membantu masyarakat dalam
hal obat-obatan

Dibahas berdasarkan hasil analisis pendapat pakar berikut :

1. Andriana 17/11/2018 menyatakan bahwa “ahli farmasi membangun perkembangan


teknologi farmasi.”
2. Febrianti 17/11/2018 menyatakan bahwa “ahli farmasi membentuk perilaku masyarakat
di pedesaan.”

Pandangan tersebut memiliki perbedaan fokus dan objek materia bahasan. Berdasarkan fokus
bahasan kedudukan ahli farmasi memiliki perbedaan fokus. Pandangan pertama di fokuskan kepada
membangun sedangkan pandangan kedua di fokuskan kepada membentuk. Terdapat perbedaan objek
material kedudukan ahli farmasi, pandangan pertama di fokuskan kepada perkembangan teknologi
farmasi, sedangkan pandangan kedua di fokuskan kepada perilaku masyarakat di pedesaan.

Berdasarkan hasil kajian dan perbandingan 2 teori diawal peran dan kedudukan para ahli
farmasi maka dirumuskan pemahaman berikut. “ahli farmasi memiliki peran sebagai pembangun,
pencipta dan yang memahami tentang hal obat-obatan.”(kastiwi,17/11/2018).

Penutup

Dijelaskan bahwa pembahasan perihal menyetujui bahwa teknologi farmasi dapat membantu
masyarakat dalam hal obat-obatan. Sejalan dengan itu, ahli farmasi memiliki kedudukan sebagai
pembangun, pencipta dan yang memahami tentang hal obat-obatan, sedangkan peran para ahli farmasi
di masyarakat pedesaan sebagai apoteker yang mengetahui seluk beluknya dalam hal obat-obatan.

Dengan demikian disimpulkan bahwa ahli farmasi di masyarakat pedesaan berperan sangat
penting sekali karena dapat melayani masyarakat pedesaan dengan baik dalam halo bat-obatan.
Tugas

Berdasarkan gambar berikut dirumuskan bahwa

Dirumuskan bahwa:

a. Memproduksi garam dapur dari air laut cipatujah


b. Menggali garam dapur bagi kesehatan tubuh
c. Masyarakat cipatujah sangat membutuhkan garam dapur

Tesis steatment pembahasan ini dirumuskan

1. Bagaimana cara masyarakat cipatujah memperoduksi garam dapur dari laut?


2. Apa manfaat garam dapur bagi kesehatan tubuh?
3. Mengapa masyarakat cipatujah membutuhkan garam dapur?

Pembahasan topic dalam tesis steatment didasarkan kepada 5 sumber rujukan dari
website/internet. Masyarakat cipatujah memproduksi garam dapur dari laut langkah pertama dengan
cara mengumpulkan dulu air laut, langkah kedua menyaring sedimen,langkah ketiga merebur air laut
tersebut,langkah keempat mengeringkan garam,langkah kelima garam siap digunakan dan disimpan.

Manfaat garam dapur bagi kesehatan tubuh antara lain

1.Darah
Garam sangat penting untuk menyeimbangkan tingkat keasaman gula yang ada dalam tubuh. Hal ini
sangat penting terutama bagi orang yang memiliki diabetes.

2.Jantung
Mengonsumsi garam dalam jumlah yang cukup dan tidak berlebihan bisa membantu menstabilkan
detak jantung yang tak teratur.

3. Otak
Garam membantu mengeluarkan kelebihan asam dari sel tubuh. Hal ini terutama penting dan sangat
dibutuhkan oleh sel pada otak.
4. Usus
Garam membantu menyerap artikel makanan, ketika mereka melewati saluran pencernaan.
5. Paru-paru
Garam sangat penting untuk membersihkan paru-paru dari lendir atau dahak yang lengket. Hal ini
sangat berguna terutama pada orang yang memiliki asma dan cystic fibrosis.
6. Sinus
Sinus adalah rongga udara yang terdapat di area wajah yang terhubung dengan hidung. Sinus berguna
untuk menjaga kelembapan bagian dalam hidung. Dalam hal ini, garam bisa membantu saat sinus
macet. Selain itu, garam adalah antihistamin alami.
7. Otot
Meski tampak tak saling berkaitan, namun garam bisa membantu untuk mencegah terjadinya keram
otot.
Garam bisa berefek buruk pada tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan.

Garam dapur dibutuhkan oleh masyarakat karena garam dapur sangat bermanfaat sekali
seperti digunakan sebagai bumbu dapur dan juga digunakan untuk kesehatan tubuh.
MAKALAH EKSPLANASI

Makalah eksplanasi menjadi salah satu jenis makalah selain makalah eksposisi dan makalah
diskusi. Makalah tersebut digunakan untuk mengomunkasikan keadaan,kondisi, atau dampak dari
suatu topic atau isu sesuai dengan tema, maksud, serta tujuan interaksi. Kondisi,keadaan, dampak
tersebut diwujudkan melalui pemajuan unsur,komponen atau aspek :

Proyek/program = perilaku/peran actor

input activities output outcame impact


outcame

Pemaduan tersebut disajikan dalam gambar berikut

high perilaku/peran aktor

low proyek/program

input activities output outcame impact


outcame

input = latar belakang/penyebab dari suatu aktivitas

activies = perilaku akibat adanya input

output = produk/hasil dari aktivitas/kegiatan

outcame = manfaat kegunaan/ suatu produk/ hasil

impact = dampak/ pengaruh dari manfaat/outcame

Pembuktian 1

1. Nama program/proyek = saya membuat keripik berbahan dasar bayam


2. Input
 tenaga kerja murah
 bayam kualitas bagus di wilayah saya
 banyak orang menggemari keripik bayam
 bayam mudah di dapat
 lahan penanaman bayam sangat luas
3. Activities
 memilih bayam yang berkualitas dari perkebunan
 pengolahan keripik bayam tidak perlu menggunakan alat yang canggih
 bayam dipotong dengan ukuran secukupnya
 lalu siapkan tepung terigu
 tepung terigu dicampur air
 Lalu masukan bumbu-bumbu yang akan digunakan
 Celupkan bayam tersebut ke dalam terigu
 Lalu digoreng sampai kering
4. Output = menghasilkan keripik yang crispy dan enak dari bahan dasar bayam
5. Outcame = masyarakat menggemari keripik bayam
6. Impact = penjualan keripik bayam laris

Pembuktian 2

1. nama program/proyek = saya mengolah lidah buaya untuk bahan dasar pembuatan obat
jerawat
2. input
 menolak menjadi PNS
 tidak ada saingan di wilayah
 tanaman lidah buaya mudah didapat
 kualitas tanaman lidah buaya bagus
 jadi wirausaha muda
3. output = mengahasilkan obat yang mujarab dan aman untuk menyembuhkan jerawat
4. outcame = masyarakat banyak yang menggunakan obat jerawat tersebut
5. impact = perusahaan pembuatan obatan jerawat dari bahan dasar lidah buaya maju

berdasar tumpu kepada pembuktian diawal, kondisi, keadaan/ dampak diwujudkan melalui 3
pendekatan/cara pandang
1. memadukan unsur, komponen atau aspek tanpa melakukan perubahan
2. memadukan unsur, aspek atau komponen dengan melakukan sebagian perubahan
3. memadukan komponen, unsur/aspek dengan cara melakukan keseluruhan/menghancurkan
keseluruhan unsur

berdasarkan pendekatan tersebut diperoleh 5 model makalah eksplanasi


MODEL MAKALAH EKSPLANASI

Deskriptif kronologi komparatif kausalitas problem solusi

A T/1 T/1 S A S1
G B
1 S2
F T/11 C
/ 2 A B P
S3
E D 3
S4
4
S5
5
ANEKDOT

Anekdot menjadi salah satu cara untuk mengomunikasikan sikap, kritik, atau sindiran tertentu
pada suatu kondisi atau keadaan dengan tujuan untuk memotivasi mengubah cara pandang atatu
menanamkan pemahaman untuk mencapai suatu kondisi lebih baik. Anekdot dirumuskan dalam
bentuk penceritaan (narasi) secara singkat,humoris, ataupun lelucon dengan kata-kata atau tutursn
baik dengan menjunjung tinggi nilai akhlak serta nilai kepatutan dalam masyarakat. Sebagai sebuah
cerita (narasi), anekdot memiliki komponen atau unsur-unsur antara lain :

1. penokohan (karakteristik)
2. latar (setting)
3. alur (plot)
4. sudut pandang penceritaan (point of view)
5. pesan ( amanat)

struktur anekdot

anekdot memiliki srtuktur/pengo

rganisasian naskah seperti dalam gambar berikut

a.
Orientasi
Krisis
Latar,penyebab, koda
Konflik dan reaksi
pendahuluan Simpulan atau
penutup
krisis

b.

orientasi reaksi

koda

abtraksi

1 / 2 / 3

 Orientasi meripleksikan kalimat/pernyataan sebagai latar, penyebab/pendahuluan dari sebuah


cerita
 Krisis meripleksikan kalimat/pernyataan sebagai konflik dan reaksi dari sebuah cerita
 Koda meripleksikan kalimat/pernyataan sebagai simpulan/penutup dari sebuah cerita
 Kalimat menjadi peripleksi abtraksi,orientasi,krisis,reaksi, dan koda

Langkah-langkah membuat anekdot

 Merumuskan tema
 Memilih maksud (latar belakang, penyebab)
 Menetapkan tujuan (target)
 Merumuskan khalayak (mitra komunikasi)
 Menentukan konteks interaksi

Pembuktian 1

a. Tema = perilaku sosial dalam budaya Indonesia


b. Maksud = meripleksi perilaku masyarakat dalam kelas sosial tertentu
c. Tujuan = mengubah paradigma (cara pandang) terhadap sesuatu rutinitas
d. Mitra komunikasi = sipitas akademika
e. Konteks interaksi = ilmiah formal

NASKAH/TEKS

Judul : nasib mahasiswa

Pada suatu hari diruang perkuliahan seorang mahasiswa bertanya kepada dosen “mengapa
mahasiswa selalu mengerjakan tugas dan tugas dikampus?” kata mahasiswa.

Dengan santai dosen menjawab “jika kau kerjakan itu di balai kota pasti itu tes CPNS”. Mahasiswa
semakin bingung dengan jawaban tersebut. Begitulah nasib dan keadaan mahasiswa Indonesia.

Dibuktikan bahwa teks tersebut memiliki struktur sebagai berikut

a. Orientasi krisis koda


b. Alur = maju
c. Karakter = 1 karakter
d. Setting= diruang perkuliahan
e. Pesan = jangan suka mengerjakan tugas di kampus

Judul : pencuri sandal dan koruptor

Seorang pencuri sandal mendapat ponis hukuman 5 tahun penjara karena dia terbukti mencuri
sandal milik masyarakat seharga 150.000. sebelum menerima ponis pencuri bertanya kepada
hakim “mengapa hukuman koruptor lebih ringan dibanding saya?”. Dijelaskan oleh hakim bahwa
“koruptor menyelewengkan uang 2 milyar untuk 1 kabupaten sedangkan kamu 150.000 untuk satu
rakyat.” Dengan demikian sang pencuri menuju sang hakim atas keadilan di negeri ini. Hanya
sayang kau tidak bisa dipenjarakan di suka miskin.

Judul : Berbakti pada Negara

Seorang mahasiswa yang sedang semangat mencari ilmu hendak berjalan pulang. Saat itu baru saja
turun hujan. Di perjalanan dia bertemu dengan seorang nenek yang sedang berjualan kue.

Karena merasa kasihan akhirnya sang mahasiswa pun berniat untuk membeli kue dari si nenek
tersebut.

Mahasiswa : “Berapa harga kuenya nek?”


Nenek : “5000 saja nak 1 bungkus”

Setelah membeli beberapa bungkus kue, hujan mulai turun kembali. Akhirnya mahasiswa itu pun
ngobrol dengan si nenek sekedar menghabiskan waktu.

Mahasiswa : “sudah lama Nek berjualan kue ?”

Nenek : Sudah 50 tahun nak?

Mahasiswa : “tidak ada yang membantu nek? anak-anak nenek kemana?”

Nenek : “Mereka semua sekarang sedang bekerja di tempatnya masing-masing.”

Mahasiswa : “Oh jadi mereka semua sudah bekerja. Kalau boleh tau mereka kerja dimana nek?”

Nenek : “Anak pertama saya di DPR, yang kedua di Polda, kalau yang ketiga dia tugas di Mabes
TNI”

Mahasiswa tersebut pun kagum dengan nenek itu.

Mahasiswa : “Nenek hebat, walaupun hanya berjualan kue, anak-anak nenek bisa sesukses itu, kalau
boleh tahu mereka bertugas sebagai apa nek?”

Nenek : “Ya sama nak, seperti saya, jualan kue juga mereka disana”

Demikianlah contoh dari teks anekdot sosial. Semoga bermanfaat.

Pembuktian 2

a. Tema = layanan publik


b. Maksud = meripleksi perilaku masyarakat dalam kelas layanan public tertentu
c. Tujuan = mengubah paradigma (cara pandang) terhadap suatu rutinitas
d. Mitra komunitas = sipitas akademika
e. Konteks interaksi = ilmiah formal

NASKAH/TEKS

Judul : pembuatan SIM

Pada suatu pagi, Toni bersama temannya sedang mengurus pembuatan SIM di kantor . Dia sangat
heran melihat dengan prosedur pembuatan SIM yang terlalu mudah dengan latihan sekali saja
langsung bisa jadi. Padahal masih ada beberapa pengendara yang belum terlalu lihai dalam
berkendara. Seakan para petugas yang mengurus pembuatan SIM tersebut  tidak memikirkan
dampak yang akan ditimbulkan kedepannya jika para pembuat SIM yang belum terlalu lihai terjun
langsung di jalan raya yang ramai dengan berbagai kendaraan roda empat dengan kecepatan tinggi.

Dia bertanya kepada temannya yang bernama Jono, ‘’ Jon kamu tau gak kenapa rata-rata polisi
perutnya besar-besar?’’. Ya mungkin saja karena gizinya tercukupi, jawab Jono.’’ Toni reflek
menggelengkan kepalanya.’’ Lalu kenapa ?’’ tanya Toni dengan penasaran. ‘’ emm.. mungkin
karena pekerjaan mereka tidak seberat TNI, jawab Jono lagi. ‘’ salah semua, perut mereka besar itu
karena sesuai dengan isi dompet yang mereka punya,’’jelas Toni.
Dibuktikan bahwa teks tersebut memiliki struktur sebagai berikut

a. Orientasi krisis koda


b. Alur = maju
c. Karakter = 1 karakter
d. Setting= di kantor
e. Pesan = jangan menilai orang dari luar nya

 Tema = hakikat pendidikan Indonesia


Maksud = meripleksi hubungan pemeroleh ijazah dengan ketersediaan lapangan pekerjaan
Tujuan = memberikan pemahaman bagi mahasiswa bahwa lapangan pekerjaan perlu
diciptakan sendiri
Mitra komunitas = civitas akademika
Konteks interaksi = ilmiah formal

 Tema = hakikat kesehatan indonesia


Maksud = meripleksi hubungan menjaga kesehatan dengan banyaknya penyakit yang
menyebar
Tujuan = memotivasi masyarakat pedesaan untuk menjaga kesehatan daripada berobat
Mitra komunitas = sivitas akademika
Konteks interkasi = ilmiah formal
PARAGRAF

Diajumsikan bahwa setiap keutuhan menjadi wujud keseluruhan dari hasil pemaduan unsur,
komponen maupun bagian suatu fenomena, wujud keseluruhan dari setiap keutuhan menjadi
pembuktian keberadaan unsur, komponen maupun bagian suatu fenomena. Keberadaan unsur
komponen maupun bagian suatu fenomena meripleksikan suatu struktur untuk mengorganisasikan
setiap keutuhan menajdi wujud keseluruhan.

Pembuktian 1

a. b. c. d.

paragraf dirumuskan sebagai unsur, komponen, maupun bagian dari sebuah teks (naskah).
Untuk itu, setiap paragraf terdiri dari unsur dan komponen. Artinya, unsur, komponen merupakan
bagian dari paragraph. Oleh karena itu, paragraph harus terdiri dari unsur dan komponen. Jadi, setiap
paragraf mengandung unsur, komponen maupun bagian dari sebuah teks (naskah).

 Pada gambar a secara aosiasi bebas menggambarkan sebuah keluarga yang mempunyai 4 orang
anak dari sepasang suami istri
 Secara tataboga pada gambar b merifleksikan nasi goreng yang diracik dari 4 macam rempah-
rempah
 Secara sifat pada gambar c agama islam dengan agama Kristen mempunyai ajaran agama yang
bertolak belakang
 Pada gambar d secara asosiasi bebas menggambarkan 4 orang anak perempuan yang
mempunyai ikatan sedarah

Jadi, paragraf merupakan suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atu ide.

Pembuktian 2

Uraian diawal dibuktikan melalui teks/naskah berikut .

Saya mencintai dia, setelah dia menerima cinta sejati saya. Mencintai merupakan sebuah rasa
yang tumbuh dalam hati tanpa kita sadari. Dengan mencintai hidup terasa lebih bermakna. Dengan
adanya rasa mencintai kita bisa saling peduli satu sama lain.

Paragraf 1

Saya mencintai dia, setelah dia menerima cinta sejati saya,memahami cinta sejati itu tidaklah
mudah, perlu waktu yang cukup lama, sehingga bisa saling mengerti, dan keduanya merasa nyaman.

Paragraf 2

Mencintai merupakan sebuah rasa yang tumbuh dalam hati tanpa kita sadari, aku mencintainya
melawan semua alasan,melawan semua janji,melawan semua kedamaian, melawan semua harapan,
melawan semua kebahagiaan, melawan setiap rintangan yang bisa terjadi.
Paragraf 3

Dengan mencintai hidup terasa lebih bermakna,cinta adalah kekuatan yang lebih tangguh
daripada yang lain, hal ini tidak terlihat tidak dapat dilihat atau diukur, sebab cinta bukanlah sebuah
kata-kata yang romantis, cinta adalah bentuk perlakuan.

Paragraf 4

dengan adanya rasa mencintai kita bisa saling peduli satu sama lain,cinta yang tumbuh
berkembang harus memiliki penjagaan yang kuat, penjagaan perasaan cinta adalah melalui sebuah
kepercayaan,itu karena kepercayaan dan ketulusan merupakan modal utama cinta sejati.

TUGAS

1. Mahasiswa menghadapi kecemasan untuk mempersiapkan ujian akhir (dijadikan pembuka


paragraf)
2. Mahasiswa berupaya secara optimal untuk menghadapi ujian (dijadikan inti dari sebuah
paragraf )
3. Mahasiswa merasa kecewa dengan hasil ujian (dijadikan akhir sebuah paragraf )

Mahasiswa menghadapi kecemasan untuk mempersiapkan ujian akhir, kecemasan yang muncul
karena mahasiswa di bebani oleh pikiran dan bayangan kemungkinan yang terjadi akibat gagal dalam
ujian akhir, namun kecemasan yang terjadi pada mahasiswa saat akan menghadapi ujian adalah
normal, namun sejauh mana mahasiswa tersebut dapat mengatasi rasa cemasnya, tergantung pada
kemampuan mahasiswa tersebut untuk merespon kecemasan yang dialaminya.
Mahasiswa berupaya secara optimal untuk menghadapi ujian, dengan cara belajar lah salah satu
jalan agar lulus dari ujian akhir tersebut, dengan cara belajar sungguh-sungguh dan memahami mata
kuliah yang diajarkan, dengan adanya rasa cemas yang berlebihan dapat berakibat buruk, alahkah
baiknya mahasiswa dapat mengatasi rasa cemas yang berlebihan.
Mahasiswa merasa kecewa dengan hasil ujian, tidak sedikit yang merasa kecewa dengan hal
ini, karena kurang maksimalnya belajar, karena kecemasan yang berlebihan itulah mahasiswa menjadi
tidak semangat belajar , sehingga nilai ujiannya pun kurang memuaskan.

PENELITIAN
Secara umum dipandang sebagai kegiatan manusia (individu/kelompok) untuk membuktikan
suatu fenomena pada suatu standar secara kuantitas maupun kualitas. Secara khusus penelitian
dipandang sebagai kegiatan ilmiah (secara metodologi) manusia (individu/kelompok) untuk
membuktikan suatu fenomena pada suatu standar secara kuantitas maupun kualitas.
Secara kebahsaan penelitian dipandang sebagai cara/strategi untuk mengomunikasikan hasik
pembuktian suatu fenomena pada suatu standar (kuantitas/kualitas) secara lisan atau tulis.
Fenomena dipandang sebagai pemaduan dari substansi kondisi maupun proses dalam
ruang,waktu, serta aktivitas.

Pembuktian 1
Pengertian penelitian tersebut dibuktikan melalui uraian berikut.
Berdasarkan penglihatan saya melihat sebuah fenomena dipapan tulis putih, berwarna hitam,
berbentuk huruf A, bertempat di kelas, pada pukul 14.40 WIB, jarak gambar tersebut sekitar 7 cm,
hurufnya berjumlah 2, disebelah kiri huruf capital, disebelah kanan huruf kecil, dan merupakan
sebuah huruf vocal.
Untuk menyusun sebuah kata fenomena tersebut dideskripsikan berdasarkan 10 indikator
berikut :
1. Warna
2. Bentuk
3. Tempat
4. Waktu
5. Ukuran
6. Kuantitas
7. Jenis huruf
8. Jenis
9. Nama
10. Fungsional
Berdasarkan indicator tersebut saya melihat sebuah fenomena berdasarkan 10 indikator dengan
demikian disimpulkan bahwa 1,2,3,4,5,6,7,8,9,dan 10 merupakan indicator dari fenomena tersebut.

Pembuktian 2
Sebuah fenomena dibuktikan dengan instrument penelitian berikut
1. Apakah warna dimiliki oleh objek?
2. Apakah bentuk dimiliki oleh objek?
3. Apakah tempat dimilki oleh objek?
4. Apakah waktu dikmiliki oleh objek?
5. Apakah ukuran dimiliki oleh objek?
6. Apakah kuantitas dimiliki oelh objek?
7. Apakah jenis huruf dimiliki oleh objek?
8. Apakah huruf dimiliki oleh objek?
9. Apakah nama dimiliki oleh objek?
10. Apakah fungsional dimiliki oleh objek?

Objek penelitian ini :


Saya melihat lampu

1. Ya. Warna dimiliki oleh lampu


2. Ya. Bentuk dimiliki oleh lampu
3. Ya. Tempat dimiliki oleh lampu
4. Tidak . waktu tidak dimiliki oleh lampu
5. Ya. Ukuran dimiliki oleh lampu
6. Ya. Kuantitas dimiliki oleh lampu
7. Tidak. Jenis huruf tidak dimiliki oleh lampu
8. Tidak. Huruf tidak dimiliki oleh lampu
9. Ya. Nama dimiliki oleh lampu
10. Ya. Fungsional dimiliki oleh lampu

ASUMSI
Penelitian dilandasi oleh asumsi sebagai berikut :

1. Segala sesuatu (semua kondisi) dalam semesta dapat dipahami dan dikomunikasikan sebagai
suatu fenomena
2. Sebagai suatu fenomena dipahami dan dikomunikasikan oleh hasil pemaduan , (a) substansi
(sesutau), (b) kinerja (aktivitas), (c) ruang , serta (d) waktu. Sehingga dihasilkan suatu
keseluruhan, keutuhan, serta kebermaknaan.
3. Setiap fenomena (semua fenomena) sudah berada dalam atau sudah sesuai dengan standar
(parameter) sehingga segala sesuatu atau semua kondisi dialam semesta sudah dimilki suatu
keseluruhsn keutuhan serta kebermaknaan.
4. Manusia (individu/kelompok) memiliki potensi (kemampuan fitrah) unutk memahami dan
mengomunikasikan fenomena dialam semesta tetapi manusia memiliki pengetahuan
(penoleran) menyikapi (sikap) dan keterampilan berbeda dalam pemahaman dan
pengomunikasian suatu fenomena.
5. Segala sesuatu (semua kondisi) dialam semesta mengalami perubahan benda itu dipahami dan
dikomunikasikan oleh manusia akibta manusia menggunakan standar (parameter) berbeda.

Pembuktian 3

 Sajikan sebuah fenomena kemudian tugaskan untuk menyatakan (mengasumsikan) hasil


pemahaman terhadap hal tersebut
 Bandingkan hasil pemahaman terhadap suatu fenomena, minimal 2 pendapat (pandangan)
kemudian jelaskan persamaan dan perbedaannya
 Jelaskan prosedur (langkah langkah) individu dalam memahami dan mengomunikasikan suatu
fenomena
 Jelaskan standar (parameter) pengukur atau penentu suatu fenomena (suatu kondisi) sehingga
menjelaskan suatu keseluruhan, keutuhan, serta kebermaknaan.

Langkah-langkah penelitian:
Langkah penelitian dapat diuarikan dari uraian berikut:
1. Menyajikan suatu fenomena atau suatu kondisi dialam semesta
2. Menjelaskan keseluruhan, keutuhan, serta kebermaknaan fenomena atau kondisi pada suatu
standar (parameter)
3. Menetukan prosedur (langkah-langkah) untuk membuktikan kesesuaian dengan standar
(parameter)
4. Menjelaskan hasil pembuktian berdasarkan data, fakta, atau kondisi nyata berdasarkan standar

Pembuktian :
 Objek penelitian : bawang putih
Berdasarkan pengamatan saya saya mencium sesuatu dengan aroma yang kurang sedap.
Sesuatu tersebut memiliki ukuran kecil, berwujud padat dan memiliki tekstur yang halus. Sesuatu ini
masuk ke dalam jenis umbi-umbian, sesuatu ini dapat digunakan untuk memasak.
Parameter :
1. Symbol : sesuatu
2. Aroma : kurang sedap
3. Ukuran tidak baku : kecil
4. Wujud : padat
5. Tekstur : halus
6. Jenis : umbi-umbian
7. Kegunaan : dapat digunakan untuk memasak

 Objek penelitian : meja


Berdasarkan pengamatan saya meraba benda berukuran besar, benda tersebut memiliki
permukaan licin, benda tersebut dibuat karena ada yang membuatnya dan banyak yang
membutuhkannya. Benda tersebut dibuat oleh orang yang tidak diketahui, benda tersebut digunakan
sebagai alas untuk menulis.
Parameter :
1. Symbol : benda
2. Ukuran tidak baku : besar
3. Tekstur : licin
4. Prosedur : dibuat karena ada yang membuatnya dan banyak yang membutuhkannya
5. Pembuat : tidak diketahui
6. Kegunaan : digunakan sebagai alas untuk menulis

 Objek penelitian : gula pasir


Berdasarkan pengamatan saya merasa sesuatu berukuran kecil, memiliki bentuk bulat dan
bertekstur kasar, sesuatu tersebut memiliki wujud padat dan memiliki rasa manis, sesuatu tersebut
dibuat karena ada yang membuatnya dan banyak kegunaannya, sesuatu ini dapat menciptakan rasa
manis pada makanan dan minuman, sehingga sesuatu ini dapat digunakan untuk memasak.
Parameter :
1. Symbol : sesuatu
2. Ukuran tidak baku : kecil
3. Bentuk : bulat
4. Tekstur : kasar
5. Wujud : padat
6. Rasa : manis
7. Prosedur : dibuat karena ada yang membuatnya dan banyak kegunaannya
8. Kegunaan : digunakan untuk memasak

 Objek penelitian : kertas


Berdasarkan pengamatan saya merasa sesuatu berukuran cukup besar, memiliki bentuk kotak
dan bertekstur lembut, sesuatu tersebut memiliki wujud padat dan aromanya wangi, sesuatu tersebut
dibuat karena ada yang membuatnya da ada kegunaannya, sesuatu ini dapat digunakan untuk menulis.
Parameter :
1. Symbol : sesuatu
2. Ukuran tidak baku : cukup besar
3. Bentuk : kotak
4. Tekstur : lembut
5. Wujud : padat
6. Aroma : wangi
7. Prosedur : karena ada yang membuatnya dan ada kegunaannya
8. Kegunaan : digunakan untuk menulis
 Objek penelitian : adzan subuh
Berdasarkan pengamatan saya mendengar sesuatu yang nyaring, pada pukul 04.00 WIB,
bertempat di masjid, sesuatu tersebut berjarak 2 meter dari rumah, berfungsi untuk mengajak Jemaah
untuk melaksanakan solat subuh
Parameter :
1. Symbol : sesuatu
2. Waktu : 04.00 WIB
3. Tempat : di masjid
4. Jarak : 2 meter dari rumah
5. Fungsi : untuk mengajak Jemaah untuk melaksanakan solat subuh

Anda mungkin juga menyukai