Anda di halaman 1dari 3

Ingin Dapat Bidadari Spesial?

Lakukan Amal Ini


Penulis Muchlisin BK - 18 Desember 2014

ilustrasi (HDWallpaper)

Allah Maha Pemurah dan Penyayang. Diantara bentuk kasih


sayangNya kepada hamba, Dia menyediakan pahala berlipat
ganda untuk setiap amal shalih yang ikhlas dilakukan. Dia juga
memberikan keutamaan untuk masing-masing amal. Keutamaan
amal yang satu berbeda dengan keutamaan amal lainnya.

Ada amal yang keutamaannnya adalah pengampunan dosa. Ada


amal yang keutamaanya adalah masuk surga dari pintu tertentu.
Ada amal yang keutamaannya adalah ia disuruh untuk memilih
bidadari surga yang mana saja yang ia kehendaki. Ia berhak
mendapatkan bidadari spesial.

Amal apakah itu? Rasulullah menjelaskan dalam haditsnya:

‫وس‬ َ ‫ا� ﻳَ ْﻮ َم ْاﻟ ِﻘ َﻴ‬


ِ ‫ﺎﻣ ِﺔ ﻋَ ﻠَﻰ ُر ُء‬ ُ � ‫َﻣ ْﻦ ﻛ َ َﻈ َﻢ َﻏ ْﻴ ًﻈﺎ َو ُﻫ َﻮ ﻳَ ْﺴﺘَ ِﻄﻴﻊُ �ا ْن ﻳُ ﻨ �َﻔ َﺬ ُه دَ ﻋَ ﺎ ُه‬
ْ َ ‫ْاﻟ َﺨ‬
َ ‫ﻮر َﺷ‬
‫ﺎء‬ ِ ‫ﻼ ِﺋ ِﻖ َﺣﺘ� ﻰ ﻳُ َﺨ �ﻴ َﺮ ُه ِﻓﻰ �ا �ى اﻟ ُﺤ‬
“Barangsiapa yang menahan amarahnya, padahal ia mampu untuk
melampiaskannya, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan
memanggilnya di depan para makhluk pada hari Kiamat, lalu ia
disuruh memilih bidadari yang ia kehendaki” (HR. Abu Dawud dan
Tirmidzi. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini derajatnya hasan)
Inilah amal yang keutamaannya adalah disuruh memilih oleh Allah
Azza wa Jalla dari sekian banyak bidadari. Karena seluruh
bidadari itu cantik, seluruh bidadari itu indah, maka bidadari
pilihan adalah bidadari yang spesial.

Kapan ia disuruh memilih? Ustadz Farid Dhofir menjelaskan


bahwa peristiwa tersebut terjadi di padang mahsyar. Jadi saat
banyak manusia khawatir dengan nasibnya, orang yang bisa
menahan marah padahal ia mampu untuk melampiaskannya,
dipanggil oleh Allah, diumumkan di depan seluruh makhluk dan
disuruh memilih bidadari.

Tentu merupakan kebanggaan tersendiri ketika seseorang


diumumkan mendapatkan prestasi di hadapan orang banyak. Dan
yang terjadi pada hadits ini, yang menyaksikan bukan hanya orang
banyak tapi seluruh manusia. Dan yang memberikan hadiahnya
adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Benar-benar sebuah
keutamaan yang membanggakan.

Lalu, mudahkah menahan marah padahal mampu


melampiaskannya? Pada prakteknya, karakter semacam ini sulit.
Mudah diucapkan, namun hanya sedikit orang yang mampu
melakukannya.

Ambillah contoh seseorang yang dihina orang yang lebih rendah


jabatannya dari dirinya, lebih miskin dari dirinya, lebih tidak
berilmu dibandingkan dirinya. Karena hinaan itu, kemarahan
muncul dalam dirinya. Sebenarnya ia sangat mudah memarahi
orang tersebut atau membalas hinaannya bahkan langsung
menghukumnya. Namun, pada saat seperti itu ia mampu
menahan marah. Di situlah keistimewaannya.

Apakah kita bisa mempraktikannya? Semoga bisa, dan semoga


mendapatkan keutamaan memilih bidadari yang paling disuka.
[Muchlisin BK/kisahikmah.com]
Muchlisin BK
http://muchlis.in

CEO BedaMedia Grup, Inspirator di Trustco Gresik, Sekretaris Yayasan


(Pendidikan) Al Ummah

  

Anda mungkin juga menyukai