Oleh:
ALVIATUL HASANAH
NIM : 1701021002
Oleh:
ALVIATUL HASANAH
NIM : 1701021002
Alviatul Hasan
a h N IM : 1 7 0 1 0 2
1002
A r t i k e l i n i t e l a h dip e r i k s a o l e h p e m b im b i n g d a n t e l a h d i s e t u j u i u n t u k
d i p e r t a h a n k a n d i h a d a p a n T i m P e n gu j i A r t i k e l P r o gr a m S t u d i D i
p l o m a I I I K e p e r a w a t a n Fa k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U n i v e r s i t a s M u h
am m a d i ya h J e m b e r
Jember, Juli20
20Pembimbing
I
PENGESAHAN
Alviatul Hasanah
NIM : 1701021002
D e w a n P e n gu j i A r t i k e l P a d a P r o gr a m S t u d i D i p l o m a I I I K e p
e r a w a t a n Fa k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U n i v e r s i t a s M u h a m m a d i
ya h J e m b e r
Jember, Juli20
2 0 P e n gu j i .
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Jember
Keperawatan
Penguji I
Penguji II
II
Penguji III
H A LA M A N J U D U L
P E R N Y A T A A N P ER S E T UJ U A
N LE M B A R P E N G E S A H A N
LE M B A R P E N G U J I A R T IK
E L D A FT A R IS I
A BS T R A K
A BS T R A C
T
P E N D A H U LU A N
M E T O D E P E N E LI A T
IA N P E M BA H A S A N
S IM P U LA N D A N S A R A
N D A FT A R P U S T A K A
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. A DENGAN POST PARTUM
INDIKASI PRE EKLAMPSIA DI RUANG NUSA INDAH RUMAH SAKIT
DAERAH BALUNG KABUPATEN JEMBER
Oleh :
Alviatul Hasanah, Awatiful Azza
Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammaadiyah Jember Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah jember
Menurut WHO pada tahun 2013 memperkirakan 15.000 dari sekitar 4,5 juta
wanita post partum dengan pre eklampsia normal sebelum hamil, periode ini juga
yang berakhir dengan kematian. Kejadian disebut puerperium atau trimester ke empat
tersebut dapat direndam dengan jalan tenaga kehamilan. Perubahan fisiologis yang terjadi
medis khususnya perawat dan bidan, sangat jelas, walaupun dianggap norrml, fase
memberikan asuhan yang tepat. Asuhan ini kita harus mengobservasi perubahan
kebidanan dan keperawatan dalam masa fisiologis dan psikologis yang terjadi pada ibu
persalinan maupun masa nifas mempunyai untuk mengetaui kemungkinan masalah yang
aspek penting dalam kesehatan. Untuk itu terjadi pada masa nifas sehingga masalah
perlu pengawasan persalinan maupun post diketahui sedini mungkin untuk menghindari
partum sehingga berlangsung dengan baik komplikasi lebih lanjut (Indriyani, et al, 2016).
(Prawirohardjo, 2012). 2. Konsep Pre eklamsia
Beberapa tahun yang lalu, penyebab a. Definisi Pre eklampsia
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia Pre eklampsia dalam post
adalah karena perdarahan, namun hal ini sudah partum merupakan kelainan vaskuler yang
tak lagi sama. Fata penelitian dan terjadi sebelum kehamilan atau timbul dalam
pengembangan Kesehatan (Litbangkes) kehamilan atau pada permulaan nifas. Pre
Kementrian Kesehatan RI 2012 menunjukan eklampsia dalam post partum adalah adanya
sebesar 32,4% penyebab kematian ibu adalah penyakit hipertensi yang telah terjadi setelah
karena tekanan darah tinggi atau hipertensi melahirkan. Pre eklampsia terkadang terjadi
yang berunjung pada kasus pre eklampsia – pada saat usia kehamilan 20 minggu atau
eklampsia. Data di Indonesia Pre eklampsia hipertensi yang menetap 6 minggu paksa
merupakan penyebab dari 30-40% kematian persalinan, apapun yang menjadi sebabnya.
maternal (DEPKES RI 2016). Pre eklampsia timbul akibat kehamilan dan
A. Konsep Medis berakhir setelah terminasi kehamilan
1. Konsep Post Partum (Ratnawati, 2017).
a. Definisi Post Partum b. Etiologi
Post partum atau yang biasa 1) Penyebab post partum pre eklampsia
disebut sebagai masa nifas pada ibu pasca hingga kini belum diketahui penyebabnya,
melahirkan merupakan periode yang sangat tetapi ada yang menyatakan bahwa pre
penting untuk diketahui. Pada fase inilah eklampsia dapat terjadi pada kelompok
terjadi beberapa parubahan pada ibu fisiologis tertentu diantaranya yaitu ibu yang
maupun psikologi, periode post partum ialah mempunyai faktor penyebab dari dalam diri
masa enam minggu sejak bayi lahir sampai seperti umur karena bertambahnya usia juga
organ – organ reproduksi kembali ke keadaan lebih rentang untuk terjadi peningkatan
hipertensi kronis dan menghadapi risiko lebih
besar untuk menderita pre eklampsia karena
kehamilan atau masa nifas (Sitomorang dkk, pukul 12.30. sampai di RSD Balung Jember
2016). pasien langsung dibawa di Ruang Bersalin, di
2) Faktor predisposisi Ruang Bersalin pasien diperiksa TD : 140/90
a) Keturunan mmHg, dengan tensi tinggi pasien mengatakan
b) Usia : terjadi pada usia 35 tahun tidak mengeluh pusing, pasien juga
c) Kebiasaan makan yang benyak mengatakan tensinya tidak pernah tinggi dan
mengandung garam selalu normal, pasien juga tidak pernah
d) Obesitas riwayat Hipertensi, pasien juga mengatakan
e) Stress ini yang pertama kali tensinya tinggi. Pada
f) Kehamilan pukul 14.00 pasien melaksanakan proses
METODE PENELITIAN persalinan dan dilakukan epis medial kurang
Pada pengkajian yang telah dilakukan lebi 5 cm. Telah lahir bayi berjenis perempuan
pada Ny. A di ruang Nusa Indah RSD Balung dengan berat 2400 gram ditolong oleh bidan
pada tanggal 06-05-2020 jam 15.30 WIB Rs Balung Jember. Lahir langsung menangis,
dengan diagnosa medis P1ooo 38 mgg + Asfiksia 7-8, ketuban jernih, tidak cacat, ada
Postpartum PE ringan H -1 di dapatkan data genetalia, dan usia kehamilan 38 minggu.
Ny. A umur 23 tahun, riwayat pendidikan Setelah proses melahirkan pasien dilakukan
SMA, pekerjaan Ibu rumah tangga, alamat heating dan . Keadaan umum lemah, pasien
Ambulu. Keluhan utama Pusing, Pasien mengatakan pusing dengan tekanan darah
mengatakan pada hamil Trimester pertama 150/100 mmHg, pasien mengatakan
mengalami keluhan mual-mual dan pada pandangannya kabur, pasien tampak meringis,
trimester kedua pasien mengatakan tidak ada setelah 2 jam pasca melahirkan pasien
keluhan. Pasien juga mengatakan selama mengatakan nyeri dibagian jahitan dengan
kehamilan ini rutin mengontrol pada saat skala nyeri 5, mukosa bibir kering, Setelah
posyandu dan mendapatkan imunisasi TT dilakukan beberapa jam setelah diheating
sebanyak 1 kali selama kehamilan dan pasien pasien mengatakan kadaan pembalut kurang
mengatakan selama awal kehamilan tensinya bersih dan pasien jugan mengatakan payudara
tidak pernah tinggi antara 110-120 mmHg , terasa kenceng dan terasa keras, pasien
pasien mengatakan ini adalah kehamilan anak mengatakan tidak dapat menyusui dikarenakan
pertama dan Pasien mengatakan kenceng- bayinya berada di Ruang perinatologi
kenceng, keluar lendir pada tanggal 05-05- DIAGNOSIS KEPERAWATAN
2020 pukul 12.00 pasien langsung dibawah ke Masalah keperawatan yang terumuskan
PKM sabrang dan mendapatakan Infus Rl, di resiko cidera berhubungan dengan hipertensi.
PKM Sabrang pasien TD : 140/90 mmHg Nyeri akut berhubungan dengan agens cidera
dikarenakan tekanan darah pasien tinggi lalu fisik luka insisi. Risiko ketidakefektifan
pasien dirujuk ke RSD Balung Jember pada
menyusui berhubungan dengan perpisahan ibu ketergantungan ibu sangat menonjol. Pada
dan bayi. fase ini, ibu sangat mengharapkan segala
PEMBAHASAAN kebutuhannya dapat dipenuhi orang lain
Pengkajian tahap awal dan dasar dalam (Indriyani, 2016).
proses keperawatan, pengkajian merupakan Pada masa laktasi pengaruh hormone
tahap yang dijadikan landasan asuhan laktogenik (LH) atau prolactin akan
keperawatan (Mitayani 2010). Dalam teori merangsang keluarnya ASI, disamping itu
menurut Benson dan Martin 2009 tanda dan pengaruh oksitosin menyebabkan mio-epitel
gejala Post Partum Pre Eklampsia ditandai kelenjar susu berkontraksi sehingga ASI
oleh hipertensi atau > 140/90 mmHg, terjadi keluar (Indriyani, 2013). Pola aktivitas pasien
edema, dan proteinuri > +1. Hal ini dapat belum menyusui bayinya dikarenakan bayi
dilihat dari hasil penulis dalam melakukan berada di Ruang Perinatologi dan pada
pengkajian pada Ny. A yang dilaksanakan pemeriksaan payudara kolostrum (+),
pada tanggal 06-05-2020. Saat pengkajian payudara teraba keras, dan puting susu
pasien mengeluh pusing, dalam pemeriksaan menonjol.
fisik di temukan TD Dari hasil pengkajian diatas dijelaskan
bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dan
20x/menit, GCS : 4,5,6, Proteinuri <+1, kedua kasus pada Ny. A antara lain Ny. A mengeluh
kaki pasien tampak bengkak, pasien tampak pusing, nyeri pada luka episiotomi, ASI belum
cemas dan keadaan umum lemah. keluar.
Tekanan darah lebih tinggi Rencana tindakan yang akan penulis
disebabkan oleh vasokontraksi, rencanakan pada pasien sesuai dengan
proteinuria akibat kegagalan glemerolus dan diagnosis yang ditegakkan, sehingga masalah
odema akibat peningkatan permeabilitas keperawatan pada pasien bisa teratasi.
vaskuler terjadi episiotomi ± 5cm. Perencanaan adalah pengembangan strategi
Menurut Jones (2001) episiotomi desain untuk mencegah, mengurangi dan
adalah insisi pudendum untuk melebarkan mengatasi masalah-masalah yang telah
orifisium vulva sehingga mempermudah jalan diidentifikasi dalam diagnosis keperawatan.
keluar bayi. Episiotomi biasa dilakukan pada Perencanaan ini menggambarkan sejauh mana
sebagian besar primipara dan banyak perawat mampu menetapkan cara
multipara. Saat dilakukan pengkajian pasien menyelesaikan masalah dengan efektif dan
mengatakan nyeri luka jahitan episiotomi efisiensi (Rohman dan Walid, 2014).
medial ± 5cm, skala nyeri 5. Perubahan Dalam teori menurut (Rukiyah dan
psikologis pada fase menerima, fokus Yulianti,2013) perencanaan pada Post Partum
perhatian ibu pada diri sendiri. Fase ini terjadi Pre Eklampsia ringan yaitu pengukuran
selama 1 sampai 2 hari pertama melahirkan, tekanan darah dilakukan setiap hari dan
pemberian medikamentosa : sedativa mengurangi tekanan payudara tetapi tidak
(diazepam), anti hipertensi seperti alfa metil untuk menggosokkan payudara, memberikan
DOPA (R :dopamen) diberikan menurut dorongan untuk tetap menyusui dengan
indikasi. Dan pada persalinan dapat dilakukan rasional menyusui adalah kegiatan terpenting
secara spontan bila memperpendek kala II. untuk tumbuh kembang bayi. Semua
Sedangkan di kasus perencanaan Ny. A yang perencanaan sesuai dengan teori yang telah
dilakukan yaitu memantau tekanan darah, ditulis.
diberikan obat methyldopa tujuanya untuk Dari hasil pengkajian diatas dijelaskan
penurun tensi dan pemberian infus 500 cc 20 bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dan
tetes permenit+MgSO4 20 %, dengan tujuan kasus Ny. A antara lain Ny. A mengeluh
agar tidak terjadi Pre Eklampsia berat yang pusing, nyeri pada bekas jahitan episiotomi,
mengakibatkan kejang. Sehingga penulis ASI belum keluar.
menyimpulkan antara teori dan kasus tidak SIMPULAN DAN SARAN
terdapat kesenjangan. Setelah penulis mengurai pembahasan
Berkaitan dengan rencana tindakan pada Ny. A dengan Post Partum Pre
diagnosis keperawatan yang kedua antara lain Eklampsia di RSD Balung Jember yang
yaitu, berikan pendidikan kesehatan tentang dilaksanakan pada tanggal 06-05-2020 sampai
manajemen nyeri pada pasien, observasi tanggal 08-05-2020 dan setelah penulis
tanda-tanda vital, tinggi fundus uteri dan UC, melakukan studi literatur dengan mengacu
kaji skala nyeri, berikan tindakan manajemen keberbagai referensi, Maka penulis mengambil
nyeri (distraksi, relaksasi, dan komunikasi kesimpulan dan memberi saran yang berguna
terapiutik) dan kolaborasi dengan tim medis untuk meningkatkan asuhan keperawatan yang
dalam pemberian analgesik dengan rasional berkualitas.
analgesik bekerja pada hipotalamus untuk 1. Pengkajian yang dilakukan secara
mempengaruhi persepsi nyeri. Semua sistematik dapat memudahkan kita
perencanaan sesuai dengan teori yang telah untuk mengenal masalah
ditulis. keperawatan yang sesuai dengan
Berkaitan dengan rencana tindakan diagnosis keadaan dan kondisi agar mampu
keperawatan yang ketiga antara lain yaitu menerapkan asuhan keperawatan
berikan pendidikan kesehatan tentang cara sebaik mungkin pada ibu post
perawatan dan cara menyusui yang benar, partum indikasi Pre eklampsia.
melakukan edukasi untuk menambah 2. Masalah keperawatan yang
kelancaran ASI dengan rasional edukasi terumuskan resiko cidera
pemberian pengetahuan untuk menambah asi, berhubungan dengan hipertensi.
mengajurkan pasien untuk mengeluarkan ASI Nyeri akut berhubungan dengan
cukup melalui tangan dengan rasional agens cidera fisik luka insisi.
Risiko ketidakefektifan menyusui 1. Bagi Akademik
berhubungan dengan perpisahan Sebagai referensi akademik untuk
ibu dan bayi. meningkatkan ilmu keperawatan khususnya
3. Rencana keperawatan yang keperawatan maternitas terkait konsep Asuhan
diberikan pada Ny. A yaitu disusun Keperawatan Post Partum dengan Pre
sesuai dengan diagnosis Eklampsia Post Partum di Ruang Nusa Indah
keperawatan yang ditemukan pada RSD Balung Jember.
rencana asuhan keperawatan yang 2. Bagi pelayanan kesehatan
telah disesuaikan dengan diagnosis Dapat digunakan untuk mengidentifikasi
yang muncul, tidak semua asuhan tanda-tanda Pre Eklampsia yang berpengaruh
keperawatan tindakan yang bagi Ibu fase Post Partum dan
dilakukan di sesuaikan dengan 3. Bagi masyarakat
kebutuhan pasien. Disarankan agar masyarakat dapat
4. Implementasi keperawatan yaitu meningkatkan kesadaran untuk pemeriksaan
yang dilakukan tindakan secara rutin pada saat kehamilan (Antenatal
keperawatan yang dilakukan sesuai Care). Sehingga kehamilan lebih baik untuk
dengan rencana tindakan yang mencegah terjadinya Pre Eklampsia ringan
sebelumnya telah disusun peneliti dan juga sebagai bahan untuk menambah
selama pada tanggal 06-05-2020 pengetahuan masyarakat tentang konsep
sampai 08-05-2020. Asuhan Keperawatan Post Partum dengan Pre
5. Evaluasi dilaksanakan selama 3 Eklampsia Post Partum.
hari berturut-turut evaluasi 4. Bagi peneliti
dilakukan mulai tanggal 06-05- Mendapatkan pengalaman nyata dalam proses
2020 sampai tanggal 08-05-2020. pengelolaan kasus pasien dengan riwayat Post
Evaluasi diagnosis yang pertama Partum.
masalah sudah teratasi, diagnosis 5. Bagi peneliti selanjutnya
kedua sudah teratasi, dan diagnosis Diharapkan dapat menjadi referensi untuk
ketiga masalah juga teratasi. melakukan penelitian selanjutnya khususnya
mengenai Asuhan Keperawatan Maternitas
Saran
pada kasus Post Partum dengan riwayat Pre
Setelah melakukan Asuhan Keperawatan pada Eklampsia.
pasien dengan riwayat persalinan normal
dengan indikasi Pre Eklampsia Post Partum,
maka saya ingin memberikan masukan yang
positif bagi :
DAFTAR PUSTAKA