Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH NEGATIF HANDPHONE (HP )

PADA ANAK

Oleh

Wiji Lestari

21-022-025-8

SMP PGRI GENDARAN


2018/2019
I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada era digital saat ini istilah hp atau handpone bukan lagi barang yang mahal.
Hampir semua orang sudah memiliki hp. Hp pada dasarnya merupakan alat untuk
berkomunikasi. Yang mempermudah kebutuhan manusia, selain itu hp juga
merupakan alat untuk berbagai hiburan yang sangat menarik. Dunia bagai dalam
gengaman. Semua informasi terdapat dalam hp dengan bantuan sambungan
internet yang dikenal dengan android atau smart phone.
Bagi setiap orang hp adalah kebutuhan pokok saat ini. Mereka yang tidak
memiliki alat ini dikatakan ketinggalan jaman, apalagi anak muda, bagi mereka hp
sangatlah penting. Bahkan hp juga merupakan media untuk mencari kebutuhan.
Sekarang telah kita temui di sekitar kita berjamurnya online shop atau toko online.
Mereka menawarkan barang atau dagangan dengan media smartphone. Juga banyak
kita temui hp sebagai media mencari barang yang mudah bagi orang yang
membutuhkan.
Berbagai propesi yang ada karena hp. Para penulis atau bloger mendapat
penghasilan dari penulisan artikel atau berita diinternet. Ada juga vloger atau orang
yang membuat berbagai macam video untuk konten yutube. Bukan main-main,
penghasilan mereka mencapai jutaan rupiah perbulan. Banyak juga propesi hacker
yang dapat mendapatkan pendapatan dari meretas atau mendapatkan informasi
penting diinternet. Selain itu ada gamer atau pecinta game baik online atau offline.
Mereka menjual kemampuan mereka untuk mendapatkan keuntungan berupa uang.
Diantara banyak sekali kebaikan hp atau smartphe ternyata juga menyimpan
banyak sekali pengaruh negatip yang merugikan kehidupan kita, dan menjadi
momok yang sangat mengkhawatirkan bagi generasi muda dimasa yang akan
datang. Penggunakan hp pada anak-anak yang belum mampu memilah mana yang
baik dan mana yang burukakan menimbulkan dampak yang sangat buruk pada anak-
anak. Hal itulah yang melatar belakangi penulisan makalah ini. Dalam makalah ini
akan dibahas seberapa berbahayakah pengaruh penggunaan hp pada anak-anak.
Dampak-dampak tersebut akan di uraikan dalam makalah ini.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
a. Mengetahui berbagai bahaya pengunaan hp atau smartphone pada anak atau
bayi.
II
PEMBAHASAN

Banyak sekali dampak buruk smartphone bagi anak, namun orang tua zaman
sekarang meskipun sudah tahu tapi mungkin karena rasa sayang pada anaknya tetap saja
meminjamkan atau bahkan memberikan smartphone maupun tablet khusus pada mereka
yang masih anak-anak.

Alasannya yang paling umum yang sering dijumpai adalah untuk membuat anak bisa
duduk tenang dan tidak mengganggu kegiatan orang tua. Alasan lain adalah untuk
membahagiakan anak dengan memberikan dia hadiah gadget tersebut pada saat ulang
tahunnya, yaitu dengan mengisi gadget tersebut dengan berbagai macam game, video dan
aplikasi pembelajaran. Tapi paling banyak sih game dan nonton video untuk anak-anak di
Youtube. Dampak tersebut antara lain.

A. Susah tidur

Dampak buruk smartphone yang pertama adalah bisa bikin susah tidur, karena
hampir semua layar gadget mengeluarkan yang namanya blue light yang menyerupai cahaya
pada siang hari. Cahaya tersebut dapat mengirimkan sinyal yang salah pada otak anak dan
bisa membingungkan bagi tubuh manusia. Jadi apabila pada malam hari anak jadi susah
tidur, disarankan untuk memberlakukan kegiatan tanpa gadget dirumah Anda 1-3 jam
sebelum tidur dan mengganti dengan membaca buku bersama-sama, atau menceritakan
dongeng-dongeng yang bermanfaat bagi mereka.

B. Kurang gerak

Sudah menjadi kebiasaan seorang anak untuk terus bergerak, lari-larian, melompat,
menari dan bermain untuk membatu pertumbuhan fisik yang sehat dan juga kuat. Namun
anak-anak sekarang terlalu nyaman bermain gadget yang sudah pasti hanya duduk diam,
dan ini tentu memiliki dampak buruk bagi anak. Jika hal tersebut terlalu sering terjadi, maka
bisa saja anak jadi obesitas. Oleh karena itu disarankan untuk para orang tua modern
sekarang ini agar lebih sering membawa anak-anak untuk melakukan aktivitas fisik seperti
bermain bola, berenang, main sepeda, atau kegiatan lain yang membuat mereka banyak
bergerak.

C. Gangguan pada mata

Terlalu sering menatap layar dianggap bisa menyebabkan mata jadi buram, kering
dan bahkan jadi sering sakit kepala. Walaupun belum ada laporan resmi untuk kerusakan
mata tersebut. Orang tua disarankan untuk mengajarkan anak untuk menjaga jarak pandang
antara mata dan juga layar, selain itu atur tingkat terang dan gelapnya, jangan terlalu
terang, dan suruh anak untuk beristirahat setiap 10 – 20 menit sekali.

D. Nyeri / Sakit
Terlalu lama bermain smartphone bisa menyebabkan sakit pada beberapa bagian
tubuh, seperti pada bahu, leher, punggung, tangan dan jari. Ajarkan anak untuk sering
beristirahat dan ajarkan juga mereka posisi duduk yang baik dan posisi gadget jangan
sampai lebih tinggi dari mata. Hal ini untuk mengurangi dampak leher terlalu lama
mendongak.

E. Konsentrasi menjadi pendek

Terlalu lama dalam menggunakan gadget ternyata dapat membuat seseorang sulit
untuk berkonsentrasi dalam jangka waktu lama pada sesuatu. Oleh karena itu, orang tua
diasarankan untuk berlatih berbagai hal untuk bisa membuat anak menjadi tenang tanpa
harus memanfaatkan gadget. Hal ini demi kesehatan dan juga masa depan anak tercinta lho.

F. Kemampuan bersosialisasi berkurang

Pengguna gadget tetap mampu untuk bersosialisasi dengan melakukan hubungan


melalui berbagai aplikasi yang ada. Namun anak-anak juga perlu untuk memiliki
kemampuan membaca emosi orang lain, caranya tentu dengan melakukan interaksi
langsung dengan bertatap muka. Itu sebabnya, pembatasan waktu dalam penggunaan
gadget adalah jalan keluar terbaiknya.

G. Rasa cemas yang berlebihan

Apabila anak Anda sudah cukup besar, waspadai kegiatan mereka di sosial media.
Karena disitu ada banyak sekali yang bisa mereka lihat, bahkan hal-hal yang buruk. Salah
satunya adalah, kemungkinan mereka yang cenderung jadi membandingkan dirinya dengan
teman-teman yang mereka lihat di sosial media, atau bahkan mereka sangat sibuk berusaha
untuk membuat orang lain memberikan like atau komentar. Tentu sangat disayangkan sekali
jika energi mereka hanya dihabiskan untuk hal tersebut. Oleh sebab itu, peran orang tua
untuk mengawasi anak di sosial media jadi sangat penting, lakukan diskusi dengan anak
tentang cara-cara bersosial media, seperti bagaimana menanggapi apa yang dilihatnya,
jangan sampai terlalu berlebihan merespon, jangan juga sampai mengejek orang lain, atau
bahkan menghakimi temannya yang akhirnya bisa menimbulkan masalah dalam hubungan
pertemanannya.

H. Gangguan mental

Rasanya seperti tidak mungkin anak-anak yang masih berusia sangat dini bisa
mengalami gangguan kejiwaan. Tapi, sejumlah studi menyimpulkan bahwa penggunaan
teknologi yang berlebihan dapat berpotensi menjadi penyebab tingkat depresi pada anak,
kurang konsentrasi, kecemasan, autisme, bipolar, serta perilaku bermasalah lainnya.

I. Perilaku agresif

Media komunikasi yang sekarang makin tidak terkontrol terkadang menyuguhkan


aksi kekerasan yang dapat menyebabkan anak menjadi lebih agresif. Ditambah kini banyak
media maupun video game yang menampilkan perilaku-perilaku tindak kekerasan fisik dan
seksual. Amerika Serikat sendiri bahkan memasukkan bentuk kekerasan dalam media
sebagai sebuah risiko kesehatan masyarakat karena pengaruh negatifnya terhadap anak-
anak.

J. Jadi pelupa

Bermacam bentuk teknologi media saat ini memproses informasi dengan sangat
cepat. Akibatnya, anak terlalu cepat dalam memproses informasi, mereka malah cenderung
jadi kurang bisa berkonsentrasi serta daya ingatnya menurun. Apanila anak-anak tidak bisa
berkonsentrasi, maka tentu efek sampingnya mereka akan mengalami berbagai kesulitan
dalam belajar.

K. Jadi kecanduan

Orangtua yang terbiasa hidup dengan gadget, seringa kali membuat anak merasa
tidak diperhatikan dan bahkan asyik sendiri dengan smartphone atau tabletnya.
Dampaknya, hal tersebut menjadi kebiasaan dan bisa menimbulkan kecanduan terhadap
gadget. Penelitian Gentile menyebutkan, 1 dari 11 anak yang berusia antara 8-18 tahun
kecanduan teknologi gadget.

L. Terkena radiasi

Telepon seluler serta berbagai teknologi nirkabel lainnya mengeluarkan radiasi


yang bisa berbahaya untuk kesehatan. Anak-anak yang sering bermain dengan gadget bisa
berisiko sering terpapar oleh radiasi tersebut. Padahal, sistem kekebalan tubuh dan otak
mereka sedang dalam masa pertumbuhan.

M. Tidak berkelanjutan

Anak-anak adalah masa depan kita, tapi tidak ada masa depan bagi anak-anak
yang terlalu sering menggunakan teknologi canggih, demikian yang diungkapkan peneliti
Cris Rowan. Menurutnya, sebuah edukasi yang berasal dari gadget tak akan bisa bertahan
lama dalam ingatan anak-anak. Oleh sebab itu, pendekatan pendidikan melalui gadget tidak
akan berkelanjutan bagi anak-anak tersebut, sehingga perlu untuk dibatasi.

N. Tumor Otak

Para orang tua yang memiliki bayi dengan usia dari 0-6 bulan sebaiknya jangan
terlalu sering bermain ponsel apalagi ketika sedang menggendong si kecil. Menaruh ponsel
di dekat buah hati pun tidaklah dianjurkan sebab risiko tumor otak sangat besar untuk
terjadi pada si kecil karena bahaya radiasi ponsel yang bisa menyerang.

Hal ini telah dibuktikan melalui suatu penelitian oleh para ahli teknologi di
Inggris, tepatnya National Radiology Protection Board. Dalam penelitian tersebut
menyatakan bahwa tumor otak dapat terjadi karena radiasi yang berasal dari ponsel.
Bahkan anak-anak yang sudah cukup besar pun bila masih berusia 8 tahun kurang sebaiknya
tidaklah terlalu banyak memainkan ponsel supaya tak terkena bahaya ini.
O. Fungsi Otak dan Saraf Pusat Terganggu

Insomnia alias gangguan tidur berupa susah tidur di malam hari adalah salah satu
gangguan fungsi otak yang bisa saja terjadi pada si kecil apabila paparan radiasi dari ponsel
cukup sering dan besar. Kalau orang dewasa pengguna gadget saja dapat mengalami hal ini,
tentu otak bayi yang masih belum sempurna akan lebih terkena dampaknya.

P. Kerusakan DNA

Selain tumor otak yang mampu muncul dan membahayakan kesehatan bayi Anda
ketika terpapar radiasi ponsel, rupanya radiasi yang terus-terusan mengenai bayi dapat
berdampak pada kerusakan DNA. Hal ini tak hanya bisa terjadi pada anak yang masih bayi,
tapi juga berbahaya serta mengancam anak-anak yang usianya 8 tahun ke bawah.

Q. Kanker Kelenjar Ludah

Penggunaan ponsel yang bisa memaparkan radiasi rupanya berdampak buruk


bagi kesehatan bayi lebih daripada yang Anda kira. Selain tumor otak, kerusakan DNA dan
juga gangguan susah tidur di malam hari, risiko kanker kelenjar ludah pun cukup tinggi
seperti yang terindikasikan dari suatu penelitian di Israel.

Walau penelitian yang dilakukan tersebut melibatkan orang-orang Israel dewasa


sebanyak 500 orang yang menggunakan ponsel lebih sering dan akhirnya terkena kanker,
tentu saja kita menjadi tahu betapa bahayanya akan jauh lebih besar jika anak-anak kita
yang usianya masih bayi saat terpapar radiasi HP.

R. Kanker Kelenjar Getah Bening

Fakta mengerikan lainnya yang patut orang tua dengan anak bayi ketahui adalah
bahwa risiko kanker kelenjar getah bening juga tinggi pada bayi yang terlalu sering terpapar
radiasi HP. Disampaikan oleh peneliti-peneliti Tel Aviv University, gejala kanker kelenjar
getah bening juga rata-rata terjadi pada para pasien kanker kelenjar ludah.

Tentu saja hal tersebut masih pula ada kaitannya erat dengan penggunaan
ponsel yang cukup intens di mana hal ini menjadi kewaspadaan penting bagi orang tua
untuk tidak bermain ponsel dekat bayi serta tidak membiarkan bayi Anda bermain ponsel.
Penggunaan ponsel dengan frekuensi tinggilah yang bisa menjadi penyebab berbagai jenis
kanker ini.

S. Pertumbuhan otak yang terlalu cepat

Di antara usia 0-2 tahun, pertumbuhan otak anak memasuki masa yang paling
cepat dan terus berkembang hingga usia 21 tahun. Stimulasi lingkungan sangat penting
untuk memicu perkembangan otak, termasuk dari gadget.

Hanya saja, stimulasi yang berasal dari gadget diketahui berhubungan dengan
defisit perhatian, gangguan kognitif, kesulitan belajar, impulsif, dan kurangnya kemampuan
mengendalikan diri.
T. Hambatan perkembangan

Saat menggunakan gadget, anak cenderung kurang bergerak, yang berdampak


pada hambatan perkembangan. Satu dari tiga anak yang masuk sekolah cenderung
mengalami hambatan perkembangan sehingga berdampak buruk pada kemampuan
berbahasa dan prestasi di sekolah.
III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan dari makalah ini adalah

Anda mungkin juga menyukai

  • Soal Bahasa Jawa
    Soal Bahasa Jawa
    Dokumen5 halaman
    Soal Bahasa Jawa
    SMP PGRI Gendaran
    Belum ada peringkat
  • RPP 11.1
    RPP 11.1
    Dokumen4 halaman
    RPP 11.1
    SMP PGRI Gendaran
    Belum ada peringkat
  • RPP 5.2
    RPP 5.2
    Dokumen5 halaman
    RPP 5.2
    SMP PGRI Gendaran
    Belum ada peringkat
  • RPP 12.2
    RPP 12.2
    Dokumen3 halaman
    RPP 12.2
    SMP PGRI Gendaran
    Belum ada peringkat
  • RPP 11.1
    RPP 11.1
    Dokumen3 halaman
    RPP 11.1
    SMP PGRI Gendaran
    Belum ada peringkat
  • RPP 6.2
    RPP 6.2
    Dokumen6 halaman
    RPP 6.2
    SMP PGRI Gendaran
    Belum ada peringkat