Henderi Kusmidi*
Abstrak
Perkawinan merupakan bagian dari ajaran Islam. Siapa yang menghindari perkawinan
berarti ia telah meninggalkan sebagian dari ajaran agamanya. Disamping itu perkawinan dapat
menghindarkan diri dari perbuatan zina. Islam melarang ummatnya melepaskan naluri seksual secara
bebas tidak terkendali. Karena itulah Islam mengharamkan perbuatan zina dengan segala hal yang
mengantarkannya dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya. Pada saat yang sama Islam
memerangi kecenderungan sebaliknya yaitu kecenderungan yang melawan naluri dan mengekangnya.
Karena itulah ia menyerukan kepada perkawinan, melarang kecenderungan melajang terus dan
mengebiri diri. Tidak halal bagi seorang muslim berpaling dari perkawinan, pada hal ia mampu
melakukannya dengan alasan konsentrasi untuk beribadah, menjauhi dari dunia dan mengabdi secara
penuh kepada Allah SWT.
dan sunnah nabi Muhammad SAW serta kenyataannya untuk membentuk sebuah
dilaksanakan sesuai dengan petunjuk keluarga yang sakinah, mawaddah,
Allah dan Rasul Nya. Pekawinan warahmah, memang tidak semudah
dilakukan oleh dua insan yang berbeda membalikkan telapak tangan.
jenis kelamin, kultur dan watak yang Membutuhkan sinkronisasi antara niat,
berjanji dan bersedia mematuhi janji yang pemahaman dan perbuatan. Dalam upaya
telah diucapkan sebagai makhluk sosial. memahami konsep sakinah, mawaddah,
Secara otomatis juga mempunyai nilai warahmah dalam perkawinan, maka
kontrak sosial antara laki-laki dan penulis mencoba memaparkan beberapa
perempuan yang sifatnya manusiawi. definisi tentang sakinah, mawaddah,
Kecenderungan manusia untuk warahmah dan aplikasinya dalam
berkeluarga merupakan naluri yang kehidupan berumah tangga.
diwariskan secara genitika agar
kelangsungan generasi spesies manusia A. Dasar Hukum Perkawinan
tetap terjaga. Syari'at Islam telah mengatur Penghargaan Islam terhadap ikatan
kecenderungan naluri itu agar tidak liar, pernikahan besar sekali, Allah
brutal dan tak bermatabat melalui menyebutkan sebagai ikatan yang kuat,
lembaga pernikahan. Pernikahan yang sah sebagaimana Allah SWT berfirman :
menurut Syari'at Islam merupakan awal
dari pembentukan keluarga sakinah
sepanjang suami isteri menjalankan hak
dan kewajibannya masing-masing.
“Dan mereka (isteri-isterimu) telah
Kita sering mendengar
mengambil dari kamu perjanjian yang
istilah sakinah, mawaddah, warahmah.
kuat”.(An Nisaa: 21).3
Kata-kata ini begitu populer terlebih lagi
Sampai-sampai ikatan perkawinan
ketika kerabat ataupun kenalan kita
itu ditetapkan sebanding dengan separuh
hendak melaksanakan
agama. Rasulullah Shallallahu „alaihi wa
sebuah hajat pernikahan. Siapapun
sallam telah bersabda:
orangnya ketika menginjak dunia rumah
tangga pasti menginginkan kehidupan “Barangsiapa menikah, maka ia telah
yang sakinah, mawaddah, melengkapi separuh dari agamanya. Dan
warahmah. Kata-kata ini begitu mudah
untuk diucapkan, namun dalam
64
Henderi Kusmidi
Konsep Sakinah, Mawaddah dan Rahmah dalam Pernikahan
hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam “Benarkah kalian telah berkata begini
memelihara yang separuhnya lagi”.4 dan begitu? Sungguh demi Allah,
Islam Tidak Menyukai Membujang, sesungguhnya akulah yang paling takut dan
Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam taqwa kepada Allah diantara kalian, akan
memerintahkan untuk menikah dan tetapi aku berpuasa dan aku berbuka, aku
melarang keras kepada orang yang tidak shalat dan aku juga tidur dan aku juga
mau menikah. Anas bin Malik menikahi wanita. Maka barangsiapa yang
larangan yang keras.” Beliau Shallallahu niscaya Allah SWT akan membantu
65
El-Afkar Vol. 7 Nomor 2, Juli-Desember 2018
Penyayang (kepada mereka) setelah mereka “Allah menjadikan bagi kamu isteri-
dipaksa. Dan sungguh, Kami telah isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan
menurunkan kepada kamu ayat-ayat yang bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak
memberi penjelasan, dan contoh-contoh dari
dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari
orang-orang yang terdahulu sebelum kamu
dan sebagai nasehat bagi orang-orang yang yang baik-baik. Maka mengapakah mereka
bertakwa. “Dan nikahkanlah orang-orang beriman kepada yang bathil dan mengingkari
yang sendirian diantara kamu dan orang- nikmat Allah?"8
orang yang layak (bernikah) dari hamba-
hamba sahayamu yang laki-laki dan wanita. B. Hukum Perkawinan
Jika mereka miskin, Allah akan memampukan
mereka dengan karuniaNya. Dan Allah Maha Dasar hukum perkawinan yaitu
Luas (pemberianNya) lagi Maha hukum yang mengatur hubungan antara
Mengetahui”. (An Nur : 32-34)
manusia dengan sesamnya yang
Dalam pandangan Al-Qur'an salah menyangkut penyaluran kebutuhan
satu tujuan pernikahan adalah untuk biologis antar jenis, hak dan kewajiban
menciptakan sakinah, mawaddah dan yang berhubungan dengan akibat
rahmah antara suami, isteri dan anak- perkawinan.9 Perkawinan merupakan
anaknya.6 Hal ini ditegaskan oleh Allah sunatullah pada dasarnya adalh mubah
SWT dalam surat Ar-Rum ayat 21 : tergantung kepada tingkat maslahatnya.
Imam Izzudin Abdussalam membagi
ۚ maslahat menjadi tiga bagian yaitu :
1. Maslahat yang diwajibkan Allah bagi
hamba-Nya. Maslahat wajib bertingkat-
Artinya : diantara tanda-tanda
kekuasaan Nya adalah dia menciptakan tingkat terbagi kepada faadhil (utama),
untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,
afdhal (paling utama) dan mutawassith
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu (tengah-tengah). Maslahat yang paling
rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda- utama adalah maslahat yang pada
tanda bagi kaum yang berpikir.7 dirinya terkandung kemuliaan, dapat
menghilangkan mafsadah paling buruk
Adapun dasar hukum nikah dari al-
dan dapat mendatangkan
Qur'an dalam surat An-Nahl Ayat 72 :
kemaslahatan yang paling besar,
kemaslahatan jenis ini wajib dikerjakan.
2. Maslahat yang disunnahkan oleh syari‟
ۚ kepada hamba-Nya demi untuk
kebaikannya, tingkat maslahat paling
tinggi berada sedikit dibawah tingkat
66
Henderi Kusmidi
Konsep Sakinah, Mawaddah dan Rahmah dalam Pernikahan
maslahat wajib paling rendah. Dalam riwayat Ahmad dan disahkan oleh Ibnu
tingkatan ke bawah maslahat sunnah Hibban sebagai berikut :
akan sampai pada tingkat maslahat "Artinya : kawinilah perempuan-
yang ringan yang mendekatkan perempuan yang dicintai yang subur karena
mubah tidak terlepas dari kandungan Atas dasar ini hukum perkawinan
nilai maslahat atau penolakan terhadap menurut asalnya adalah sunnah menurut
mafsadah. Imam izzudin berkata : pandangan jumhur ulama', hal ini berlaku
sebagian diantaranya lebih bermanfaat secara umum. Namun karena ada tujuan
dan lebih besar kemaslahatannya dari mulia yang hendak dicapai dari
sebagian yang lain. Maslahat mubah ini perkawinan itu dan yang melakukan
yang disuruh oleh Allah dan Rasul-Nya. perkawinan itu berbeda pula. Maka
Banyak suruhan-suruhan Allah dalam Al- secara rinci jumhur ulama' menyatakan
Begitu pula banyak suruhan Nabi belum ada. Begitu pula ia telah
hadits nabi dari anas bin Malik menurut mengalami cacat seperti impoten,
67
El-Afkar Vol. 7 Nomor 2, Juli-Desember 2018
68
Henderi Kusmidi
Konsep Sakinah, Mawaddah dan Rahmah dalam Pernikahan
69
El-Afkar Vol. 7 Nomor 2, Juli-Desember 2018
Definisi lainnya tentang keluarga selangkah, ada sama dimakan dan kalau
yaitu “Sekumpulan orang yang diikat oleh tidak ada sama dicari.
tali perkawinan, hubungan darah dan Kata sakinah ditemukan dalam Al-
pengangkatan anak dalam satu rumah Qur'an sebanyak enam kali disamping
tangga, yang berinteraksi dan bentuk lain yang seakar dengannya dan
berkomunikasi satu sama lain sesuai secara keseluruhannya berjumlah 69. Kata
dengan peran masing-masing, seperti sakinah yang berasal dari kata sakana-
suami, isteri, ayah dan ibu, saudara atau yaskunu pada mulanya berarti sesuatu
anak laki-laki dan perempuan yang saling yang tenang atau tetap setelah bergerak
memelihara hubungan budaya yang (Subutusy-Syai' ba'dat Taharruk).20 Kata
sama”.14 Berdasarkan definisi diatas, ini merupakan antonim dari idtiraab
jelaslah bahwa keluarga adalah suatu unit (kegoncangan) dan tidak digunakan
atau sekumpulan orang yang terdiri ayah, kecuali untuk menggambarkan
ibu dan anak yang diikat dalam ketenangan dan ketentraman setelah
perkawinan, hubungan darah atau sebelumnya terjadi gejolak apapun latar
pengangkatan anak. belakangnya., rumah dikatakan maskan
a. Pengertian Sakinah karena ia merupakan tempat untuk
Arab yang berarti “Ketenangan dijelaskan dalam surat saba' surat ke-34
hati”.15 Sedangkan dalam Kamus Umum ayat 15 dan surat at taubah surat ke-9 ayat
70
Henderi Kusmidi
Konsep Sakinah, Mawaddah dan Rahmah dalam Pernikahan
sesuatu dan berharap untuk bisa terwujud maka ia sangat menginginkan terwujud
(mahabbatusy-syai'n watamanni cintanya itu dengan menjadi isterinya.
kaunihi).21 Menurut Al-Asfahani kata Dari sinilah sementara ulama' ada yang
mawaddah bisa dipahami dalam beberapa mengartikan mawaddah dengan
pengertian berikut ini : 22 mujaama'ah (bersenggama).23
2. Berarti kasih sayang. Hal ini bisa
1. Berarti cinta (mawaddah) sekaligus
dipahami dari fiman Allah SWT dalam
keinginan untuk memiliki (tamanni
Surat Asy-Syuura Surat ke-42 ayat 23 :
kaunihi). Antara kedua kata ini saling
berkaitan yakni disebabkan adanya
keinginan yang kuat akhirnya
melahirkan cinta atau karena didorong
rasa cinta yang kuat akhirnya
meelahirkan keinginan untuk
mewujudkan sesuatu yang dicintainya. Artinya : Itulah (karunia) yang (dengan
itu) Allah menggembirakan hamba-hamba-
Hal ini bisa dilihat pada firman Allah
Nya yang beriman dan mengerjakan amal
SWT dalam surat Ar-Rum surat ke 30 yang saleh. Katakanlah: "Aku tidak
ayat 21. Mawaddah sebagai salah satu meminta kepadamu sesuatu upahpun atas
seruanku kecuali kasih sayang dalam
yang menghiasi perkawinan bukan kekeluargaan". Dan siapa yang
sekedar cinta sebagaimana kecintaan mengerjakan kebaikan akan Kami
orang tua kepada anak-anaknya. Sebab tambahkan baginya kebaikan pada
kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah
rasa cinta disini akan mendorong Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.
pemiliknya untuk mewujudkan
cintanya sehingga menyatu. Inilah Kata mawaddah disini hanya semata-
seseorang laki-laki mencintai seorang suami dan isteri. Dalam hal ini bentuk
perempuan, maka ia ingin sekali untuk cinta dan kasih sayang dengan
71
El-Afkar Vol. 7 Nomor 2, Juli-Desember 2018
c. Pengertian Rahmah
Kata rahmah baik sendiri maupun
) dirangkai dengan kata ganti (dhamir)
Artinya : Rasulullah SAW bersabda kepada seperti rahmati dan rahmatuka,
mereka : aku tidak meminta upah kepada
kalian kecuali agar kalian tetap ditemukan di dalam Al-Qur'an sebanyak
menyayangiku karena adanya hubungan 114 kali. Secara keseluruhan dengan kata-
kekerabatandan agar kalian senantiasa
memelihara hubungan kekerabatan antara kata lain yang seakar dengannya
aku dan kalian. (HR. Tabrani)
semuanya 339.28
Sebagaimana Allah juga disifati dengan Kata rahmah berasal dari rahima-
al-waduud yakni maha mencintai
yarhamu yang berarti kasih sayang
hamba yang mencintai-Nya. Dalam
istilah lain cinta Allah diberikan (riqqah) yakni sifat yang mendorong
kepada hamba-hamba-Nya yang untuk berbuat kebajikan kepada siapa
beriman dan beramal shalih sebagai
yang dikasihi. Menurut Al-Asfahaani, kata
bukti kecintaan kepada-Nya. Allah
berfirman dalam surat Maryam Surat rahmah mengandung dua arti kasih
ke-19 Ayat 96 : sayang (riqqah) dan budi baik/murah hati
(ihsan).29 Kata rahmah yang berarti kaih
Dalam Firman yang lain Allah baru saja melahirkan, dimana secara
menyampaikan : demonstratif ia akan mencium bayinya
pada hal sebelumnya ia berada dalam
72
Henderi Kusmidi
Konsep Sakinah, Mawaddah dan Rahmah dalam Pernikahan
kondisi yang penuh kepayahan dan sakit yang boleh menyatakan atau mengklaim
yang teramat sangat. sebagai yang memiliki budi baik atau
Disamping pernyataan sifat kasih dengan kata lain kebaikan, perhatian,
sayang yang teah ditancapkan pada diri kasih sayang apapun bentuknya yang
manusia seharusnya menumbuhkan
diberikan kepada seluruh makhluknya
kesadaran bahwa segala bentuk kebaikan,
kasih sayang, perhatian, juga budi baik adalah karena kemurahan Allah, sehingga
bukanlah terlahir dari sifatnya sendiri, ia disifati sebagai Sang Maha Pemurah
juga bukan karena kemurahan hatinya.
atau Ar-Rahman. Oleh karenanya sifat ar-
Namun sebagai realisasi dari sebagian
kecil rahmat Allah yang ditancapkan ke rahman hanya boleh disandang oleh Allah
dalam lubuk hatinya. Sebagaimana yang semata, karena kata tersebut
bisa kita pahami pada hadits berikut :
mengisyaratkan kesempurnaan.30
Dengan sifat ini pula Allah tidak
pernah mempetimbangkan ketaatan atau
ketidaktaatan seseorang dalam memberi
"Artinya : barangsiapa yang tidak mengasihi
tidak akan dikasihi (HR. Bukhari dan Muslim rezeki. Rahmat Allah juga ada yang
dari Abu Hurairah"
terlahir sifat ar-rahim-Nya. Dalam hal ini
Dalam hadts lain dijelaskan : al-Qur'an menyatakan bahwa curahan
rahim-Nya hanya diberikan kepada
hamba-Nya yang memenuhi kreteria,
"Artinya : siapa yang tidak menyayangi orang yang disitilahkan oleh Al-Qur'an dengan
lain, ia tidak akan disayangi Allah (HR. Al-
Bukhari dan Muslim dari Jarir bin Abdullah). "Mukmin" (Al-Ahzab : 33 : 43), sehingga
ada yang mengatkan bahwa Allah adalah
Dari kedua hadits diatas dapat
"Ar-Rahman" di dunia dan "Ar-Rahim"
dipahami bahwa rasa belas kasih sayang
ketika di akhirat. Dengan demikian karena
yang ditancapkan dalam diri seseorang
kemurahan Allah dapat dinikmati oleh
akan hilang jika ia tidak menyayangi
siapa saja baik mukmin maupun kafir,
kepada sesamanya secara tulus.
sedangkan di akhirat rahmat Allah hanya
Rasulullah SAW juga tidak mengakui
khusus bagi orang beriman.31
orang yang tidak menyayangi kepada
Penjelasan ini diperkuat oleh firman
yang kecil sebagai bagian dari ummatnya.
Allah SWT dalam surat Al-A'raf surat ke-7
Sementara kata rahmah yang berarti ihsan
ayat 156 berikut :
(budi baik/murah hati) adalah khusus
milik Allah SWT. Artinya hanyalah Allah
73
El-Afkar Vol. 7 Nomor 2, Juli-Desember 2018
tersebut diliputi oleh rasa kasih sayang. memenuhi seluruh kebutuhan keimanan,
Walaupan ada 3 suku kata yang berbeda ketakwaan dan akhlakul karimah secara
namun ketiga kata tersebut bukan berarti dan perkembangannya serta dapat
suku kata tersebut menjadi satu yang keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah
dihubungkan dengan kata keluarga. Oleh ini tidaklah terbentuk dengan otomatis
karena itu, tidak perlu dibedakan mana apabila telah menikah saja, tetapi harus
keluarga sakinah, mana keluarga ada upaya yang serius dari kedua suami
keluarga rahmah, tapi yang lebih tepat posisi di situasi keluarga dan
74
Henderi Kusmidi
Konsep Sakinah, Mawaddah dan Rahmah dalam Pernikahan
melaksanakan tugas dan kewajiban secara pengobatan dan lain-lain. Kalau suami
berimbang pula. tidak memberikan nafkah boleh isteri
mengambil harta suami tanpa
D. Hak dan Kewajiban Suami Isteri
sepengetahuannya yang mencukupi
Dalam Perkawinan
baginya dan anaknya dengan cara
Berdasarkan kesimpulan hak-hak
yang baik.
yang diwajibkan dalam Islam, bagi
2. Mendapat perlakuan yang baik dari
masing-masing suami isteri memiliki hak-
suami (Surat An-Nisa' : 19)
hak dan kewajiban antara satu dengan
3. Suami menjaga dan memelihara
lainnya yang diklasifikasikan sebagai
isterinya yaitu menjaga kehormatan
berikut : hak-hak suami dan kewajiban-
isteri, tidak menyia-nyiakannya dan
kewajiban isteri, hak-hak isteri dan
menjaga agar selalu melaksanakan
kewajiban-kewajiban suami serta hak-hak
perintah Allah.
yang berhubungan antara suami isteri.35
c. Hak Bersama Suami Isteri antara lain :
1.Hak-Hak Suami Isteri
1. Halalnya pergaulan suami isteri dan
a. Hak Suami Atas Isteri antara lain :
kesempatan saling menikmati atas
1. Isteri hendaklah taat kepada suami
dasar kerjasama dan saling
dalam melaksanakan urusan rumah
memerlukan.
tangga selama suami menjalankan
2. Perlakuan dan pergaulan yang baik.
ketentuan-ketentuan Islam yang
3. Haram mushoharoh yaitu isteri haram
berhubungan dengan kehidupan suami
dinikahi oleh ayah suaminya, dengan
isteri (lihat Al-Qur'an Surat An-Nisaa'
kata, anaknya dan cucunya juga ibu
ayat 34)
isteri, anak perempuannya dan seluruh
2. Isteri mengurus dan menjaga rumah
cucunya haram dinikahi oleh suaminya
tangga termasuk mengasuh dan
4. Saling mewarisi.
memelihara anak dan harta rumah
5. Sahnya menasabkan anak pada
tangga (lihat Al-Qur'an Surat An-Nisaa'
suami.36
ayat 34)
2. Kewajiban Suami Isteri Dalam
b. Hak Isteri atas Suami antara lain :
Perkawinan
1. Memperoleh mahar dan nafkah dari
a. Kewajiban Suami
suami, yang dimaksud dengan nafkah
1. Suami berkewajiban memberikan
disini adalah meliputi makanan dan
nafkah kepada isteri dan anak-
minuman, pakaian, tempat tinggal,
anaknya, tetapi Islam tidak melarang
75
El-Afkar Vol. 7 Nomor 2, Juli-Desember 2018
76
Henderi Kusmidi
Konsep Sakinah, Mawaddah dan Rahmah dalam Pernikahan
toleransi yang sangat tinggi serta saling aturan yang harus dipenuhi sebelumnya
penyesuaian diri yang harmonis.37 yakni melalui sebuah jenjang perkawinan
Ketika suami dan isteri berikrar yang sah menurut agama.
untuk menikah berarti masing-masing Melalui perkawinan yang sah itulah
mengikatkan diri pada pasangan hidup. manusia akan memperoleh ketenangan
Kebebasan sebagai individu dikorbankan, dan ketenteraman, miskipun sebelumnya
perkawinan bukan sebuah titik akhir, keduanya tidak saling mengenal pribadi
tetapi sebuah perjalanan panjang untuk masing-masing secara mendalam. Dari
mencapai tujuan yang disepakati berdua. sinilah kemudian muncul saling
Setiap pasangan harus terus belajar menyayangi dan mengasihi,sehingga
mengenai kehidupan bersama. Setiap keduanya bisa memiliki keturunan.
pasangan juga harus kian menyiapkan Sakinah sebagai tujuan perkawinan
mental untuk menerima kelebihan tidak diungkapkan dengan kata benda
sekaligus kekurangan pasangannya (isim) akan tetapi dengan kata kerja
dengan kontrol diri yang baik.38 (taskunu/yaskunu) yang menunjukkan
arti huduus (kejadian baru) dan tajaddud
F. Kesimpulan (memperbaharui). Sakinah bukan sesuatu
Dari beberapa paparan diatas yang sudah jadi atau sekali jadi, namun
penulis simpulkan bahwa perkawinan itu harus diupayakan secara sungguh-sunguh
bukan sekedar pertemuan dua jenis (mujaahadah) dan terus menerus
kelamin untuk memperoleh keturunan, diperbaharui sebab ia bersifat dinamis
apalagi hanya sekedar untuk yang senantiasa timbul tenggelam. Atau
menyalurkan hasrat biologisnya. Namun dengan kata lain sebuah perkawinan yang
harus ada tujuan yang lebih substantif dan sakinah bukan berarti sebuah itu tidak
bermakna yakni terciptanya keluarga pernah ada masalah karena perkawinan
sakinah yang diliputi oleh rasa kasih bagaikan bahtera yang mengarungi lautan
(mawaddah) dan sayang (rahmah). dan setenang-tenangnya lautan pasti ada
Manusia adalah makhluk yang memiliki ombak. Gambaran sederhana dari
kemampuan untuk berketurun keluarga sakinah adalah jika masing-
sebagaimana makhluk hidup lainnya. masing pihak penuh dengan kesungguhan
Hanya saja dalam tataran prosesnya untuk mengatasi masalah yang timbul,
manusia berbeda dengan binatang. Ada dengan didasarkan pada keinginan yang
77
El-Afkar Vol. 7 Nomor 2, Juli-Desember 2018
menghasankannya. Lihat Silsilah Al Ahadits Ash Tafsir Ibnu Katsir, Penerbit Daarur Rasyad, Mesir
Shahihah, no. 625. Tanpa Tahun Jilid III, hal. 275
5HR Abu Dawud, No. 2.050, An Nasa-i 25QS. Maryam Surat ke-19 Ayat : 96
(VI/65-66), Al Hakim (II/162), Al Baihaqi (VII/81) 26QS. Ali Imran Surat ke-3 Ayat : 69
dari Ma‟qil bin Yasar dan dishahihkan oleh Syaikh 27QS. Al-Hijr Surat ke-15 Ayat : 2
Raja Grafindo Persada Jakarta, 2009, hal. 8-10 32Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan
10Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqh
Terjemahannya, Penerbit Jumaanatul Ali Art, 2004,
Edisi Pertama Cetakan Ke-3, Penerbit Prenada Media hal. 170
Group, Jakarta Tahun 2003, hal. 78-79 33Anonim, 2006, Modul Pelatihan Motivator
11QS. An-Nuur Ayat : 32
Keluarga Sakinah, Jakarta : Dirjen Bimas Islam
12Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqh
Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan
Edisi Pertama Cetakan Ke-3, hal. 80 Syariah Depag RI, hal. 31-32
13Rizki Takriyanti, Konseling Keluarga 34Rizki Takriyanti, Konseling Keluarga
Sakinah, IAIN STS Jambi, 2009 hal. 3 Sakinah, IAIN STS Jambi, 2009, hal. 7
14Rizki Takriyanti, Konseling Keluarga 35Ali Yusuf As-Subki, Fiqh Keluarga (Pedoman
Sakinah, IAIN STS Jambi, 2009 hal. 3 Bekeluarga Dalam Islam), hal. 143
15Mahmud Yunus, 1972, Kamus Arab 36Huzaimah Tahido Yanggo, Masail Fiqhiyah
Indonesia, Jakarta : Mahmud Yunus Wadzurryah, (Kajian Hukum Islam Kotemporer) Cetakan Pertama,
hal. 174 Penerbit Angkasa Bandung, 2005, hal. 136
16WJS. Poerwadarminta, 1985, Kamus Umum 37Sirajudin M, Zubaedi, Zulkarnain, Peranan
Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, hal. 851 BP.4 Dalam Memberikan Kesehatan Perkawinan Pada
17Mahmud Yunus 1972, Kamus Arab Masyarakat Modern Cetakan 1, Penerbit Teras
Indonesia, Jakarta : Mahmud Yunus Yogyakarta, 2010, hal. 15
Wadzurryah,., hal. 495 38Sirajudin M, Zubaedi, Zulkarnain, Peranan
18Mahmud Yunus, 1972, Kamus Arab BP.4 Dalam Memberikan Kesehatan Perkawinan Pada
Indonesia, Jakarta : Mahmud Yunus Wadzurryah Masyarakat Modern Cetakan 1, hal. 16
hal. 139
78