Anda di halaman 1dari 2

Optimalisasi Program Penyehatan Lingkungan bagi pengelola program Kelsing di

Puskesmas
Akses air bersih dan sanitasi yang buruk memicu munculnya penyakit berbasis lingkungan
seperti diare kronik dan stunting. Stunting tak hanya dipicu oleh asupan gizi yang kurang
mencukupi. Sanitasi yang baik seperti stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai
sabun, dan pengelolaan air untuk minum dan makan juga memegang peranan penting dalam
pencegahan stunting.

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk mengubah perilaku
higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. STBM
menekankan pada 5 (lima) perubahan perilaku higiene yang dikenal sebagai 5 (lima) PILAR
STBM yang terdiri dari:

1. Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS)

Suatu kondisi ketika setiap individu dalam suatu komunitas tidak lagi melakukan perilaku
buang air besar sembarang yang berpotensi menyebarkan penyakit.

2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)

Perilaku cuci tangan dengan mengunakan air bersih yang mengalir dan Sabun, juga
merupakan Protokol Kesehatan di masa Pandemi Covid-19 ini.

3. Pengolahan Air Minum dan Makanan di Rumah Tangga (PAMM-RT)

Melakukan kegiatan mengelola air minum dan makanan di rumah tangga untuk
memperbaiki dan menjaga kualitas air dari sumber air yang akan digunakan untuk air
minum serta untuk menerapkan prinsip higiene sanitasi pangan dalam proses pengelolaan
makanan di rumah tangga.

4. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (PSRT)

Melakukan kegiatan pengolahan sampah di rumah tangga dengan mengedepankan


prinsip mengurangi, memakai ulang dan mendaur ulang.

5. Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga (PLCRT)

Melakukan kegiatan pengelolaan limbah cair di rumah tangga yang berasal dari sisa
kegiatan mencuci, kamar mandi dan dapur yang memenuhi standar baku mutu kesehatan
lingkungan dan persyaratan kesehatan yang mampu memutuskan mata rantai penularan
penyakit.
Diharapkan agar sanitarian yang mempunyai Desa lokus STBM tahun 2021 (100 desa) agar
dapat melakukan peran yang signifikan kedepannya dalam menyukseskan desa untuk menuju
desa yang STOP BABS (Buang Air Besar Sembarang). Karena jangan sampai anggaran yang
sudah ada tidak tercapai tujuan yang di inginkan yaitu Stop BABS.

Selain itu program kesling yang lainnya seperti pengawasan Kualitas Air Minum (PKAM). TTU
(Tempat tempat Umum). TPM (Tempat Pengolahan Makanan) serta Pengelolaan Limbah medis
juga tetap dijalankan sesuai dengan Indikator kesling yang ada.

Dengan adanya kegiatan Optimalisasi Program Penyehatan Lingkungan bagi pengelola program
Kelsing di Puskesmas, Sehingga kedepannya Peserta Kegiatan dapat terasa. Bersih kotanya. Sehat
orangya.

Dan ingat kita sebagai tenaga kesehatan harus menjadi contoh saat melakukan kegiatan di
masyarakat, khususnya pada saat pemicuan dengan cara tetap memakai masker, menjaga jarak
saat ada kegiatan dan mencuci tangan pakai sabun

Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai