Lalapan Kubis (Brassica oleracea) di Warung Makan Kaki Lima Sepanjang Jalan Zainal Abidin Pagar Alam, Kota Bandar
Lampung.
Abstrak
Infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) adalah salah satu infeksi yang paling umum terjadi di seluruh dunia. Di Indonesia
prevalensi infeksi cacing tersebut sangat tinggi. Penularan infeksi STH terjadi dari tanah yang terkontaminasi telur cacing dan
dapat melekat pada sayuran yang ditanam di tanah. Proses pengolahan dan pencucian sayuran mentah siap makan yang
kurang baik mempermudah transmisi telur cacing ke manusia. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi kontaminasi telur
Soil Transmitted Helminths (STH) pada lalapan kubis (Brassica oleracea) di warung makan kaki lima sepanjang Jalan Zainal
Abidin Pagar Alam, Kota Bandar Lampung. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat deskriptif dengan
pendekatan laboratorik. Sampel penelitian diperoleh dari 12 warung makan dengan teknik total sampling. Pengambilan
sampel penelitian dilakukan satu kali dalam seminggu selama dua minggu sehingga didapatkan jumlah spesimen sebanyak
24 spesimen. Pemeriksaan telur cacing menggunakan metode tak langsung dengan teknik sedimentasi. Pada sampel kubis
yang ditemukan adanya telur STH, ditentukan jumlah kontaminasi telur dan jenis telurnya. Hasil penelitian ini tidak
ditemukan kontaminasi telur STH pada lalapan kubis. Tidak terdapat kontaminasi telur Soil Transmitted Helminths (STH) pada
lalapan kubis di warung makan kaki lima sepanjang Jalan Zainal Abidin Pagar Alam, Kota Bandar Lampung.
Kata kunci: Kontaminasi telur STH, Lalapan kubis, Soil Transmitted Helminths
Korespondensi: Rini Safitri, Mangkubumi Residence Blok G2 No.2 Jl. Pangeran Mangkubumi, Segala Mider, Tanjung Karang
Barat, Bandar Lampung, HP 082373651445, e-mail rinisafitri50@gmail.com
bervariasi. Kabupaten Lebak dan Pandeglang lalapan untuk campuran makanan lain.
menunjukkan angka prevalensi yang cukup Kebiasaan konsumsi sayuran mentah tersebut
tinggi yaitu 62% dan 43,78%, Kabupaten perlu hati-hati terutama jika dalam
Sleman DIY 21,78%, Kabupaten Karangasem pengelolaan makanan kurang baik sehingga
51,27%, di Kabupaten Lombok Barat dan Kota kemungkinan masih terdapat telur cacing pada
Mataram menunjukkan prevalensi berturut- sayuran tersebut.4 Jenis sayuran yang biasa
turut 29,47% dan 24,53%.2 dimakan mentah dan sering terkontaminasi
Infeksi STH dapat menimbulkan oleh STH antara lain adalah kubis. Sayuran
berbagai macam dampak dalam bidang kubis (Brassica oleracea) memiliki permukaan
kesehatan, ekonomi dan sosial. Dalam bidang daun yang berlekuk-lekuk sehingga sulit
kesehatan seperti mempengaruhi pemasukan dibersihkan dan memungkinkan telur cacing
(intake), pencernaan (digestif), penyerapan menetap di dalamnya.5
(absorbsi), dan metabolisme makanan. Akbat Banyak makanan yang dijual
yang ditimbulkan yaitu kerugian zat gizi berupa menyajikan lalapan sebagai pelengkap, seperti
kalori dan protein serta kehilangan darah. ayam bakar, pecel lele dan bebek goreng.
Selain dapat menghambat perkembangan fisik, Makanan tersebut banyak dijual di daerah yang
kecerdasan dan produktifitas kerja, dapat ramai, salah satunya di sepanjang Jalan Zainal
menurunkan ketahanan tubuh sehingga Abidin Pagar Alam. Jalan ini terletak di kawasan
mudah terkena penyakit lainnya.2 perguruan tinggi yang ada di Lampung. Banyak
Salah satu penyebab infeksi STH adalah pembeli yang mengkonsumsi makanan yang
cacing yang penularannya dengan perantaraan dijual di sepanjang jalan tersebut, bukan hanya
tanah. Spesies kelompok helmint tersebut mahasiswa namun masyarakat umum lainnya
adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), juga banyak yang membeli makanan di tempat
cacing cambuk (Trichuris trichiura), dan cacing tersebut.
kait (Necator americanus dan Ancylostoma Berdasarkan latar belakang tersebut,
duodenale).1 peneliti ingin melakukan penelitian tentang
Penularan infeksi STH melalui transmisi identifikasi kontaminasi telur Soil Transmitted
telur cacing ke manusia bisa terjadi dari tanah Helminths (STH) pada lalapan kubis (Brassica
yang terkontaminasi telur cacing. Telur STH oleracea) di warung makan kaki lima sepanjang
dikeluarkan bersamaan dengan tinja orang Jalan Zainal Abidin Pagar Alam, Kota Bandar
yang terinfeksi. Telur ini akan Lampung.
mengkontaminasi tanah dan dapat melekat
pada sayuran yang ditanam di tanah. Bila Metode
sayuran tidak dicuci atau dimasak dengan Penelitian dilakukan selama satu bulan.
benar maka telur cacing tersebut dapat Pengambilan sampel dilakukan di warung
tertelan oleh manusia. Selain itu dapat tertelan makan kaki lima sepanjang Jalan Zainal Abidin
pada anak-anak yang bermain di tanah tanpa Pagar Alam, Kota Bandar Lampung.
mencuci tangan sebelum makan.1 Pemeriksaan telur cacing dilakukan di
Hasil dari penelitian sebelumnya yaitu Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran
identifikasi telur Soil Transmitted Helminths Universitas Lampung.
(STH) pada lalapan kubis (Brassica oleracea) di Penelitian ini merupakan penelitian survei
warung-warung makan Universitas Lampung yang bersifat deskriptif dengan pendekatan
menunjukkan bahwa 26,19% terkontaminasi laboratorik. Penelitian ini dilakukan untuk
oleh telur STH. Jenis telur cacing yang mengetahui gambaran hasil identifikasi jumlah
ditemukan adalah cacing gelang (Ascaris dan jenis telur STH pada lalapan kubis di
lumbricoides) sebesar 14,28%, cacing cambuk warung makan kaki lima sepanjang Jalan Zainal
(Trichuris trichiura) 7,14%, dan 4,76% lalapan Abidin Pagar Alam, Kota Bandar Lampung.
kubis terkontaminasi kedua jenis telur cacing Sampel penelitian ini adalah warung
ini.3 makan kaki lima atau warung makan dengan
Masyarakat Indonesia mempunyai bangunan non-permanen yang menyediakan
kebiasaan memakan sayuran dalam bentuk lalapan kubis di Jalan Zainal Abidin Pagar Alam,
Majority |Volume 8 |Nomor 2|Desember 2019 | 65
Rini Safitri, Betta Kurniawan, Evi Kurniawaty │ Identifikasi Kontaminasi Telur Soil Transmitted Helminths (STH) pada
Lalapan Kubis (Brassica oleracea) di Warung Makan Kaki Lima Sepanjang Jalan Zainal Abidin Pagar Alam, Kota Bandar
Lampung.
Kota Bandar Lampung yang berjumlah 12 Tricuris tricura, Ancilostoma duodenale dan
warung makan. Necator americanus. Data hasil pemeriksaan
Penelitian ini dimulai dengan telur STH pada lalapan kubis di warung makan
pengambilan sampel lalapan kubis. Kemudian kaki lima sepanjang Jalan ZA Pagar Alam, Kota
lalapan kubis dipotong menjadi bagian kecil- Bandar Lampung seperti pada Tabel 1.
kecil. Rendam 50 gram lalapan kubis dengan Tabel 1. Data hasil pemeriksaan telur STH pada
500 ml larutan NaOH 0,2% dalam beaker glass lalapan kubis di warung makan kaki lima
1000 ml. Setelah 30 menit, lalapan kubis diaduk sepanjang Jalan ZA Pagar Alam, Kota
dengan pinset hingga merata lalu dikeluarkan. Bandar Lampung.
Kontaminasi telur cacing
Air rendaman didiamkan selama satu jam. Air
A. Ju
yang di permukaan beaker glass dibuang, air di Wa A.
Tricuris duodenale m
bagian bawah beaker glass beserta run lumbricoid
tricura dan N. la
endapannya diambil dengan volume 10-15 ml g es
americanus h
menggunakan pipet dan dimasukkan ke dalam P1 P2 P1 P2 P1 P2
tabung sentrifugasi. Sentrifugasi air endapan A - - - - - - 0
dengan kecepatan 1500 rpm/menit selama B - - - - - - 0
lima menit. Buang supernatan dan endapan C - - - - - - 0
bagian bawah diambil untuk diperiksa secara D - - - - - - 0
mikroskopis. Ambil larutan eosin memakai E - - - - - - 0
pipet dan meneteskan satu tetes pada object F - - - - - - 0
G - - - - - - 0
glass. Ambil endapan dari tabung sentrifugasi
H - - - - - - 0
satu tetes lalu teteskan pada object glass yang I - - - - - - 0
telah diberi eosin. Tutup hati-hati dengan cover J - - - - - - 0
glass (cairan harus merata dan tidak boleh ada K - - - - - - 0
gelembung udara). Lakukan identifikasi dengan L - - - - - - 0
menggunakan mikroskop. Jum
0 0 0 0 0 0 0
Analisis data dilakukan dengan analisis lah
deskriptif untuk mengetahui jumlah
kontaminasi telur cacing dan jenis telur cacing Pembahasan
yang ditemukan. Data hasil penelitian disajikan Berdasarkan penelitian yang telah
dalam bentuk tabulasi dan grafik. dilakukan pada 12 sampel yang diperiksa tidak
ditemukan adanya kontaminasi telur STH pada
Hasil lalapan kubis di warung makan kaki lima di
Penelitian ini dimulai dengan pengambilan sepanjang Jalan Zainal Abidin Pagar Alam, Kota
sampel pada masing-masing warung makan Bandar Lampung. Hal ini berbeda dengan
yang sebelumnya penjual menandatangani penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
lembar informed consent. Pengambilan dan Wardhana pada tahun 2014 yaitu identifikasi
pemeriksaan sampel dilakukan satu kali dalam telur STH pada warung-warung makan di
seminggu selama dua minggu sehingga jumlah Universitas Lampung. Pada penelitian tersebut
spesimen yang diperiksa sebanyak 24 menunjukkan bahwa 26,19% terkontaminasi
spesimen. Pada tiap spesimen kubis dibuat oleh telur STH. Jenis telur cacing yang
menjadi 4 preparat yang kemudian diamati di ditemukan adalah cacing gelang (Ascaris
bawah mikroskop. Dengan demikian terdapat lumbricoides) sebesar 14,28%, cacing cambuk
24x4 atau 96 pengamatan terhadap telur (Trichuris trichiura) 7,14%, dan 4,76% lalapan
cacing usus dengan menggunakan mikroskop. kubis terkontaminasi kedua jenis telur cacing
Hasil pemeriksaan pada sampel lalapan ini (Wardhana, 2014). Perbedaan ini bisa
kubis yang dijual di warung-warung makan kaki disebabkan oleh berbagai macam faktor yang
lima sepanjang Jalan Zainal Abidin Pagar Alam mempengaruhi kontaminasi telur STH pada
tidak ditemukan adanya kontaminasi telur Soil sayuran.
Transmitted Helminths (STH) pada lalapan Hal-hal yang dapat mempengaruhi
kubis, baik dari spesies Ascaris lumbricoides, kontaminasi telur STH pada makanan seperti,
Majority |Volume 8 |Nomor 2|Desember 2019 | 66
Rini Safitri, Betta Kurniawan, Evi Kurniawaty │ Identifikasi Kontaminasi Telur Soil Transmitted Helminths (STH) pada
Lalapan Kubis (Brassica oleracea) di Warung Makan Kaki Lima Sepanjang Jalan Zainal Abidin Pagar Alam, Kota Bandar
Lampung.
faktor alam dan higiene sanitasi makanan. warna dan rasa.8 Berdasarkan informasi yang
Faktor alam meliputi, tanah, iklim, kelembapan diperoleh dari pemilik warung, kubis dibeli dari
dan suhu. Iklim tropis merupakan salah satu hal beberapa pasar tradisional di Kota Bandar
yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan Lampung seperti Pasar Rajabasa, Pasar Koga,
perkembangan telur nematoda usus. Faktor Pasar Way Halim, dan Pasar Gintung. Kubis
alam lainnya adalah keadaan tanah, bila dibeli dalam keadaan baik, segar dan tidak
kebiasaan manusia defekasi di sembarang rusak. Pemilihan kubis sebagai lalapan
tempat terutama di lahan dilakukan dengan baik seperti memilih kubis
pertanian/perkebunan dapat menjadi media yang tidak kotor atau bersih dan segar sehingga
perkembangan telur STH.6 kemungkinan terjadi kontaminasi telur STH
Berdasarkan profil sanitasi Kota Bandar pada kubis rendah.
Lampung tahun 2015, fasilitas tempat buang Cara pengolahan makanan yang baik
air besar cukup tinggi yaitu 92,7% rumah seperti pemilihan bahan sortir untuk
tangga di Kota Bandar Lampung mempunyai memisahkan/membuang bagian bahan yang
fasilitas tempat buang air besar sendiri dan rusak untuk menjaga mutu makanan serta
tempat pembuangan air besar umum rata-rata mengurangi risiko pencemaran makanan.
5%. Hanya sebagian rumah tangga (2,3%) yang Berdasarkan informasi dari pemilik warung,
menggunakan tempat pembuangan air besar kubis yang disajikan sebagai lalapan
lainnya seperti sungai, kebun, hutan dan sebelumnya dibuang beberapa lapisan luarnya.
pekarangan.7 Hal ini menunjukkan bahwa Hal itu dilakukan untuk mengurangi risiko
sanitasi masyarakat Kota Bandar Lampung pencemaran makanan, serta agar kubis yang
cukup baik, sehingga kemungkinan terjadi disajikan terlihat segar dan menarik.
kontaminasi telur STH pada sayuran rendah. Penelitian yang dilakukan oleh Rahayu
Penggunaan pupuk pada tanaman juga Astuti tentang identifikasi telur cacing usus
mempengaruhi kontaminasi telur STH pada pada lalapan daun kubis yang dijual pedagang
sayuran. Kebiasaan menggunakan feses kaki lima di Kawasan Simpang Lima Kota
sebagai pupuk tanaman (pupuk organik) akan Semarang, yang melakukan identifikasi telur
berdampak pada tanaman yang diberi pupuk cacing usus pada lalapan kubis bagian terluar
seperti sayuran akan tercemari dengan telur dan bagian dalamnya. Jumlah telur cacing usus
STH. Namun saat ini petani lebih sering yang ditemukan dari 30 sampel hanya ada 4
menggunakan pupuk anorganik dibanding telur cacing yang diperoleh dari 4 sampel. Jadi
pupuk organik. Sehingga kemungkinan terjadi pada masing-masing sampel hanya ditemukan
kontaminasi telur STH pada sayuran rendah. 1 telur cacing. Dari 4 telur cacing usus tersebut
Higiene sanitasi makanan juga 3 (75,0%) diantaranya berasal dari sampel
berpengaruh terhadap kontaminasi telur STH kubis bagian luar dan 1 (25,0%) telur cacing
pada makanan. Terdapat 6 prinsip higiene dan usus yang berasal dari kubis bagian dalam.9
sanitasi makanan yaitu pemilihan bahan Berdasarkan hasil wawancara dengan
makanan, penyimpanan bahan makanan, penjual sayuran kubis di pasar tradisonal,
pengolahan bahan makanan, penyimpanan mereka sebelum menjual sayuran kubis
makanan matang, pengangkutan makanan dan membuang bagian terluar dari lapisan kubis.
penyajian makanan.8 Pemilihan serta Pemilik warung makan juga membuang bagian
pengolahan bahan makanan mungkin yang terluar kubis sebelum disajikan sebagai
lebih berpengaruh terhadap kontaminasi telur lalapan. Hal ini berarti lalapan kubis yang
STH pada lalapan kubis. disajikan kepada konsumen sudah disortifikasi
Pemilihan bahan makanan merupakan dengan baik, yaitu dibuang beberapa lapisan
salah satu faktor yang cukup penting. kubis bagian terluarnya. Hal tersebut
Pemilihan bahan makanan mentah yaitu membuktikan bahwa bila pengolahan lalapan
makanan yang perlu pengolahan sebelum seperti sortifikasi lalapan dilakukan dengan
dihidangkan seperti daging, telor, ikan/udang, baik maka kemungkinan kontaminasi telur STH
buah dan sayuran harus dalam keadaan baik, pada kubis menjadi rendah.
segar dan tidak rusak atau berubah bentuk,
Majority |Volume 8 |Nomor 2|Desember 2019 | 67
Rini Safitri, Betta Kurniawan, Evi Kurniawaty │ Identifikasi Kontaminasi Telur Soil Transmitted Helminths (STH) pada
Lalapan Kubis (Brassica oleracea) di Warung Makan Kaki Lima Sepanjang Jalan Zainal Abidin Pagar Alam, Kota Bandar
Lampung.