Anda di halaman 1dari 3

Selamat ya........

saudara telah berhasil menyelesaikan kegiatan belajar tentang turunan dan


aplikasinya. Hal-hal penting yang telah saudara pelajari dalam kegiatan belajar ini dapat
dibaca pada rangkuman berikut ini.
1. Berdasarkan definisi turunan, suatu fungsi mempunyai turunan pada suatu titik
apabila turunan dari pihak kiri sama dengan turunan dari pihak kanan pada titik
tersebut atau 𝑓′(𝑐) ada apabila 𝑓′(𝑐) = 𝑓′(𝑐).
− +

2. Jika 𝑓, 𝑔 merupakan fungsi-fungsi yang mempunyai turunan maka berlaku:


[ 𝑘]
a. 𝑑
= 0 dengan 𝑘 konstanta Real.
𝑑𝑥

b. (𝑓 + 𝑔)′(𝑥) = 𝑓′(𝑥) + 𝑔′(𝑥)


c. (𝑘. 𝑓)′(𝑥) = 𝑘. 𝑓′(𝑥) dengan k sembarang bilangan real
d. (𝑓. 𝑔)′(𝑥) = 𝑓(𝑥). 𝑔′(𝑥) + 𝑓′(𝑥). 𝑔(𝑥)
𝑓 𝑓 (𝑥).𝑔(𝑥)−𝑓(𝑥).𝑔 (𝑥)
e. ( )′ (𝑥) = 𝘍 𝘍 , dengan syarat 𝑔(𝑥) ≠ 0.
𝑔 [𝑔(𝑥)]2
[𝑥 ]
f. 𝑑
𝑛 = 𝑛𝑥𝑛−1, 𝑛 merupakan bilangan bulat tak nol.
𝑑𝑥

g. Turunan fungsi trigonometri diberikan berikut ini.


𝑑(sin 𝑥) 𝑑(sec 𝑥)
(1) = cos 𝑥 (4) = sec 𝑥 . tan 𝑥
𝑑𝑥 𝑑𝑥

𝑑(cos 𝑥) 𝑑(csc 𝑥)
(5) = − csc 𝑥 . cot 𝑥
(2) = − sin 𝑥 𝑑𝑥
𝑑𝑥
𝑑(tan 𝑥) 𝑑(cot 𝑥)
(3) = sec2 𝑥 (6) = −csc2 𝑥
𝑑𝑥 𝑑𝑥

3. Aturan rantai didasari dari turunan fungsi komposisi yaitu


𝑑[(𝑓 ∘ 𝑔)(𝑥)] 𝑑[(𝑓 ∘ 𝑔)(𝑥)] 𝑑[𝑔(𝑥)] ′ ′
𝑑𝑥 = 𝑑[𝑔(𝑥)] . 𝑑𝑥 = 𝑓 [𝑔(𝑥)]. 𝑔 (𝑥)
dengan syarat 𝑓 dan 𝑔 mempunyai turunan pada Domainnya.
4. Fungsi yang nilai fungsinya disajikan dalam ruas yang berbeda yaitu 𝑦 = 𝑓(𝑥)
disebut fungsi eksplisit; Sedangkan fungsi yang penyajian nilai fungsinya tidak
seperti itu disebut fungsi implisit.
5. Untuk mencari turunan fungsi implisit dilakukan melakukan proses penurunan pada
kedua ruas dengan menggunakan teorema turunan yang sesuai.
6. Syarat suatu fungsi mempunyai invers adalah fungsi tersebut adalah fungsi injektif
dan domain dari fungsi inversnya adalah Range dari fungsi semula.
7. Turunan fungsi invers dapat dilakukan dengan dua cara yaitu mencari fungsi invers
kemudian diturunkan atau menggunakan hubungan
(𝑓−1)′(𝑥) = 𝑑𝑥 1
atau = .
1

𝑓′[𝑓−1(𝑥)] 𝑑𝑦 𝑑𝑦
𝑑𝑥
8. Turunan dari invers fungsi trigonometri diberikan berikut ini.
𝑑(sin−1 𝑥) 1 𝑑(cot−1 𝑥) −1
(𝑎) = , |𝑥| < 1 (𝑑 ) =
𝑑𝑥 √1 − 𝑥2 𝑑𝑥 1 + 𝑥2

𝑑(cos−1 𝑥) −1 𝑑(sec−1 𝑥) 1
(𝑏) = , |𝑥| < 1 (𝑒) = , |𝑥| > 1
𝑑𝑥 √1 − 𝑥2 𝑑𝑥 |𝑥|√𝑥2 −1

𝑑(tan−1 𝑥) 1 𝑑(css−1 𝑥) −1
(𝑐) = (𝑓) = , |𝑥| > 1
𝑑𝑥 1 + 𝑥2 𝑑𝑥 |𝑥|√𝑥2 − 1

9. Suatu nilai disebut nilai ekstrim mutlak dari suatu fungsi jika nilai tersebut
merupakan nilai ekstrim fungsi pada domain fungsi tersebut; Sedangkan suatu nilai
disebut nilai ekstrim relatif dari suatu fungsi jika nilai tersebut merupakan nilai
ekstrim fungsi pada suatu selang yang merupakan himpunan bagian dari domain
fungsi tersebut. Nilai ekstrim mutlak suatu fungsi juga merupakan nilai ekstrim
relatif.
10. Apabila 𝑐 suatu nilai ekstrim dari fungsi 𝑓 maka 𝑐 haruslah merupakan bilangan
kritis fungsi 𝑓 dan 𝑐 memenuhi salah satu dari: 𝑐 merupakan titik ujung 𝐼, 𝑐
merupakan titik stationer 𝑓, atau 𝑐 merupakan titik singular 𝑓.
11. Teorema nilai rata-rata menjamin adanya nilai 𝑐 ∈ (𝑎, 𝑏) di mana

𝑓( 𝑏 ) − 𝑓( 𝑎 )

𝑓 (𝑐) =
𝑏−𝑎 .
12. Kemonotonan grafik fungsi dapat dilihat dari nilai turunan pertama fungsi tersebut
yaitu jika 𝑓′(𝑥) > 0 untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐼 yang bukan di titik ujung maka grafik 𝑓 naik
pada 𝐼 dan jika 𝑓′(𝑥) < 0 untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐼 yang bukan di titik ujung maka grafik
𝑓 turun pada 𝐼.
13. Penentuan nilai ekstrim suatu fungsi dapat dilakukan dengan uji turunan pertama
yaitu Jika 𝑓′(𝑥) ada pada selang (𝑐 − ℎ, 𝑐 + ℎ) untuk suatu ℎ > 0 kecuali mungkin
di titik
𝑐 sendiri maka 𝑓(𝑐) ekstrim relatif jika dan hanya jika tanda 𝑓′(𝑥) berganti tanda di
𝑥 = 𝑐.
14. Kecekungan grafik fungsi dapat diperiksa menggunakan turunan kedua dari fungsi
tersebut. Kriterianya adalah grafik 𝑓 cekung ke atas pada 𝐼 apabila 𝑓′′(𝑥) > 0 ∀𝑥 ∈ 𝐼
yang bukan titik ujung 𝐼 dan grafik 𝑓 cekung ke bawah pada 𝐼 apabila 𝑓′′(𝑥) <
0 ∀𝑥 ∈ 𝐼 yang bukan titik ujung 𝐼.
15. Penentuan nilai ekstrim juga dapat dilakukan dengan uji turunan kedua dengan syarat
𝑓′(𝑥) dan 𝑓′′(𝑥) ada pada 𝐼. Kriteria yang digunakan yaitu: 𝑓′′(𝑥) < 0 ⇒ 𝑓(𝑎) suatu
maksimum relatif 𝑓, 𝑓′′(𝑥) > 0 ⇒ 𝑓(𝑎) suatu minimum relatif 𝑓, dan 𝑓′′(𝑥) = 0 ⇒
tidak ada kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai