Anda di halaman 1dari 12

TEKS KHUTBAH : PERSIAPAN MENYAMBUT RAMADHAN

NAMA : NINGSIH
KELAS : XI MIPA 6
Bissmillahirrohmanirrohim.....
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh....

‫اهلل ِم ْن ُش ُر ْو ِر أَْن ُف ِسنَا‬


ِ ِ‫هلل نَ ْحم ُدهُ ونَستَ ِع ْينُهُ ونَسَتغْ ِفرهُ و َنعوذُ ب‬
ُْ َ ُ ْ َ ْ َ َ
ِ ‫إِ َّن الْحم َد‬
َْ
‫ي لَهُ َوأَ ْش َه ُد‬ ِ ِ ْ ‫ض َّل لَه ومن ي‬ ِ ‫ات أَ ْعمالِنَا من ي ْه ِد ِه اهلل فَالَ م‬ ِ َ‫وسيِّئ‬
َ ‫ضل ْل فَالَ َهاد‬ ُ ْ ََ ُ ُ ُ َ َْ َ ََ
ُ‫َن ُم َح َّمداً َع ْب ُدهُ َو َر ُس ْولُه‬ َّ ‫ك لَهُ َوأَ ْش َه ُد أ‬ َ ْ‫أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِري‬
‫آمنُواْ َّات ُقواْ اللّهَ َح َّق ُت َقاتِِه َوالَ تَ ُموتُ َّن إِالَّ َوأَنتُم ُّم ْسلِ ُمو َن‬ َ ‫ين‬ َ
ِ َّ‫يا أ َُّيها ال‬
‫ذ‬ َ َ
‫اح َد ٍة َو َخلَ َق ِم ْن َها َز ْو َج َها‬ ِ ‫سو‬ ِ َّ
َ ٍ ‫َّاس َّات ُقواْ َربَّ ُك ُم الذي َخلَ َق ُكم ِّمن َّن ْف‬ ُ ‫يَا أ َُّي َها الن‬
‫ث ِم ْن ُه َما ِر َجاالً َكثِيراً َونِ َساء َو َّات ُقواْ اللّهَ الَّ ِذي تَ َساءلُو َن بِ ِه َواألَ ْر َح َام إِ َّن‬ َّ َ‫َوب‬
ً‫اللّهَ َكا َن َعلَْي ُك ْم َرقِيبا‬
‫صلِ ْح لَ ُك ْم أَ ْع َمالَ ُك ْم‬ ِ
ْ ُ‫ ي‬. ً‫آمنُوا َّات ُقوا اللَّهَ َوقُولُوا َق ْوالً َسديدا‬ َ ‫ين‬
ِ َّ
َ ‫يَا أ َُّي َها الذ‬
ً‫َو َيغْ ِف ْر لَ ُك ْم ذُنُوبَ ُك ْم َو َمن يُ ِط ْع اللَّهَ َو َر ُسولَهُ َف َق ْد فَ َاز َف ْوزاً َع ِظيما‬
‫صلَّى‬ ٍ ِ ِ ِ ِ ‫ فَِإ َّن َخير ال‬،‫أ ََّما بع ُد‬
َ ‫ َو َخ ْي ُر ال ُْه َدى ُه َدى ُم َح َّمد‬،‫اب اللَّه‬ ُ َ‫ْحديث كت‬ َ َْ َْ
َ ‫ َو ُك ُّل بِ ْد َع ٍة‬،‫ َو َش ُّر اأْل ُ ُمو ِر ُم ْح َدثَا ُت َها‬،‫اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‬
ٌ‫ضاَل لَة‬
Kaum muslimin wal muslimat Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah.
Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah karena di hari yang mulia ini kita dikumpulkan
untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
Kaum muslimin wal muslimat yang dirahmati Allah.
Bulan Ramadhan beberapa hari lagi akan datang menjumpai kita, bulan yang mulia, yang
diharapkan oleh orang-orang shalih perjumpaan dengannya. Di bulan tersebut, seseorang
bisa mengumpulkan pahala yang banyak dengan waktu yang singkat demi mencapai
kedudukan yang mulia di sisi Allah Ta’la.
Oleh karenanya, perkenankanlah kami pada khotbah kali ini untuk menyampaikan beberapa
pelajaran Ramadhan, semoga dapat kita pahami, menjadi motivasi, dan dapat kita wujudkan
dalam kehidupan sehari-hari. Amin.
Bulan Ramadhan merupakan sekolah keimanan dan bengkel yang sangat manjur bagi orang
yang mengetahuinya. Banyak sekali pelajaran yang dapat diambil darinya, di antaranya:
Ikhlas

Ikhlas merupakan fondasi pertama diterimanya suatu amalan ibadah seorang hamba. Dalam

ibadah puasa secara khusus Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫من صام رمضان إيمانا واتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه‬

“Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan karena keimanan dan mengharap pahala Allah,

maka akan diampunilah dosanya yang telah lalu.” (HR. bukhori dan Muslim)

Demikian pula dalam setiap amal ibadah kita, marilah kita ikhlaskan murni hanya untuk

Allah semata sehingga kita tidak mengharapkan selain Allah. Ingatlah bahwa sebesar apa

pun ibadah yang kita lakukan tetapi bila tidak ikhlas mengharapkan wajah Allah maka sia-sia

belaka tiada berguna.

Dalam sebuah hadis riwayat Imam Muslim no. 1905 dikisahkan bahwa tiga golongan yang

pertama kali dicampakkan oleh Allah adalah mujahid, pemberi shodaqoh, dan pembaca

Alquran. Perhatikanlah, bukankah jihad merupakan amalan yang utama?! Bukankah

shodaqoh dan membaca Alquran merupakan amalan yang sangat mulia? Namun, kenapa
mereka malah dicampakkan ke neraka?! Jawabannya, karena mereka kehilangan keikhlasan

dalam beramal.

Mutaba’ah

Mengikuti sunah merupakan fondasi kedua untuk diterimanya suatu ibadah. Betapa pun

ikhlasnya kita dalam beribadah tetapi kalau tidak sesuai dengan sunah Nabi shallallahu

‘alaihi wa sallam maka tertolak dan tidak diterima. Oleh karenanya, dalam berpuasa kita

meniru bagaimana puasa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti mengakhirkan sahur dan

bersegera dalam berbuka.

‫َّاس بِ َخ ْي ٍر َما َع َّجلُوا ال ِْفط َْر‬


ُ ‫ال الن‬
ُ ‫الَ َي َز‬
“Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka
puasa dan mengakhirkan sahur.” (HR. Bukhori-Muslim)
Demikian pula dalam setiap ibadah lainnya, marilah kita berusaha untuk meniru agar sesuai
dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sehingga amal kita tidak sia-sia
belaka.
Benarlah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa setiap kebaikan dan kejayaan
hanyalah dengan mengikuti sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam walaupun terkadang
akal belum menerima sepenuhnya.
Dalam Perang Uhud, kenapa kaum muslimin mengalami kekalahan? Jawabannya, karena
mereka tidak taat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karenanya, apabila kita
menginginkan kejayaan maka hendaknya kita menghidupkan dan mengagungkan sunah
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bukan malah merendahkan dan melecehkannya!!

Takwa dan Muroqobah

Meraih derajat takwa merupakan tujuan pokok ibadah puasa. Allah berfirman,

‫ين ِمن َق ْبلِ ُك ْم‬


َ
ِ َّ‫الصيام َكما ُكتِب َعلَى ال‬
‫ذ‬ َ ُ
َ َ ُ ِّ ‫م‬ ‫ك‬
ُ ‫ي‬
ْ ‫ل‬
َ ‫ع‬
َ ‫ب‬
َ
ِ‫ياأ َُّي َها الَّ ِذين ءامنُوا ُكت‬
ََ َ َ
‫لَ َعلَّ ُك ْم َتَّت ُقو َن‬
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)
Takwa artinya takut kepada Allah dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi
semua larangan-Nya sesuai dengan sunah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh
karenanya, marilah kita koreksi dan bertanya pada hati kita masing-masing, apakah kita
bertujuan hendak meraih tujuan puasa ini?! Akankah kita memetik buah ketakwaan ini?!
Ataukah kita puasa hanya menjalaninya dengan anggapan sekadar rutinitas saja?!

Seorang yang berpuasa tidak akan berbuka sekalipun manusia tidak ada yang

mengetahuinya karena merasa takut dan merasa diawasi oleh Allah dalam gerak-geriknya.

Demikianlah hendaknya kita dalam setiap saat merasa takut dan diawasi oleh Allah di mana

pun berada dan kapan pun juga, terlebih ketika kita hanya seorang diri. Apalagi pada zaman

kita ini, alat-alat kemaksiatan begitu mudah dikonsumsi, maka ingatlah bahwa itu adalah

ujian agar Allah mengetahui siapa di antara hamba-Nya yang takut kepada-Nya.
Persatuan

Bersatu dan tidak berpecah belah merupakan suatu prinsip yang diajarkan Islam dalam

banyak ayat Alquran dan hadis. Dalam puasa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫الفط ُْر َي ْو َم ُت ْف ِط ُر ْو َن‬


ِ ‫الصوم يوم تَصومو َن و‬
َ ُْ ُْ َ َْ ُ ْ َ
“Puasa itu hari (ketika) manusia berpuasa dan hari raya itu hari (ketika) manusia berhari
raya.” (HR. tirmidzi no. 607 dan dishohihkan al-Albani dalam ash-Shohihah no. 224)
Ya, demikianlah ajaran Islam yang mulia. Lantas kenapa kita harus berpecah belah dan
fanatik terhadap kelompok dan golongan masing-masing, padahal sembahan kita satu, Rasul
kita satu, ka’bah kita satu, dan Alquran kita satu?! Oleh karenanya, marilah kita rapatkan
barisan kita dan rajut persatuan dengan mengikuti Alquran dan sunah, taat kepada
pemimpin kita, dan mengingkari setiap pemikiran yang mengajak kepada perpecahan.
Kembali kepada Ajaran Alquran

Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Alquran yang berisi petunjuk bagi umat

manusia. Allah berfirman,

‫ات ِم َن ال ُْه َدى‬


ٍ َ‫َّاس وبِّين‬ ِِ ِ َ ‫َش ْهر رم‬
َ َ ِ ‫ضا َن الَّذي أُن ِز َل فيه الْ ُق ْر َءا ُن ُه ًدى لِّلن‬ ََ ُ
ِ َ‫والْ ُفرق‬
‫ان‬ ْ َ
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai

petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda

(antara yang haq dan yang batil).” (QS. Al-Baqarah: 185)

Maka hal ini memberikan pelajaran kepada kita kaum muslimin agar kembali kepada ajaran

Alquran dengan membacanya, memahami isinya, mengamalkannya, dan menjadikannya

sebagai cahaya dalam menapaki kehidupan ini.

Kehinaan yang menimpa kaum muslimin pada zaman sekarang tidak lain adalah disebabkan

jauhnya mereka dari Alquran dan sunah.


ِ ‫الزر ِع وَتر ْكتُم ال‬ ِ ِ ِ ِ
‫اد‬
َ ‫ْج َه‬ ْ َ َ ْ َّ ‫اب الَْب َق ِر َو َرضيتُ ْم ب‬ َ َ‫إِ َذا َتبَ َاي ْعتُ ْم بِالْعينَة َوأَ َخ ْذتُ ْم أَ ْذن‬
‫ط اللَّهُ َعلَْي ُك ْم ذُاًّل اَل َي ْن ِزعُهُ َحتَّى َت ْر ِجعُوا إِلَى ِدينِ ُك ْم‬ َ َّ‫َسل‬

“Jika kalian telah berjual beli dengan sistem al-inah (salah sistem menuju riba), kalian sibuk

dengan ekor sapi, rela dengan tanaman, meninggalkan jihad, maka Allah akan menimpakan

kehinaan kepada kalian dan Alah tidak mencabutnya dari kalian sehingga kalian kepada

agama kalian.” (HR. Abu Dawud no. 3462 dan dishohihkan al-Albani dalam ash-Shohihah no.

11)

Demikian pula, bencana demi bencana yang menimpa negeri ini dari tsunami, banjir, tanah

longsor, lumpur panas, dan sebagainya, barangkali semua itu karena perbuatan dosa umat

manusia agar mereka segera menyadari dan kembali kepada ajaran agama yang suci. Allah

berfirman,

ِ ‫ت أَيْ ِدي الن‬


‫َّاس‬ ْ َ‫اد فِي الَْب ِّر َوالْبَ ْح ِر بِ َما َك َسب‬
ُ ‫ظَ َه َر الْ َف َس‬
“Telah tampak kerusakan di daratan dan lautan disebabkan ulah perbuatan manusia.” (QS.

Ar-Rum: 41)

Demi Allah, sesungguhnya kemaksiatan itu sangat berpengaruh pada keamanan suatu

negeri, kenyamanan, dan perekonomian rakyat. Sebaliknya, ketaatan akan membawa

keberkahan dan kebaikan suatu negera. Allah berfirman,

ِ ‫السم‬ ٍ
‫آء‬ َ َّ ‫َن أ َْه َل الْ ُق َرى َء َامنُوا َو َّات َق ْوا لََفتَ ْحنَا َعلَْي ِهم َب َر َكات ِّم َن‬
َّ ‫َولَ ْو أ‬
‫ض‬ِ ‫َواْألَ ْر‬

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan

melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS. Al-A’rof: 96)
Kasih Sayang Terhadap Sesama

Bulan Ramadhan adalah bulan kasih sayang dan kedermawanan, karena bulan itu adalah

bulan yang sangat mulia dan pahalanya berlipat ganda. Nabi kita Muhammad shallallahu

‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan dan lebih dermawan lagi apabila di

bulan Ramadhan, sehingga digambarkan bahwa beliau lebih dermawan daripada angin yang

kencang.

“Barangsiapa memberi makan kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala semisal

oran gyan gberpuasa, tanpa dikurangi dari pahala yang orang berpuasa sedikit pun.” (HR.

Tirmidzi no. 807 dan dishohihkan al-Albani)

Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa Islam adalah agama yang rahmat (kasih sayang)

kepada sesama. Bagaimana tidak, di antara nama Allah adalah Rahman dan Rahim (Maha

penyayang), Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam juga adalah penyayang, Alquran

juga penyayang, lantas bagaimana ajaran Islam tidak menganjurkan umatnya untuk berbuat

kasih sayang kepada sesama?!

Oleh karenanya, celakalah segelintir orang yang melakukan aksi-aksi terorisme dan
pengeboman yang sangat bertentangan dengan prinsip Islam adalah kasih sayang sehingga

menimbulkan kerusakan yang sangat banyak seperti hilangnya keamanan negara, hilangnya
nyawa, rusaknya bangunan, tercemarnya nama Islam, dan lain sebagainya .

،‫ وأستغفر اهلل لي ولكم ولجميع المسلمين والمسلمات‬،‫أقول قولي هذا‬


‫فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم‬
KHUTBAH KEDUA
ِ ‫صر‬
ِ َ‫اط ِه الْ ُـم ْستَ ِق ْي ِم َو َن َهانَا َع ِن ِّاتب‬
‫اع‬ ِ ِ ‫ أَمرنَا بِ ِّاتب‬،‫ب الْعالَ ِـم ْين‬ ِِ
َ ‫اع‬ َ َ َ َ َ ِّ ‫ْح ْم ُد لله َر‬ َ ‫ال‬
ُ ِ‫ك لَهُ الْ َـمل‬
‫ك‬ َ ْ‫ َوأَ ْش َه ُد أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِري‬،‫ـج ِح ْي ِم‬ َ ْ‫اب ال‬ ِ ‫َص َح‬ ْ ‫ُسبُ ِل أ‬
:‫ال‬َ َ‫غ الْ ُـمبِْي َن َوق‬
َ َ‫َن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ َبلَّ َغ اْلبَال‬ َّ ‫ َوأَ ْش َه ُد أ‬،‫الر ِح ْي ُم‬
َّ ‫الَْب ُّر‬
‫َص َحابِ ِه‬ ِِ ِ ِ ‫اش‬ ِ ‫الر‬ ِ ‫علَي ُكم بِسنَّتِي وسن َِّة الْ ُخلَ َف‬
ْ ‫صلَّى اهللُ َعلَْيه َو َعلَى آله َوأ‬ َ َْ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫د‬ َّ ‫اء‬ َُ ُ ْ َْ
‫ان إِلَى َي ْوِم‬
ٍ ‫الَّ ِذين َتلَ َّقوا َع ْنهُ الدِّين وبلَّغُوهُ لِلْمسلِ ِم ْين ومن تَبِع ُهم بِِإ ْحس‬
َ ْ َ ْ ََ َ ْ ُ ْ ََ َْ ْ َْ
‫ أ ََّما َب ْع ُد‬،‫الدِّيْ ِن َو َسلَّ َم تَ ْسلِ ْي ًما َكثِْي ًرا‬:
Akhlak yang Baik

Puasa tidak hanya menahan makan dan minum semata, tetapi lebih dari itu, yaitu menahan

anggota badan dari bermaksiat kepada Allah. Menahan mata dari melihat yang haram,

menjauhkan telinga dari mendengar yang haram, menahan lisan dari mencaci dan

menggibah, menjaga kaki untuk tidak melangkah ke tempat maksiat. Rasulullah shallallahu

‘alaihi wa sallam bersabda:

“Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan amalannya serta kebodohan, maka

Allah tidak butuh dia meninggalkan makan dan minumnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari sinilah kita mengetahui hikmah yang mendalam dari disyariatkannya puasa. Andaikan

kita terlatih dengan pendidikan yang agung ini, niscaya Ramadhan akan berlalu sedang

manusia berada dalam akhlak yang agung.

Dalam riwayat Bukhari dan Muslim diceritakan bahwa wanita para sahabat menyuruh anak-

anak mereka berpuasa, lalu apabila ada seorang anak yang menangis minta makan, maka

dibuatkan mainan sehingga lupa hingga datang waktu berbuka.

Demikianlah hendaknya orang tua, mendidik anak-anak mereka dalam ibadah dan ketaatan

kepada Allah. Ingatlah wahai kaum muslimin wal muslimat, anak merupakan anugerah dan
nikmat dari Allah sekaligus amanat dan titipan Allah pada pundak kita yang dimintai

pertanggungjawabannya kelak di hadapan Allah.

“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas

kepemimpinannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Marilah kita didik anak anak masa kini dengan keimanan, ibadah, dan ketaatan serta

hindarkan mereka dari teman-teman jelek yang kerap meracuni anak-anak kita. Hal ini lebih

ditekankan lagi pada zaman ini di mana pergaulan, pengaruh, dan polusi-polusi kesucian

anak begitu semarak mencari mangsanya sehingga sedikit sekali yang selamat darinya.

Lihatlah mana anak-anak muda sekarang yang aktif di masjid?! Mana anak-anak muda

sekarang yang siap menjadi imam shalat dan khotib Jumat?!!

Berjuang Melawan Hawa Nafsu

Dalam puasa seorang muslim dituntut untuk melawan hawa nafsunya. Dia harus sabar

menahan rasa lapar dan dahaga serta keinginan bersenggama yang sangat disenangi oleh

nafsu manusia. Dia melawan kemauan hawa nafsu tersebut untuk mendapatkan ridha dan

kecintaan Allah.

Demikian hendaknya setiap kita wahai kaum muslimin harus lebih mengedepankan cinta

Allah daripada kemauan hawa nafsu yang kerap mengajak kepada kemaksiatan.

ِ ‫الس‬
‫وء إِالَّ َم َار ِح َم َربِّي‬ ُّ ِ‫س ألَ َّم َارةٌ ب‬ ‫ف‬ ‫الن‬
َّ َّ ِ‫ئ َن ْف ِسي إ‬
‫ن‬
َ ْ ُ ‫َو َمآأ َُب ِّر‬
“Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi

rahmat oleh Tuhanku.” (QS. Yusuf: 53)

Maka siapa saja di antara kita yang terjerumus dalam dosa maka hendaknya dia berjuang
melawan hawa nafsunya demi mendapatkan kecintaan Allah .
Konsisten/Terus di Atas Ketaatan

Ibadah puasa mengajarkan kepada kita untuk tetap konsisten dalam ketaatan. Oleh karena

itu, perhatikanlah hadis berikut:

“Dari Aisyah radhiallahu ‘anha berkata, ‘Adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila

memasuki sepuluh akhir bulan Ramadhan maka beliau bersungguh-sungguh ibadah,

menghidupkan malam, dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari-Muslim)

Demikianlah suri teladan kita, justru lebih bersungguh-sungguh di akhir Ramadhan, bukan

terbalik seperti kebanyakan di antara kita, di awal Ramadhan kita semangat tetapi di akhir-

akhir Ramadhan sibuk dengan baju baru, kue lebaran, dan hiasan rumah.

Jadi, persiapkan diri kita dengan sebaik-baiknya menjelang Ramadhan ini. Jangan sampai

kita hanya melewatinya sebagai rutinitas tahunan dan membiarnya berlalu tanpa makna

yang spesial.

Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami, dosa-dosa keluarga kami, orang tua kami, kakak dan

adik kami kami serta saudara-saudara kami semuanya.

Ya Allah, perbaikilah keadaan kami, perbaikilah hati kami, dan perbaikilah keadaan negara

kami.

Ya Allah, berilakanlah kekuatan dan hidayah kepada para pemimpin kami dalam

menjalankan amanah-Mu dengan sebaik-baiknya.

Ya Allah, turunkanlah barokah-Mu dari langit dan bumi, ya Allah luaskanlah rezeki untuk

kami dengan rezeki yang halal.


‫‪Ya Allah, janganlah Engkau sisakan sebuah dosa seorang dari kami kecuali Engkau telah‬‬

‫‪mengampuninya, dan suatu hutang kecauli engkau melunasinya, sakit kecuali engkau‬‬

‫‪menyembuhkannya, dan kesusahan kecuali Engkau memudahkannya .‬‬

‫َج َم ِع ْي َن‬ ‫ِ‬


‫َص َحابِه أ ْ‬
‫ِِ‬ ‫ٍ‬
‫ك ُم َح َّمد َو َعلَى آله َوأ ْ‬ ‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َعلَى َع ْب ِد َك َو َر ُس ْولِ َ‬ ‫اللَّ ُه َّم َ‬
‫اش ِديْ َن أَبِ ْي بَ ْك ٍر َوعُ َم َر َوعُثْ َما َن َو َعلِي َو َع ْن‬ ‫الر ِ‬ ‫ض اللَّ ُه َّم َع ِن الْـ ُخلَ َف ِاء َّ‬ ‫َو ْار َ‬
‫لى َي ْو َم الدِّيْ ِن‬ ‫الصحاب ِة والتَّابِ ِع ْين لَ ُـهم بِِإ ْحس ٍ‬
‫ان إِ‬ ‫َّ‬ ‫ع‬
‫ِ‬ ‫ي‬
‫ْ‬ ‫جِ‬
‫م‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫اء‬ ‫د‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫ْ‬ ‫َ‬
‫أ‬ ‫ر‬ ‫م‬
‫ِّ‬ ‫د‬ ‫و‬ ‫‪.‬‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫الشر َك والْـم ْش ِركِ‬ ‫ِّ‬ ‫َع َّز اْ ِإل ْسالَ َم والْـمسلِ ِم ْين وأ َِذ َّ‬
‫ل‬ ‫اللَّه َّم أ ِ‬
‫َ‬ ‫َ َ ْ‬‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ َ ُ‬ ‫َ ُْ ََ‬ ‫ُ‬
‫ال الْ ُـم ْسلِ ِم ْي َن في ُك ِّل‬ ‫َح َو َ‬ ‫اد َك الْـمو ِّح ِدين‪ .‬اللَّه َّم أ ِ‬ ‫الدِّي ِن‪ ،‬وانْ ِ‬
‫َصل ْح أ ْ‬ ‫ص ْر عبَ َ ُ َ ْ َ ُ ْ‬ ‫َ ُ‬
‫‪.‬م َك ٍ‬
‫ان‬ ‫َ‬
‫ات اْألَ ْحيَ ِاء ِم ْن ُه ْم‬
‫ات والْـم ْؤ ِمنِْين والْـم ْؤ ِمنَ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ْم ْسلم ْي َن َوالْ ُـم ْسل َم َ ُ َ َ ُ‬
‫اللَّ ُه َّم ا ْغ ِفر لِل ِ ِ‬
‫ْ ُ‬
‫الد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي‬ ‫ات‪َ ،‬ر َّبنَا آتِنَا فِي ُّ‬ ‫الد َعو ِ‬
‫ب َّ َ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫َواْألَ ْم َوات‪ ،‬إِنَّهُ َسم ْي ٌع ُمج ْي ُ‬
‫اب النَّا ِر‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫‪.‬اآْل خ َرة َح َسنَةً َوقنَا َع َذ َ‬
‫ـجلِ ْي َل يَ ْذ ُك ْر ُك ْم َوا ْش ُك ُر ْوهُ َعلَى نِ َع ِم ِه‬ ‫ِ‬ ‫ِعب َ ِ‬
‫اد اهلل … اذْ ُك ُروا اهللَ ال َْعظ ْي َم الْ َ‬ ‫َ‬
‫‪.‬ي ِز ْد ُكم‪ ،‬ولَ ِذ ْكر ِ‬
‫اهلل أَ ْكَب ُر‪َ ،‬واهللُ َي ْعلَ ُم َما تَ ْ‬
‫صَنعُ ْو َن‬ ‫َ ْ َ ُ‬
‫‪Demikian khutbah yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat,‬‬
‫‪terutama bagi diri kami dan jama’ah sekalian‬‬
‫‪Semoga kita tetap didalam golongan hamba2 Allah yg soleh‬‬

‫ب ْال َق ْب ِر َو ِم نْ‬ ‫‪،‬و ِم ْن َع ذاَ ِ‬ ‫ُـم إِنيِّ أَعوُ ُذ ِب َك ِم ْن َع ذاَ ِ‬


‫ب َج َه َّن َم َ‬ ‫اَللَّ ه َّ‬
‫ت َو ِم ْن ف ِْت َـن ِة ْال َم ِ‬
‫سي ِح الدَّ جا َّ ِل‬ ‫ف ِْت َـن ِة ْال َم ْح يا َ َو ْال َم ما َ ِ‬
‫ص لُّ ْو نَ َع َل ى الن َِّب ِّي ‪َ ،‬ي اأَ ُّي ها َ ال َِّذ ْي نَ َء َ‬
‫ام ُن ْو ا‬ ‫هللا َو َم الَ ئ َِك َت ُه ُي َ‬
‫إِنَّ َ‬
‫س ِّل ُم ْو ا َت ْس ل ِْي ًم ا‬
‫‪.‬ص لُّ ْو ا َع َل ْي ِه َو َ‬
‫َ‬
‫آل ُم َح م ٍَّد َو َر ضِ َي هللاُ َت َع َال ى َع نْ‬
‫ص ل ِّ َع َل ى ُم َح م ٍَّد َو َع َل ى ِ‬ ‫اَلل َُّه َّم َ‬
‫هللا أَ ْج َم ِع ْي نَ‬ ‫ص َح َاب ِة َر ُ‬
‫س ْو ِل ِ‬ ‫‪.‬ك ل ِّ َ‬ ‫ُ‬
‫ات ‪َ ،‬و ْال ُم ْؤ ِم ن ِْي نَ َو ْال ُم ْؤ ِم َن ِ‬
‫ات‬ ‫اغ ف ِْر ل ِْل ُم ْس ل ِِم ْي نَ َو ْال ُم ْس ل َِم ِ‬
‫اَلل َُّه َّم ْ‬
‫اء ِم ْن ُه ْم َو ْا ألَ ْم َو ِ‬
‫ات‬ ‫ْا ألَ ْح َي ِ‬
‫اع ُه ‪َ ،‬و أَ ِر َن ا ْال َب اطِ ل َ با َطِ ال ً‬ ‫اَلل َُّه َّم أَ ِر َن ا ْال َح قَّ َح ًّق ا َو ْ‬
‫ار ُز ْق َن ا ِّات َب َ‬
‫ار ُز ْق َن ا ْ‬
‫اج ت َِن َاب ُه‬ ‫‪.‬و ْ‬ ‫َ‬
‫اج َن ا َو ُذ ِّر يَّات َِن ا قُ رَّ َة أَ ْع ُي ٍن َو ْ‬
‫اج َع ْل َن ا‬ ‫َر ب ََّن ا َه ْب َل َن ا ِم ْن أَ ْز َو ِ‬
‫‪.‬ل ِْل ُم تَّقِينَ إِ َم ً‬
‫ام ا‬
‫س َن ًة َو ق َِن ا َع َذ َ‬
‫اب‬ ‫س َن ًة َو فِي اآلخ َِر ِة َح َ‬ ‫َر ب ََّن ا آت َِن ا فِي ال ُّد ْن َي ا َح َ‬
‫َّار‬
‫‪.‬الن ِ‬
‫س الَ ٌم َع َل ى ْال ُم ْر َ‬
‫س ل ِْي نَ‬ ‫س ْب َح انَ َر ِّب َك َر ِّب ْال ِع زَّ ِة َعمَّا َي صِ فُ ْو نَ ‪َ ،‬و َ‬ ‫ُ‬
‫‪َ .‬و ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َر ِّب ْال َع َال ِم ْي نَ‬

‫‪Wasalamualaikum warahmatullah wabarakatuh....‬‬

Anda mungkin juga menyukai