Anda di halaman 1dari 9

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL

(PENGGUNAAN ENERGI KONVENSIONAL)

Dosen Pembimbing :
Ir. Iriandi Ilyas, M.T

Disusun oleh :
Nama : Aditya Astari
NIM : 16120026

STT Bina Tunggal


Teknik Elektro
2018
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

 Deskripsi PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel)


Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah Pembangkit listrik yang
menggunakan mesin diesel yang berbahan bakar High Speed Diesel Oil
(HSDO) sebagai penggerak mula (prime mover). Prime mover merupakan
peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang
diperlukan untuk memutar rotor generator.
Proses pembakaran pada mesin diesel tidak menghasilkan pembakaran yang
sempurna. Effisiensi PLTD sangat dipengaruhi oleh pemakaian bahan bakar,
hal ini disebabkan biaya yang terbesar dalam pengoperasian PLTD adalah
biaya bahan bakar (±70% dari keseluruhan biaya operasional). Hal inilah yang
menyebabkan efisiensi pembangkit jenis ini rendah, lebih kecil dari 50 %.

 Pemilihan Lokasi PLTD


Dalam pembuatan PLTD, terdapat faktor-faktor yang perlu diperhatikan pada
saat pemilihan lokasi PLTD, diantaranya sebagai berikut :
 Jarak dari beban dekat
 Persediaan area tanah dan air
 Pondasi
 Pengangkutan bahan bakar
 Kebisingan dan kesulitan lingkungan

 Kegunaan Utama PLTD


Kegunaan utama PLTD adalah penyedia daya listrik yang dapat berfungsi untuk :
 Pusat pembangkit
 Cadangan (Stand by plant)
 Beban puncak
 Cadangan untuk keadaan darurat. (emergencY)

 Sistem Pada PLTD


Sistem Pada Bahan Bakar
Termasuk tangki bahan bakar, pompa pemindah bahan bakar, saringan alat
pemanas dan sambungan pipa kerja. Pompa pemindah bahan bakar
membutuhkan pemindahan bahan bakar dari ujung perantara ke tangki
penyimpan dan dari tangki penyimpan ke mesin. Saringan membutuhkan
jaminan kebersihan bahan bakar. Alat pemanas untuk minyak diperlukan untuk
lokasi yang mempunyai temperature yang dingin yang menganggu aliran fluida.
Sistem Udara Masuk
Termasuk saringan udara, saluran pompa kompresor (bagian integral dari
mesin).
Kegunaan saringan udara adalah untuk membersihkan debu dari udara yang
disuplai ke mesin, juga semua ini dapat menimbulkan kenaikan daya luaran.

 Sistem Pembuangan Gas


Termasuk peredam dan penyambungan saluran. Temperature pembuangan
gas panasnya cukup tinggi, gas ini merupakan pemanas minyak atau
persediaan udara pada mesin. Peredam mengurangi kegaduhan suara.
 Sistem Pendinginan
Termasuk pompa-pompa pendingin, menara pendingin, perawatan air atau
mesin penyaring dan sambungan pipa kerja. Kegunaan system pendinginan
adalah untuk meningkatkan panas dari mesin silinder yang menyimpan
temperature sislinder dalam tempat yang aman. Pompa mengedarkan air
melewati silinder dan kepala selubung mengangkut panas. System pendinginan
membutuhkan sumber air, sebuah pompa dan tempat untuk pembuangan air
panas, penyebaran air oleh mesin pendingin ini seperti dalam alat radiator,
pendingin uap, menara pendingin, penyemprot dan sebagainya.
 Sistem Pelumasan
Termasuk pompa minyak pelumas, tangki minyak, penyaring, pendingin, alat
pembersih dan sambungan pipa kerja. Fungsi system pelumasan yaitu untuk
mengurangi pergeseran dari bagian yang bergerak dan mengurangi pemakaian
dan sobekan bagian-bagian mesin.
 Sistem Pendinginan
Termasuk aki, tangki hampa udara, starter sendiri dan sebagainya. Fungsi
system penggerak mula adalah menjalankan mesin. System ini memungkinkan
mesin pada awalnya berputar dan berjalan sampai terjadi pembakaran dan unit
meninggalkannya untuk memperoleh daya.

 Kelas SPD
PLN membakukan kapasitas SPD (Satuan Pembangkit Diesel) sebagai berikut :
– Kelas 1 :                  SPD berkapasitas 50    Kw    PLTD bakal
– Kelas 2 :                  SPD berkapasitas 100   Kw
– Kelas 3 :                  SPD berkapasitas 250   Kw                PLTD kecil
– Kelas 4 :                  SPD berkapasitas 500   Kw
– Kelas 5 :                  SPD berkapasitas 750   Kw
– Kelas 6 :                  SPD berkapasitas 1000 Kw
– Kelas 7 :                  SPD berkapasitas 2500 Kw
– Kelas 8 :                  SPD berkapasitas 4000 Kw              PLTD sedang
– Kelas 9 :                  SPD berkapasitas 6000 Kw
– Kelas 10 :                SPD berkapasitas 8000 Kw
– Kelas 11 :                SPD berkapasitas 12000 Kw              PLTD besar

 Kelebihan PLTD
 Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan
prosesnya.lokasi bisa dimana saja (pantai sampai pegunungan) dengan
kapasitas bisa disesuaikan, malahan di desa terpencil dengan pengguna
sedikit,
 Respon beban cepat sehingga bagus buat beban puncak (18.00-22.00),
start up cepat
 Effisiensi tinggi
 Investasi murah, cepat konstruksinya, cocok untuk daerah2 yang
tidak ada air
 Plan lay out sederhana.
 Sistem bahan bakar sederhana.
 Bisa ditempatkan dekat dengan pusat beban.
 Bisa distart dengan mudah dan cepat dan dibebani dalam waktu singkat.
 Tidak ada stand-by losses.
 Tidak memerlukan air pendingin yang banyak.
 Dimensi PLTD lebih kecil dibanding PLTU untuk kapasitas yang sama.
 Cara pengoprasian mudah dan memerlukan operator yang sedikit.
 Effisiensi termal PLTD lebih besar dibanding PLTU untuk kapasitas yang
sama.
 menggunakan sumber daya alam terbatas/tak terbaharukan/fosil

 Kekurangan PLTD
 Tidak ramah lingkungan,kapasitas bisa hanya sampai puluhan MW
 Tidak cocok jg untuk base load (beban dasar/harian)
 Harga solar mahal ( solar sebagai bahan bakar utama PLTD ).
 Biaya pelumas tinggi.
 Tidak bisa dibebani overload pada waktu yang panjang.
 Kapasitas PLTD kecil.
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA
(PENGGUNAAN ENERGI TERBARUKAN)

Dosen Pembimbing :
Ir. Iriandi Ilyas, M.T

Disusun oleh :
Nama : Aditya Astari
NIM : 16120026

STT Bina Tunggal


Teknik Elektro
2018
Pembangkit Listrik Tenaga Surya

PLTS atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya adalah pembangkitan listrik yang


sumber energinya didapatkan dari radiasi matahari.
Panel Surya / Modul Surya akan menangkap energi matahari dan
mengubahnya menjadi energi listrik.
Listrik yang dihasilkan oleh panel surya masih merupakan Listrik DC.
Perlu adanya komponen tambahan untuk mengubah menjadi Listrik AC dan
dapat digunakan untuk peralatan elektronik yang biasanya ada pada bangunan.

JENIS JENIS PLTS

1. Tersebar
Dipasang di tiap rumah / lokasi tersebar dengan  kapasitas kecil dan
pertimbangan jarak antar lokasi  berjauhan contohnya Pico-SHS, SHS, dan PJU

2. Terpusat ( Komunal ) On grid  & Interactives


Digunakan untuk system pembangkit tenaga listrik  skala menengah, lalu
didistribusikan ke pemakai  (rumah tangga, lampu jalan). Pembangkit ini dapat 
berdiri sendiri ( Off grid ) atau pun di gabungkan  interkoneksi dengan tegangan
PLN ( On grid )

3. Terpusat (Komunal) Offgrid & Hybrid


Pembangkit ini masih tergolong pada  pengembangan dari sistem On grid
hanya sumber  pembangkit lain yang di gabungkan ke dalam PLTS  bersumber
dari Diesel, PLTMH, PLTB
LISTRIK PLTS LISTRIK PLN

 Berasal dari sumber energi terbarukan, yaitu matahari  Berasal dari sumber energi fosil, misalnya batu bara,
minyak bumi

 Pembangkit listrik yang ramah lingkungan karena tidak  Dalam proses pembangkitan listrik dapat menimbulkan
menimbulkan polusi (emisi karbon) polusi (Emisi karbon) yang berdampak buruk pada lingkungan

 PLTS menghasilkan listrik jika ada sinar matahari (pagi  PLN menghasilkan listrik setiap waktu asalkan bahan
hingga sore hari) bakar tersedia

 Dalam penyediaan listrik tidak perlu membeli sumber  Untuk proses pembangkitan listrik perlu membeli sumber
energinya, karena tersedia secara gratis oleh alam bahan bakar pembangkitan
MANFAAT PLTS

1. Dapat menyediakan listrik secara terus menerus karena sumber energinya


adalah sumber energi yang terbarukan
2. Merupakan energi yang bersih dan ramah lingkungan, sehingga mampu
mengurangi emisi gas rumah kaca
3. Dapat menyediakan listrik dengan mudah dan tidak memerlukan biaya khusus
untuk perawatan
4. Dapat menyediakan kebutuhan listrik pada daerah pedesaan, daerah terisolasi,
dan pulau-pulau yang tidak teraliri listrik PLN

KOMPONEN UTAMA PLTS SHS

Anda mungkin juga menyukai