Anda di halaman 1dari 15

1.

Be Proactive – Jadilah Manusia Proaktif

• Menjadi manusia proaktif berarti Anda secara sadar


mengambil tanggung jawab atas kehidupan Anda sendiri.
Dalam setiap situasi, Anda akan mempertimbangkan
kondisi yang dihadapi kemudian mengambil keputusan.
• Orang yang proaktif akan menjalankan setiap keputusan
yang dia ambil dan berusaha menjalankannya sebaik
mungkin. Ketika bekerja dia akan fokus pada pekerjaannya
dan sebaliknya jika dia memilih bersantai dia akan
menikmati masa santainya.
• Orang proaktif tidak akan menyalahkan keadaan. Sebab
tidak selamanya situasai dan kondisi selalu sesuai dengan
apa yang kita inginkan. Jika kondisi yang dihadapi tidak
nyaman, orang proaktif akan mencari cara untuk
mengubahnya.
2. Begin With The End In Mind – Mulailah Segala Sesuatu
Dengan Gambaran Akhirnya

Memulai sesuatu dengan gambaran akhir berarti ketika Anda


ingin mengerjakan sesuatu, Anda mampu menggambarkan hasil
akhir yang ingin dicapai dengan jelas. Dengan demikian, setiap
tindakan akan memiliki visi dan tujuan yang jelas.

Contoh paling sederhana adalah seorang insinyur yang


membangun gedung tinggi. Dia akan menyiapkan gambar kerja
secara lengkap sebelum membangunnya. Dengan demikian
insinyur tersebut tahu betul apa yang harus dia kerjakan,
bagaimana mengerjakannya dan bagaimana hasil akhir yang
ingin dia dapatkan.
3. Put First Things First – Selalu
Dahulukan Yang Lebih Utama

Manusia produktif akan fokus pada prioritas. Mereka sadar


tidak semua hal yang ada bisa kita selesaikan. Karena itu
mereka betul-betul menilai mana urusan yang paling penting
kemudian mendahulukannya.
Jika urusan penting dan besar telah selesai, baru mereka
berpindah ke urusan yang lebih kecil. Dengan demikian, energi
mereka akan fokus untuk menyelesaikan hal-hal yang lebih
utama terlebih dahulu. Mereka melakukan hal-hal yang
membawa perubahan besar jika dilakukan.
Adapun urusan yang lebih kecil, seharusnya ditempatkan pada
prioritas selanjutnya jika urusan besar telah selesai.
4. Think Win-Win – Berpikirlah Menang-Menang, Bukan
Menang-Kalah

Kebiasaan keempat manusia efektif berpikir menang-menang bukan


menang kalah.
Setiap orang punya kepentingan. Saya punya kepentingan, Anda
punya kepentingan, begitu juga orang lain. Kebiasaan berpikir
menang-menang adalah berusaha untuk mencari jalan terbaik buat
kedua belah pihak meskipun keinginan dan kepentingan kita berbeda.
Orang yang berpikir menang-menang akan selalu mengutamakan
kerjasama, sifat kooperatif dan menguntungkan kedua belah pihak.
Jika ini bisa dilakukan maka baik Anda maupun orang yang melakukan
sesuatu bersama Anda akan menjalankannya dengan sepenuh hati
dan sebaik mungkin. Kenapa? Karena kita tahu bahwa tindakan
tersebut akan menguntungkan kedua belah pihak.
5. Seek First To Understand, Then To Be
Understood – Pahami Orang Lain Dulu, Baru
Mereka Memahami Anda
Memahami orang lain terlebih dahulu sebelum orang lain memahami
Anda. Orang bijak mengatakan, kita memiliki dua telinga dan satu
mulut agar lebih banyak mendengarkan daripada berbicara.
Keterampilan mendengarkan atau “listening” menjadi penting buat
semua orang, terutama jika Anda seorang pemimpin. Karena itu
cobalah dengarkan orang lain terlebih dahulu.
Mendengarkan di sini bukan sekedar dengar, melainkan berusaha
memahami sudut pandang orang lain dan mengapa mereka
berpandangan demikian. Jangan bersikap egois ingin selalu
dimengerti.
6. Synergize – Lakukan Sinergi Dengan Orang Lain

Lakukan sinergi dengan orang lain.


Orang efektif akan selalu bersinergi dengan pasangannya, rekan
kerja, dan masyarakat di sekitarnya.

Apa itu sinergi?


Kita menggabungkan kekuatan diri kita dengan kekuatan orang
lain untuk berkarya, demi kemajuan bersama. Bukan untuk
bersaing atau saling menjatuhkan.
7. Sharpen The Saw – Asahlah Gergaji Agar Senantiasa Tajam dan
Berfungsi Baik

Ada empat aspek yang perlu selalu kita asah:

Fisik: memastikan fisik yang prima lewat istirahat yang cukup,


menjaga kebugaran tubuh lewat olahraga, dan tindakan lainnya.

Sosial/Emosional: memastikan hubungan sosial yang baik dengan


keluarga, dan orang-orang di sekitar kita.

Mental: menjaga aspek psikis dengan cara mengelola stress yang


mungkin muncul akibat tekanan kerja.

Spiritual: memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan untuk selalu


membimbing kita dalam setiap langkah

Anda mungkin juga menyukai