Anda di halaman 1dari 2

Mentoring ke-3

Berfikir Sistematis,Analisis dan Kreatif

1.Berfikir sistematis

Berfikir sistematis yaitu sistem berfikir dengan cara menguraikan dan merumuskan segala sesuatu
dengan urutan yang sesuai dan teratur sehingga membentuk pemikiran yang terorganisir dan
menyeluruh baik itu berkaitan dengan sebab akibat ataupun subjek dan objek.

2.berfikir analisis

Berfikir secara analisis berarti berfikir dengan cara mengamati atau mencari tahu sebab dan akibat
yang terjadi pada suatu permasalahan serta mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikannya.

3.berfikir kreatif

Berfikir kreatif adalah pemikiran yang berusaha untuk menciptakan gagasan baru yang
logis,unik,dapat diterima dan berbeda dari yang lain.

Adapun dalam suatu masalah untuk solusi atau penyelesaian masalahnya kita bisa menggunankan
dua sistem:

1.sistem problem solving

Problem solving adalah sistem penyelesaian masalah dengan cara menguraikan semua
permasalahan,mencari akar masalah dan mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikannya
meskipun harus mengambil keputusan yang sulit.

Metode yang digunakan dalam sistem problem solving salah satunya adalah metode teori SWOT
(strength, weakness, apportunities and threats) yaitu dengan mengenali kekuatan,kelemahan,
peluang dan ancaman yang akan terjadi dari masalah tersebut.

2. Sistem Apresiatif Inquiry

Apresiatif Inquiry adalah sistem penyelesaian masalah dengan cara lebih melihat potensi yang
ditimbulkan dari suatu masalah, baik itu dari subjek maupun objeknya daripada melihat
permasalahannya. Metode yang dapat digunakan yaitu metode teori 4D (Discovery,dream, define
and destiny) yaitu dengan mengenali Penemuan, mimpi, definisi dan takdir.

Kedua sistem tersebut tetap memiliki goals atau tujuan yang sama, yaitu untuk memecahkan atau
menyelesaikan masalah.

Namun, solusi yang tepat untuk digunakan tetap harus melihat Subjek atau pada siapa masalah itu
terjadi, Apakah itu masalah pada diri sendiri atau masalah kelompok.

Apabila masalah yang terjadi itu pada diri sendiri, maka solusi yang tepat adalah kita harus meminta
saran dari orang lain. Terkadang,sesuatu yang baik menurut kita belum tentu baik menurut orang
lain. Begitupun sebaliknya. Karena yang mempunyai penilaian itu tetaplah orang lain.

Namun,apabila masalah yang terjadi itu pada suatu kelompok maka solusi yang tepat dapat
dilakukan dengan cara musyawarah dan mengambil beberapa pendapat dari anggota atau dengan
memadukan semua pendapat menjadi satu dengan tetap melihat resiko yang akan terjadi.

Apabila kita memimpin suatu kelompok dan terjadi masalah, maka kita sebagai pemimpin harus
memusyawarahkan dengan anggota,meminta saran atau pendapat dan mengambil keputusan
dengan bijaksana tanpa membeda-bedakan status dan jabatan anggota. Karena keputusan tersebut
diambil demi kebaikan dan kepentingan bersama. Penyampaian pendapat dan pengambilan
keputusan juga harus memiliki alasan yang logis dan melihat seberapa besar keuntungan yang akan
didapat.

Berperilaku bijaksana, bukan berarti kita harus berperilaku lemah lembut dan pengertian. Namun
kita harus dapat menyesuaikan mana yang lebih tepat untuk dilakukan.

Misalnya,apabila terdapat dua kubu yang saling bertentangan lalu kita ingin melerainya,kita dapat
berbicara pada kedua kubu tersebut secara baik-baik. Namun Apabila kedua kubu tersebut masih
bertentangan,maka kita bisa berbicara dengan menegurnya. Apabila tetap tidak bisa dan kedua kubu
sudah bertentangan dengan tidak normal maka kita boleh menggunakan metode paksaan. Minimal
kedua kubu tersebut tidak sampai saling membahayakan nyawa masing-masing. Namun kita harus
tetap melihat apakah kita mampu untuk melerai dan siap menerima resikonya atau tidak. Karena
apabila kita tidak mampu dan tidak siap,maka nanti kita bukan menyelesaikan masalah. Tapi malah
menambah masalah.

Anda mungkin juga menyukai